Anda di halaman 1dari 4

Nama : Puteri Ayu Rafflessia AR

NIM : 06111281722024
Nama Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan
SKS : 2 sks
Dosen Pengampu : Dr. Sardianto Markos Siahaan, M.Si., M.Pd.

Jawaban soal-soal UTS :

1. Menurut UU Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Bab 1
pasal 1 (a).
a) Prinsip-prinsip pendidikan yang harus dilaksanakan :
 Pendidikan diselenggarakan secara demokratis berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan
kemajemukan bangsa
 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna
 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
 Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan

b) Syarat yang harus dipenuhi agar proses pendidikan tersebut berjalan lancer :
 Pendidikan tidak hanya diperuntukkan untuk golongan tertentu saja, namun setiap
warga negara dapat memperoleh pendidikan dengan memperhatikan beberapa nilai
yaitu hak asasi, agama, kultural dan kemajemukan
 Pendidikan harus dilaksanakan berdasarkan suatu sistem tertentu, dimana sistem yang
dipakai tidak dirahasiakan
 Pendidikan dilaksanakan agar dapat menyatu dengan budaya yang ada dalam
masyarakat
 Pendidikan seharusnya terus menerus dilakukan seumur hidup baik melalui
pendidikan formal maupun non-formal

2. Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan


kepada sekolah.
a) Manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang. Selama manusia barusaha untuk
meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, maka
selama itulah pendidikan masih berjalan terus. Pendidikan sepanjang hayat (livelong
education) adalah pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap
berlanjut sepanjang hidupnya.
Proses pendidikan sepanjang hayat dapat berlangsung setiap saat di manapun dan kapanpun
tanpa ada batas waktu usia. Dalam Pendidikan sepanjang hayat bukan hanya berlangsung
di sekolah. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah
dan masyarakat. Pendidikan sepanjang hayat dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga/keluarga dan masyarakat, karena itu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

b) Implikasi dari pendidikan sepanjang hayat artinya adalah sesuatu yang merupakan tindak
lanjut dari suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur
hidup.Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:

 Pendidikan baca tulis fungsional


 Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional
bagi anak didik.
 Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan
lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
 Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan diluar sekolah bagi anak
diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab
itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut
menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting
 Pendidikan professional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah tercipta
Built in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti
berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan,
terminologi dan sikap profesionalnya.
 Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka
mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan
konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup.
 Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam
kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. Yang semakin maju dan kritis, baik
rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang demokratis,
diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga
Negara.
 Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perlu diberikan secara
konstruktif sebagai bagian konsep long life education. Dengan cara ini waktu
senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehingga pendidikan
seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.

3. Peranan filsafat pendidikan ditinjau dari:


a) Metafisika
Metafisika merupakan bagian filsafat yang mempelajari masalah hakekat. Dengan filsafat
metafisika seorang guru mengetahui tentang hakekat dunia dimana ia tinggal. Selain itu
seorang guru juga harus tahu hakekat manusia, khususnya hakekat anak. Sehingga tahu
bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan.
b) Epistemologi
Dengan filsafat epistemologi, guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa,
bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan
pengetahuan tersebut.
c) Aksiologi
Dengan filsafat aksiologi, guru memahami yang harus diperoleh siswa, tidak hanya
kuantitas pendidikan tetapi juga, kuantitas kehidupan karena pengetahuan tersebut.

4. Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seseorang mengenai Pendidikan. Jadi
keyakinan adalah prinsip-prinsip yang menentukan filsafat pendidikan seseoran. Adapun
beberapa keyakinan tersebut antara lain:
a. Keyakinan mengenai pembelajaran (Pendidikan)
b. Keyakinan mengenai profesi itu sendiri (Pendidik)
c. Keyakinan mengenai peserta didik
d. Keyakinan mengenai penegtahuan

5. a) Teori-teori pendidikan yang sesuai dengan aliran filsafat


 Aliran Materialisme
Materialisme berpandangan bahwa asal atau hakikat dari segala sesuatu ialah materi,
bukan rohani, bukan spiritual atau supranatural. Teori Pendidikan yang sesuai dengan
Aliran Materialisme adalah Teori Behaviorisme.
 Aliran Idealisme
Idealisme berpandangan bahwa pengetahuan sebenarnya sudah berada dalam jiwa
(mind) kita, tetapi membutuhkan usaha untuk dibawa pada tingkat kesadaran kita
melalui suatu proses yang disebut intropeksi. Teori Pendidikan yang sesuai dengan
Aliran Idealisme adalah Teori Kontruktivisme.
 Aliran Pragmatisme
Pragmatisme berpandangan bahwa suatu teori dapat dikatakan benar apabila teori itu
bekerja. Kebenaran adalah sesuatu yang terjadi pada ide. Teori Pendidikan yang sesuai
dengan Aliran Pragmatisme adalah Teori Kognitivisme.

b) implikasinya :
 Aliran Materialisme
Proses pendidikan (proses belajar) menekankan pentingnya keterampilan dan
pengetahuan akademis yang empiris sebagai hasil kajian sains serta perilaku sosial
sebagai hasil belajar. Beberapa implikasi Pendidikan filsafat aliran materialisme
adalah :
 Tema
 Tujuan Pendidikan
 Kurikulum
 Metode
 Kedudukan siswa
 Peranan guru
 Aliran Idealisme
Aliran idealisme berimplikasi terhadap konsep pendidikannya (Fajar, 2010: 1) yaitu:
 Tujuan Pendidikan.
 Kurikulum Pendidikan.
 Metode Pendidikan.
 Peranan Guru dan Siswa.

 Aliran Pragmatisme
Implikasi aliran pragmatisme dalam Pendidikan :
 Kesehatan yang baik
 Keterampilan-keterampian dan kejujuran dalam bekerja
 Minat dan hobi untuk kehidupan yag menyenangkan
 Persiapan untuk menjadi orang tua
 Kemampuan untuk bertransaksi secara efektif dengan masalah-masalah
sosial

Anda mungkin juga menyukai