PENGERTIAN EIKOSANOID

“Eicosa” adalah kata Yunani untuk angka 20

Eikosanoid disintesis dari asam lemak dari asam lemak
polyunsaturated yang mempunyai 20 atom karbon

Salah satu pengatur fungsi sel yang paling kuat, dan dihasilkan
oleh hampir setiap sel tubuh
 Fungsi Fisiologis dalam Tubuh
Berfungsi sebagai hormon lokal

Respons peradangan yang terjadi setelah infeksi atau cedera

Mengatur kontraksi otot polos (usus & rahim)

Meningkatkan ekskresi air & Na oleh ginjal

Mengatur tekanan darah

Sebagai modulator : vasokonstriktor & vasodilator

Sebagai modulator bronkokonstriksi & bronkodilatasi

 Eikosanoid meliputi

1. Prostaglandins
2. Thromboxanes
3. Leukotrienes
4. Hydroperoxyeicosatetraenoic
acids (HPETEs)
5. Hydroxyeicosatetraenoic acids
(HETEs).
•
 Biosintesis
Asam Arachidonat, merupakan prekursor yang
paling umum dalam biosintesis eikosanoid.
 Biosintesis
Eicosanoids are synthesized by two pathways:
1. The prostaglandin H synthase
(COX, cyclooxygenase) pathway produces:
A. thromboxane (TXA2)
B. the primary prostaglandins
- prostaglandin E, or PGE
- prostaglandin F, or PGF
- prostaglandin D, or PGD
C. prostacyclin (PGI2)
 Biosintesis
2. The lipoxygenase pathway produces:
- HPETEs
- HETEs
- Leukotrienes
•
 Prostaglandin, prostasiklin & TXA2
• Prostaglandin berperan dalam proses inflamasi dengan
meningkatkan sensitivitas nosiseptor, menurunkan ambang
nyeri dan memulai respon inflamasi dengan merilis mediator
inflamasi seperti interleukin-1, tumor-necrosis factor α dan
peningkatkan suhu tubuh.
•
• (PG)E2 menghambat sekresi asam lambung, meningkatkan
produksi mukosa lambung, menimbulkan bronkokonstriksi.
•
• PGF2α menstimulasi motilitas uterus (uterotonic).
•
• PGI2 (prostacyclin) menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan
ekskresi Na+ melalui ginjal, inhibisi agregasi platelet.
Prostaglandin, prostasiklin & TXA2

• Thromboxane A2 menyebabkan agregasi platelet

•
• Leukotrien merupakan proinflammatory;
menstimulasi invasi leukosit dan meningkatkan
aktivitasnya. Pada reaksi anafilaktik, leukotrien
menyebabkan vasodilatasi, meningkatkan
permeabilitas vaskular dan menyebabkan
bronkokontriksi dan vasokonstriksi.
 Farmakokinetika
• Semua eicosanoids memiliki waktu paruh
plasma pendek (biasanya 0,5-5 menit).
• Sebagian katabolisme terjadi di paru-paru.
• Metabolit diekskresikan dalam urin.
• Thromboxane A2 (TXA2) cepat terhidrasi ke
TXB2 yang kurang aktif.
• PGI2 dihidrolisis menjadi 6-keto-PGF1α.
•
Jaringan pensintesis eikosanoid
Eikosanoid disintesis ke seluruh tubuh
• PGI2 disintesis pada sel otot polos
endotel dan vaskular.
• Sintesis thromboxane terjadi terutama
pada trombosit.
• HPET, HETE, dan leukotrien disintesis
terutama di sel mast, sel darah putih,
epitel saluran napas, dan trombosit.
 Action
Otot polos vaskular
• PGE2 dan PGI2 adalah vasodilator kuat.
• Tromboksan adalah vasokonstriktor kuat.
 Action
Inflammation
• PGE2 dan PGI2 menyebabkan
peningkatan aliran darah, namun tidak
menyebabkan edema.
• HETEs (5-HETE, 12-HETE, 15-HETE) dan
leukotrien menyebabkan kemotaksis
neutrofil dan eosinofil.
•
 Action
Bronchial smooth muscle
• PGFs menyebabkan kontraksi otot polos
• PGE menyebabkan relaksasi otot polos
• Leukotrien dan tromboksan adalah
bronkokonstriktor kuat dan merupakan
kandidat yang paling mungkin untuk
menengahi bronkospasme alergi.

•
 Action
Uterine smooth muscle
PGE2 and PGF2a
• menyebabkan kontraksi otot polos rahim pada
ibu hamil.
Rahim yang tidak hamil memiliki respons
yang lebih bervariasi terhadap
prostaglandin
 PGF2a causes contraction
 PGE2 causes relaxation.
 Action
Gastrointestinal tract
• PGE2 and PGF2a
» meningkatkan laju kontraksi longitudinal
di usus dan mengurangi waktu transit.
• The leukotrienes
» stimulator kuat otot polos gastrointestinal.
• PGE2 and PGI2
» menghambat sekresi asam dan
pepsinogen di lambung.
• Prostaglandins
» Meningkatkan lendir, air, dan sekresi elektrolit di
lambung dan usus.
 Action
Blood
• TXA2
» is a potent inducer of platelet aggregation.
• PGI2 and PGE2
» inhibit platelet aggregation.
• PGEs
» induce erythropoiesis by stimulating the
renal release of erythropoietin.
• 5-HPETE
» stimulates release of histamine
• PGI2 and PGD
» inhibit histamine release.
•
 Penggolongan Farmakologi
• Phospholipase Inhibitors :
- Glucocorticoids ( Corticosteroids )
ex . Prednisone

•
 Penggolongan Farmakologi
• Clooxygenase Inhibitors
1. Nonselectve Inhibitors : NSAID
• Salicylates (ex.aspirin),
• Propionic acid) (ex. Ibuprofen),
• Acetic acid (indomethacin),
• Oxicam (ex. Piroxicam)
• Fenamat (mefenamate),
• Acetaminophen
2. Cox-2 Selective Inhibitors
- Celecoxib - Valdecoxib
- Refecoxib
•
 Penggolongan Farmakologi
• Prostanoid Receptor Mimetics
- Alprostadil (erectile disfunction) - Carboprost (aborstion)
- Misoprostol (ulcers) - Latanoprost (ocular hypertension)
• Thromboxane Antagonists
- Dazoxiben - Ridogrel
- Pirmagrel
• Leukotriene Inhibition
- Lipoxygenase inhibitor : Zileuton (asthma)
- Leukotriene Receptor Antagonists
ex. Montelukast (chronic asthma)
Zafirlukast
 Penggolongan terapi
Therapeutic abortion:
A. Inducing abortion in the second trimester:
 Infusion of carboprost tromethamine or
 Administration of vaginal suppositories
containing dinoprostone
B. inducing first-trimester abortion:
• these prostaglandins are combined with
mifepristone (RU486)
 Penggolongan terapi
Induction of labor at term.
 infusion of PGF2a (carboprost
tromethamine) [Hemabate] or
 PGE2 (dinoprostone) [Prostin E].
 Penggolongan terapi
Maintenance of ductus arteriosus

–
• is produced by PGE1 [Prostin VR] infusion

• PGE1 akan mempertahankan potensi duktus

arteriosus, yang mungkin diinginkan sebelum
operasi.
 Penggolongan terapi

Treatment of peptic ulcer.

Misoprostol [Cytotec]
• a methylated derivative of PGE1
• is approved for use in patients taking
high doses of nonsteroidal
antiinflammatory drugs (NSAIDs) to
reduce gastric ulceration.
•
 Penggolongan terapi
Erectile dysfunction
Alprostadil (PGE1) can be injected directly into the
corpus cavernosum or administered as a
transurethral suppository to cause vasodilation
and enhance tumescence.
•
 Adverse effects of eicosanoids

• local pain and irritation

• bronchospasm
• gastrointestinal disturbances: nausea,
vomiting, cramping, and diarrhea.
TERIMAKASIH