Anda di halaman 1dari 4

NASKAH KESEPAKATAN KERJA SAMA

Antara
UPT PUSKESMAS PASANGKAYU 2
Dengan
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PASANGKAYU
Tentang
PENGANGKUTAN SAMPAH NON MEDIS
Nomor : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Nomor : 660/ /NKK/X/2019/DLH

Pada hari ini Senin, Tanggal Empat Belas, Bulan Oktober, Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas, bertempat di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pasangkayu, yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : drg. SITTI MAHBUBA
Jabatan : Kepala UPT Puskesmas Pasangkayu 2
Alamat : Lingkungan Mekar Indah Kelurahan Martajaya.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama UPT Puskesmas Pasangkayu 2 yang
selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”

Nama : Ir. ARDHILLA


Jabatan : Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasangkayu
Alamat : Jalan Masjid Madaniah (Kompleks Perkantoran Pemda)
Pasangkayu.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Pasangkayu yang selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “PARA
PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut “PIHAK”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama menyatakan sepakat


dan setuju untuk membuat Naskah Kesepakatan Kerja Sama dengan ketentuan
sebagai berikut:

Pasal 1
DEFINISI DAN PENAFSIRAN
Sampah Non Medis adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan di luar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran, perumahan pegawai, taman dan halaman
yang bisa dimanfaatkan kembali apabila dikelola dengan mempertimbangkan
kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

Naskah Kesepakatan Kerja Sama 1


1) Maksud dari Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini adalah untuk Melakukan
pengangkutan Sampah Non Medis.
2) Tujuan dari Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini adalah agar Sampah Non
Medis dapat terkelola dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.

Pasal 3
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
Naskah Kesepakatan Kerja Sama sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal (2) di
atas mencakup kegiatan Pengangkutan Sampah Non Medis dari UPT Puskesmas
Pasangkayu 2 ke TPS 3R untuk dilakukan pemilahan dan dari hasil pemilahan
sampah yang tidak dapat dikelola lagi diteruskan ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA).

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1) PIHAK PERTAMA berhak Memperoleh pelayanan pengangkutan Sampah
Non Medis dari PIHAK KEDUA
2) PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Mengumpulkan Sampah Non Medis agar memudahkan PIHAK
KEDUA dalam pengangkutan;
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan yang diberikan oleh
PIHAK KEDUA;
c. Membayar jasa pelayanan pengangkutan Sampah Non Medis yang
dilakukan PIHAK KEDUA.
3) PIHAK KEDUA berhak :
a. Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA;
b. Melakukan klarifikasi jika terdapat keluhan atau pengaduan dari
PIHAK PERTAMA;
c. Memperoleh pembayaran dari jasa pelayanan pengangkutan Sampah
Non Medis dari PIHAK PERTAMA.
4) PIHAK KEDUA berkewajiban Memberikan jasa pelayanan pengangkutan
Sampah Non Medis.

Pasal 5
JASA PENGELOLAAN
1) Atas Pelayanan pengolahan Sampah Non Medis yang diberikan oleh PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA berhak mengenakan tarif jasa pelayanan
pengangkutan Sampah Non Medis yang telah disetujui dan disepakati
oleh PARA PIHAK sebesar Rp. 000.000.-/Bulan, dimana PIHAK KEDUA
sewaktu-waktu berhak melakukan perubahan atas besaran tarif jasa
pelayanan pengangkutan Sampah Non Medis dengan pemberitahuan
secara tertulis pada PIHAK PERTAMA selambat lambatnya 1 (satu ) bulan
sebelum perubahan besaran tarif di lakukan.
2) Atas perubahan besaran tarif jasa pengangkutan Sampah Non Medis
tersebut wajib diadakan kesepakatan tertulis oleh PARA PIHAK dimana

Naskah Kesepakatan Kerja Sama 2


kesepakatan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini serta secara otomatis membatalkan tarif jasa pelayanan
pengangkutan Sampah Non Medis yang berlaku sebelumnya.

Pasal 6
JANGKA WAKTU BERLAKU
1) Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini mulai berlaku sejak tanggal ditanda
tangani PARA PIHAK dan berlaku selama xx (xxx) tahun dan akan ditinjau
kembali apabila ada ketidak sesuaian.
2) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu
Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini, PARA PIHAK sepakat saling
memberitahukan maksudnya apabila hendak memperpanjang Naskah
Kesepatakan Kerja Sama ini.
3) Apabila selambat-lambatnya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini tidak ada
surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA untuk memperpanjang waktu
Perjanjian, maka Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini berakhir dengan
sendirinya.

Pasal 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut “Force
Majeure”) adalah suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan,
kesalahan atau kekuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK
yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda
pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian ini. Force Majeure tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun
yang tidak dinyatakan, pemberontakan, huru-hara, pemogokkan umum,
kebakaran dan kebijaksanaan Pemerintah yang berpengaruh secara
langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka PIHAK yang terhalang
untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK
lainnya. PIHAK yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya
peristiwa Force Majeure tersebut kepada PIHAK yang lain secara tertulis
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force
Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut.
PIHAK yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-
baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi
atau diduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebihi
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat
untuk meninjau kembali jangka waktu Perjanjian ini.

Naskah Kesepakatan Kerja Sama 3


4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah salah satu PIHAK
sebagai akibat terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan
tanggung jawab PIHAK yang lain.

Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul
sehubungan dengan Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini akan diselesaikan
terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK.
2) Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan
penyelesaian perselisihan tersebut melalui Pengadilan.

Pasal 9
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini PARA PIHAK
merasa perlu melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat
dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum
Perjanjian ini yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian ini.

Pasal 10
PENUTUP
Naskah Kesepakatan Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli masing-
masing bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dibubuhi cap masing-masing Instansi.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KEPALA UPT PUSKESMAS KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PASANGKAYU 2 KABUPATEN PASANGKAYU

Drg. SITTI MAHBUBA Ir. ARDHILLA


NIP. NIP.

Naskah Kesepakatan Kerja Sama 4

Anda mungkin juga menyukai