1 PB PDF
1 PB PDF
ABSTRAK
Hiperpigmentasi merupakan kelainan kulit wajah yang umum terjadi, terutama karena adanya
peningkatan melanogenesis, dengan gambaran berupa warna kulit menjadi hitam atau coklat
kehitaman. Kelainan ini terdapat pada beberapa macam penyakit kulit diantaranya melasma,
melanoderma paska inflamasi, lentigo solaris dan freckles. Salah satu prinsip penanganan
hiperpigmentasi yaitu menghambat sintesis melanin yang dapat dilakukan dengan
menggunakan agen depigmentasi yang mekanisme kerjanya menghambat aktivitas enzim
tirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi kulit jeruk nipis sebagai inhibitor
tirosinase. Kulit jeruk nipis diektraksi dengan etanol 96 %, identifikasi flavonoid, menghitung
flavonoid total, kemudian diuji inhibisi tirosinase menggunakan instrumen microplate reader
(ELISA). Hasil penelitian ekstrak kulit jeruk mengandung flavonid, dengan total flavonid
totalnya 0,667 % b/b dan inhibition concentration (IC) 50 42,11 mg/mL, Kulit jeruk berpotensi
sebagai inhibisi tirosinase.
ABSTRACT
Hyperpigmentation is a common skin disorder, mainly due to an increase in melanogenesis,
with the appearance of skin color to black or dark brown. The disorder is present in several skin
diseases such as melasma, post-inflammatory melanoderma, solaris lentigo and freckles. One
of the principles of hyperpigmentation is to inhibit melanin synthesis that can be done by using
depigmentation agent whose mechanism of action inhibits the activity of tyrosinase enzymes.
This study aims to test the potential of lime peel as a tyrosinase inhibitor. Lemon peel was
extracted with 96% ethanol, flavonoid identification, total flavonoid count, then tested
inhibition of tyrosinase using microplate reader (ELISA) instrument. The results of citrus skin
extract studies contain flavonid, with total flavonid total of 0.667% w / w and inhibition
concentration (IC) 50 42.11 mg / mL, orange peel potency as inhibition of tyrosinase.
Pendahuluan
Melanin merupakan zat yang mem- tirosinase mengkatalisis dua reaksi utama
berikan warna coklat atau coklat kehitaman dalam biosintesis melanin, yaitu
pada kulit, berperan sebagai pelindung kulit hidroksilasi L-tirosin menjadi L-dopa dan
terhadap paparan radiasi ultra violet (UV).1 oksidasi L-dopa menjadi dopakuinon.
Proses pembentukan senyawa melanin Senyawa dopakuinon mempunyai
(melanogenesis) terjadi dengan bantuan kereaktifan yang sangat tinggi dan dapat
biokatalis terutama enzim tirosinase. Enzim dipolimerisasi secara spontan membentuk
Korespondensi: Siti Hindun 64
arsyahin285@gmail.com
IJPST Volume 4, Nomor 2, Juni 2017
melanin.2 Pembentukan melanin dapat dan juga bekerja pada bagian akhir dari
meningkat bila aktivitas enzim tirosinase jalur oksidatif melanogenesis.9,10,11 Selain
meningkat yang terutama karena adanya itu, beberapa jenis flavonoid seperti
pajanan sinar UV. Peningkatan sintesis hesperidin, naringin, neohesperidin dan
melanin menyebabkan hiperpigmentasi.3 nobeletin telah terbukti in vitro dapat
Pengobatan hiperpigmentasi yang menghambat enzim tirosinase.12,13
telah banyak dikembangkan sebagai agen Penelitian ini bertujuan untuk
depigmentasi yaitu menginhibisi enzim mengetahui efektivitas bahan alam yang
tirosinase.4 Agen depigmentasi yang sering dapat digunakan sebagai inhibitor
digunakan yaitu hidrokuinon, namun tirosinase khususnya kulit jeruk nipis.
penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan iritasi, rebound phenomenon Metode
dan okronosis. Kojic acid menimbulkan
alergi dan memiliki sifat mutagen.5 Uji efektivitas in vitro dilaksanakan di
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dicari Pusat Studi Biofarmaka Lembaga
agen-agen depigmentasi kulit lain yang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
bersifat alami dengan efek samping kecil.5 Institus Pertanian Bogor.
Indonesia telah dikenal sebagai negara Ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus
pemilik kekayaan alam yang berlimpah. auronfolia), etanol 96 % (brataco), DMSO
Kekayaan alam saat ini telah dikembangkan (dimetil sulfoksida) (brataco), akuades,
dalam upaya pemanfaatan tanaman sebagai bufer fosfat ph 6.5, L-tirosin, L-DOPA,
obat dan kosmetik. Salah satu tanaman enzim tirosinase (Sigma 333 unit/ml dalam
yang dapat dikembangkan sebagai obat dan bufer fosfat).
kosmetik adalah jeruk nipis (Citrus Jeruk nipis diperoleh dari daerah
aurantifolia). Lembang Bandung Jawa Barat, kemudian
Jeruk nipis adalah sejenis tanaman dilakukan determinasi di Herbarium
perdu yang banyak tumbuh dan Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi
dikembangkan di Indonesia. Selain daerah Hayati Institut Teknologi Bandung.
penyebarannya yang sangat luas, jeruk ini Instrumen yang digunakan adalah
juga dapat berbuah terus-menerus spektrofotometer UV-Vis, multiplate well
sepanjang tahun. Jeruk nipis juga reader (ELISA), multiwell plates,
merupakan salah satu tanaman toga yang di eppendorf microcentrifuge tube, oven,
gunakan oleh masyarakat, baik untuk tanur listrik, vorteks, sonikator, inkubator,
bumbu masakan, obat-obatan, dan eksikator, corong buchner, hot plate, nyala
minuman segar. Pemanfaatan buah jeruk bunsen, neraca analitik, rotavapor putar,
sebagai obat diantaranya sebagai penambah tabung reaksi, penjepit kayu, gelas
nafsu makan, penurun panas (antipireutik), erlenmayer, gelas piala, pipet volumetrik,
diare, menguruskan badan, antiinflamasi, pipet mikro, pipet dot.
antibakteri dan antioksidan.6 Kulit jeruknya Kulit jeruk nipis yang telah
telah diteliti berperan sebagai antioksidan dikumpulkan disortir dan dibersihkan
IC50 54,458 µg/ml.7 kemudian di keringkan dengan cara
Kulit jeruk nipis dapat diolah untuk diangin-anginkan. Sampel yang telah
mendapatkan kandungan pektin dan kering diserbuk dengan menggunakan
flavonoid. Flavonoid adalah zat metabolit blender, serbuk yang dihasilkan diayak
sekunder pada jeruk nipis yang memiliki menggunakan ayakan mesh 60 hingga
konsentrasi paling tinggi pada bagian diperoleh serbuk yang halus dan seragam.
kulitnya.8 Flavonoid merupakan salah satu Hasilnya dimasukan kedalam wadah
zat metabolit sekunder yang terdapat pada tertutup.
jeruk dan kulit jeruk yang berperan sebagai Metode ektraksi yang digunakan
antioksidan, penghambat enzim tirosinase adalah metode maserasi menggunakan
65
IJPST Volume 4, Nomor 2, Juni 2017
pelarut etanol 96 %. Serbuk simplisia kulit 6,5), setelah itu dilakukan inkubasi pada
jeruk nipis ditimbang sebanyak 500 gram suhu kamar selama 5 menit. Kemudian
kemudian dimasukan kedalam maserator ditambahkan 110 µl substrat (2 mM L-
yang bagian dasarnya telah dilapisi kapas, tirosin atau 12 mM L-DOPA) dalam sumur
kemudian dimasukan pelarut etanol 96 % multi-well plate yang sudah ditentukan,
kedalam maserator hingga simplisia larutan tersebut diinkubasi selama 30 menit
tersebut terendam seluruhnya. Diamkan pada suhu kamar. Larutan tersebut diukur
selama 3 x 24 jam, dan setiap 24 jam pelarut dengan menggunakan multi well plate
diganti dengan pelarut yang baru hingga reader (ELISA) pada panjang gelombang
filtrat yang dihasilkan jernih. Hasil 492 nm, hal ini bertujuan untuk
ekstraksi yang diperoleh dipekatkan dengan menentukan persen inhibisi dan nilai
menggunakan alat vacuum rotary konsentrasi hambatan 50 % (IC50).15
evaporator dilanjutkan dengan water Penentuan persentase inhibisi
bath.14 ditentukan dengan cara membandingkan
Sampel dalam tabung reaksi dicampur absorbansi sampel tanpa penambahan
dengan serbuk magnesium dan ditetesi ekstrak dan sampel dengan penambahan
asam klorida 2 N. Campuran tersebut ekstrak. Pengukuran persentase aktivitas
dipanaskan di atas penangas air selama 30 inhibisi dapat dirumuskan 4:
menit lalu disaring. Filtrat ditambahkan
amil alkohol lalu dikocok kuat-kuat. % inhibisi = [(A-B)/A] x 100 %
Terbentuknya warna kuning hingga merah
yang dapat ditarik dengan amil alkohol Keterangan:
menunjukkan adanya flavonoid. A: absorbansi blanko (tanpa sampel)
Penentuan kadar flavonoid dilakukan B:absorbansi sampel (penambahan sampel)
dengan spektrofotometri menggunakan
reagen alumunim klorida. Sebanyak 2 mL Nilai IC50 diperoleh dari persamaan
larutan ekstrak dengan konsentrasi 50 regresi linier antara % inhibisi (sumbuy)
µg/mL, di tambahkan dengan 2 mL dan konsentrasi ekstrak (sumbu x),
alumunium klorida 2% yang telah persamaan regresi linier dapat dirumuskan
dilarutkan dengan etanol, kemudian sebagai berikut:
divorteks selama 20 menit, inkubasi
campuran larutan selama 24 menit. Ukur Y=a+bx
absorban pada 415 nm. Buat perhitungan Keterangan:
rata-rata 3 kali pengukuran dan kandungan Y : variabel dependen
flavonoid dinyatakan dengan kesetaraan X : variabel independen
pembanding baku.14 A : konstanta
Ekstrak kulit jeruk nipis dilarutkan di B : koefisien regresi
dalam DMSO (dimetil sulfoksida) pada
konsentrasi akhir 20 µg/ml. Larutan ekstrak Hasil dan Pembahasan
tersebut kemudian didilusi pada 600 µg/ml Ekstraksi yang dilakukan yaitu
didalam 50 mM buffer fosfat (pH 6,5). ekstraksi dingin dengan cara maserasi,
Ekstrak tersebut diuji pada tingkat metode ini merupakan metode yang mudah,
konsentrasi 5, 10, 20, 30, 40 dan 50 murah dan efektif untuk menghindari
mg/mL. Asam kojak sebagai kontrol positif kerusakan zat aktif yang termolabil. Pelarut
di uji pada konsentrasi 0,1563; 0,3125; ekstraksi yang digunakan yaitu etanol 96 %
0,625; 1,25; 2,5 dan 5 mg/mL. Didalam karena pelarut ini merupakan pelarut
pelat tetes 96 sumur. Sebanyak 70 µl dari universal yang dapat menarik hampir
masing-masing ekstrak pengenceran ini seluruh metabolit sekunder, baik yang
ditambahkan dengan 30 µl enzim tirosinase bersifat polar, semi polar maupun non
(Sigma 333 unit /ml dalam buffer fosfat pH polar, juga memiliki kandungan air yang
66
IJPST Volume 4, Nomor 2, Juni 2017
67
IJPST Volume 4, Nomor 2, Juni 2017
50 67,9
40 40,0
Ekstrak kulit jeruk nipis 30 23,3
20 19,1
10 17,1
5 15,6
80
70 y = 85.929ln(x) - 271.4
% inhibisi tirosinase
60 R² = 0.95373
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60
Konsentrasi (mg/mL
Gambar 2. Kurva hubungan antara konsentrasi (mg/mL) Ekstrak kulit jeruk terhadap
persentase inhibisi
68
IJPST Volume 4, Nomor 2, Juni 2017
69