Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AVIONIK

oleh :

TYAS APRILIA (1641160015)

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
1. Sistem kendali terbang (AFCS)
2. Sistem penghindar trabakan (CAS)
3. Sistem radar cuaca
4. Sistem Manajemen Terbang
5. Sistem Pengendali Lalu lintas Pesawat (ATC)
6. Common integratorprocessor(CIP)

JAWABAN
1. Sistem kendali terbang (AFCS)sistim kendali pesawat terbangAircraft flight control
system (AFCS) atau sistim kendali pesawat erat sekali hubungannya dengan flight
control surface (FCS) atau bidang kendali terbang. dimana :
FCS merespon setiap pengaturan / pergerakan yang dilakukan oleh pilot di dalam
cockpit melalui suatu sistem yang saling berhubungan menggerakan sistem mekanik
untuk melakukan pergerakan pada pesawat (yaw, bank/roll, pitch up or down).

Ada 2 FCS yang kita kenal pada pesawat


1. Primary control surface bidang kendali utama pada pesawat.
2. Secondary flight control surface
bisa dibilang sebagai bidang kendali tambahan yang bertujuan untuk membantu
kinerja dari primary control surface dan pergerakan pesawat ketika terbang, takeoff
ataupun landing.
APA – APA SAJA BIDANG KENDALI PADA PRIMARY CONTROL SURFACE?
Ø Aileron, merupakan bidang kendali yang terletak pada wing/sayap.
Ø Elevator, merupakan bidang kendali yang terletak pada horizontal stabilizer.
Ø Rudder, merupakan bidang kendali yang terletak pada vertical stabilizer.
2. Secondary flight control surface
Ø Slats
Ø Flaps
Ø Spoiler
Ø Trim tabs
BIDANG KENDALI YANG MEMBANTU PADA PROSES PENGEREMAN
Spoiler
Flaps
Landing Gear
Reverse Thrust
Auto Brake
Anti Skid

Bagaimana Sistim kerja Bidang kendali tersebut?


Spoiler dan Flaps
berguna sebagai airbrake (gaya hambat udara) untuk mengurangi daya dorong dan
daya angkat pesawat.
Landing gear
gunanya untuk mengurangi sedikit kecepatan pesawat dan alas untuk mendarat pada
saat touch down (menyentuh tanah).

REVERSE THRUST
fungsinya adalah membelokkan arah udara yang ditembakkan engine menjadi kearah depan.
Beberapa pihak mengklaim Su-35 adalah pesawat tempur paling mematikan didunia,
dirancang dengan inovasi teknologi dari pesawat tempur generasi kelima. Meski
menggunakan desain dari Su-27, Su-35 memiliki bobot yang lebih berat hampir 40 ton yang
sebagin besar karena penambahan struktur tulang dan rangka terutama untuk daya angkut
bahan bakar dan persenjataan yang lebih besar.Yang paling mengesankan adalah daya angkut
persenjataan hingga 8 ton, yang bukan hanya untuk menggotong senjata rudal udara-ke-udara
saja, tapi juga rudal udara-ke-darat dan rudal jelajah anti kapal Yakhont.Su-35 juga memiliki
manuver mengesankan, bahkan di kokpit Su-35 yang’ super-otomatis’ juga tersedia tombol
‘supermaneuver’ yang ketika diaktifkan maka pergerakan stik kontrol pesawat menjadi amat
sensitif, yang konon menurut pilot Su-35 – pesawat bisa di kontrol hanya dengan
menggunakan dua jari.Jika di F-16 Viper dilengkapi perangkat otomatis penghindar tabrakan
– Automatic Ground Collision Avoidance System (G-CAS), maka untuk menon-aktifkan
manuver Su-35 yang ‘super-liar’ yang terkadang membuat pilot mengalami dis-orientasi atau
kehilangan arah dan ketinggian tersedia tombol ‘zero-roll’ di stik kontrol yang akan
menetralkan posisi pesawat sejajar dengan permukaan bumi.Pilot Su-35 juga sangat terbantu
dengan sistem otomatisasi lainnya, karena kokpit Su-35 bisa memilihkan modus
penerbangan, dimana komputer akan mengelola pesawat sepanjang rute penerbangan yang
sangat membantu pilot mengurangi kelelahan akibat perjalanan panjang. Saat terjadi
pertarungan udara, komputer Su-35 juga membantu pilot memilihkan persenjataan yang tepat
yang disesuaikan dengan targetnya.Jadi dengan segala kelebihannya, benarkah Su-35 adalah
pesawat tempur yang paling mematikan di dunia?

2. Sistem penghindar trabakan (CAS)


3. Sistem radar cuaca
4. Sistem managemen terbang

Sistem manajemen penerbangan (Flight Management System / FMS) - Komponen Fundamental


dari Avionik pesawat modern. Sistem komputer khusus yang mengotomatisasi berbagai macam
tugas dalam penerbangan, mengurangi beban kerja awak pesawat sampai pesawat sipil modern
tidak lagi membawa Insinyur Penerbangan atau Navigator.

Fungsi Utama - Manajemen penerbangan dalam rencana penerbangan.


Menggunakan berbagai sensor seperti :
➤ Global Positioning System (GPS)
➤ Inertial Navigation System (INS) didukung Radio Navigasi System (RNS)
Untuk menentukan posisi pesawat, Memandu pesawat sepanjang rencana penerbangan.

Flight Management System


FMS - Menjadi pemain utama di lingkungan
➽ Communication, Navigation Systems and Air Traffic Management (CNS/ATM)
Saat ini dan yang akan datang. Navigasi dalam wilayah udara
➽ Required Navigation Performance (RNP)
Kelonggaran dan terkait Data Cuaca , pengelolaan lalu lintas berbasis Lintasan, Navigasi
waktu untuk kontrol jalur pesawat terbang, dan panduan Pendekatan Jarak Rendah,
diaktifkan melalui Fungsi Manajemen Penerbangan yang Canggih.
Empat komponen utama FMS
➤ Flight Management Computer (FMC)
➤ Automatic Flight Control (AFCS)
Atau Automatic Flight Guidance System (AFGS)
➤ Aircraft Navigation System
➤ Electronic Flight Instrument System (EFIS)
Atau Instrumentasi Elektromekanik Setara.
AFCS atau AFGS - Menerima informasi dari sensor sistem pesawat. Tergantung apakah
pesawat berada di bawah kendali Otomatis atau Manual, Mode AFCS dibuat oleh pilot akan secara
otomatis bergerak dan mengendalikan permukaan kontrol pesawat terbang atau menampilkan
perintah Flight Director agar mengikuti untuk mencapai status yang diinginkan.

Flight Management System


Definisi
1. Sistem Terpadu
Terdiri dari Sensor, Receiver, dan Komputer dengan Basis Data Navigasi dan pesawat, yang
memberikan Kinerja dan Panduan RNAV ke Layar dan Sistem Kontrol Penerbangan Otomatis.

2. Komputer Navigasi Serbaguna


Kinerja, dan Pesawat terbang On-Board, dirancang untuk menyediakan Data Virtual dan Harmoni
Operasional antara Elemen Tertutup dan Terbuka terkait dengan penerbangan mulai pra-mesin dan
lepas landas, hingga pendaratan dan putaran mesin- turun.

Menghitung terus Posisi Pesawat. Effisiensi Bahan Bakar, .. Dll


Berdasarkan
➧ Attitude and Heading Reference System (AHRS)
➧ Inertial Reference System (IRS)
➧ Global Positioning System (GPS)
➧ Radio Navigation
➧ Data Link System (VDL)
➧ Communication, Navigation Systems (CNS/ATM)
➧ Global Navigation Satellite Systems (GNSS)
➧ AutoPILOT
➧ AutoTHROTTLE
➧ Automatic Flight Control (AFCS)
Fungsi FMS
Dirancang untuk beroperasi dengan berbagai kombinasi Sensor Otonom dan Penerima Navigasi.
Informasi update posisi dari Receiver Navigasi digunakan untuk mengkalibrasi data posisi dan
kecepatan dari sensor otonom, serta memberikan Model Kesalahan..

Berfungsi sebagai :
➧ Navigation
➧ Performance
➧ Guidance

Mencapai fungsi ini, Sistem Manajemen Penerbangan harus berinteraksi dengan beberapa
Sistem Avionik lainnya. Seperti disebutkan di atas, Implementasi dari antarmuka sangat
bervariasi tergantung pada vintage peralatan pada pesawat terbang.
5. AIR TRAFFIC CONTROL SYSTEM
PENGERTIAN AIR TRAFFIC CONTROL SYSTEM
Air Traffic Control System atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem control lalu
lintas udara adalah sistem yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat
terbang untuk mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. ATCS
atau yang disebut dengan Air Traffic Control System merupakan sistem pengatur lalu
lintas udara yang tugas utamanya mencegah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan
menghindarkan dari tabrakan (making separation). Selain tugas separation, ATCS
juga bertugas mengatur kelancaran arus traffic (traffic flow), membantu pilot dalam
menghandle emergency/darurat, dan memberikan informasi yang dibutuhkan pilot
(weather information atau informasi cuaca, traffic information, navigation
information, dll). ATCS adalah rekan dekat seorang Pilot disamping unit lainnya,
peran ATCS sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktifitas
pesawat di dalam area pergerakan diharuskan mendapat izin terlebih dahulu melalui
ATC, yang nantinya ATC akan memberikan informasi, instruksi, clearance/izin
kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi
itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan.

B. TUJUAN AIR TRAFFIC CONTROL SYSTEM


Berikut ini adalah tujuan pelayanan sistem lalu lintas udara yang diberikan oleh ATCS
berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170 :
1. Mencegah tabrakan antarpesawat.
2. Mencegah tabrakan antarpesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
3. Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
4. Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan
efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
5. Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat
yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang
dipersyaratkan.
Biasanya Pengaturan lalu-lintas udara dilakukan di atas menara (Tower), agar dapat melihat
dengan jelas keadaan runway Landas pacu
6. CIP
The Hughes membuat Common Integrator Processor (CIP) yang merupakan ‘otak’ dari
sistem avionik. CIP mendukung semua pemrosesan sinyal dan data untuk semua sensor
dan misi. Terdapat dua macam CIP pada F22, dengan 66 slot modul tiap CIP. Semua
persyaratan pemrosesan dapat ditangani oleh hanya tujuh prosesor berbeda. Saat ini 19
slot CIP1 dan 22 slot CIP2 belum digunakan, ke depan slot ini dapat dikembangkan lagi.
Sehingga masih dapat F22 dapat berkembang 30% lebih baik dengan tanpa perubahan
pada perlengkapan sebelumnya. Saat ini ruang, power dan pendingin sudah tersedia untuk
CIP ketiga, sehingga perkembangan 200% dapat dicapai dengan mudah.
CIP memiliki mission software yang menggunakan mission planning data yang dapat
dimodifikasi untuk sensor emitter management dan multisensor fusion. informasi
spesifik misi disampaikan melalui data transfer equipment Fairchild yang juga
mengandung mass storage untuk data default dan air vehicle operational flight
program. Tujuan umum kapasitas pemrosesan CIP mencapai lebih dari 700juta
instruksi per detik dengan perkembangan 2000juta instruksi per detik, kapasitas
pemrosesan sinyal lebih dari 20milyar operasi per detik dengan pengembangan
kemampuan ke 50milyar operasi per detik. CIP mengandung lebih dari 300Mbytes
memori dengan perkembangan sampai 650 Mbytes. Intra flight data link secara
otomatis membagi informasi taktis antara dua atau lebih F22. Airframe sudah tersedia
untuk IRST dan side mounted phased array radar.

Anda mungkin juga menyukai