“Kalaulah anak Adam lari dari rizqinya (untuk menjalankan perintah Allah)
sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rizqinya akan mengejarnya sebagaimana
kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084)
Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down", dalem terhibur mengingat kisah bisnis
Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.
Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf
r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.
Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar
bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal.
Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk.
Lalu harganya jatuh.
Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma
busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.
Coba kalau kita ? Usaha diuji dikit, udah teriak tak tentu arah.
Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu,
sebab sudah miskin.
Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.
Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang
cocok adalah KURMA BUSUK !
Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan
harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.
Subhanalloh
Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras
jadi miskin tapi selalu gagal. Benarlah firman Allah:
"Wahai manusia, di langit ada rizqi bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan
pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 )
Jadi, yang banyak memberi rizqi itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang
busuk?
Mugi2 kalian selalu semangat dan syukur kepada allah, yang sedang diuji dalam
pekerjaan usaha dan perdagangan , UNTUK LEBIH MENGUTAMAKAN URUSAN KEPADA ALLAH
dibanding urusan dunia yang sementara ini...