Anda di halaman 1dari 3

AUDIT INTERNAL

TM 5

PEKERJAAN LAPANGAN AUDITOR

P r o s e s d a n T u j u a n P e k e r ja a n L a pa n ga n

1. Proses Pekerjaan Lapangan

Pekerjaan lapangan (field work) merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan


secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai operasi
entitas, mengevaluasinya, dan (1) melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar
yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan; dan (2)
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.

Istilah "proses yang sistematis" mengimplikasikan langkah-langkah audit


terencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan audit. Istilah tersebut
juga memiliki makna bahwa auditor internal akan menerapkan persyaratan
profesional dalam melakukan audit, serta menerapkan penelaahan yang tepat saat
mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit.

"Persyaratan profesional" berarti kebebasan penuh dari segala bias yang akan
memengaruhi pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti. Bebas dari bias dicapai
melalui independensi dan objektivitas, baik dalam kenyataan maupun dalam persepsi.

Objektivitas nyata muncul dari perilaku mental yang tidak memihak, perilaku yang
mendasarkan pada pengetahuan dan menilai bukti benarbenar murni dalam
kenyataannya tanpa memandang orang yang menyediakannya. Penilaian seperti ini
harus dicapai tanpa memedulikan perasaan, prasangka, opini, dan kepentingan, serta
tekanan dari pihak-pihak eksternal.

Semua bahan bukti audit harus dikumpulkan melalui pendekatan yang mengandung
profesional yang sehat. Semua bahan bukti harus dianggap meragukan hingga keraguan
dihilangkan melalui verifikasi yang tidak bias. Jadi, pikiran dengan disiplin ilmu yang
balk bahan baku penting bagi audit internal yang profesional. Pikiran seperti ini tidak
menerinaa apa yang kelihatan di permukaan; tetapi mencari hal-hal yang ada di balik
asersi dan menemukan kebenaran.

Audit Internal Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 1 Suparno, SE. MM. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Pembuatan Strategi untuk Melakukan Pekerjaan Lapangan

Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian


dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit keseluruhan. Pada
tahap ini, survei pendahuluan telah diselesaikan . program audit telah disiapkan.
Auditor harus mengarahkan perhatian trrereka ke pekerjaan itu iri dan bagaimana
melakukannya. Bagian-bagian dari rencana strategis akan mencakup:

1. Kebutuhan pegawai.
2. Kebutuhan sumber daya dari luar.*

3. Pengorganisasian staf audit.

4. Wewenang dan tanggung jawab.

5. Struktur pekerjaan lapangan.


6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan.
7. Metode pekerjaan lapangan.
8. Metode pendokumentasian.
9. Penyiapan laporan.
10. Rencana kontinjensi.

Konsep strategi audit ini, yang merupakan bagian integral dari proses perencanaan,
berlaku untuk semua organisasi audit apapun ukurannya. Pada organisasi berskala
kecil, aspek yang berhubungan dengan staf seperti pengorganisasian staf, wewenang
dan tanggung jawab, serta kebutuhan pegawai penerapan yang minimum.

Bagian-bagian Pekerjaan Lapangan


Tujuan-tujuan Audit :

Tujuan-tujuan audit berbeda dari tujuan-tujuan operasi, sebagaimana prosedur sulit


juga berbeda dari prosedur operasi.

Tujuan-tujuan operasi adalah hasil-hasil yang ingin dicapai manajer operasi, misalnya:

 Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dengan harga yang tepat.

 Hanya menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi dan


tercakup dalam jumlah yang dipesan.

 Memroses klaim asuransi dengan segera, benar, dan sesuai kebijakan.

Audit Internal Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 3 Suparno, SE. MM. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan atau penentuan didasarkan pada
kriteria berikut ini:

 Risiko-risiko yang dihadapi organisasi.


 Lingkungan kontrol (lemah.

 Perubahan atau inisiatif-inisiatif ba.

 Bidang-bidang masalah yang diketahu.


 Kemampuan menggunakan teknik audit berbantuan komputer secara efektif
dari segi biaya.

 Mutu informasi.

 Likuiditas aset/potensi kecurangan.

 Kontrak-kontrak utama.

 Manajemen (kekuatan dan fokus).


 Pengawasan aktivitas oleh yang lain.

Indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan akan, "...fokus pada


sistem, proses, organisasi, atau kontrol kunci atas bidang keuangan, operasional,
manajerial, dan teknologi info Karakteristik-karakteristiknya adalah:

 Penuh makna.

 Tepat waktu.

 Sensitivitas.

 Keandalan.

 Dapat diukur.

 Praktis.

Alat dan teknik yang digunakan adalah yang sering diterapkan dalam audit analitis
seperti pengamatan periodik, analisis statistik, analisis regresi, dan lain-lain. Prosedur-
prosedur yang mungkin diterapkan adalah penggunaan jumlah moneter, kuantitas,
rasio, atau persentase. Frekuensi pengukuran harus dilakukan cukup sering untuk
memberikan kewaspadaan awal atas masalah yang terjadi. "Metode pengukuran dan
frekuensi bervariasi tergantung pada bidang fungsional dari tujuan-tujuan audit
SMART dan risiko-risiko yang terlibat." Implernentasi merupakan pelaksanaan
rencana-rencana audit, termasuk penelaahan informasi dan iivitas tindak lanjut jika
layak.

Audit Internal Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 5 Suparno, SE. MM. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai