Anda di halaman 1dari 9

Pertanyaan/Bahan Diskusi :

1. Dari hasil pengamatan perbedaan apakah yang terjadi dari kedua macam pot tersebut!

Jawab : Dari kedua macam pot tersebut terlihat dengan jelas bahwa pertumbuhan0 diantara kedua
tanaman tersebut tumbuh dengan berbeda. Perbedaannya terlihat dari kecepatan tumbuh kedua
tanaman tersebut.

2. Bagaimana pengaruh cahaya pada pertumbuhan?

Jawab : Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandigkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.

3. Dapatkah kecambah tumbuh baik bila terus disimpan di tempat gelap? Jelaskan!

Jawab : Kecambah dapat tumbuh dengan cepat bila disimpan di tempat gelap, tetapi pada keadaan
gelap tersebut pertumbuhan kecambah mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang
abnormal (lebih panjang), pucat/berwarna kuning, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.

4. Mana yang lebih cepat pertumbuhannya di tempat gelap atau di tempat terang?

Jawab : Di tempat gelap, karena di tempat gelap hormon auksi bekerja dengan baik sedangkan di
tempat terang hormon auksin tidak bekerja dengan baik karena cahaya matahari dapat merusak hormon
auksin yang terdapat pada kecambah tersebut.

4.2 PEMBAHASAN

Cahaya sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan
tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman
mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal atau lebih panjang, pucat, daun
tidak berkembang, dan batang tidak kokoh. Sebalik nya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek,
batang kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

LANDASAN TEORI

2.1 DASAR TEORI


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan
dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan perkembangan
adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah
mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.

Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak
kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal
adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan
perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga
daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji
kacang kapri.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah
satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan
tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi
karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di
tempat gelap disebut etiolasi.

Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga
pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula
tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu
gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain
mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran
daun, dan perkecambahan.

Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua
macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan
yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.

Pertumbuhan Pada Tumbuhan

Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :


1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian
ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun.

b. Akar embrionik, yaitu calon akar.

c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan.

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah :

a. Daerah pembelahan, yaitu sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).

b. Daerah pemanjangan, yaitu berada di belakang daerah pembelahan.

c. Daerah Diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel
mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan
menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini
dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumbuhan.

a. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kembium vasis atau
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.

b. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang
disebut kambium intervasis

c. Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk
akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan
kulit.

d. Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup.

2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

2.2.1 Hormon Pertumbuhan

No
Nama Hormon

Fungsi

1.

Auksin

a. Merangsang perpanjangan sel.

b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.

c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.

d. Mempengaruhi pembengkokan batang.

e. Merangsang pembentukan akar lateral.

f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

2.

Giberellin

a. Merangsang pembelahan sel kambium.

b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.

c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.

d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.

3.

Sitokinin

a. Merangsang proses pembelahan sel.

b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.

c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.

d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus,
pembunuh gulma, dan radiasi.

e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan
klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).

4.
Gas Etilen

a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.

b. Mendukung pematangan buah.

c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.

d. Mendukung proses pembungaan.

e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi
pemanjangan batang.

f. Menstimulasi perkecambahan.

g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.

5.

Kalin

a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.

b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.

c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.

d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

6.

Asam Absisat (ABA)

a. Menghambat perkecambahan biji.

b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.

c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.

d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.

7.

Asam traumalin / Asam traumalat

Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi / regenerasi).

2.2.2 Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun
peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:

1. Nitrogen (N), peranannya :

a. Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.

b. Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.

c. Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.

2. Fosfor (P), peranannya :

a. Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik

b. Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.

c. Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.

d. Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein.

3. Kalium (K), perananya :

a. Memperlancar fotosintesis.

b. Membantu pembentukan protein dan hidrat arang.

c. Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman.

d. Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.

e. Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga.

f. Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.

g. Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik.

4. Magnesium (Mg), perananya :

a. Merupakan bahan penyusun klorofil.

b. Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.

c. Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak.

5. Kalsium (Ca), perananya :

a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian.

b. Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman.


6. Belerang (S), peranannya :

a. Sebagai penyusun utama ion fosfat.

b. Menambah kandungan protein dan vitamin.

c. Membentuk bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.

7. Klor (Cl) peranannya :

Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman.

8. Besi (Fe), peranannya :

Membentuk klorofil.

9. Mangan (Mn), peranannya :

a. Menyusun klorofil dan proses fotosintesis.

b. Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah.

10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya :

a. Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil.

b. Diperlukan pada tanah alkalis dan organik.

11. Borium (B), peranannya :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil.

b. Meningkatkan produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan.

12. Molibdenum (Mo), peranannya :

Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur.

2.2.3 Air

Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan
sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagaimedium reaksi enzimatis.
Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung
memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses
osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
2.2.4 Cahaya

Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap,
pertumbuhan tambahan mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih
panjang), pucat, daun tidak berkembang dan daun tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang
tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.

Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan


yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjad pucat.

2.2.5 Suhu

Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah menghabat proses pertumbuhan. Suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan disebut suhu optimum (10˚-38˚C).

2.2.6 Kelembapan

Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap, banyak
air yang diserap tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga mengakibatkan pertumbuhan
menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi ini,
faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air,
tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan
banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.

Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah yang gelap,
akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang kacang
hijau yang diletakkan di tempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya
matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan
yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih
kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari
pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh
kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya
tidak mengandung klorofil dan berwarna kuning.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang
hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

5.2 SARAN

Jika tanaman kecambah ingin tumbuh dengan baik, sebaiknya disimpan di tempat yang terang
meskipun pertumbuhannya lambat. Karena jika disimpan di tempat yang gelap tanaman tersebut
tumbuh kurang baik, meskipun pertumbuhannya cepat.

Anda mungkin juga menyukai