Anda di halaman 1dari 7

262 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 3, Mei 2013

PEMBELAJARAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK DENGAN


MENGGUNAKAN AUTOMATION STUDIO

Adi Dewanto dan Dessy Irmawati


Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Email: adi@uny.ac.id; dessy.irmawati@uny.ac.id

ABSTRACT
  

 %
  
% #


  
   $ "3  >
  %
  
%

 "
3 $&2  
 !
  


 "

''
 $

 2  &

 %
%2 
%2
 
%2  " 
  
 

 '   &%
!
  
"
3  2 ' &%


%  
%
 
 
"B  2
' &
%
!
  
  "
&'

  
 '  
  &
"


 '
>6
 

!
  
'' 
%
  

8' 
  '
'$ 2 
&
 
&"!2
 '
 2
&   &%   
&
 "

Keywords?
 
2
 2 
 %



ABSTRAK
Beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menguasai sistem hidrolik dan pneumatik dikarenakan
kesulitan dalam membayangkan atau mengimajinasikan gerakan-gerakan komponen sistem hidrolik dan pneumatik.
Hal ini mengakibatkan hambatan pada penguasaan desain dan aplikasi sistem hidrolik dan pneumatik. Untuk
mengatasi hal tersebut dosen pengajar mata kuliah Mekatronika menggunakan aplikasi !
  
. Software
ini membantu dalam desain berbagai automasi, seperti kombinasi sistem hidrolik, sistem pneumatik, sistem elektrik
dan PLC. Ceramah dosen dan simulasi desain yang dilakukan mahasiswa menggunakan bantuan !
 

. Secara umum, mahasiswa sangat terbantu dengan software tersebut. Di sisi lain, ditemukan permasalahan
dalam pengaplikasian program Automation Studio di kelas, misalnya terbatasnya menu program dan permasalahan
seputar terbatasnya jumlah komputer. Implikasi dari pengalaman penulis dalam menggunakan !
  

adalah terbukanya peluang bagi para programer komputer untuk menciptakan program/software pembelajaran yang
relevan dengan kompetensi tertentu, terjangkau, dan mudah digunakan. Selain itu disarankan juga agar dosen dan
mahasiswa melakukan persiapan atau pengkondisian sebelum perkuliahan berjalan berkaitan dengan penyiapan
software yang akan digunakan selama kuliah berlangsung.

Kata kunci :Program !


  
, pembelajaran  
dan hidrolik

PENDAHULUAN menjelaskan dan memahami prinsip kerja dari


Salah satu kompetensi yang harus dikuasai hidrolik dan pneumatik. Selain itu mahasiswa
oleh mahasiswa pada program S1 maupun D3 menemukan masalah pada bagaimana mengetahui
Jurusan Teknik Elektronika FT UNY adalah me- dan menjelaskan komponen, standar, simbol, dan
nguasai teknologi terapan pada dunia industri. rangkaian dari sistem hidrolik dan pneumatik.
Salah satu mata kuliah yang menunjang keter- Kurang optimalnya penguasaan pada dua aspek
capaian kompetensi tersebut antara lain Fisika ini saling berhubungan dan pada gilirannya
Teknik, yang segenap materinya diarahkan pada  G  !G      
pemahaman dasar mahasiswa mengenai sistem pada kemampuan mahasiswa dalam merancang
hidrolik dan pneumatik yang banyak digunakan suatu aplikasi dari sistem hidrolik dan pneumatik.
dalam rangka otomatisasi industri. Meskipun Penulis sebagai pengajar pada mata kuliah
teknik pemberian materi pada mata kuliah ini bersangkutan mencoba menemukan berbagai
telah memadukan metode teori maupun praktek, alternatif solusi agar mahasiswa seminimal mung-
masih saja terdapat hambatan penguasaan materi kin mengalami hambatan dalam proses pem-
yang nampak dari kurang mampunya mahasiswa belajaran Fisika Teknik. Salah satu program yang
telah diimplementasikan sebagai instrumen pem-

262
Dewanto dan Irmawati, Pembelajaran Sistem Hidrolik dan Pneumatik 263

belajaran Fisika Teknik dalam kurun 2 semester ranah afektif bukan berarti diabaikan, namun
ini yaitu !
  
. Sebagai suatu paket rangkaian kompetensi mata kuliah ini secara
aplikasi yang terdiri dari berbagai macam modul eksplisit memang mengarah pada suatu wujud
di dalamnya, !
  
 mampu berperan kemampuan kognitif dan psikomotorik. Simak
sebagai pendamping alat praktek lainnya. Aplikasi saja tiga indikator ketercapaian kompetensi
ini dapat digunakan untuk merancang sistem berikut ini : 1) Mahasiswa dapat menjelaskan
hidrolik dan pneumatik dan sekaligus mem- dan memahami prinsip kerja dari hidrolik dan
visualisasikannya dalam bentuk animasi (mensi- pneumatik. 2) Mahasiswa mengetahui dan
mulasikan rangkaian sistem hidrolik dan pneuma- menjelaskan komponen, standart, simbol dan
 !    ƒ
   
  G   & sirkuit dari sistem hidrolik dan pneumatik. 3).
gerakan-gerakan dari setiap katup yang teraktuasi, Mahasiswa mampu merancang suatu aplikasi dari
dan gerak yang dihasilkan oleh sistem (gerak dari sistem hidrolik dan pneumatik.
aktuator) akan dapat terlihat dengan jelas. Masalah yang nampak melanda mahasiswa
Melalui penggunaan !
  
 adalah pada dataran pemahaman dan perancangan.
pada pembelajaran Fisika Teknik terbukti telah Sangat dimungkinkan ada hubungan di antara
mampu membantu mahasiswa yang semula keduanya yang menyebabkan tidak tercapainya
mengalami hambatan pada imaginasi gerakan- kompetensi mata kuliah sebagaimana diharapkan.
gerakan pada rangkaian sistem hidrolik dan Jika  nampak mengalami gangguan, asumsi
pneumatik yang setiap peralatannya dinyatakan yang dapat dinyatakan secara luas dan tegas
dengan simbol. Hal lain yang juga terasa adalah besar kemungkinan ada gangguan pada
berkembang adalah dari sisi jalannya praktek aspek proses.
perkuliahan, semula mahasiswa hanya dapat Bruner dalam Sudjana (1991: 145)
melihat gerak dari aktuator saja, yaitu gerak yang mengemukakan bahwa pembelajaran yang
dihasilkan oleh sistem hidrolik dan pneumatik baik hendaknya memperhatikan dan mencakup
tanpa mengetahui gerak yang terjadi pada katup- pengalaman optimal dalam belajar peserta didik,
katup kontrol. Melalui penggunaan !
  struktur pengetahuan yang dapat membentuk

 pada pembelajaran Fisika Teknik ini akan pengalaman optimal, urutan penyajian bahan
membuka kesempatan luas bagi mahasiswa pelajaran, peranan sukses dan gagal, dan me-
untuk melakukan hal yang semula sulit dilakukan rangsang berpikir peserta didik. Merril dalam
tersebut. Terlebih, bekerjanya sistem hidrolik Akbar (2005) lebih lanjut mengemukakan ada
dan pneumatik memang sangat tergantung pada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan aliran yang dilakukan katup-katup mendesain pembelajaran, antara lain bahwa :
kontrol, sehingga alangkah sulitnya memahami +. 

   ; orang belajar dari
materi pembelajaran Fisika Teknik bila mereka pengalaman, dalam hal ini proses dimana seseorang
mengalami kesulitan dalam mengamati pola membentuk representasi internal berasal dari luar.
  ƒ
 !
Z  
  G   0.3 
 
 ; realitas tidak dapat
(pneumatik) pada sistem. dibagi, apa yang dipelajari seseorang didasarkan
Atas hambatan yang dialami mahasiswa pada interpretasinya pada pengalamannya. /.
dalam memahami teori dan merancang aplikasi 

  
$; pembelajaran mengambil
sistem hidrolik dan pneumatik, tulisan ini peran aktif dalam proses membangun pengetahuan
bermaksud memberikan gambaran mengenai dari pengalaman. (. 


;
pemanfaatan program !
  
 pada pembelajaran harus diletakkan dalam situasi dunia
perkuliahan Fisika Teknik yang membahas nyata. Settingnya harus realistik atau setidak-
mengenai sistem hidrolik dan pneumatik. tidaknya mendekati kenyataan. 4. 


integrated; evaluasi seharusnya bukan merupakan
Solusi Hambatan Belajar Mata Kuliah Fisika aktivitas terpisah, akan tetapi harus diintegrasikan
Teknik dari Sudut Teori Pembelajaran dengan pengalaman belajar.
Berdasarkan kajian mengenai ranah Dari beberapa poin di atas, secara impli-
fokus capaian pembelajaran Fisika Teknik, sit dapat ditangkap bahwa belajar aktif senan-
fokus akan tertuju pada dua ranah yang nampak tiasa diperlukan untuk memperoleh hasil belajar
lebih menonjol, yakni ranah kognitif, dan yang maksimum. Mahasiswa yang pasif atau sekedar
kedua adalah ranah psikomotorik. Walaupun menerima materi dengan mengandalkan pen-
264 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 3, Mei 2013

dengaran biasanya akan cepat melupakan tentang lain : 1) instruksi terprogram, 2) belajar secara
informasi yang diberikan, atau tidak dapat interaktif dengan komputer, 3) simulasi teknik.
menangkap secara menyeluruh. Komara (2003) Pada tahapan pemberian materi oleh
menyatakan untuk menciptakan belajar aktif pengajar pun sebisa mungkin menggunakan media
sebagai salah satu cara mengikat informasi yang yang bisa mempermudah daya tangkap peserta
baru ke dalam otak diperlukan adanya perangkat didik antara lain media peraga dan simulasi yang
tertentu untuk dapat mengikuti informasi yang menarik baik dari segi warna, bentuk bahkan
baru saja diterima dari dosen. Pada beberapa suara. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh
kajian materi, mendengarkan saja belumlah yaitu penggunaan video streaming, video tutorial,
cukup sebagaimana pembelajaran Fisika Teknik serta animasi.
yang membahas mengenai sistem hidrolik dan
pneumatik dimana menuntut mahasiswa tidak ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
hanya paham namun juga mampu merancang Automation Studio
aplikasi dari sistem tersebut. Guna menjawab permasalahan mahasiswa
Zaini dkk (2002: 13) mengutip kata-kata dalam menguasai materi sistem hidrolik dan
   Z & Z      pneumatik, salah satu media yang dapat digunakan
dari Cina yang berbunyi ”Apa yang saya dengar, pengajar baik sebagai alat pemerjelas ceramah
saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa maupun simulasi adalah program !
 
yang saya lakukan, saya paham”. Sejalan dengan 
. Sebagai sebuah perangkat lunak,
pernyataan tersebut Akbar (2005) menyatakan Automation Studio merupakan paket aplikasi yang
bahwa penyajian model pembelajaran hanya terdiri dari berbagai macam modul didalamnya.
dengan pengamatan hanya akan berlaku optimal Setiap modul disebut dengan '#. Dalam
bilamana pelajaran memang kompleks atau '# ini terdapat 
&% yang menyediakan
sederhana, contohnya penyajian video yang berbagai macam komponen yang dapat dipakai
menampilkan suatu informasi sederhana. Dari untuk merancang bermacam-macam rangkaian
pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan otomatisasi mulai dari rangkaian sistem hidrolik,
perlunya melakukan pembelajaran secara sistem pneumatik, sistem elektrik sampai dengan
interaktif dan tidak mengandalkan pada salah satu PLC. Semua rangkaian otomatisasi tersebut
indera saja. dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya,
Hambatan mahasiswa dalam menguasai misalkan gabungan antara sistem elektrik dan
materi sistem hidrolik dan pneumatik yang sistem pneumatik (sistem elektro-pneumatik).
 
     
 ! 
GG Rangkaian tersebut kemudian dapat disimulasikan
terbatasnya alat praktek dan bahan kuliah !    ƒ
&   
  G   &
bersangkutan, namun juga cara belajar yang arus listrik, dan gerakan-gerakan dari setiap
masih mengandalkan indera dengar dan minimnya katup yang teraktuasi dimana setiap komponen
tindakan. Suparman (1997) menjelaskan bahwa dinyatakan dalam bentuk simbol, akan dapat
untuk hambatan semacam ini dapat diminimalisir diketahui.
melalui penerapan model-model pembelajaran Gambar 1 di bawah ini menunjukkan
interaktif, salah satu diantaranya simulasi. Model komponen-komponen yang terdapat pada 
&%
simulasi dalam kegiatan pembelajaran akan (Gambar 1a) dan simbol dari katup 5/2 yang
memberi peluang kepada peserta didik untuk merupakan bagian dari komponen pneumatik
meniru suatu kegiatan tertentu. Simulasi dilakukan (Gambar 1b). Dengan !
  
 setiap
pengajar dengan membuat situasi buatan, dalam katup yang akan dipakai diberi kebebasan dalam
rangka menghindarkan peserta didik dari resiko penggunaan metode aktuasinya sesuai dengan
belajar yang terlalu besar, baik dari segi biaya, yang diinginkan. Misalkan saja bila ingin
keselamatan jiwa, waktu, dan lain sebagainya. memakai katup 3/2 < % 
Pada sebuah referensi mengenai pendidikan maka simbol dari katup 3/2 NC harus ditambah
kejuruan berbasis kompetensi (http://www. dengan metode aktuasi < dan Spring
inwent.org/imperia/md/content/bereich4-intranet/ untuk mengembalikan posisi katup ke posisi
abteilung4-01/lehrbrief_01_-_indonesisch.pdf) semua. Cara penambahan metode aktuasi ini
disebutkan bahwa untuk mengajarkan kompetensi ditunjukkan pada Gambar 2.
teknik memang diperlukan metode-metode antara
Dewanto dan Irmawati, Pembelajaran Sistem Hidrolik dan Pneumatik 265

Gambar 1a Gambar 1b

Gambar 1. Komponen
&% Dalam Sebuah U#

Pada Gambar 2 terlihat bahwa metode demikian mahasiswa harus diberi pengetahuan
aktuasi yang ingin digunakan untuk mengontrol terlebih dahulu tentang jenis-jenis metode aktuasi
katup dapat dipilih pada bagian controls. Dengan yang ada.

Gambar 2. Penambahan Metode Aktuasi Katup 3/2


266 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 3, Mei 2013

Gambar 3. Simulasi Rangkaian Pneumatik

Gambar 3 merupakan contoh simulasi pemberian gaya ini selain menggunakan peralatan
dari rangkaian sederhana dari sistem pneumatik elektrik juga menggunakan sistem-sistem hidrolik
dimana pada simulasi tersebut akan diperlihatkan dan pneumatik atau gabungan dari ketiganya.
gerak dari setiap katup yang teraktuasi dan gerak Dalam dunia industri hal ini disebut dengan
dari aktuator (& ! 
 %
). Selain kontrol proses atau otomatisasi industri. Dengan
itu juga akan diperlihatkan aliran dari udara demikian dapat disimpulkan bahwa kontrol proses
bertekanan yang diperlihatkan dengan garis merah ataupun otomatisasi industri ini merupakan hal
serta aliran dari udara tak bertekanan yang diper- yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam
lihatkan dengan garis biru. dunia industri.
Adapun unjuk keja dari rangkaian pneu- Memperhatikan tantangan lulusan pada
matik tersebut adalah sebagai berikut. & dunia industri tersebut, maka dapat dikatakan
! 
 %
 akan bergerak keluar masuk bahwa pengetahuan dan pemahaman akan otoma-
(gerak beruntun) secara terus menerus jika tombol tisasi industri, dalam hal ini sistem hidrolik dan
start ditekan dan akan berhenti jika tombol stop pneumatik, merupakan hal yang sangat penting
ditekan. Kedua tombol tersebut menggunakan dan muntlak dipunyai oleh seorang mahasiswa
katup 3/2 < dan gerak beruntun dari bidang teknik, termasuk mahasiswa teknik
& ! 
 %
 terjadi karena adanya elektronika. Pengetahuan sistem hidrolik dan
katup 3/2 M $ (LV1 dan LV2). pneumatik ini diberikan pada mata kuliah Fisika
Teknik karena sistem hidrolik dan pneumatik ini
Penggunaan Program Automation Studio pada     
  !Y! &
Pembelajaran Fisika Teknik yaitu hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum
Dalam proses produksi dan perakitan di Pascal.
industri dapat dipastikan akan melibatkan proses Sistem hidrolik dan pneumatik melibatkan
pemberian gaya pada benda-benda dengan maksud banyak sekali peralatan terutama peralatan yang
untuk memindahkan, menggerakkan, memotong, termasuk dalam jenis katup kontrol, oleh karena
dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhannya itu untuk mempermudah pemahaman fungsi
pada benda-benda tersebut. Biasanya proses dan prinsip kerja dari setiap peralatan yang ada
Dewanto dan Irmawati, Pembelajaran Sistem Hidrolik dan Pneumatik 267

digunakan simbol-simbol. Dengan demikian Pada tahapan awal perkuliahan Penulis


gambar rangkaian sistem hidrolik dan pneumatik (baca: dosen) menyadari bahwa aplikasi ini
juga terdiri dari simbol-simbol peralatan hidrolik belum familiar di kalangan mahasiswa. Meskipun
dan pneumatik yang saling berhubungan satu aplikasi Automation Studio hanya digunakan
dengan yang lainnya membentuk kerja tertentu. dikala praktek, akan tetapi penguasaan mahasiswa
Untuk membantu mahasiswa dalam me- akan program ini sangatlah penting, oleh karena itu
mahami sistem hidrolik dan pneumatik, maka pengenalan terhadap mahasiswa menjadi langkah
kegiatan pembelajaran selain dilakukan secara yang sangat perlu diperhatikan. Nampaknya
teori juga diadakan praktek dengan menggunakan Automation Studio cukup mudah dikuasai
papan simulator. Dengan demikian sistem hidro- mahasiswa. Sayangnya terdapat hambatan seputar
lik dan pneumatik yang telah dirancang oleh program aplikasi itu sendiri, sehubungan dengan
mahasiswa dapat diimplementasikan dengan G G        G  Z!   
peralatan yang sebenarnya. Meskipun pemakaian perangkat lunak ini masih bersifat '
simbol dan kegiatan pembelajaran secara prak- yang beberapa kemampuannya sengaja dibatasi.
tek dimaksudkan untuk mempermudah dan mem- Sebagai contoh tidak diaktifkannya menu untuk
bantu pemahaman fungsi dan cara kerja dari suatu menyimpan, mencetak, dan lain-lain. Waktu
peralatan hidrolik maupun pneumatik (yang nanti- penggunaan perangkat lunak inipun dibatasi
nya dirangkai satu dengan yang lainnya menjadi selama beberapa waktu. Kesemua hambatan
suatu sistem dengan gerak tertentu), ternyata tersebut cukup mengganggu kegiatan PBM
mahasiswa masih juga mengalami kesulitan. karena adakalanya perancangan sistem yang
Kesulitan ini disebabkan karena : 1) Pada gam- hampir jadi tidak dapat diselesaikan. Keluhan dari
bar rangkaian sistem hidrolik dan pneumatik, mahasiswa akan kelemahan aplikasi ini menjadi
setiap katup yang dinyatakan dengan simbol ter- tidak terhindarkan.
sebut akan mengalami gerak bolak-balik karena Hambatan lainnya berasal dari sisi sarana
teraktuasi. Aktuasi ini dilakukan dengan mak- komputer yang belum memadai dari segi jumlah,
sud untuk mengarahkan, mengatur tekanan, dan dalam hal ini satu komputer digunakan oleh tiga
     ƒ
 !
Z
 
  G Y sampai empat mahasiswa. Meskipun demikian
tekanan (pneumatik) sehingga menghasilkan dari aspek pengajar tidak ditemukan banyak
kerja yang dimaksud. Disini mahasiswa di- kesulitan dalam memberikan materi melalui
tuntut mempunyai daya imajinasi agar dapat aplikasi Automation Studio karena adanya alat
membayangkan gerakan-gerakan tersebut. 2) penunjang berupa LCD.
Sedangkan pada kegiatan pembelajaran secara Evaluasi pada materi sistem hidrolik dan
praktek, mahasiswa hanya dapat melihat gerak pneumatik yang bersifat menuntut ketrampilan
dari aktuator saja, yaitu gerak yang dihasilkan mahasiswa tentunya disesuaikan, dalam hal ini
oleh sistem hidrolik maupun sistem pneumatik mengambil bentuk teori dan praktek. Aplikasi
tanpa mengetahui gerak yang terjadi pada katup- Automation Studio belum dapat digunakan sebagai
katup kontrol padahal baik sistem hidrolik alat evaluasi dikarenakan segala keterbatasan
maupun sistem pneumatik hanya bekerja karena yang telah disebutkan dibagian sebelumnya.
adanya pengaturan aliran yang dilakukan oleh Secara umum, ada beberapa hal yang
katup-katup ini. perlu diperhatikan dalam memanfaatkan aplikasi
Untuk membantu mengatasi kesulitan Automation Studio dalam pembelajaran Fisika
mahasiswa ini maka dalam proses pembelajaran Teknik, yaitu komponen-komponen yang berada
dapat menggunakan aplikasi Automation Studio di sekeliling pemanfaatan Automation Studio
karena aplikasi ini dapat digunakan untuk dalam pembelajaran, antara lain : 1) hardware
merancang sistem hidrolik dan pneumatik dan dan infrastruktur. 2) perangkat lunak itu sendiri
sekaligus memvisualisasikannya dalam bentuk (dalam hal ini Automation Studio). 3) materi.
animasi (mensimulasikan rangkaian sistem 4) kemampuan pengajar (baik dalam metode/
!
Z
    !    ƒ
 pendekatan mengajar maupun, substansif materi)
atau udara bertekanan, gerakan-gerakan dari katup
yang teraktuasi (dalam bentuk simbol), dan gerak
yang dihasilkan sistem (gerak dari aktuator) akan
dapat terlihat dengan jelas.
268 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 3, Mei 2013

SIMPULAN DAFTAR RUJUKAN


Meninjau kembali pengalaman Penulis Akbar, Rufman I., 2005.    K%6
dalam penggunaan aplikasi Automation Studio # 
&) 7M
# 
pada pembelajaran sistem hidrolik dan pneumatik, M   

2   R. http://
terdapat implikasi antara lain sebagai berikut : 1) rufmania.multiply.com/tag/hypertext.
Diakses pada 14 Maret 2007
Dalam penguasaan kompetensi teknis peserta
didik memiliki ketertarikan pada informasi yang Komara, Endang, 2003 Strategi Pembelajaran
dikemas secara visual karena lebih mempertegas Aktif di Perguruan Tinggi. http://www.
materi. Oleh sebab itu dimungkinkan pada per- geocities.com/endang.komara/Strategi_
kuliahan lainnya untuk menggunakan media Pembelajaran_Aktif.htm. Diakses pada 14
serupa dengan tetap mempertimbangkan kom- Maret 2007
petensi mata kuliah dan karakter peserta didik. Sujana, Nana, 1995. 
j
 ) "
Hal lain yang dapat ditangkap, gejala ini me- Jakarta: Remaja Karya,
nimbulkan peluang sekaligus tantangan bagi Suparman, Atwi. (ed.). 1997. 
pengembang perangkat lunak untuk menemukan &)  3 #
. Jakarta: STIA
serta mengembangkan program-program aplikasi LAN Press.
yang relevan, terjangkau, dan  
 % Tippelt, Rudolf & Amoros, Antonio, 2003.
bagi para pembelajar. 2) Sebelum memutuskan Q 

#  J)  <&

penggunaan suatu program aplikasi, kondisi J 
7 J  
 
?
    
    &)  &
  &)Q"
menjadi hal mutlak yang diperhatikan. 3) Perlu (http://www.inwent.org/imperia/md/
juga meninjau kemampuan peserta didik pada content/bereich4-intranet/abteilung4-01/
operasionalisasi program aplikasi tersebut. Jadi lehrbrief_01_-_indonesisch.pdf. Diakses
tidak hanya kemampuan teknis materi yang pada 14 Mei 2007.
perlu diperhatikan namun lebih awal dari itu Zaini, Hisyam & Bermawy Munthe & Sekar ayu
perlu diyakinkan pula tentang kemampuan setiap Aryani, 2002. 
&) !#

peserta didik dalam menjalankan program, dalam 
 

. Yogyakarta: CTSD.
hal ini monitoring oleh pengajar senantiasa
dilakukan ketika program aplikasi digunakan
peserta didik. 4) Dengan proses pembelajaran
yang banyak melakukan simulasi, maka evaluasi
hasil belajar pun diharapkan sejalan. Jadi yang
juga patut dipikirkan adalah apakah evaluasi
hasil belajar juga kelak menggunakan media
simulasi tersebut, ataukah menggunakan media
lainnya. Jika yang digunakan adalah media lain
(bukan media perangkat lunak sebagaimana yang
digunakan pada waktu pembelajaran) maka harus
diperhatikan sejauhmana bentuk, jenis dan alat
evaluasi relevan dengan proses yang peserta didik
telah ikuti di saat PBM.

Anda mungkin juga menyukai