TM 5
P r o s e s d a n T u j u a n P e k e r ja a n L a pa n ga n
"Persyaratan profesional" berarti kebebasan penuh dari segala bias yang akan
memengaruhi pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti. Bebas dari bias dicapai
melalui independensi dan objektivitas, baik dalam kenyataan maupun dalam persepsi.
Objektivitas nyata muncul dari perilaku mental yang tidak memihak, perilaku yang
mendasarkan pada pengetahuan dan menilai bukti benarbenar murni dalam
kenyataannya tanpa memandang orang yang menyediakannya. Penilaian seperti ini
harus dicapai tanpa memedulikan perasaan, prasangka, opini, dan kepentingan, serta
tekanan dari pihak-pihak eksternal.
Semua bahan bukti audit harus dikumpulkan melalui pendekatan yang mengandung
profesional yang sehat. Semua bahan bukti harus dianggap meragukan hingga keraguan
dihilangkan melalui verifikasi yang tidak bias. Jadi, pikiran dengan disiplin ilmu yang
balk bahan baku penting bagi audit internal yang profesional. Pikiran seperti ini tidak
menerinaa apa yang kelihatan di permukaan; tetapi mencari hal-hal yang ada di balik
asersi dan menemukan kebenaran.
1. Kebutuhan pegawai.
2. Kebutuhan sumber daya dari luar.*
Konsep strategi audit ini, yang merupakan bagian integral dari proses perencanaan,
berlaku untuk semua organisasi audit apapun ukurannya. Pada organisasi berskala
kecil, aspek yang berhubungan dengan staf seperti pengorganisasian staf, wewenang
dan tanggung jawab, serta kebutuhan pegawai penerapan yang minimum.
Tujuan-tujuan operasi adalah hasil-hasil yang ingin dicapai manajer operasi, misalnya:
Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dengan harga yang tepat.
Mutu informasi.
Kontrak-kontrak utama.
Penuh makna.
Tepat waktu.
Sensitivitas.
Keandalan.
Dapat diukur.
Praktis.
Alat dan teknik yang digunakan adalah yang sering diterapkan dalam audit analitis
seperti pengamatan periodik, analisis statistik, analisis regresi, dan lain-lain. Prosedur-
prosedur yang mungkin diterapkan adalah penggunaan jumlah moneter, kuantitas,
rasio, atau persentase. Frekuensi pengukuran harus dilakukan cukup sering untuk
memberikan kewaspadaan awal atas masalah yang terjadi. "Metode pengukuran dan
frekuensi bervariasi tergantung pada bidang fungsional dari tujuan-tujuan audit
SMART dan risiko-risiko yang terlibat." Implernentasi merupakan pelaksanaan
rencana-rencana audit, termasuk penelaahan informasi dan iivitas tindak lanjut jika
layak.