Anda di halaman 1dari 9

1.

Secara etimologi istilah tauhid berasal dari kata dasar “wahida” yang berarti “keesaan
Allah”.1 sedangakan ilmu tauhid yaitu ilmu yang mempelajari dan mengkaji tentang
keesaan Allah untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan mengenai
keesaan Allah. Ilmu tauhid merupakan ilmu dasar yang dijadikan sebagai landasan bagi
ilmu-ilmu lain2. Dan manfaat mempelajari ilmu tauhid antara lain yaitu agar kita bisa
meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, lebih mengenal Allah melalui ilmu
tauhid dan lebih bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada Kita.
2.
3. B
4. Akidah Islam merupakan
Karakteristik Aqidah Islam yaitu :
a) tauqifiah (terbatas pada wahyu), tidak ada tempat untuk pendapat dan ijtihad di
dalamnya. Karena dalam suatu aqidah yang benar haruslah terdapat keyakinan
yang pasti di dalamnya, karenanya rujukan yang digunakan juga harus sesuatu
yang bisa dipastikan kebenarannya dan tidak diragukan, dan hanya bisa
ditemukan pada kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya SAW yang shahih.
Firman Allah (QS : Tahaa ayat 123)

‫ض َعد ٌُّو فَإِ َّما يَأْتِيَنَّ ُك ْم‬


ٍ ‫ض ُك ْم ِلبَ ْع‬ َ ‫قَا َل ا ْه ِب‬
ُ ‫طا ِم ْن َها َج ِميعًا بَ ْع‬
‫ض ُّل َوال يَ ْشقَى‬ ِ َ‫اي فَال ي‬ َ َ‫ِمنِِّي ُهدًى فَ َم ِن اتَّبَ َع ُهد‬
Artinya :” Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan
sesat dan tidak akan celaka.”

b) Ghaibiyah (berkenaan dengan masalah ghaib). Kata ghaibiyah adalah kata yang
dinisbatkan pada kata ghaib yaitu apa yang tidak bisa di tangkap oleh
pancaindra.

Firman Allah (QS : (Al-Mu’minuun ayat 78)

ْ ‫ار َو‬
‫األفئِ َدةَ قَ ِليال َما‬ َ ‫ص‬ َّ ‫شأ َ لَ ُك ُم ال‬
َ ‫س ْم َع َواأل ْب‬ َ ‫َو ُه َو الَّذِي أ َ ْن‬
ْ َ‫ت‬
َ ‫شك ُُر‬
‫ون‬

1
2
Artinya : “Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran,
penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”
Aqidah islam adalah keghaiban, tidak berarti bahwa semua muatan aqidah
bersifat ghaib dan tidak dapat ditangkap pancaindra dan akal. Tetapi maksudnya
adalah bahwa salah satu spesifikasi aqidah islam adalah bahwa ia percaya kepada
apa yang ghaib.

Firman Allah (QS : Al-Baqarah ayat 2-3)

َ ‫ب فِي ِه ُهدًى ِل ْل ُمت َّ ِق‬


‫ين‬ ُ َ ‫ذَ ِلكَ ا ْل ِكت‬
َ ‫اب ال َر ْي‬

‫صالةَ َو ِم َّما َر َز ْقنَا ُه ْم‬ ِ ‫ون ِبا ْلغَ ْي‬


َ ‫ب َويُ ِقي ُم‬
َّ ‫ون ال‬ َ ‫الَّذ‬
َ ُ‫ِين يُ ْؤ ِمن‬
َ ُ‫يُ ْن ِفق‬
‫ون‬
Artinya :” Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka.”

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah
ayat 2-3 bahwa, orang- orang beriman adalah orang yang beriman juga kepada
ghaib.

c) Syumuliyah adalah integralitas dimensi substansi dan aplikasi. Dimensi


substansi berarti bahwa aqidah ini mempunyai persepsi yang integral tentang
masalah-masalh besar manusia dimana banyak manusia yang tersesat dalam
mencari dan memahami persepsi tentang Tuhan.
Firman Allah (QS : Al-Mulk ayat 1-5 )

‫علَى ُك ِ ِّل ش َْيءٍ قَدِير‬


َ ‫اركَ الَّذِي ِبيَ ِد ِه ا ْل ُم ْلكُ َو ُه َو‬
َ َ‫تَب‬
ُ ‫ع َمال َو ُه َو ا ْلعَ ِز‬
‫يز‬ َ ُ‫سن‬ َ ‫ق ا ْل َم ْوتَ َوا ْل َحيَاةَ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أ َ ْح‬ َ َ‫الَّذِي َخل‬
ُ ُ‫ا ْلغَف‬
‫ور‬
‫الر ْح َم ِن ِم ْن‬
َّ ‫ق‬ ِ ‫ت ِطبَاقًا َما ت َ َرى فِي َخ ْل‬ ٍ ‫اوا‬ َ ‫س َم‬ َ ‫س ْب َع‬ َ ‫ق‬ َ َ‫الَّذِي َخل‬
‫ور‬ ٍ ‫ط‬ ُ ُ‫ص َر َه ْل ت َ َرى ِم ْن ف‬ ْ َ‫ت ف‬
َ َ‫ار ِج ِع ا ْلب‬ ُ َ‫تَف‬
ٍ ‫او‬
َ َ‫ص َر ك ََّرت َ ْي ِن يَ ْنقَ ِل ْب ِإلَ ْيكَ ا ْلب‬
ِ ‫ص ُر َخا‬
‫سئ ًا َو ُه َو َحسِير‬ ْ ‫ث ُ َّم‬
َ َ‫ار ِج ِع ا ْلب‬
‫ين‬
ِ ‫اط‬ َّ ‫صا ِبي َح َو َجعَ ْلنَا َها ُر ُجو ًما ِلل‬
ِ َ ‫شي‬ َّ ‫َولَقَ ْد َزيَّنَّا ال‬
َ ‫س َما َء ال ُّد ْنيَا ِب َم‬
‫س ِع ِير‬
َّ ‫اب ال‬ َ َ ‫عذ‬ َ ‫َوأ َ ْعت َ ْدنَا لَ ُه ْم‬
Artinya :

1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang.
4. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu
dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan
payah.
5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi
mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

5. a) Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah yaitu mengimani Allah sebagai satu-satunya Rabb (Maha
Pencipta, Mengelola, dan Melihara).3 Dunia ini ada karena Allah, tidak ada kekuatan yang
menyamai Allah, dan manusia wajib mengagungkan Allah

Hal ini sesuai dengan penegasan Allah dalam Qur’an Surat Al-Fathir ayat 11-13

ْ ُ‫ب ث ُ َّم ِم ْن ن‬
‫طفَ ٍة ث ُ َّم َج َعلَ ُك ْم أ َ ْز َوا ًجا َو َما ت َ ْح ِم ُل ِم ْن‬ ٍ ‫َّللاُ َخلَقَ ُك ْم ِم ْن ت ُ َرا‬
َّ ‫َو‬
ُ ‫ص ِم ْن‬
‫ع ُم ِر ِه ِإال ِفي‬ ُ َ‫ض ُع إِال ِب ِع ْل ِم ِه َو َما يُ َع َّم ُر ِم ْن ُم َع َّم ٍر َوال يُ ْنق‬ َ َ ‫أ ُ ْنثَى َوال ت‬
‫َّللاِ َيسِير‬ َّ ‫ب ِإ َّن ذَ ِل َك َعلَى‬ ٍ ‫ِكتَا‬
‫سائِغ ش ََرابُهُ َو َهذَا ِم ْلح أ ُ َجاج‬ َ ‫ان َهذَا َع ْذب فُ َرات‬ ِ ‫َو َما يَ ْست َ ِوي ْالبَ ْح َر‬
‫سونَ َها َوت َ َرى ا ْلفُ ْل َك فِي ِه‬ُ َ‫ط ِريًّا َوت َ ْست َ ْخ ِر ُجونَ ِح ْليَةً ت َ ْلب‬ َ ‫َو ِم ْن ُك ٍِّل تَأ ْ ُكلُونَ لَ ْح ًما‬
َ‫ض ِل ِه َولَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬
ْ َ‫اخ َر ِلت َ ْبتَغُوا ِم ْن ف‬
ِ ‫َم َو‬
‫س َو ْالقَ َم َر‬
َ ‫ش ْم‬َّ ‫س َّخ َر ال‬ َ ‫ار فِي اللَّ ْي ِل َو‬ َ ‫ار َويُو ِل ُج النَّ َه‬ ِ ‫يُو ِل ُج اللَّ ْي َل فِي النَّ َه‬
‫َّللاُ َربُّ ُك ْم لَهُ ْال ُم ْلكُ َوالَّذِينَ ت َ ْدعُونَ ِم ْن دُونِ ِه َما‬ َّ ‫س ًّمى ذَ ِل ُك ُم‬َ ‫ُك ٌّل يَ ْج ِري أل َج ٍل ُم‬
‫ير‬
ٍ ‫ط ِم‬ ْ ِ‫َي ْم ِل ُكونَ ِم ْن ق‬
Artinya :

“ 11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian
Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada
seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan
dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang
yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melain

kan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lohmahfuz). Sesungguhnya yang demikian


itu bagi Allah adalah mudah.

12. Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan
daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur.

13. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam
malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut
waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya
lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada
mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

3
Mahfud Rois. Pendidikan Agama Islam. Palangkaraya: Erlangga. 2010. hlm 13
Sesuai dengan Qur’an Surat Al-Fathir ayat 11-13 diatas bahwa Allah SWT adalah
pencipta segalanya, alam semesta dan seisinya diciptakan oleh Allah SWT.
Segalanya telah diatur oleh Allah dengan baik tanpa kekurangan. Semua yang ada
dialam semesta ini berjalan sesuai dengan apa yang Allah SWT kehendaki, tidak
ada daya upaya selain izin Allah.

Jadi tauhid rububiyah merupakan keyakinan kepada Allah SWT sebagai satu-
satunya yang menciptakan, mengatur dan menguasai alam semesta dan segala
isinya, yang menunjukkan keagungan dan keesaanNya dan tidak ada sekutu
bagiNya.

b) Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyah berarti mengimani Allah sebagai satu-satuNya Tuhan


yang wajib disembah.4 Bertauhid uluhiyah dengan menyembah hanya kepada
Allah dan tidak mengalihkan kepada selain Allah, seseai dengan Laa Ilaaha
Illallaah yang berarti tidak ada dzat yang wajib disembah selain Allah.

Sesuai dengan Qur’an Surat Thahaa ayat 14

َ‫صالة‬ َّ ‫َّللاُ ال ِإلَهَ ِإال أَنَا فَا ْعبُ ْدنِي َوأَقِ ِم ال‬
َّ ‫ِإنَّنِي أَنَا‬
‫ِل ِذ ْك ِري‬
Artinya : “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.”

Sesuai dengan surat Thahaa ayat 14 diatas bahwa Allah adalah satu-satunya
Dzat yang wajib kita sembah, dengan menjauhi segalalarangan-laranganNya
dan melaksanakan perintah-perintahNya yang dianjurkan untuk kebaikan
kehidupan baik diddunia maupun diakhirat.

c) Tauhid Asma Wa Sifat

Tauhid Asma Wa Sifat yaitu beriman kepada Nama-Nama Allah dan Sifat-
SifatNya sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan sunah Rasul.
Dimana Allah SWT memiliki Nama-Nama yang indah yang meiliki makna yang
berarti bagi umat islam.

Sesuai dengan Qur’an Surat Al-A’raf ayat 180

َ‫عوهُ ِب َها َوذَ ُروا الَّذِينَ يُ ْل ِحدُون‬ُ ‫َو ِ ََّلِلِ األ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى فَا ْد‬
َ‫سيُ ْجزَ ْونَ َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬ َ ‫ِفي أ َ ْس َما ِئ ِه‬

4
Mahfud Rois. Pendidikan Agama Islam. Palangkaraya: Erlangga. 2010. hlm 13
Artinya : “Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Sesuai dengan Surat Al-A’raf ayat 180 diatas bahwa Allah memiliki Nama
Nama yang wajib kita imani dan kita jaga, dan apibila kita menyimpang dari
Nama Nama Allah maka akan ada balasan tersindiri dari Allah Swt bagi mereka.

6. a)
7. Kurang setuju. Iman memang suatu persoalan pribadi, dimana setiap orang berhak
memiliki keyakinan sendiri-sendiri, setiap orang berpegang teguh terhadap apa yang
mereka imani dan apa yang mereka yakini. Kita sebagai umat umat islam memiliki
keyakinan iman yang kuat bahwa Allah adalah Tuhan kita yang wajib kita sembah dan
wajib kita agungkan. Namun, faktor masalah-masalah sosial dan masalah kemanusia turut
ikut berperan dalam persoalan iman, contoh lingkungan sosial yang ada disekitar
seseorang dengan berbagai permasalahan yang ada di lingkungan sosial tersebut, dimana
seseorang bisa saja mendapat suatu doktrin ajaran yang sebenarnya melenceng dari islam
tapi ia disadar akan hal tersebut karena faktor lingkungan sosialnya yang justru
mendorong untuk masuk kedalamnya.
8. B
9. Dua Kalimat Syahadat :

ِ‫َّللا‬
َّ ‫س ْو ُل‬ َ ‫ش َه ُدا َ َّن ُم َح َّمد‬
ُ ‫ًار‬ َّ َّ‫ش َه ُدا َ ْن َ ِالالَهَ اِال‬
ْ َ ‫َّللاُ َوا‬ ْ َ‫ا‬
Artinya :”Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa
Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah.”
Kandungan makna dua kalimat syahadat yaitu :
a) Pengakuan Ketauhidan

Seorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan, dan


tiada Tuhan yang lain selain Allah. Dengan demikian, dengan mengucapkan dua
kalimat syahadat adalah pernyataan bahwa tidak ada lagi yang paling
dipentingkan selain Allah SWT karena Allah dalam ajaran islam adalah Yang
Maha Pengasih, Penyayang, Pengampun, Pemberi dan seterusnya, maka
syahadat pertama juga berarti tidak satupun yang paling Pengasih, Penyayang,
Pengampun, kecuali Allah SWT.5
b) Pengakuan KeRasulan

Dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat, seorang muslim memantapkan


diri untuk meyakini ajaran Allah seperti yang disampaikan melalui Muhammad.
Keyakinan bahwa yang diakuinya sebagai ajaran dan firman Allah adalah
sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, baik dalam bentuk Al-

5
Agus Bustanudin. Al-Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1993. hlm 104
Qur’an atau pun Hadis6. Pengakuan hanya Muhammad sebagai Rasul Allah
sebagai satu-satunnya penyampai ajaran Allah yang diakui sah.7

c) Sebagai ikrar, sumpah, dan janji

Kata-kata yang artinya “saya bersaksi”, merupakan sebuah ikrar, sumpah dan
janji yang diucapakan seorang muslim. Dua kalimat syahadat yang diucapakan
harus dipertnggungjawabkan dihadapan makamah ilahi nanti di akhirat dan di
mahkamah duniawi, yaitu negara dan masyarakat yang menegakkan ajaran
islam.8

Implementasi dua kalimat syahadat dikehidupan sehari-hari :

a) Dibidang Ubudiyah
b) Dibidang Muamalah
c) Dibidang Akhlak
10. Iman Kepada Allah adalah yang amat fundamental dan penting karena sebelum kita
beriman kepada Kitab, Malaikat, Rasul, Hari Akhir, Qodho dan Qadar, tentunya
kita harus beriman terlebih dahulu kepada Allah SWT, dengan meyakini sepenuh
hati dan mengakui tentang keesaan (tauhid) Nya dengan kebenaran keesaan Allah,
tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dengan beriman kepada
Allah terlebih dahulu, maka secara tidak langsung kita akan mengimani kelima
rukun iman lainnya yang satu sama lain saling berhubungan.
11. Arti dan Hikmah dalam kehidupan sehari-hari :
a) Iman Kepada Rasul
Nabi berasal dari kata (‫ )نَبًّأ َ َوأ َ ْن َبأ‬yang artinya mengabarkan. Nabi adalah
seorang laki-laki yang diberi kabar (wahyu) oleh Allah, berupa syariat
terdahulu ( sebelumnya), ia mengajarkan orang-orang disekitarnya dari
umatnya, jadi iman kepada Rasul berarti mempercayai dengan sepenuh hati
bahwa Allah mengutus seorang Rasul untuk membawa kabar kepada
seluruh umat, baik berupa peringatan maupun perintah, juga sebagai
rahmatan lil alamin.9
Tugas Rasul yanng berhubungan dengan aqidah tauhid yaitu :
Adapun tugas Rasul yang berhubungan dengan akidah tauhid:
Hikamah yang dapat diambil dari beriman kepada Rasul, antara lain:
 Menjadikan diri kita menjadi orang yang lebih baik, karena kita
memiliki tauladan Rasul.
 Mendorong semangat untuk menyebarkan ajaran islam.
 Menambah rasa syukur kita kepada Allah, karena Allah mengutus
Rasul sebagai Rahmatan lil Alamin.
 Mencontoh toleransi antar umat yang diajarkan oleh Rasul.
b) Iman Kepada Malaikat
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang bersumbe dari cahaya, ia tidak
dapat dilihat dan diindrai dengan pancaindra manusia.10 Beriman Kepada

6
Agus Bustanudin. Al-Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1993. hlm 104
7
Agus Bustanudin. Al-Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1993. hlm 105
8
Agus Bustanudin. Al-Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1993. hlm 103
9
Shalih. Kitab Tauhid. Jakarta: Darul Haq. 2010.
10
Malaikat berarti meyakini bahwa para Malaikat adalah hamba Allah yang
dimuliakan, mereka tidak pernah melakukan kemungkaran kepada Allah
dalam segala perintah yang diberikan kepada mereka, dan mereka mereka
adalah perantara-perantara yang menghubungkan antara Allah dengan para
Rasul yang diutusnya kepada manusia.11
Adapun hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada Malaikat :
 Mendorong manusia agar selalu beramal shalih
 Meningkatkan rasa Iman dan taqwa kepada Allah
 Membuat manusia berhati-hati dalam melakukan sesuatu
 Keyakinan akan kebesaran Allah semakin bertambah
 Membuat mausia berlomba-lomba untuk meencari pahala dan ridha
Allah
Iman Kepada Kitab
Kitab merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada RasulNya agar
mereka menyampaikannya kepada manusia dan membacanya bernilai
ibadah.12 Beriman kepada Kitab Allah berarti mempercayai dan
membenarkan dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT menurunkan kitab-
kitab kepada RasulNya untuk dijadikan pedoman oleh manusia dalam
menata dan mengatur kehidupannya demi mencapai ridha Allah sebagai
puncak dari tujuan hidup yang sesungguhnya.13
Adapun hikmah beriman Kepada Kitab yaitu :
 Memperkuat keimanan kepada Allah
 Sebagai rujukan dalam menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa
dijawab oleh akal dan ilmu pengetahuan.
 Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an adalah sumber dari
segala sumber.
 Menambah rasa syukur atas petunjuk yang diberikan Allah melalui
Al-Qur’an
c) Iman Kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari Akhir berarti Beriman kepada Hari Akhir ialah meyakini
dengan pasti kebenaran setiap hal yang diberitakan oleh Allah dalam kitab
suciNya dan setiap hal yang diberitakan oleh para RasulNya mulai dari apa
yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur, dan apa
yang terjadi sesudah itu seperti kebangkitan dari kubur, tempat berkumpul
diakhirat (makhsyar), catatan amal (shuhuf), perhitungan (hisab), timbangan
(mizan), telaga (haudh), titian (shirath), pertolongan (syafa’ah), surga dan
neraka serta apa-apa yang dijanjikan Allah bagi para penghuninya.14

Adapun hikmah yang bisa diambil dari beriman kepada Hari Akhir :

 Mengingatkan manusia bahwa kehidupan ini hanya sementara

11
Agus Bustanudin. Al-Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1993. hlm 114
12
Shalih. Kitab Tauhid. Jakarta: Darul Haq. 2010.
13
Mahfud Rois. Pendidikan Agama Islam. Palangkaraya: Erlangga. 2010. hlm 17
14
Shalih. Kitab Tauhid. Jakarta: Darul Haq. 2010. hlm. 105
 Mengingatkan manusia agar ttidak terperdaya akan kehidupan dunia
 Menyadarkan manusia untuk meningkatan keimanan
 Mendorong manusia untuk selalu menjalankan perintah Allah
 Mengingatkan agar selalu berhati-hati dalam berbuat

Iman Kepada Qadha dan Qadar

Beriman kepada Qadha dan Qadar berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa
allah telah mennentukan segala sesuatu yang terjadi pada makhlukNya. Tidak ada orang
yang tahu bagaimana takdirnya. Oleh karena itu, iman kepada takdir membuat orang
tersebut berusaha mencari takdir yang baik, memperkuat tawakal, dan bersabar ketika
mendapat musibah, juga bersyukur saat mendapat nikmat.

Adapun hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada Qadha dan Qadar :

 Bersyukur atas apa yang Allah takdirkan


 Selalu optimis dan tidak putus asa
 Meningkatkan semangat kerja keras untuk mendapat sesuatu
 Menjauhkan diri dari sifat sombong
 Menerima apa yang Allah berikan dengan lapang dada

Anda mungkin juga menyukai