Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI KESEHATAN JIWA DAN NAPZA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERARA TAHUN 2020

A. Latar Belakang
Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya akan sangat
rawan terjadi masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa menimbulkan penderitaan
yang mendalam bagi individu dan keluarganya. Baik mental maupun materi, pengertian dan
pengetahuan masyarakat terhadap gangguan jiwa dianggap hina dan memalukan dikarenakan
kurangnya pemahaman tentang kesehatan jiwa di berbagai kalangan.
Masalah kesehatan jiwa ini juga dipicu dengan masalah kesehatan penyalahgunaan
NAPZA. Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota – kota besar saja, tapi sudah
sampai ke kota – kota kecil di seluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial
ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang ada,
penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur 15 – 24 tahun. Sektor ksehatan memegang
peranan penting dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA.
Peran penting sektor kesehatan sering tidak disadari oleh petugas kesehatan itu
sendiri, bahkan para pengambil keputusan, kecuali mereka yang berminat di bidang kesehatan
jiwa khususnya penyalahgunaan NAPZA. Kondisi ini mengharuskan pula Puskesmas sebagai
ujung tombak pelayanan kesehatan dapat berperan lebih proaktif dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan NAPZA dan kesehatan jiwa di masyarakat. Sehingga
diperlukan suatu tindakan untuk mengatasi kekurang pahaman kesehatan jiwa dan
penanggulangan NAPZA, salah satunya dengan mengadakan penyuluhan tentang kesehatan
jiwa dan NAPZA.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan jiwa dan NAPZA.
2. Tujuan Khusus
a. Terjadinya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan
NAPZA.
b. Terlaksananya program kesehatan jiwa dan penanggulangan NAPZA sesuai standar.
C. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kesehatan jiwa dan NAPZA adalah lintas Sektoral dengan harapan dapat
membantu petugas kesehatan untuk memsosialisasikan kesehatan jiwa dan pemberantasan
Narkotika dan obat Ajektif terlarang lainnya
D. Perincian Kegiatan
Kegiatan sosialisasi kesehatan jiwa dan Napza di lakukan sebanyak 3 kali sepanjang tahun
2020. Dengan perincian 3 kali setahun di setiap kelurahan yaitu kelurahan sidorejo, sidorejo
hilir dan indra kasih

E. Pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan ini di anggarkan pada dana alokasi khusu BOK tahun 2020, dengan
perincian sebagai berikut :
- Perjadin : 3x/thn x 5 petugas x Rp. 40.000 = Rp. 600.000
- Transport : 3x/thn x 40 peserta x Rp. 30.000 = Rp. 3.600.000
- Makan : 3x/thn x 43 kotak x Rp. 25.000 = Rp. 3.225.000
- Total =Rp. 7.425.000

F. Pelaporan dan Monitoring Evaluasi


Pelaporan dan monitoring kegiatan akan di catat dalam catatan kegiatan puskesmas sering

Mengetahui : Pengelola program Jiwa


Kepala Puskesmas Sering Puskesmas Sering

Dr.REFRINI MARDIANA
NIP : 19610812 199010 2 001 NIP : 19800626 200701 2 003

Anda mungkin juga menyukai