Tugas 1:
Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku berdasarkan
standar pribadi. Pembentukan ideal diri dimulai pada masa anak-anak dipengaruhi oleh orang
yang dekat dengan dirinya yang memberikan harapan atau tuntunan tertentu.
Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa
banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya
penerimaan dan perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai dengan meningkatnya usia.
Peran
Peran merupakan serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan masyarakat
dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial.
Identitas Diri
Identitas diri merupakan kesadaran mengenai diri sendiri yang bisa didapatkan individu dari
observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain.
Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri.
Sedangkan Menurut Brian Tracy, konsep diri memiliki tiga bagian atau komponen utama yaitu:
5. Gangguan konsep diri pada masing masing komponen konsep diri disertai tanda dan gejala
1. Gangguan Citra Tubuh
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh
perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering
kontak dengan tubuh.
Tanda Dan Gejala. Pada klien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan citra tubuh
sangat mungkin terjadi.Stressor pada tiap perubahan adalah :
1. Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit
2. Perubahan bentuk tubuh: tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerah
pemasangan infus
3. Perubahan struktur: sama dengan perubahan bentuk tubuh disrtai dengan
pemasanagn alat di dalam tubuh
4. Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh
5. Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
6. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah, pemasangan
alat pada tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda vital, dll)
2. Gangguan Ideal Diri
Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis. Ideal
diri yang samar dan tidak jelas dan cenderung menuntut. Pada klien yang dirawat dirumah
sakit karena sakit fisik maka ideal dirinya dapat terganggu. Atau ideal diri klien terhadap hasil
pengobatan yang terlalu tinggi dan sukar dicapai.
Tanda Dan Gejala
1. Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya , misalnya : saya tidak bisa ikut ujian
karena sakit, saya tidak bisa lagi jadi peragawati karena bekas operasi di muka saya, kaki
saya yang dioperasi tidak dapat main bola.
2. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi, misalnya : saya pasti bisa sembuh padahal
prognosa penyakitnya buruk; setelah sehat saya akan sekolah lagi padahal penyakitnya
mengakibatkan tidak mungkin lagi sekolah.
3. Gangguan Harga Diri
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan gejala
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi
sinar pada kanker.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika saya segera ke
rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri
3. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh
dan tidak tahu apa-apa.
4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu dengan orang
lain, lebih suka sendiri.
5. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih
alternatif tindakan
6. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin
klien ingin mengakhiri kehidupan.
4. Gangguan Performa Peran
Gangguan performa peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh
penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada klien yang sedang dirawat
di rumah sakit otomatis peran sosial klien berubah menjadi peran sakit. Peran klien yang
berubah adalah :
1. Peran dalam keluarga
2. Peran dalam pekerjaan/sekolah
3. Peran dalam berbagai kelompok
Tanda Dan Gejala
1. Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran
2. Ketidakpuasan peran
3. Kegagalan menjalankan peran yang baru
4. Ketegangan menjalankan peran yang baru
5. Kurang tanggung jawab
6. Apatis/bosan/jenuh dan putus asa
5. Gangguan identitas adalah kekaburan / ketidakpastian memandang diri sendiri. Penuh
dengan keraguan, sukar menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.
Tanda Dan Gejala
1. Tidak ada percaya diri
2. Sukar mengambil keputusan
3. Ketergantungan
4. Masalah dalam hubungan interpersonal
5. Ragu / tidak yakin terhadap keinginan
6. Projeksi ( menyalahkan orang lain )
6. Cara melakukan pengkajian konsep diri (masing – masing komponen konsep diri dijelaskan)
1) Citra tubuh
a. Kehilangan/ kerusakan bagian tubuh ( anatomi dan fisiologi)
b. Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh akibat penyakit
c. Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh
d. Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi
Contoh pertanyaan yang diajukan dalam pengkajian citra diri:
- Apakah ada bagian dari tubuh anda yang anda ingin ubah?
- Apakah anda merasa nyaman mendiskusiakan mengenai pembedahan anda?
- Apakah anda merasa berbeda atau inferior terhadap orang lain?
- Bagaimana perasaan anda mengenai penampilan anda?
- Perubahan seperti apa yanga anda harapkan terjadi pada tubuh anda setelah
pembedahan?
- Bagaimana orang terdekat anda beraksi terhadap perubahan pada tubuh anda?
2) Harga diri
a. Penolakan
b. Kurang penghargaan
c. Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak konsisten, terlalu dituruti, terlalu dituntut
d. Persaingan antar saudara
e. Kesalahan dan kegagalan berulang
f. Tidak mampu mencapai standar
Contoh pertanyaan ang diajukan pada pengkajian harga diri:
- Apakah anda puas dengan hidup anda?
- Apakah yaga anda rasakan mengenai diri sendiri?
- Apakah anda mendapat yang diiinginkan?
- Tujuan apa dalam hidup anda yang penting?
3) Peran
a. Sterotipik peran seks
b. Tuntutan peranan kerja
c. Harapan peran kultural
Contoh pertanyaan yang diajukan dalam pengkajian performa peran, adalah :
- Ceritakan mengenai keluarga anda
- Bagaimana hubungan anda dengan orang terdekat?
- Apa tanggung jawab anda dalam keluarga?
- Peran atau tanggung jawab yang ingin anda ubah?
- Apakah anda bangga akan anggota keluarga anda?
4) Identitas
a. Ketidakpercayaan orang tua
b. Tekanan dari peer group
c. Perubahan struktur social
Contoh pertanyaan yang diajukan dalam pengkajian identitas diri:
- Bagaimana anda menggambarkan karakteristik anda?
- Bagaimana orang lain menggambarkan diri anda?
- Apa yang disukai dalam diri anda?
- Apa yang ada kerjakan dengan baik?
- Apa saja kekuatan, bakat dan kemampuan anda?
- Apa yang anda ingin ubah pada diri anda dan jika anda bisa mengubahnya yang
sangat mengganggu anda, jika anda berpikir seseorang tidak menyuakai anda?
Isolasi sosial: menarik diri b. TUM: 1. Ekspresi wajah bersahabat, 1.Bina hubungan saling
d. harga diri rendah menunjukkan rasa senang, ada percaya:
Klien dapat
kontak mata, mau berjabat
berhubungan dengan a.Sapa klien
tangan, mau menyebutkan
orang lain secara
nama, mau menjawab salam, b.Beri salam/panggil
optimal
klien mau duduk berdampingan
nama klien
dengan perawat, mau
mengutarakan masalah yang c.Tanyakan
dihadapi nama panggilan
TUK1: kesukaan klien
2. Klien mengidentifikasi
Klien dapat membina kemampuan dan aspek positif d.Sebutkan nama
hubungan daling yang dimiliki: perawatan sambil
percaya berjabat tangan
· kemampuan yang dimiliki
TUK 2: · Aspek positif keluarga e.Jelaskan maksud
hubungan interaksi
Klien dapat meng · Aspek positif lingkungan
identifikasi yang dimiliki klien f.Jelaskan kontrak yang
kemampuan dan aspek akan dibuat
3. klien menilai
positif yang dimiliki
kemampuan yang dapat g.Beri rasa aman dan
TUK 3: digunakan sikap empati
b.Beri contoh
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien lakukan
b.Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di rumah
b.Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan
rumah
DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Gangguan konsep TUM: 1.1.Klien 1.Klien dapat meningkatkan keterbukaan dan hubungan
diri: harga diri rendah menerima saling percaya:
Klien
berhubungan dengan perubahan
menunjukkan a.Bina hubungan perawat - klien yang terapeutik
gangguan citra tubuh yang terjadi
peningkatan
b.Salam terapeutik
harga diri 2.2.Klien
memilih c.Komunikasi terbuka, jujur dan empati
TUK1:
beberapa cara
d.Sediakan waktu untuk mendengarkan
Klien dapat m engatasi
klien. Beri kesempatan mengungkapkan perasaan klien
membina perubahan
terhadap perubahan tubuh.
hubungan yang terjadi
daling percaya e.Lakukan kontrak untuk program asuhan keperawatan
3. 3. Klien
(pendidikan kesehatan, dukungan, konseling dan
TUK 2: adaptasi
rujukan)
dengan cara-
Klien dapat
cara yang 2.Klien dapat mengidentifikasi perubahan citra tubuh:
meng
dipilih dan
identifikasi a.struktur, bentuk atau fungsi tubuh
digunakan
perubahan
b.Observasi ekspresi klien pada saat diskusi
citra tubuhnya. 4.Klien dapat
mengatasi 3.Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif
TUK 3:
masalahnya yang dimiliki:
Klien dapat sendiri
a.Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang
menilai
5.Klien dapat dimiliki (tubuh, intelektual, keluarga) oleh klien diluar
kemampuan
melakukan perubahan yang terjadi
yang
pengembalian
dimilikinya. b.Beri pujian atas aspek positif dan kemampuan yang
integritas
masih dimiliki klien.
TUK 4: tubuhnya
3.Klien dapat menerima realita perubahan struktur,
Klien dapat
bentuk atau fungsi tubuh.
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan a. Dorong klien untuk merawat diri dan berperan serta
kemampuan dalam asuhan klien secara bertahap
yang dimiliki
b. Libatkan klien dalam kelompok klien dengan masalah
TUK 5: gangguan citra tubuh
Tugas 2:
(Jonhson, 1989)
Masa Kanak-kanak
Masa ini dibagi dalam usia toddler, prasekolah dan sekolah. Perkembangan seksual pada masa ini
diawali secara biologis atau fisik, sedangkan perkembangan psikoseksual pada masa ini adalah :
1. Tahap oedipal/phalik, terjadi pada umur 3-5 tahun.
Kepuasan anak terletak pada rangsangan otoerotis, yaitu meraba-raba, merasakan
kenikmatan dari beberapa daerah erogennta. Anak juga mulai menyukai lain jenis. Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya daripada ayanhnya, dan sebaliknya. Anak mulai dapat
mengidentifikasikan jenis kelamin dirinya, apakah laki-laki atau perempuan, belajar melalui
interaksi dengan figur orang tua, serta mulai mengembangkan peran sesuai dengan jenis
kelamin.
2. Tahap laten, terjadi pada umur 5-12 tahun.
Kepuasan anak mulai terintegrasi, memasuki masa pubertas dan berhadapan langsung pada
tuntutan sosial, seperti suka hubungan dengan kelompoknya atau teman sebaya, dorongan
libido mulai mereda. Pada masa sekolah ini, anak sudah banyak bertanya tentang hal seksual
melalui interaksi dengan orang dewasa, membaca, atau berfantasi.
Masa Pubertas
Pada masa ini sudah terjadi kematangan fisik dari aspek seksual dan akan terjadi kematangan
secara psikososial. Terjadinya perubahan secara psikologis ini ditandai dengan adanya perubahan
citra tubuh (body image), perhatian yang cukup besar terhadap perubahan fungsi tubuh,
pembelajaran tentang perilaku, kondisi sosial, dan perubahan lain, seperti perubahan berat
badan, tinggi badan, perkembangan otot, bulu di pubis, buah dada, atau mestruasi bagi wanita.
Tahap ini terjadi pada umur lebih dari 12 tahun. Kepuasan anak pada tahap ini akan kembali
bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis.
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan seksual, antara lain :
1. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan (b.d )
- Ketakutan tentang kehamilan
- Efek antihipertensi
- Depresi terhadap kematian atau perpisahan dengan pasangan
2. Disfungsi seksual b.d
- Cedera medulla spinalis
- Penyakit kronis
- Nyeri
- Ansietas mengenai penempatan di rumah perawatan atau panti
3. Gangguan citra tubuh b.d
- Efek masektomi atau kolostomi yang baru dilakukan
- Disfungsi seksual
- Perubahan pasca persalinan
4. Gangguan harga diri b.d
- cedera medulla spinalis
- penyakit kronis
- nyeri
- ansietas mengenai penempatan di rumah perawatan atau panti
Masalah seksual juga dapat menjadi etiologi diagnosa keperawatan yang lain misalnya :
5. Kurang pengetahuan (mengenai konsepsi, kontrasepsi, perubahan seksual normal) b.d salah
informasi dan mitos-mitos seksual
6. Nyeri b.d tidak adekuatnya lubrikasi vagina atau efek pembedahan genital
7. Cemas b.d kehilangan fungsi seksual
a. Ambil riwayat seksual, perhatikan ekspresi area ketidakpuasan pasien terhadap pola
seksual.
b. Kaji area-area stress dalam kehidupan pasien dan periksa hubungan dengan pasangan
seksualnya.
c. Catat faktor-faktor budaya, sosial, etnik dan religius yang mungkin menambah konflik
yang berkenaan dengan praktik seksual yang berbeda.
d. Terima dan jangan menghakimi.
e. Bantu therapy dengan perencanaan modifikasi perilaku untuk membantu pasien yang
berhasrat untuk menurunkan perilaku-perilaku seksual yang berbeda.
f. Jika perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penyakit atau pengobatan medis,
berikan informasi untuk pasien dan pasangannya berkenaan dengan hubungan antara
penyakit dan perubahan seksual.
Pertemuan 3
Silahkan dikerjakan
4. Tn A usia 25 tahun mengatakan bahwa dia nyadari bahwa secara fisik dirinya adalah
seorang laki laki, tetapi dia menyukai sesama jenis dan suka berdandan seperti
perempuan.
Pertanyaan: berdasarkan hasil pengkajian pada Tn A bahwa Tn A mengalami:
A. Gangguan Ideal diri
B. Gangguan Konsep diri
C. Gangguan Peran
D. Gangguan Identitas
E. Gangguan Harga diri
5. Seseorang dikatakan memiliki ideal diri yang positif adalah:
a. Memiliki ideal diri yang realistis memiliki tujuan hidup yang dapat dicapai, berharga
dan layak diperjuangkan
b. Memiliki ideal diri yang jelas tujuan dan dapat dicapai oleh individu
c. Memiliki ideal diri yang realistis dan sesuai dengan kemampuan seseorang
d. Memiliki ideal diri yang jelas tanpa adanya tuntutan dan tekanan dari external
e. Memiliki ideal diri yang realistis, mudah dicapai dan layak diperjuangkan
6. Nn A 20 tahun dhasil pengkajian kepada orang tua mengatakan bahwa sebelum sakit, dia
anak yang memiliki percaya diri yang tinggi, selalu optimis, menanggapi sesuatu secara
positif, selalu melakukan evaluasi diri terhadap kegagalan dan terbuka terhadap masalah
yang di hadapi.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas Nn A memiliki:
a. Percaya diri yang tinggi
b. Konsep diri yang positif
c. Ideal diri yang tinggi
d. Daya tilik diri yang realistis
e. Penilaian diri yang positif
7. Integrasi berupa tuntutan dari eksternal dan internal dalam memahami diri sendiri dan
akan menjadi apa dan bagian dari konsistensi pribadi disebut dengan:
A. Ideal diri
B. Konsep diri
C. Peran
D. Identitas
E. Harga diri
8. Hasil pengkajian pada Ny W usia 30 tahun: pasien mengatakan tidak berguna, merasa
tidak ada gunanya hidup, merasa pesimif dan merasa malu dengan semua orang serta
putus asa. Pasien terlihat menyendiri. Hal ini terjadi sejak satu bulan yang lalu pasien
bangkrut usahanya.
10. Bila pasien mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya misalnya: yang tidak bisa
ikut ujian karena sakit. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi, misalnya: saya pasti
bisa sembuh padahal prognosa penyakitnya buruk maka pasien tersebut mengalami:
a. Gangguan Ideal diri
b. Gangguan Konsep diri
c. Gangguan Peran
d. Gangguan Identitas
e. Gangguan Body image
11. Perasaan penerimaan diri tanpa syarat, meskipun salah, kalah dan gagal sebagai
pembawaan yang berharga dan penting disebut dengan:
a. Ideal diri
b. Konsep diri
c. Peran
d. Identitas
e. Harga diri
12. “bagus sekali Tn W hari ini mampu menyebutkan kemampuan yang dimiliki, tentunya
kemampuan ini akan sangat berguna bagi Tn W”.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas maka perawat telah melakukan implementasi
berupa:
a. Reinforcement
b. Menggali kemampuan positif yang dimiliki klien
c. BHSP
d. Memberikan motivasi kepada klien
e. Memberikan terapi support
13. fase oral fixasi berarti selanjutnya sampai dewasa tdpt tuntutan akan kepuasan oral yg tdk
cocok dgn umur merupakan contoh teori spikososial menurut:
a. Teori Libido Freud
b. Teori interpersonal
c. Teori kebudayaan
d. Teori adaptasi
e. Teori psikoanalitik
14. Rentang respon seksual yang adaptif adalah berikut ini:
a. Perilaku seksual yg memuaskan dgn menghargai pihak lain
b. Gangguan perilaku seksual ok kecemasana yg dsebabkn o/ penilaian
pribadi/masyarakat
c. Disfungsi penampilan seksual
d. Perilaku seksual yg berbahaya, tdk dilakukan di tempat tertutup atau tdk dilakukan
antara orang dewasa
e. Perilaku seksual yg memuaskan dengan menghargai pihak lain dan saling memuaskan
15. Untuk menumbuhkan konsep diri yang positif berupa perasaan mampu tidak mampu,
perasaan diterima, harapan mengenai penerimaan perilaku individu sangat dipengaruhi
berikut ini yang paling benar:
a. Persepsi diri
b. Orang tua
c. Lingkungan
d. Teman sebaya
e. Orang yang berarti
16. An W berdasarkan hasil obervasi perkembangan konsep diri didapatkan: berinisiatif,
mengenal jenis kelamin, meningkatnya kesadaran diri dan kemampuan bahasa sesuai.
Pertanyaan: berdasarkan perkembangan konsep diri kasus di atas An W berusia:
a. Usian 3-6 tahun
b. Usia 6-12 tahun
c. Usia 12-20 tahun
d. Usia 20-40 tahun
e. Usia 0-1 tahun
17. Ners A melakukan tindakan pemasangan kateter pada Ny. W usia 30 tahun tanpa
diberikan penutup. Saat tindakan tersebut Pasien merasa tidak dihargai, malu dan tidak
diberikan pilihan untuk memilih perawat yang sama jenis kelaminya. Setelah tindakan
perasaan tersebut sudah hilang.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas, Ny W mengalami:
a. HDR kronis
b. HDR Situasional
c. Gangguan konsep diri
d. Gangguan ideal diri
e. Gangguan alam perasaan
18. Hasil pengkajian perkembangan pada An W: Identitas jender berkembang secara kontinyu
(terus menerus), Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri, Mulai menirukan tindakan
orang tua yang berjenis kelamin sama ,misal berinteraksi dengan boneka, pakaian yang
dipaka.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas An W berdasarkan tahapan perkembangan seksual
berusia:
a. 0-1 tahun
b. 1-3 tahun
c. 4-5 tahun
d. 6-12 tahun
e. 12-18 tahun
19. Hasil pengkajian perkembangan seksual pada Tn A didapatkan: Terjadi aktivitas seksual,
Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat, Beberapa pasangan berbagi tugas :
keuangan, pekerjaan rumah tanggaa, dan mengalami ancaman terhadap body image
akibat penuaan
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas An W berdasarkan tahapan perkembangan seksual
berusia:
a. 6-12 tahun
b. 12-18 tahun
c. 18-40 tahun
d. 40 – 50 tahun
e. Di atas 50 tahun
20. Keluarga Tn W 50 tahun dalam keluarga menerapkan cara berpakaian, tata cara
pernikahan, perilaku anggota keluarga sesuai norma di masyarakat. Peran anggota
keluarga sebagai seorang laki-laki dan perempuan berjalan dengan baik.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan
seksual pada keluarga Tn W adalah:
a. Lingkungan
b. Budaya
c. Nilai – nilai religi
d. Status kesehatan
e. Keluarga
21. Ners W memberikan HE kepada seorang ibu yang telah dilakukan tindakan medis Currage
karena mengalami abortus “ ibu karena mengalami abortus sehingga selama 3 bulan tidak
diijinkan untuk hamil dulu karena kondisi rahim belum siap untuk kehamilan”.
Pertanyaan: Berdasarkan penjelasana Ners W melaksanakan intervensi berikut yang
paling tepat:
a. Health education tentang seksual pada ibu pasca abortus
b. Health education tentang penyakit klien
c. Health education tentang pengetahuan sistem reproduksi wanita usia subur
d. Health education tentang bahaya kehamilan pasca abortus
22. Tn A usia 50 tahun mengatakan bahwa sejak meminum obat untuk penyakitnya, pasien
mengatakan mengalami penurunan libido.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas maka faktor yang mempengaruhi seksual
berdasarkan kasus di atas adalah:
a. Medikasi
b. Kondisi Kesehatan
c. Jenis penyakit
d. Kebiasaan aktivitas
e. Life style
23. Berikut adalah pengkajian seksual yang benar mengenai cara mendapatkan hasil
anamnesa yang mendalam adalah:
a. Menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang menyadari
bahwa klien sedang mempunyai pertanyaan atau masalah seksual
b. Memberikan waktu yang memadai untuk membahas masalah seksual
c. Minta klien untuk mengklarifikasi komunikasi verbal dan non verbal yang belum
jelas
d. Amati klien selama interkasi
e. Menggunakan pertanyaan terbuka, umum dan luas untuk mendapatkan informasi
mengenaik pengetahuan, persepsi dan dampak pernyakit berkaitan dengan
seksualitas
24. Tn A menyampaiakan bahwa mekanisme koping yang dgunakanya untuk
mengekspresikan masalah seksualnya adalah dengan mencari pembenaran atau
penerimaan tentang motif, perilaku, perasaan dan dorongan seksual.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas mekanisme koping Tn A adalah:
a. Fantasi
b. Denial
c. Rasionalisasi
d. Menarik diri
e. Regresi
25. Tn. A usia 55 tahun menderita diabetes mellitus, pasien mengatakan sejak 3 bulan yang
lalu sudah mengalami impotensi. Klien merasa tidak berguna dan tidak ada harapan.
Pasien merasa putus asa dan berharap fungsi seksualnya kembali seperti sebelum sakit.
Pertanyaan: berdasarkan kasus di atas masalah keperawatan yang paling tepat adalah?
a. Keputusasaan
b. Harga diri rendah
c. Gangguan peran
d. Gangguan seksual
e. Disfungsi seksual