Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengantar
Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua logam atau lebih dengan
menggunakan energi panas. Salah satu jenis pengelasan yang banyak dipakai untuk mengelas
baja karbon adalah SMAW. Kelebihan pengelasan dengan SMAW, antara lain dapat
diandalkan untuk mengelas berbagai tipe sambungan, posisi, serta lokasi yang sulit
dikerjakan, biaya pengoperasian yang relatif rendah dan dapat dipakai untuk mengelas
didalam maupun diluar ruangan. Las SMAW (shield metal arc welding) atau las listrik ini
menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambahan. Busur listrik yang terjadi
diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan elektroda dan sebagian bahan
dasar.
Bagi mahasiswa, memahami proses pengelasan SMAW merupakan keharusan. Jika tidak
memahami ada dampak negatif, antara lain (1) kurang pengetahuan tentang pengelasan, (2)
hasil pengelasan yang kurang maksimal (3) kemungkinan terjadi kecelakaan kerja besar.
Sebaliknya jika para mahasiswa memahami proses pengelasan SMAW maka mempunyai
dampak positif, antara lain (1) akan menambah wawasan tentang pengelasan SMAW, dan (2)
mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak memahami topik tersebut. Hal
ini diketahui dari (1) informasi dosen, (2) pernyataan mahasiswa itu sendiri, dan (3) hasil
diskusi tentang topik tersebut. Telah ada usaha untuk mengatasi persoalan itu antara lain (1)
dosen menugasi mahasiswa membaca literatur, (2) mahasiswa belajar mempraktekkan arahan
dari dosen dan (3) pernyataan mahasiswa itu sendiri tentang ketidakmampuannya memahami
proses pengelasan. Namun, hasilnya kurang memuaskan.
Permasalahan tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Harus ada usaha untuk
mengatasi persoalan itu. Salah satu yang efektif adalah menyusun makalah dengan judul
Proses Pengelasan Smaw di Bengkel Teknik Mesin Polinema. Berdasarkan uraian di atas,
makalah ini membahas (1) Persiapan pengelasan SMAW yang dilaksanakan di bengkel
teknik mesin polinema, (2) Langkah-langkah pengelasan SMAW dibengkel teknik mesin
polinema
B. Persiapan Pengelasan SMAW di Bengkel Teknik Mesin Polinema

Setiap mahasiswa yang memasuki bengkel teknik mesin polinema diharuskan menaati
aturan bengkel diantaranya (1) memakai seragam praktek, (2) memakai sepatu safety untuk
keselamatan, (3) datang tepat waktu sesuai jadwal yang diberikan. Sebelum proses
pembelajaran mahasiswa harus melakukan senam dan bedoa. Senam berfungsi untuk
meningkatkan kosentrasi mahasiswa supaya mahasiswa tidak lalai ketika proses mengelas.

Setelah kegiatan senam dosen pengajar membagikan bahan mild steel dan memberikan
arahan job yang akan dikerjakan serta mahasiswa mengisi sop pada modul las masing-
masing. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah tebal benda kerja yang akan dilas jenis
elektroda yang digunakan, dan ampere pada mesin las yang nanti akan digunakan mengelas.

Selanjutnya bagian piket kelas meminjam kunci lemari tempat penyimpanan peralatan di
toolstore dan melakukan pengecekan jumlah peralatan las. Di bengkel las teknik mesin
polinema peralatan yang digunakan untuk las smaw antara lain (1) palu terak, (2) palu, (3)
penitik, (4) stamping, (5) penggores, (6) sikat baja, dan (7) gerinda tangan.
Gambar peralatan las di bengkel Teknik Mesin Polinema

Apabila alat telah selesai dicek langkah selanjutnya adalah memasang kabel elektroda
dan kabel massa. Kabel elektroda befungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang
las sedangkan kabel massa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja. Kabel massa
dijepitkan pada meja kerja kerja. Persiapan selanjutnya berupa pembersihan tempat kerja,
pengaturan peralatan-peralatan sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaksanaan
pengelasan, pemeriksaan semua peralatan mengenai kondisi masing-masing terutama
kemungkinan adanya kerusakan yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak dinginkan,
misalnya kabel yang bocor menyebabkan loncatan busur listrik yang berbahaya.

Kemudian menyalakan panel utama dan mesin las serta menyetel arus sesuai yang telah
ditulis pada modul. Sebelum memulai pengelasan sangat dianjurkan untuk memakai
perlengkapan keselamatan kerja diantaranya (1) apron dada, (2) sarung tangan kulit, dan (3)
topeng las. Perlengkapan keselamatan sangat penting digunakan untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja saat mengelas. Nyalakan juga blower fan agar sirkulasi udara
lancar.

Pengaturan posisi mengelas disesuaikan dengan celah- celah benda kerja yang akan dilas.
Posisi mengelas atau sikap mengelas maksudnya adalah pengaturan posisi dan gerakan/arah
daripada elektroda las sewaktu mengelas benda kerja. Posisi mengelas ini tergantung
daripada kampuh atau celah benda kerja yang akan dilas. Adapun sikap/posisi sewaktu
mengelas terdiri dari 4 macam yaitu posisi dibawah tangan , horizontal, vertical dan posisi
diatas kepala. (Arifin,1977 : 61-64)

(1) Posisi dibawah tangan adalah suatu cara mengelas yang dilakukan dibawah tangan
dimana pengelasan dilakukan pada permukaan yang datar atau agak miring dengan elektroda
las (busur nyala) di sebelah atas benda kerja. Mengelas dengan cara ini dilakukan dengan
mengatur kemiringan elektroda las sekitar 10º-20º, (2) posisi horizontal disebut juga
mengelas merata tegak, dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah gerak elektroda
mengikuti garis horizontal sewaktu mengelas kedudukan elektroda dibuat miring sekitar 5º-
10º, (3) posisi vertical adalah apabila dilakukan mengelas dilakukan mengelas dalam jurusan
tegak dengan arah pengelasan ke atas atau ke bawah dan arah pengelasan tergantung daripada
jenis elektroda yang digunakan, (4) posisi di atas kepala mengelas dengan posisi diatas kepala
(over head) adalah suatu cara mengelas yang sangat sukar dan berbahaya karena sewaktu
mengelas bahan cair banyak yang berjatuhan ke arah bawah yang dapat mengenai pengelas.

Anda mungkin juga menyukai