Anda di halaman 1dari 14

sebagai

Amomum cardamomumBAB III Tanaman Obat yang


Potensial
Penutup

3.1 Kesimpulan
Kapulaga (Amomum cardamomum) adalah sejenis buah yang sering
digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk
MAKALAH
campuran
Diajukan jamu. Ada dua macam
untuk memenuhi kapulaga
tugas akhir yang banyak
mata kuliah digunakan
Pengantar Sains dandiTeknologi
Indonesia,
yakni kapulaga lokal/ Jawasemester
Hayati (Amomum compactum)
2 tahun dan kapulaga sabrang atau
ajaran 2013/2014
kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-duanya termasuk ke dalam suku
jahe-jahean atau Zingiberaceae. Selain di Indonesia, kapulaga banyak juga
ditemukan di Srilanka, India, Guetamala, Tanzania, Papua Nugini, dan Malabar.
Disusun oleh: terkenal di industri obat modern,
Tanaman kapulaga (Amomum cardamomumWilld.)
industri obat tradisional,industri makanan, dan kosmetika.
Ilmiasa Saliha 19813019
Angga Kurnia Pratama 19813044
3.2 Saran
Silmi Rahmani 19813075
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
Kevin Nugraha 19813120
sempurna. Oleh karena itu, kami memohon saran dari pembaca supaya kami dapat
Ida Silvia atau karya-karya kami
memperbaiki makalah-makalah 19813130
selanjutnya.

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI – PROGRAM REKAYASA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2013

1
23
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang …....................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat…….........................................................................2

1.2.1 Tujuan Penulisan.......................................................................2

1.2.2 Manfaat ....................................................................................2

BAB II Amomum Cardamomum ...............................................................................3

2.1 Komoditas Biologi……............................................................................3

2.1.1 Klasifikasi Ilmiah.......................................................................3

2.1.2 Asal Usul....................................................................................4

2.1.3 Bentuk Fisik...............................................................................4

2.1.4 Morfologi Tanaman...................................................................5

2.1.5 Aroma.........................................................................................6

2.1.6 Kandungan.................................................................................7

2.1.7 Khasiat.......................................................................................7

2.1.8 Penyebaran Dan Ekologi...........................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................9

3.1 Kesimpulan...............................................................................................9

3.2 Saran….....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA……………….…………………………………………………………………………..10

i
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah salah satu negara besar di dunia yang memiliki potensi
menggagumkan dalam hal ketersediaan bahan baku tumbuhan obat, di mana sumber
daya tersebut tersimpan di dalam hutan dan seluruhnya belum termanfaatkan secara
efektif. Kekayaan alam tumbuhan obat Indonesia terdiri atas 30.000 jenis tumbuhan
dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, di mana 940 jenis diantaranya merupakan
tumbuhan berkhasiat obat. Jumlah ini merupakan 90% dari jumlah tumbuhan obat di
kawasan Asia.
Berdasarkan hasil penelitian, dari sekian banyak jenis tanaman obat di
Indonesia, baru 20-22% yang dibudidayakan, sedangkan sekitar 78% diperoleh
melalui pengambilan langsung dari hutan. Sedangkan menurut Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan tahun 2007, di hutan Indonesia terdapat lebih dari 1.200
jenis tanaman obat-obatan, namun hanya sekitar 180 jenis tanaman obat yang telah
dikembangkan untuk bahan baku dalam industri obat-obatan atau farmasi.
Salah satu tanaman obat potensial yang tumbuh subur di Indonesia yang
memiliki beragam fungsi dan manfaat namun belum termanfaatkan secara optimal
adalah kapulaga. Tanaman Kapulaga yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan
Elletria Cardamomum merupakan salah satu diantara tanaman rempah yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berprospek cerah mengingat kapulaga sebagai
bahan “obat alam”, diyakini tidak mempunyai efek samping dibanding dengan
menggunakan obat kimiawi. Dari sudut ekonomi kapulaga dapat pula memberikan
keuntungan; dari sudut agronomis kapulaga mudah dibudidayakan; dari sudut
agroklimat kapulaga cocok di daerah tropis. Selain dibutuhkan di industri obat
modern maupun industri jamu tradisional, kapulaga berperan penting dalam industri
makanan dan industri kosmetik. Oleh karena itu, apabila potensi tanaman obat
kapulaga digarap dengan baik, maka akan sangat membantu meningkatkan roda
perekonomian masyarakat serta pemasukan devisa negara.
Hal tersebut melatarbelakangi kami melakukan penulisan mengenai
Amomum cardamomum (Kapulaga). Masalah ini penting dibahas karena dapat

1
memberi manfaat bagi pembaca khususnya mengenai informasi tentang tanaman
kapulaga.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai pada
penulisan penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui informasi lebih dalam tentang tanaman Amomum
cardamomum
2. Mengetahui potensi apa saja yang dimiliki oleh tanaman Amomum
cardamomum
1.2.2 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat aplikatif, di
antaranya:
1. Mampu memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai tanaman
Amomum cardamomum
2. Dapat dijadikan bahan ajaran tambahan mengenai tanaman Amomum
cardamomum
3. Dapat dijadikan referensi untuk lebih mendayagunakan tanaman
Amomum cardamomum sebagai tanaman obat yang potensial

2
BAB II

2.1. Komoditas Biologi (Karakteristik Tanaman Kapulaga)


Kapulaga (Amomum cardamomum) adalah sejenis buah yang sering
digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk
campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia,
yakni kapulaga lokal/ Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrang atau
kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-duanya termasuk ke dalam suku
jahe-jahean atau Zingiberaceae. Selain di Indonesia, kapulaga juga banyak
ditemukan di Srilanka, India, Guetamala, Tanzania, Papua Nugini, dan Malabar.
Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama: kapulogo (Jw.); kapol
(Sd.); kapolagha, palagha (Md.); kapulaga, karkolaka (bahasa Bali) Nama asing
kapulaga adalah pai thou kou (Cina). Orang Yunani menyebut buah itu cardamomom
yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa
Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa
Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.
2.1.1. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Order : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Elettaria
Species : E. cardamomum
Sinonim
- Amomum kapulaga Sprague
- Amomum compactum Solad ex Maton
- Amomum cardamomum Willd
- Amomum capulaga Spangue & Burk
- Alpinia striata Horst
- Cardamomum minum Rumph

3
- Elettaria major Smith
2.1.2. Asal Usul
Semula ditemukan tumbuh alamiah di daerah Pegunungan Malabar,
pantai barat India. Karena laku di pasar dunia, kemudian banyak ditanam di
Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala. Di Indonesia mulai dibudidayakan sejak
1986.
Dalam perdagangan kemudian ditawarkan juga varietas kapulaga lain
dari pegunungan tinggi Mysore (India) yang buah lonjongnya lebih
membulat, dan lebih disukai karena lebih sedap. Berbeda dengan kapulaga
Malabar yang tandan bunganya merayap, tandan bunga kapulaga Mysore
tumbuh tegak. Dari Sri Lanka ditawarkan Elettaria cadamomum var. major
sebagai Ceylon cardamom. Buahnya lebih lebar dan pipih daripada kapulaga
Malabar, E. cardamomum var. minor. Dari Thailand, kemudian juga
ditawarkan Siamese cardamom yang masih sejenis dengan kapulaga
Indonesia, Amomum cardamomum.
2.1.3. Bentuk Fisik
Tumbuhan kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun,
sosoknya seperti tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter
dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di
ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.
Awalnya memang hidup liar, namun kini kapulaga dibudidayakan
sebagai tanaman rempah. Tumbuhan berbatang basah ini memiliki batang
berpelepah daun yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling.
Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya.
Buahnya berbentuk bula telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu.
Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya
akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya
terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.

4
2.1.4. Morfologi Tanaman
1.Daun
Berdaun tunggal, duduk atau bertangkai pendek dan letak daun pada
batang tersebar berhadapan. Bentuk daun lunset, panjang 20 – 55 cm, lebar
2,5 – 11 cm. Kapulaga sabrang daunnya relatif panjang dan warnanya lebih
muda dabandingkan jenis lokal. Tepi daun rata, pangkal daun meruncing dan
ujung dau runcing, pertualangan daun menyirip.
2. Batang
Berbatang semu, terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau.
Berbentuk bulat, tumbuh tegak, tinggi sekitar 1-3 meter. Batang tumbuh dari
rhizome (rimpang) yang berada di bawah permukaan tanah. Satu rumpun
dapat mencapai 30-50 batang dan warna rimpang ada yang merah kehitaman
dan ada yang putih atau putih kehijauan tergantung jenisnya.
3. Bunga
Kapulaga lokal bunganya tersusun rapat berbentuk bulir kerucut,
tangkai bunga berbuku rapat, mempunyai pelindung tersusun seperti sisik dan
bunga yang diujung biasanya tidak menjadi buah. Bunga kapulaga sabrang
berwarna putih bergaris coklat, daun pelindung berwarna kusam, terdapat
pada setiap ruang tangkai buah.
4. Buah
Buah kapulaga lokal tersusun rapat burupa tandan yang terdiri 5-18
buah setiap tandan. Bentuk buah bulat, beruang tiga, setiap buah terdapat 14-
16 biji dan ukuran buah, warna kulit buah berbeda menurut jenisnya.
Kapulaga merah kulit buah berwarna putih kemerahaan, sedangkan kapulaga
putih buahnya berbulu halus. Kapulaga sabrang buahnya duduk, menyebar
pada percabangan malai dan tangkai panjang. Bentuk buah bulat panjang
sampai agak lonjong, warna kulit buah haijau atau hijau muda.
Kapulaga berbuah pada umur 3 tahun. Buah kapulaga muncul dari
batang semu dekat tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1
m, ke tanah sekitarnya. Supaya tidak kotor kecipratan tanah kalau hujan,
petani pemiliknya menyelipkan lembaran plastik sebagai alas di bawah
tandan buah itu. Buah lonjong sepanjang 1 cm yang bersisi tiga itu dipetik

5
kalau sudah montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah
berubah hijau muda. Tadinya hijau tua. Ketika berubah warna itulah baunya
sedap sesedap-sedapnya.
Di India, buah yang sudah dikeringkan, disortir menurut ukuran dan
warnanya. Yang sudah kuning jerami cantik, dikemas sebagai buah siap jual,
sedangkan yang belum dipucatkan dulu dengan uap belerang. Penjagaan mutu
inilah yang membuat India menjadi pengekspor kapulaga yang digemari
orang. Buah yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4-7
butir biji kecil coklat kemerah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe,
tetapi baunya tidak.
2.1.5. Aroma
Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya
sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak
atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat, yaitu:
borneol (sejenis terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium dalam
getah
pohon kapur barus.
alfa-terpinilasetat yang harum seperti bau jeruk pettigrain.
limonen yang juga harum seperti bau jeruk keprok.
alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun.
sineol yang sedap agak pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih.
Kombinasi bau kamper, jeruk pettigrain, jeruk keprok, jeruk sitrun,
dan minyak kayu putih inilah yang membentuk aroma khas kapulaga.

Tabel Komponen Minyak Atsiri yang Terkandung pada Kapulaga

No. Unsur Banyaknya


1. Kapulaga sabrang

Cineol 65 - 80 %

Alfaterpinen 5%

2. Kapulaga lokal

Cineol 35 - 41 %

6
Alfa terpinen 5-8%

2.1.6. Kandungan
Kandungan yang terdapat pada kapulaga adalah minyak protein, gula,
lemak, terbang-sineol, terpineol dan alfaborneol, beta-kamper dan silikat
2.1.7. Khasiat
Untuk pengobatan dalam kapulaga dapat mengatasi kembung, kejang
perut, sakit perut, masuk angin, bau mulut (air rebusan bahan-bahan,
diminum), muntah-muntah, radang lambung (maag), batuk, influenza, demam,
rematik, asam urat, dan pegal linu, dan hernia.
Biji, yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah
dikeringkan dinamakan semen cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan
untuk obat adalah bagian akar, buah, dan batangnya. Kapulaga mengandung
minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat,
betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik.
Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk.
Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang.
Di kalangan farmasi kuno, biji kapulaga Cardamomi fructus
dicampurkan dalam ramuan obat masuk angin, gara-gara khasiat sineol berbau
kayu putih ini yang membantu sifat karminatif (penghalau gas) ramuan obat
masuk angin dalam perut dan usus.
Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji
kapulaga menjadi oil of cardamom yang kemudian dikemas dalam botol.
Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft drink
dan es krim Amerika di pabriknya.
2.1.8. Penyebaran dan ekologi
A. compactum adalah tumbuhan asli dan endemik di wilayah perbukitan
di Jawa bagian barat. Kini ditanam dan mungkin tumbuh secara liar di berbagai
tempat, A. compactum terutama dihasilkan secara komersial di Jawa Barat dan
Sumatra bagian selatan. Tanaman ini terutama menyenangi wilayah dengan
kelembaban yang tinggi, curah hujan antara 2.500-4.000 mm pertahun, suhu

7
tahunan yang kurang lebih hangat dan stabil (23-28 °C), dan banyak hari hujan
(sekurangnya 136 hari dalam setahun). Kapulaga juga menghendaki tempat
yang setengah ternaungi, pada tanah-tanah yang terdrainase dengan baik, pH 5-
6,8, dan memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.

8
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Kapulaga (Amomum cardamomum) adalah sejenis buah yang sering
digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk
campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia,
yakni kapulaga lokal/ Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrang atau
kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-duanya termasuk ke dalam suku
jahe-jahean atau Zingiberaceae. Selain di Indonesia, kapulaga banyak juga
ditemukan di Srilanka, India, Guetamala, Tanzania, Papua Nugini, dan Malabar.
Tanaman kapulaga (Amomum cardamomumWilld.) terkenal di industri obat modern,
industri obat tradisional,industri makanan, dan kosmetika.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami memohon saran dari pembaca supaya kami dapat
memperbaiki makalah-makalah atau karya-karya kami selanjutnya.

9
Daftar Pustaka

id.wikipedia.org/wiki/Kapulaga
www.gakbasi.com/6-manfaat-kapulaga-untuk-kesehatan.html
bibit-kapulaga.blogspot.com/2013//cara-mengolah-buah-kapulaga.html
agronaura. ordpress.com 2 2
http://suhadahanum.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-minyak-atsiri-
kapulaga.html

10

Anda mungkin juga menyukai