Anda di halaman 1dari 5

MICROPRACTICING

A3
SKENARIO 3

1. Verbalkan dan tuliskan ‘three rule of communication’.


Jawab : Berikut adalah three rules of communication (Wasisto et al., 2006), yaitu:
- Jika doter hanya memberi tahu, pasien akan mudah lupa (Tell me, i forget)
- Jika dokter menunjukkan caranya, maka pasien akan ingat (Show me, i remember)
- Dokter mencontohkan dan pasien diminta untuk mencoba maka pasien akan belajar
(involve me, i learn)

2. Verbalkan apa yang dimakasud dengan komunikasi efektif dalam praktik


kedokteran gigi.
Jawab : Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran² atau informasi. Komunikasi dalam
kedokteran gigi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud
oleh pengirim pesan, pesan dapat ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima
pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu.

3. Verbalkan aspek-aspek yang harus terdapat supaya tercapai komunikasi yang efektif
Jawab : Aspek agar tercapainya komunikasi yang efektif ( Fourianalistyawati, 2012)
1. Respect
Sikap menghargai mengacu pada proses menghargai setiap individu yang menjadi sasaran
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Jika individu membangun komunikasi dengan
rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kerjasama yang menghasilkan
sinergi dapat dibangun, yang akan meningkatkan efektifitas kinerja, baik sebagai individu
maupun secara keseluruhan.
2. Humble
Sikap rendah hati mengacu pada sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau
mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta
mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
3. Empathy
Empati adalah kemampuan individu untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan
atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati membantu individu dalam menyampaikan
pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan menerimanya. Jadi
sebelum membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, individu perlu mengerti dan
memahami dengan empati calon penerima pesan. Sehingga nantinya pesan dari
komunikator akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari
penerima.

4. Audible
Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik oleh penerima
pesan.

5. Clarity
Kejelasan, terkait dengan kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kejelasan juga berarti
keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi, individu perlu mengembangkan
sikap terbuka, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan

6. Atmosfer
Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan lingkungan yang kondusif dan
nyaman. Dalam segi sosial-psikologis, komunikasi dilakukan dengan penuh persahabatan,
akrab, dan santai.
4. Verbalkan Communication Barriers yang dihadapi oleh dokter gigi tersebut dalam
skenario diatas.
Jawab : Beberapa jenis dari Communication barriers adalah sebagai berikut (Kapur, 2018)
1. Enviromental and physics barriers
• Waktu : komunikasi ini berkembangan berdasarkan kecepatan dalam berkomunikasi.
sebagai contoh, ketika berkomunikasi dengan seseorang proses lamanya waktu dalam
menyampaikan komunikasi dapat menyebabkan hambatan dan menentukan efisiensi dari
suatu pekerjaan. Dalam menyampaikan pesan kepada anak harus menypaikan secara cepat
dan tepat untuk memberikan komunikasi yang efektif.
• Area : lingkungan di mana komunikasi berlangsung harus jelas dan tidak terlalu ramai.
Polusi suara dapat menjadi penghalang bagi komunikasi yang efektif, ini jelas, di mana ada
kebisingan, di sana seseorang tidak dapat berkomunikasi secara efisien, oleh karena itu
tempat dan area dengan orang yang lebih sedikit, ventilasi yang tepat diperlukan untuk
komunikasi yang efektif. proses komunikasi yang terjadi harus efektif dan sesuai.
Komunikasi terjadi dalam berbagai bentuk; itu lisan, tertulis, audio, video, formal,
informal, media yang digunakan untuk tujuan berkomunikasi harus akurat, tepat dan dapat
dipahami. Pada pasien anak, lingkungan juga harus mendukung untuk meningkatkan
kenyamanan pasien dalam lingkungan baru.

2. Semantic Barrier
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tidak peduli apa jenis komunikasi yang
digunakan, apakah itu formal atau informal, sangat penting untuk menggunakan kata-kata,
kosa kata dan bahasa yang tepat; semua jenis komunikasi harus mencerminkan kesopanan.
Bahasa dan kosa kata yang digunakan dalam komunikasi harus dapat dimengerti oleh
orang-orang. Dua atau lebih orang ketika mereka berkomunikasi satu sama lain harus
menggunakan bahasa yang sama, sehingga semua orang dapat memahaminya dengan baik.
Pada kasus ini dokter harus menggunakan kata-kata atau bahasa yang tepat agar dapat
diterima oleh pasien (terutama anak-anak) merasa nyaman atau tidak merasa takut.
3. Cultural Barrier
Komunikasi juga terjadi antara orang-orang yang berasal dari berbagai negara, agama,
kasta, kepercayaan, ras, etnis, dll. dengan kata lain, ketika dua orang berkomunikasi satu
sama lain, mungkin ada perbedaan latar belakang budaya mereka. Sangat penting untuk
mengatasi semua hambatan yang mungkin terjadi dalam proses komunikasi. Sangat
penting untuk membuat orang sadar akan budaya mereka sendiri dengan siapa mereka
berkomunikasi.
Dalam bentuk komunikasi kasus ini, sangat penting untuk membentuk pemahaman dan
penyesuaian apabila pasien berasal dari budaya yang berbeda

4. Psychological Barrier
Dalam proses komunikasi, sangat penting untuk memahami pola pikir dan kapasitas mental
satu sama lain. Jika seseorang berkomunikasi dengan individu lain atau sekelompok
individu dengan sikap tidak tertarik atau tidak mau maka proses komunikasi tidak akan
efektif. Oleh karena itu dianggap penting untuk mengatasi hambatan psikologis.

5. Perception of Reality
Berkomunikasi, penting untuk memahami berbagai persepsi tentang suatu situasi atau
masalah atau masalah. Untuk menerapkan komunikasi yang efektif, sangat penting untuk
mendapatkan 'perception of reality' yang berarti informasi tentang fakta, pengetahuan,
angka, aktualitas dan apa yang benar. Saat berkomunikasi, penting untuk bersikap terbuka,
fleksibel, dan transparan.

Berdasarkan kasus di atas, yang paling berpengaruh adalah sikap negatif pasien terhadap
dokter gigi/ oral health educator
5. Simulasikan bagaimana dokter gigi sebagai oral health educator dalam melakukan
komunikasi kepada pasien tersebut.
Jawab :
A : pasien anak
I : ibu
D : dokter gigi
D: selamat siang silahkan masuk
I : siang dok
D: ada yg bisa saya bantu?
I : iya dok, ini anak saya sakit giginya
D : mana anaknya kok sembunyi?? Ayo sini adek. Ikut dokter yuk duduk di kursi
ini.kenalan dulu ya, saya dokter Audrey yang akan memeriksa adek.

Pasien anak duduk di kursi, dan dokter melakukan anamnesa, dokter menanyakan
keluhan anak, diagnosa, dan rencana perawatan.
Setelah dilakukan pemeriksaan intra oral, dilakukan perawatan pada gigi tersebut dan
setelah itu dilakukan kie. Kie berupa proses gigi berlubang, cara mencegah terjadinya
penyakit tersebut, dan instruksi untuk rajin menyikat gigi.
Catatan:
- Tidak boleh blaming
- Harus memperkenalkan diri
Memperkenalkan alat bahwa alat tidak menakutkan.

Anda mungkin juga menyukai