Anda di halaman 1dari 39

JAMINAN REKLAMASI

DASAR HUKUM

• UU No. 11 Tahun 1967


Tentang Pokok – Pokok Pertambangan (pasal 30);
• UU No. 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (pasal 18 dan );
• PP No. 27 Tahun 1999
Tentang AMDAL: (pasal 17);
• KepMen LH No. 17 Thaun 2001
Tentang Kegiatan Wajib AMDAL;

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


LANJUTAN

 KepMen Pertambangan dan Enrergi No.


1211.K/008/M.PE/95 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan
Pada Kegiatan Usaha Pertamabnagn Umum (pasal 28);

 Kep. Dirjen Pertambangan UmumNo.


336.K/271/DDJP/1996 Tentang JAMINAN REKLMASI

 PP No. 75 Tahun 2001 Tentang Perubahan Kedua PP 32


pasal 47 (a) ayat 2 :
Pemerintah dapat mencabut izin usaha pertambangan
apabila perusahaan tidak menempatkan Jaminan Reklamasi
dan melaksanakan pengelolaan lingkungan
MAKSUD

 Memberikan kepercayaan kepada masyarakat dan


instansi terkait atas kemampuan dari pemegang
izin usaha pertambangan tahap eksploitasi/operasi
produksi dalam rangka melaksanakan rencaan
pengelolaan lingkungan, khususnya dalam
melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang.

 Mendorong pemegang izin usaha pertambangan


tahap eksploitasi/operasi produksi untuk menyusun
rencana reklamasi dengan baik dan benar sera
secara konsekuen melaksanakannya.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


TUJUAN

Meningkatkan ketaatan dari pemegang izin


usaha pertambangan tahap
eksploitasi/operasi produksi dalam
melaksanakan reklamasi lahan bekas
tambang sesuai dengan rencana yang telah
disetujui oleh pejabat yang berwenang.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


PENGERTIAN (ISTILAH)

 Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan


memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu akibat kegiatan usaha pertambangan umum,
agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
peruntukannya.

 Jaminan Reklamasi adalah dana yang disediakan oleh


perusahaan pertambangan sebagai jaminan untuk
melakukan reklamasi di bidang pertambangan umum

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


KARAKTERISTIK KEGIATAN PERTAMBANGAN

 Bisa terdapat dimana saja;

 Penggunaan lahan yang relatif luas;

 Dapat merubah bentang alam;

 Merubah fungsi lahan;

 Dapat menimbulkan erosi;

 Terjadi Air Asam Tambang;

 Padat Modal;
DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA
PENETAPAN JAMINAN REKLAMASI

Besarnya Jaminan Reklamasi ditetapkan


berdasarkan biaya reklamasi sesuai Rencana
Reklamasi/Rencana Tahunan Pengelolaan
Lingkungan (RTKL) untuk jangka waktu lima
tahun.
Sedangkan bagi perusahaan pertambangan
yang umurnya kurang dari lima tahun besarnya
Jaminan Reklamasi disesuaikan dengan Rencana
Reklamasi untuk jangka waktu umur
tambangnya.
DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA
PENETAPAN JAMINAN REKLAMASI

Penetapan Jaminan Reklamasi dilakukan oleh


Direktur Jenderal (Gubernur/Bupati/Walikota)
atas usulan yang disampaikan oleh perusahaan.

Besarnya Jaminan Reklamasi akan terus


bertambah apabila perusahaan/pemegang izin
usaha pertambangan yang bersangkutan tetap
tidak melaksanakan kewajibannya pada tahun
berjalan.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


KOMPONEN BIAYA REKLAMASI

Rencana biaya reklamasi disusun oleh perusahaan/pemegang


izin uasaha pertambangan, berdasarkan anggapan
pelaksanaan reklamasi dilakukan oleh pihak ketiga.
Komponen biaya reklamasi terdiri dari;
I. Biaya Langsung :
1. Biaya pembongkaran fasilitas tambang,
2. Biaya penataan kegunaan lahan
3. Biaya revegetasi
4. Biaya pencagahan dan penanggulangan AAT
5. Biaya pekerjaan sipil sesuai peruntukannya.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


LANJUTAN

II. Biaya Tidak Langsung


1. Biaya mobilitas dan demobilitas alat
2. Biaya perencanaan reklamasi
3. Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor

Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung sudah harus


memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku.

Rencana biaya reklamasi dapat dihitung atau diajukan


kepada Direktur Jenderal (Gubernur/Bupati/Walikota dalam
bentuk nilai mata uang Rupiah atau Dolar.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


BENTUK JAMINAN REKLAMASI

 Accounting Reserve, untuk perusahaan yang memenuhi


salah satu persayaratan sebagai berikut :

• Perusahaan publik terdaftar di bursa efek di Indonesia


maupun di luar Indonesia, atau

• Anak perusahaan dari sebuah perusahaan publik baik


yang terdaftar di bursa efek di Indonesia atau yang
terdaftar di bursa efek di luar indonesia, atau

• Perusahaan mempunyai jumlah modal sendiri yang tidak


kurang dari US$ 25,000,000 seperti dinyatakan dalam
laporan keuangan yang telah diaudit.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


LANJUTAN

 Jaminan Pihak Ketiga dalam jangka waktu lima tahun,


dapat berupa ;
• Bank Garansi, dari Bank Pemerintah atau Bank Devisa
• Irrevocable Letter of Credit, dari Bank Pemerintah atau
Bank Devisa
• Sertifikat penjamin dari Lembaga Penjamin Milik
Pemerintah.

 Deposito Berjangka, ditempatkan pada Bank Pemerintah


atas nama Direktur Jenderal (Gubernur/Bupati/Walikota)
q.q. perusahaan pertambangan yang bersangkutan.

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


PENEMPATAN JAMINAN REKLAMASI

 Jaminan Reklamasi harus ditempatkan sebelum


perusahaan pertambangan umum melakukan
kegiatan eksploitasi/operasi produksi

 Bagi perusahaan yang telah melakukan


eksploitasi/operasi produksi pada saat keputusan
ini diberlakukan, harus mengajukan Jaminan yang
akan ditempatkan kepada Direktur Jenderal
(Gubernur/Bupati/Walikota)

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


PENCAIRAN ATAU
PELEPASAN JAMINAN REKLAMASI

Pencairan atau pelepasan Jaminan Reklamasi berdasarkan


pengajuan dari perusahaan kepada Direktur Jenderal dan
disesuaikan dengan tahapan yang telah ditetapkan yaitu :

1. 60 % setelah selesai :
 Pengisian kembali lahan bekas tambang dan penataan
lahan bagi pertambangan yang kegiatannya dilakukan
pengisisan kembali, atau
 Bagi kegiatan pertambangan yang kegiatannnya tidak
dapat dilakukan pengisian kembali, penataan kegunaan
lahan dilakukan sesuai peruntukannya.
2. 20 % setelah selesai :
 Melakukan revegetasi kecuali ditentukan lain
 Pekerjaan sipil dan atau kegiatan reklamasi lainnya
sebagaimana disepakati dalam Rencana Reklamasi

DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA


LANJUTAN

3. 20 % Setelah kegiatan reklamasi dinyatakan selesai


oleh Direktur Jenderal.

 Permohonan pencairan atau pelepasan Jaminan


Reklamasi tersebut diajukan kepada Direktur
Jenderal (Gubernur/Bupati/Walikota) dengan
disertai laporan pelaksanan Rencana Reklamasi dan
selanjutnya Direktur Jenderal akan memberikan
keputusan persetujuan atas permohonan pencairan
atau pelepasan Jaminan Reklamasi tersebut.

 Jaminan Reklamasi dalam bentuk Deposito


Berjangka dicairkan berikut Bunga depositonya dan
bunga nya tersebut menjadi milik perusahaan.
LAIN - LAIN

 Penempatan Jaminan Reklamasi tidak menghilangkan


kewajiban perusahaan untuk melakukan reklamasi
 Kekurangan biaya untuk menyelesaikan reklamasi dari
jaminan yang telah ditetapkan, tetap menjadi tanggung
jawab perusahaan pertambangan.
 Kelebihan biaya untuk menyelesaikan reklamasi dari jaminan
yang ditetapkan akan dikembalikan kepada perusahaan
pertambangan paling lambat 45 hari sejak diselesaikan
reklamasi.
 Apabila perusahaan pertambangan mendapat penghargaan
lingkungan, maka kepada perusahaan tersebut akan diberikan
50 % keringanan dari besarnya jumlah Jaminan Reklamasi
yang telah ditetapkan untuk 1 tahun berikutnya.
SANKSI-SANKSI
 Direktur Jenderal memberikan peringatan tertulis kepada
perusahaan apabila tidak menunjukkan kesungguhan, gagal atau lalai
melaksanakan reklamasi.
 Jika 60 hari setelah menerima surat peringatan perusahaan
pertambangan tidak melaksanakan reklamasi, Direktur Jenderal
dapat melakukan :
- menunjuk pihak ke 3 menyelasikan reklamasi dengan
- menggunakan sebagian atau seluruh jaminan reklamasi
- menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan
usaha pertambangan
 Perusahaan pertambangan yang dihentikan kegiatan karena gagal
atau lalai melaksanakan reklamasi maka perusahaan pertambangan
dan pemegang saham mayoritas tidak diberikan lagi kesempatan
untuk berusaha di bidang pertambangan
PENYUSUNAN DOKUMEN

RENCANA REKLAMASI
DALAM RANGKA
JAMINAN REKLAMSI
BAB I
PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini menguraikan secara singkat


tentang :

1. Status / luas perizinan


2. Luas wilayah KP/PKP2B/KK dan saran
penunjang diluar perizinan tersebut
3. Persetujuan AMDAL/UKL-UPL
4. Lokasi dan Kesampaian Daerah
5. Tata guna lahan sebelum kegiatan
penambangan dan Pasca Tambang
6. Tatacara Penambangan, Pengolahan dan
Pemurnian
BAB II
KEGIATAN PENAMBANGAN DAN REKLAMASI

Bab ini memuat uraian luas lahan terganggu untuk kegiatan


penambangan, sarana penunjang dan pelaksanaan reklamasi, sejak tahap
konstruksi sampai tahun 2004 atau sebelum rencana tahun pertama
kegiatan pembukaan lahan untuk kegiatan penambangan, antara lain
tentang :

1. Luas lahan yang terganggu untuk kegiatan;


- Tambang yang masih aktif dan yang telah selesai di
tambang
- Timbunan tanah/batuan penutup serta tanah pucuk
diluar bekas tambang
- Jalan tambang
- Kolam sedimen dan sarana kendali erosi
- Fasilitas penunjang (pabrik pengolahan/pemurnian,
kantor, perumahan, stockpile, bengkel, kolam tailing dll)

Dijelaskan luas lahan yang masih aktif dan selesai ditambang maupun
yang masih aktif dan selesai ditimbun.
LANJUTAN

2. Reklamasi yang telah dilakukan;

- Lahan bekas tambang


- Timbunan tanah/batuan penutup diluar tambang
- Jalan tambang dan non tambang yang tidak
dimanfaatkan lagi
- Bekas-bekas kolam (sedimen pond dan tailing
pond)
- Fasilitas penunjang lainnya

Perlu diinformasikan, apakah pelaksanaan


reklamasi telah sesuai dengan RTRWD
BAB III
I. RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

Bab ini menguraikan rencana pembukaan lahan/luas lahan


terganggu untuk jangka waktu 5 tahun, yang menguraikan :
- Tambang
- Timbunan tanah/batuan penutup serta tanah
pucuk di luar bekas tambang
- Jalan tambang
- Kolam sedimen dan sarana kendali erosi
- Fasilitas penunjang (pabrik pengolahan/pemurnian,
kantor, perumahan, stockpile, bengkel, kolam tailing, dll)

Uraian tersebut di atas ditabulasikan dalam tabel dan


digambarkan dalam peta dengan skala 1 : 10.000 untuk rencana
pembukaan lahan setiap tahun
LANJUTAN

II. RENCANA REKLAMASI

Bab ini menguraikan rencana reklamasi terhadap lahan yang terganggu


untuk jangka waktu 5 tahun yang dirinci setiap tahun :

1. Pembongkaran Fasilitas tambang (kalau ada)


2. Lokasi lahan yang akan di reklamasi
- Lahan bekas tambang
- Limbunan tanah/batuan penutup di luar tambang
- Jalan tambang dan non tambang yang tidak dimanfaatkan lagi
- Bekas-bekas kolam (sedimen pond dan tailing pond)
- Fasilitas penunjang lainnya.

3. Teknik, metode dan peralatan yang digunakan dalam melakukan


reklamasi
4. Sumber material pengisi (bila dilakukan backfill)
5. Jenis tanaman yang digunakan

Rencana reklamasi untuk 5 tahun tersebut di tabulasikan dalam tabel dan


rencana reklamasi di gambarkan dalam peta dengan skala 1 : 10.000
(informatif)

BAB IV
RENCANA BIAYA REKLAMASI

Bab ini memuat rencana biaya yang diperlukan untuk


mereklamasi lahan yang terganggu dan belum direklamasi
sejak tahap konstruksi sampai satu tahun terakhir dari
rencana reklamasi yang diajukan, serta biaya untuk
mereklamasi lahan yang terganggu selama 5 tahun.
Rencana biaya reklamasi tersebut diperinci setiap tahun
untuk jangka waktu 5 tahun mulai dari tahun yang
direncanakan untuk penetapan Jaminan Reklamasi
Penentuan biaya reklamasi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
- Menetukan besarnya biaya langsung (menentukan
besarnya biaya reklamasi)
- Menetukan besarnya biaya tidak langsung ( mentukan
besarnya biaya perencanaan dankeuntungan)
DASAR HUKUM

 Kepmen. Pertambangan dan Energi No.


1211.K/008/M.PE/1995 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Perusakan dan
Pencemaran Lingkungan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Umum

 Keputusan Dirjen. Pertambangan Umum No.


336.K/271/DDJP/1996 tentang Jaminan
Reklamasi
PENGERTIAN

 Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan


memperbaiki atau menata kegunaan lahan
yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan umum, agar dapat berfungsi
dan berdaya guna sesuai peruntukannya.

 Jaminan reklamasi adalah dana yang


disediakan oleh perusahaan pertambangan
sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi
dibidang pertambangan umum.
MAKSUD
• Memberikan kepercayaan kepada masyarakat
dan instansi terkait atas kemampuan dari
pemegang izin usaha pertambangan tahap
eksploitasi/operasi produksi dalam rangka
melaksanakan rencana pengelolaan lingkungan,
khususnya dalam melaksanakan reklamasi lahan
bekas tambang

• Mendorong pemegang izin usaha pertambangan


tahap eksploitasi/operasi produksi untuk
menyusun rencana reklamasi dengan baik dan
benar serta secara konsekuen melaksanakannya.
TUJUAN

Meningkatkan ketaatan dari pemegang izin


usaha pertambangan tahap
eksploitasi/operasi produksi dalam
melaksanakan reklamasi lahan bekas
tambang sesuai dengan rencana yang telah
disetujui oleh pejabat yang berwenang
PENETAPAN JAMINAN REKLAMASI

 Besarnya jaminan reklamasi ditetapkan


berdasarkan biaya reklamasi sesuai Rencana
Reklamasi/Rencana Tahunan Pengelolaan
Lingkungan (RTKL) untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun. Sedangkan bagi perusahaan
pertambangan yang umurnya kurang dari 5
tahun besarnya jaminan reklamasi disesuaikan
dengan rencana reklamasi untuk jangka waktu
umur tambangnya
PENETAPAN JAMINAN REKLAMASI

 Penetapan jaminan reklamasi dilakukan oleh


Dirjen. Pertambangan Umum (Dirjen. Geologi
dan Sumber Daya Mineral) atas usulan yang
disampaikan oleh perusahaan

 Besarnya jaminan reklamasi akan terus


bertambah apabila perusahaan/pemegang
izin usaha pertambangan yang bersangkutan
tetap tidak melaksanakan kewajibannya pada
tahun berjalan.
KOMPONEN BIAYA REKLAMASI

Berdasarkan anggapan pelaksanaan reklamasi


dilakukan oleh pihak ketiga.
Komponen biaya reklamasi terdiri dari :
1. Biaya langsung :
1). Biaya pembongkaran fasilitas tambang
2). Biaya penataan kegunaan lahan
3). Biaya revegetasi
4). Biaya pencegahan dan penanggulangan air
asam tambang
5). Biaya untuk pekerjaan sipil sesuai
peruntukan
KOMPONEN BIAYA REKLAMASI
2. Biaya tidak langsung :

1). Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat


2). Biaya perencanaan reklamasi
3). Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor

Biaya langsung dan tidak langsung sudah harus


diperhitungkan pajak-pajak yang berlaku. Rencana
biaya dapat dihitung atau diajukan ke Dirjen.
Pertambangan Umum (Dirjen. GSDM) dalam bentuk
nilai mata uang rupiah atau dolar Amerika.
BENTUK JAMINAN REKLAMASI
 Deposito berjangka, ditempatkan pada Bank Pemerintah
atas nama Dirjen. Pertambangan Umum (Dirjen. GSDM)
qq. perusahaan pertambangan yang bersangkutan
 Accounting reserve, untuk perusahaan yang memenuhi
salah satu persyaratan sbb. :
- Perusahaan publik terdaftar di bursa efek di
Indonesia maupun di luar Indonesia, atau
- Anak perusahaan dari sebuah perusahaan publik
baik yang terdaftar di bursa efek di Indonesia atau
yangterdaftar di bursa efek di luar Indonesia, atau
- Perusahaan mempunyai jumlah modal sendiri yang
tidakkurang dari US$ 25,000,000.00 seperti
dinyatakan dalam laporan keuangan yang diaudit.
BENTUK JAMINAN REKLAMASI

 Jaminan pihak ketiga untuk jangka waktu 5


(lima) tahun, dapat berupa :
- Bank garansi, dari Bank Pemerintah dan
atau Bank Devisa
- Irrevocable Letter of Credit, dari Bank
Pemerintah atau Bank Devisa
- Sertifikat penjaminan dari Lembaga
Penjamin milik pemerintah
PENEMPATAN JAMINAN REKLAMASI

 Jaminan reklamasi harus ditempatkan


sebelum perusahaan melakukan kegiatan
operasi produksi
 Bagi perusahaan yang telah
beroperasi/produksi pada saat Keputusan ini
diberlakukan, harus mengajukan bentuk
jaminan yang akan ditempatkan kepada
Dirjen Pertambangan Umum selambat-
lambatnya 1 Februari 1997.
PENCAIRAN ATAU PELEPASAN
JAMINAN REKLAMASI

60 % setelah selesai :
- Pengisian kembali lahan bekas tambang dan
penataan lahan (Back filling) atau
- Bagi kegiatan pertambangan yang
kegiatannya tidak dapat dilakukan pengisian
kembali, penataan kegunaan lahan
dilakukan sesuai dengan peruntukkannya
sebagaimana disepakati dalam RTKL
PENCAIRAN ATAU PELEPASAN
JAMINAN REKLAMASI
 20 % setelah selesai :
- Melakukan revegetasi kecuali ditentukan lain
- Pekerjaan sipil dan atau kegiatan reklamasi
 20 % setelah kegiatan reklamasi dinyatakan
selesai oleh Direktur Jenderal
 Jaminan reklamasi dalam bentuk deposito
berjangka dicairkan berikut bunga depositonya
dan bunganya tersebut menjadi milik perusahaan

Anda mungkin juga menyukai