0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
373 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang triase di Klinik dr. Rini Susilowati. Triase adalah pengelompokan korban berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan kebutuhan penanganan segera. Prosedur triase menggunakan sistem Emergency Severity Index untuk menentukan prioritas pasien dan sistem warna untuk kondisi bencana. Petugas kesehatan akan melakukan identifikasi, pemeriksaan dasar, dan penentuan tingkat keparahan pasien untuk menentuk
Dokumen ini memberikan pedoman tentang triase di Klinik dr. Rini Susilowati. Triase adalah pengelompokan korban berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan kebutuhan penanganan segera. Prosedur triase menggunakan sistem Emergency Severity Index untuk menentukan prioritas pasien dan sistem warna untuk kondisi bencana. Petugas kesehatan akan melakukan identifikasi, pemeriksaan dasar, dan penentuan tingkat keparahan pasien untuk menentuk
Dokumen ini memberikan pedoman tentang triase di Klinik dr. Rini Susilowati. Triase adalah pengelompokan korban berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan kebutuhan penanganan segera. Prosedur triase menggunakan sistem Emergency Severity Index untuk menentukan prioritas pasien dan sistem warna untuk kondisi bencana. Petugas kesehatan akan melakukan identifikasi, pemeriksaan dasar, dan penentuan tingkat keparahan pasien untuk menentuk
No. Revisi : 00 SPO Tanggal terbit : 07 Januari 2019 Halaman : 1/1
Klinik dr. Rini
Susilowati Rini Susilowati
1. Pengertian Triase adalah pengelompokan korban yang didasarkan atas berat-ringan
penyakit (trauma) serta kecepatan penanganan (pemindahannya). 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan triase di Ruang Unit Gawat Darurat. 3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik No 003/SK/I/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Klinik dr. Rini Susilowati 4. Referensi 1. Permenkes No 09 tahun 2014 tentang Klinik 2. Permenkes No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 5. Prosedur Pelayanan triase menggunakan tool Emergency Severity Index (ESI) dengan mengklasifikasikan pasien ke dalam 5 kelompok, mulai dari level 1 (paling urgent) hingga level 5 (kurang urgent). Pada kondisi bencana, pelayanan triase menggunakan sistem warna (merah, kuning, hijau, dan hitam) dan kartu triase. A. Persiapan Alat 1. Termometer digital 2. Pulse oxymeter 3. tensimeter B. Persiapan Pasien 1. Identifikasi Pasien 2. Pasien diminta untuk menempati ruang triase yang sudah ditentukan C. Persiapan Petugas Perawat menggunakan APD yang terdiri dari : 1. Handscoon bersih 2. Masker (sesuai kondisi pasien) D. Pelaksanaan Tindakan 1. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien atau keluarga 2. Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur 3. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur 4. Perawat melakukan pemeriksaan terhadap pasien 5. Petugas menentukan nilai ESI pada kasus non bencana 6. Petugas menentukan warna pada kasus bencana 7. Petugas melakukan tindakan sesuai dengan prosedure yang berlaku. 8. Perawat mengisi rekam medik. 9. Pada kondisi bencana, perawat mengisi rekam medik dan kartu triase. Kartu triase dipasangkan di pergelangan tangan kiri pasien dengan menggunakan karet gelang. 10. Petugas menjelaskan ke keluarga mengenai keadaan pasien. 11. Bila tidak bisa ditangani di klinik, persiapkan rujukan. 6. Unit terkait Ruang gawat darurat 7. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai historis diberlakukan perubahan