Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DIKLAT PENERAPAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI (PPI) DI INSTALASI GIZI RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

WINDI MAYLINA HARIANI PO.71.31.1.15.037


MONICA JULIA IRAWAN PO.71.31.1.15.018
TRISNA FABIOLAN AGUSTINA PO.71.31.1.15.034
EUIS SUSILAWATI EKA SAPUTRI PO.71.31.1.15.011
SITI SOLEHA PO.71.31.1.15.030
RAHMA DESTIANI PO.71.31.1.15.025
SEPTI HENY PONIDA PO.71.31.1.15.029
DELVIRA MIFTAHUL JANNAH PO.71.31.1.15.006

PEMBIMBING :

FAJAR SURYANINGSIH S.ST

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN GIZI
TAHUN 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatanmerupakan suatu upaya yang dilakukan dalam sebuah
individu atau kelompok dalam sebuah organisasi, bertujuan untuk memelihara atau
menjaga kesehatan dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan juga menyembuhkan
penyakit, serta mengembalikan kesehatan sebuah individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Depkes RI (2009) pun mengungkapkan pendapatnya seputar pengertian
pelayanan kesehatan, yaitu “setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan diberikan mulai
dari layanan kesehatan primer sampai lanjutan dalan hal ini rumah sakit.
Rumah sakit merupakan sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, medik dan non medik yang dalam
melakukan proses kegiatan hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial, budaya,
dan dalam penyelenggarannya dapat mempergunakan teknologi yang diperkirakan
mempunyai potensi besar terhadap lingkungan (Agustina dkk, 1998).
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untuk
melindungi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya infeksi
ke suatu rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Keberhasilan program
PPI perlu keterlibatan lintas profesional: Klinisi, Perawat, Laboratorium, Kesehatan
Lingkungan, Farmasi, Gizi, IPSRS, Sanitasi &Housekeeping, dan lain-lain sehingga
perlu wadah berupa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber daya
manusia yang kompoten, sarana dan prasarana yang memadai, agar pelayanan gizi
yang di laksanakan memenuhi standar yang telah di tetapkan. Pelayanan gizi
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang saling
menunjang dan tidak dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi merupakan
faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu
negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan
tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang
yang sehat dan berstatus gizi baik.
Rumah sakit khususnya instalasi gizi mengidentifikasi situasi dimana masker ,
pelindung mata, gaun atau sarung tangan diperlukan dan melakukan pelatihan
penggunaannya secara tepat dan benar. Sabun, deinfektan dan handuk atau pengering
lainnya tersedia dilokasi dimana prosedur cuci tangan dan deinfektan dipersyaratkan.
Pedoman hand hygiene diadopsi oleh Rumah Sakit dan ditempel di area yang tepat
,dan staf diedukasi untuk prosedur-prosedur yang benar tentang cuci tangan,disinfeksi
tangan atau disinfeksi permukaan (Darmadi 2008).

II. DASAR PEMIKIRAN


Pendidikan dan pelatihan mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) poltekkes
kemenkes palembang di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan terhadap penerapan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI) di Instalasi Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengetahuan terhadap penggunaan alat pelindung diri
(APD) yang benar di Instalasi Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2) Untuk mengetahui pengetahuan terhadap cuci tangan yang benar di Instalasi
Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul.
3) Untuk mengetahui pengetahuan terhadap etika batuk yang benar di Instalasi
Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul.

IV. MANFAAT
a. Untuk Peneliti
1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang program
pengendalian dan pencegahan infeksi (PPI) di Instalasi Gizi RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
2. Memberikan pemahaman kesehatan tentang pentingnya pengendalian dan
pencegahan infeksi melalui penggunaan APD, cuci tangan dan etika batuk
yang benar.
b. Untuk Instalasi Gizi
1. Untuk bahan masukan kepada pihak rumah sakit agar menjaga kebersihan dan
melakukan prosedur yang benar pada petugas kesehatan di instalasi gizi RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan infeksi di
instalasi gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul.

V. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi

VI. SASARAN
1. Juru Masak Instalasi Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul
2. Pramusaji Instalasi Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Target peserta sebanyak 34 orang, terdiri dari :
Juru Masak : 15 orang
Pramusaji : 19 orang
BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Kamis / 20 September 2018
Waktu : a. 08.30 WIB - selesai
c. 13.00 WIB – selesai
d. 14.00 WIB - Selesai
c. 15.30 WIB - selesai
Tempat Instalasi Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul Jalan
Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Area Sawah, Trirenggo,
Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55714
2. Narasumber
a. Windi Maylina Hariani Mahasiswa Poltekkes Palembang
b. Monica Julia Irawan Mahasiswa Poltekkes Palembang
c. Trisna Fabiolan Agustina Mahasiswa Poltekkes Palembang
d. Euis Susilawati Eka S Mahasiswa Poltekkes Palembang
e. Rahma Destiani Mahasiswa Poltekkes Palembang
f. Septi Heny Ponida Mahasiswa Poltekkes Palembang
g. Delvira Miftahul Jannah Mahasiswa Poltekkes Palembang

3. Materi Pelatihan
a. Penggunaan APD di Instalasi Gizi
b. Etika Batuk.
c. Tata Laksana Cuci Tangan Instalasi Gizi.
Materi pelatihan terlampir pada lampiran.

4. Biaya
Peserta tidak dikenakan biaya.
Peserta dalam kegiatan ini berhak mendapatkan :
a. Handout materi
b. ATK
c. Konsumsi
d. Doorprize

5. Biaya Yang Dibutuhkan


Biaya yang dibutuhkan :
No Uraian Banyak Satuan Jumlah
ACARA
1. Seminar Kit (pulpen, note) 37 paket Rp. 3.000 Rp. 111.000
Doorprize 8 paket Rp. 10.000 Rp. 80.000
KONSUMSI
2. Snack peserta 37 orang Rp. 5000 Rp. 185.000
Snack Panitia 8 orang Rp. 5000 Rp. 40.000
Total Rp. 416.000
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi kegiatan
1. Peserta
Total peserta dalam diklat ini sebanyak 35 orang, yaitu terdiri dari:
a. Juru masak

No NAMA PETUGAS

1 ISTIGHNAH JURU MASAK


2 SRI SUNARTI JURU MASAK
3 ARIF SETIAWAN JURU MASAK
4 FEBRI JURU MASAK
5 ISTIGHNAH JURU MASAK
6 RIKO MUARA JURU MASAK
7 ETIK LARASATI JURU MASAK
8 SRI LESTARI JURU MASAK
9 DESI RATNA SARI JURU MASAK
10 DWI WAHYUNI JURU MASAK
11 RAFI JURU MASAK
12 TRI LASMI SLAMET JURU MASAK
13 RAMBAT WIDODO JURU MASAK
14 YANTI JURU MASAK
15 YUNIATI JURU MASAK

b. Pramusaji

No NAMA PETUGAS

1 AMILI SETYANINGRUM PRAMUSAJI


2 FITRI NUR ALIMAH PRAMUSAJI
3 RUBINEM PRAMUSAJI
4 SUPRIHATIN PRAMUSAJI
5 RONDIYAH PRAMUSAJI
6 FAJRIN UPIK PRAMUSAJI
7 PARDINJEM PRAMUSAJI
8 FIAN ASTIANI PRAMUSAJI
9 MAGRIBI DHELA PRAMUSAJI
10 URIN AINI PRAMUSAJI
11 ANTRI . C PRAMUSAJI
12 WAHTINI PRAMUSAJI
13 SURYANTI PRAMUSAJI
14 LINGGA PURWASARI PRAMUSAJI
15 WINDARI PRAMUSAJI
16 FITRIANA PRAMUSAJI
17 SURATNI PRAMUSAJI
18 PANTI PRAMUSAJI
19 KASIYEM PRAMUSAJI
20 LUTHFIA MASRUROH PRAMUSAJI

2. Proses kegiatan
Kegiatan diklat penerapan pencengahan dan pengendalian infeksi yang
dilakukan pada Kamis, 20 September 2018 dilakukan di ruang distribusi.
Kegiatan ini dibagi menjadi 4 shift, karena menyesuaikan waktu pramusaji dan
juru masak. Sebelum cara dimulai, peserta diminta untuk mengisi pre test yang
disediakan, lalu mengisi post test di akhir acara. Peserta yang ikut dalam
kegiatan ini sangat antusias. Hal tersebut dibuktikan dengan, peserta diklat
sangat memperhatikan materi yang disampaikan serta ikut memperagakan cara
cuci tangan, penggunaan apd dan etika batuk saat pemateri mencontohkan
gerakan.
Kegitan ini menyediakan sebanyak 8 doorprice di akhir acara, peserta yang
dapat menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat, maka akan mendapatkan
door price. Dari pertanyaan yang di sebutkan banyak peserta yang mengangkat
tangan untuk menjawab.tapi setiap shift hanya disediakan 2 door price.
Hambatan dalam kegiatan ini adalah ruangan yang terlalu kecil.
3. Hasil Pre Test Dan Post Test
1. Rumus menghitung presentase tingkat pengetahuan
Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase tingkat pengetahuan
sesuai dengan Sugiyono (2003) sebagai berikut ;

𝑃 = 𝑋 /𝑁 𝑋 100 %

Keterangan:

P = Persentase

X = Jumlah jawaban yang benar

N = Jawaban seluruh item pertanyaan

Pertanyaan pilihan ganda, menjodohkan benar atau salah, disebut


pertanyaan obyektif karena pertanyaan ini dapat dinilai secara pasti oleh
penilainya tanpa melibatkan faktor subyektifitas. Pengelompokkan tingkat
pengetahuan menurut (Nursalam, 2008), terdiri dari :

1. Baik, jika 76-100 % pertanyaan dapat dijawab dengan benar.

2. Cukup, jika 56-75 % pertanyaan dapat dijawab dengan benar.

3. Kurang, jika < 56 % pertanyaan dapat dijawab dengan benar.

Dari hasil diklat penerapan pencengahan dan pengendalian infeksi yang


dilakukan pada Kamis, 20 September 2018 didapatkan hasil pre test dan post
tes sebagai berikut:

PRE TEST POST TEST


No NAMA PETUGAS Persentase Presentase
Score Score
(%) (%)
1 FITRI NUR PRAMUSAJI 13 86 14 93
ALIMAH
2 SRI SUNARTI JURU 11 73 10 66
MASAK
3 ARIF SETIAWAN JURU 15 100 15 100
MASAK
4 FEBRI JURU 15 100 15 100
MASAK
5 RUBINEM PRAMUSAJI 12 80 12 93
6 RIKO MUARA JURU 15 100 15 100
MASAK
7 ETIK LARASATI JURU 15 100 15 100
MASAK
8 SRI LESTARI JURU 15 100 15 100
MASAK
9 DESI RATNA JURU 15 100 15 100
SARI MASAK
10 DWI WAHYUNI JURU 15 100 15 100
MASAK
11 RAFI JURU 15 100 15 100
MASAK
12 TRI LASMI JURU 15 100 15 100
SLAMET MASAK
13 AMILI PRAMUSAJI 13 86 13 86
SETYANINGRUM
14 SUPRIHATIN PRAMUSAJI 13 86 14 93
15 RONDIYAH PRAMUSAJI 11 73 13 86
16 FAJRIN UPIK PRAMUSAJI 12 80 13 86
17 PARDINJEM PRAMUSAJI 7 46 11 73
18 FIAN ASTIANI PRAMUSAJI 13 86 14 93
19 MAGRIBI DHELA PRAMUSAJI 13 86 14 93
20 URIN AINI PRAMUSAJI 15 100 15 100
21 ISTIGHNAH JURU 14 93 13 86
MASAK
22 ANTI. R JURU 11 73 15 100
MASAK
23 ANTRI . C PRAMUSAJI 15 100 15 100
24 WAHTINI PRAMUSAJI 13 86 14 93
25 SURYANTI PRAMUSAJI 15 100 15 100
26 LINGGA PRAMUSAJI 15 100 15 100
PURWASARI
27 WINDARI PRAMUSAJI 15 100 15 100
28 FITRIANA PRAMUSAJI 14 93 14 93
29 RAMBAT JURU 14 93 14 93
WIDODO MASAK
30 SURATNI PRAMUSAJI 12 80 13 86
31 PANTI PRAMUSAJI 10 66 13 86
32 KASIYEM PRAMUSAJI 14 93 13 86
33 LUTHFIA PRAMUSAJI 14 93 14 93
MASRUROH
34 YANTI JURU 14 93 14 93
MASAK
35 YUNIATI JURU 14 93 14 93
MASAK

c. Hasil rekapitulasi tingkat pengetahuan

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase


Pre test Post test Pre test Post test
1 Baik 30 33 86 % 94%
2 Cukup baik 4 2 11 % 6%
3 Kurang baik 1 0 3% 0%
TOTAL 35 35 100% 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan peserta tentang


penerapan, pencegahan dan pengendalian infeksi. Sebelum diberikan pelatihan, terdapat
1 orang (3 %) termasuk kurang baik, 4 orang (11%) cukup baik, dan 30 orang(86%)
Baik.
Setelah diberikan pelatihan tentang penerapan, pencegahan dan pengendalian
infeksi. Terjadi perubahan tingkat pengetahuan peserta, tingkat pengetahuan kurang
baik sebanyak 1 orang (3%) menjadi cukup baik sehingga tingkat pengetahuan kurang
baik menjadi 0 (0%). Tingkat pengetahuan cukup baik sebanyak 4 orang ( 11 %) , satu
orang tidak ada perubahan tingkat pengetahuan yaitu tetap, hal ini karena kurangnya
memperhatikan materi yang dijelaskan dan terdapat peserta yang menyalin jawaban pre
test di buku catatan, yang digunakan untuk menjawab pertanyaan post test. dan 3 orang
mengalami perubahan tingkat pengetahuan menjadi baik sehingga tingkat pengetahuan
baik menjadi 33 orang (94%). Tingkat pengetahuan menjadi meningkat karena peserta
memperhatikan dengan seksama materi yang dijelaskan.
Dari 35 orang jika dipresentasekan tingkat kebenaran jawaban maka jumlah
presentase pre test 3138 dibagi dengan jumlah peserta yaitu 35 orang dikali dengan 100
maka nilainya menjadi 90% dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan
tentang penerapan, pencegahan dan pengendalian infeksi diberikan pelatihan termasuk
kategori Baik.
Dari 35 orang jika dipresentasekan tingkat kebenaran jawaban maka jumlah
presentase post test 3264 dibagi dengan jumlah peserta yaitu 35 orang dikali dengan 100
maka nilainya menjadi nilainya menjadi 93% didapat dari rata-rata hasil post test, yaitu
93 atau dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan sesudah diberikan
penyuluhan termasuk kategoi Baik.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa rata rata pengetahuan anggota diklat
sebelum dilakukan diklat sebesar 90% dan saat setelah dilakukan diklat pengetahuan
anggota diklat naik sebesar 3 % yaitu 93 %. Diketahui tingkat pengethuan peserta diklat
mengenai sudah baik, hal ini dikarenakan peserta diklat sudah sering mengikuti
pelatihan yang serupa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Diklat penerapan, pencegahan dan pengendalian infeksi di instalasi gizi RSUD
Panembahan Senopati Bantul berjalan dengan sebagaimana mestinya. rata rata
pengetahuan anggota diklat sebelum dilakukan diklat sebesar 90% dan saat setelah
dilakukan diklat pengetahuan anggota diklat naik sebesar 3 % yaitu 93 %. Diketahui
tingkat pengethuan peserta diklat mengenai sudah baik,

B. Saran
Hendaknya disediakan ruangan khusus agar anggota fokus dalam
mendengarkan materi diklat

Anda mungkin juga menyukai