Laporan Pendahuluan Kasus Individu Lansia
Laporan Pendahuluan Kasus Individu Lansia
Definisi
Perawatan diri atau yang dikenal dengan istilah personal hygiene merupakan
salah satu aspek penting yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang, salah satunya
kesehatan pada lansia. Personal hygine dapat memengaruhi kenyamanan, keamanan dan
kesejahteraan lansia. Kondisi tubuh yang bersih dapat berperan serta dalam
meminimalisir risiko terjadinya suatu penyakit. Kondisi tubuh yang tidak bersih juga
dapat mengakibatkan rasa gatal yang kemudian dapat mengakibatkan rasa
ketidaknyamanan. Kondisi tubuh yang tidak bersih menyebabkan mudahnya penyebaran
kuman penyakit. Personal hygiene menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah
kesehatan pada lansia seperti penyakit diare, gatal-gatal pada kulit hingga sakit gigi.
Lansia dengan personal hygiene yang baik mempunyai risiko yang lebih rendah untuk
terkena penyakit (Miller, 2012).
Perubahan fungsional yang terjadi pada lansia menjadi salah satu alasan yang
menyebabkan mereka kurang mampu memenuhi perawatan dirinya. Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan lansia tidak melakukan praktik personal hygiene. Pengetahuan
merupakan salah penyebab yang menyebabkan lansia kurang memenuhi perawatan
dirinya, dimana lansia dengan pengetahuan baik dapat menunjukkan praktik personal
hygiene yang baik pula. Pengetahuan yang cukup mendukung kesadaran lansia dalam
menjaga kesehatan sehingga lansia mau berpartisipasi melakukan praktik personal
hygiene. Usia merupakan faktor lain yang memengaruhi praktik personal hygiene pada
lansia dimana semakin tua usia lansia maka praktik personal hygiene akan semakin tidak
dilakukan, begitupun sebaliknya semakin muda usia lansia maka perilaku personal
hygiene banyak dilakukan oleh lansia. Jenis kelamin juga menentukan perilaku perawatan
diri lansia dimana praktik perawatan diri cenderung lebih banyak dilakukan oleh lansia
berjenis kelamin wanita. Keterjangkauan fasilitas dan pengaruh teman sebaya menjadi
bagian dari alasan lansia untuk melakukan praktik personal hygiene. Lansia yang lokasi
ruangannya berada jauh atau sulit menjangkau fasilitas perawatan diri lebih banyak dari
mereka memilih untuk tidak melakukan praktik personal hygiene (Trisnani, Husodo &
Kusumawati, 2017).
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan ketika melakukan pengkajian klien dengan
masalah defisit perawatan diri diantaranya (Potter & Perry, 2015):
Lakukan pengkajian terkait kondisi kebersihan diri klien, seperti penampilan kulit, bau
tubuh, keringat berlebihan. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap klien terkait
kemungkinan terjadinya masalah pada kulit akibat klien tidak melakukan perawatan diri
Lakukan pengkajian terkait status mental klien, dalam hal ini berkaitan dengan orientasi
dan fungsi kognitif klien. Klien dengan gangguan fungsi kognitif mungkin tidak
menyadari akan kebutuhan perawatan diri mereka serta kemampuan mereka dalam
mengikuti instruksi.
Observasi kemampuan klien ketika melakukan perawatan diri karena dimungkinkan
adanya intoleransi aktivitas pada klien pada saat melakukan perawatan diri
Klien yang telah memiliki disabiltias (gangguan mobilitas fisik, penglihatan berkurang,
kelelahan, tidak mampu menggenggam benda (kelemahan pada tangan/ekstremitas) dapat
mengalami kesulitan dalam melakukan perawatan diri.
V. Referensi:
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., & Dochterman, J.M. (Eds). (2013). Nursing interventions
classification (NIC) (6th ed.). Mosby: St Louis.
Carpenito, L. J. (2009). Nursing diagnosis: Application to clinical practice. Philadelphia: J.B.
Lippincott Co.
Herdman, T.H.; Kamitsuru, S. (Eds). (2018). Nursing diagnoses: Definition & classification
2018-2020 (11th ed.). Oxford: Willey Blackwell.
Miller, C. A. (2012). Nursing for wellness in older adults (6th ed.). Philadelphia: Wolters
Kluwer, LWW.
Moorhead, S.; et al (Eds). (2013). Nursing outcomes classification (5th ed.). USA: Elsevier.
Tabloski, P. A. (2014). Gerontological nursing (3rd ed). New Jersey: Pearson Education.
Trisnani, A., Husodo, B, T., Kusumawati, A. (2017). Gambaran praktik personal hygiene pada
lansia di panti sosial lanjut usia tresna werdha kota semarang. Jurnal Kesehatan
masyarakat, (5)2, 180-187.
Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing 10th Edition. St.Louis:
Elsevier.
Rencana Tindakan Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
Data Subjektif: Domain 4. Aktivitas/Istirahat Domain I-Fungsi Kesehatan Domain 1. Fisiologis: Dasar
Klien mengatakan Kelas 5. Perawatan Diri Kelas D-Perawatan Diri Kelas F. Fasilitasi Perawatan
mandi sehari 2x Diri
Dx. 1 (00108) Defisit 0301 Perawatan Diri: Mandi
namun tidak
Perawatan Diri: Mandi 1801 Bantuan Perawatan Diri:
memakai sabun Masuk dan keluar dari Mandi/Kebersihan
Klien hanya Definisi: Ketidakmampuan kamar mandi (030101)
menyiram bagian melakukan pembersihan diri Mengambil alat/bahan Pertimbangkan budaya
tubuhnya dari atas seksama secara mandiri mandi (030102) klien saat mempromosikan
(kepala, rambut (Herdman & Kamitsuru, 2018). Mendapat air mandi perawatan diri
hingga bagian (030103) Pertimbangkan usia klien
ekstremitas bawah) Batasan Karakteristik:
Mandi dengan bersiram Tentukan seberapa besar
Klien mengatakan
Ketidakmampuan (030109) bantuan yang harus
ketika mandi ia Mencuci wajah (030113) diberikan dalam
mengeringkan tubuh
tidak menggosok
Ketidakmampuan Mencuci bagian atas tubuh memenuhi perawatan diri
tubuhnya Letakkan handuk, sabun,
mengambil (030114)
Klien mengatakan
perlengkapan mandi Mencuci bagian bawah deodorant, alat bercukur,
bahwa ia mampu
Ketidakmampuan tubuh (030115) dan asesoris di sisi tempat
mandi secara
mengatur air mandi Mengeringkan badan tidur klien atau di kamar
mandiri mandi (tempat yang
Ketidakmampuan (030111)
Klien mengatakan mudah dijangkau klien
membasuh tubuh
ia menggosok Domain I-Fungsi Kesehatan Sediakan kebutuhan lain
Faktor yang Berhubungan:
giginya setiap seperti sikat gigi, odol,
Kelas D-Perawatan Diri
mandi Ansietas sampo, lotion dan lainnya.
Data Objektif: Penurunan Motivasi 0305 Perawatan Diri: Kebersihan Fasilitasi klien untuk
Klien tampak tidak Kendala Lingkungan Mencuci tangan (030501) menggosok gigi dengan
rapi dan tercium Nyeri Membersihkan telinga tepat
bau tidak sedap Kelemahan (030504) Fasilitasi klien untuk
dari tubuhnya dan Mempertahankan mandi sendiri dan keramas
ketika klien kebersihan mulut (030506) Monitor kebersihan kuku
berbicara Membersihkan rambut klien
Tangan tampak (030508) Bantu klien hingga ia
kering dan Menyisir rambut (030509) mampu merawat dirinya
terkelupas Mempertahankan secara mandiri
Rongga mulut penampilan yang rapi Domain 3. Perilaku
kotor dengan gigi (030514)
Kelas S. Pendidikan Pasien
tampak hitam Mempertahankan
Bagian ekstremitas kebersihan tubuh (030517) 5606 Pengajaran: Individu
bawah tampak
kotor Nilai kemampuan klien
Terdapat area secara kognitif,
tubuh klien yang psikomotor, dan afektif
lengket dan Nilai tingkat pengetahuan
berkeringat dan pemahaman klien
Klien terlihat Tentukan kemampuan
menggaruk-garuk klien untuk mempelajari
area tubuhnya informasi tertentu
Tentukan motivasi klien
untuk mempelajari
informasi tertentu
Libatkan klien dalam
menentukan tujuan
bersama dari pembelajaran
Gunakan metode dan
strategi pengajaran yang
tepat
Gunakan media
pendidikan yang sesuai
missal video, leaflet, atau
pamphlet
Sesuaikan isi materi dalam
media dengan tingkat
pengetahuan dan fungsi
kognitif, psikomotor klien
Evaluasi pengajaran yang
telah diberikan