(Maramis)
129
Joubert B Maramis
Abstrak
KEK dapat memberikan spillover pada ekonomi lokal/ daerah, UMKM, investasi lokal,
keunggulan bersaing dan eksport suatu daerah. Nilai nilai yang tinggi dalam human capital
dan organisasi bagi UMKM yang dapat dikembangkan oleh pemerintah, pengelola KEK,
pemilik UMKM, asosiasi bisnis, akademisi, perbankan dan masyarakat serta stakeholder
lainnya, dapat meningkatkan keunggulan bersaing UMKM di dalam KEK
Abstract
The Special economic Zones can be deliver local economy spillover, small of medium
enterprises, local investment, local competitivenes and regional export ability. The High
value added in human capital and small medium enterprises organization can be developed
by the government, special economic zones management, small medium enterprises owners,
business association, academition, banking dan society and other stakeholders can be
increasing small medium enterprises to the competitive advantages in special economic
zones.
133
Artikel ini dikembangkan dengan lokal atau domestik. Menurut Zeng (2011)
berbasis pada dua hal yaitu teoritis dan bahwa KEK dibuat dengan tujuan untuk
kondisi UMKM dan KEK di Indonesia. menarik teknologi dan investasi asing,
mempromosikan eksport, menghasilkan
Kajian Teoritik dan Empiris lapangan pekerjaan dan memberikan
Konsep KEK spillover pada ekonomi lokal. Jadi
Special Economic Zone (Kawasan memberikan spillover pada ekonomi lokal
Ekonomi Khusus) Pasal 31, Uu No.25 / merupakan salah satu misi utama dari
2007 ( Uu Kek No.39 / 2009 ) Kawasan keberadaan suatu KEK dan merupakan
Ekonomi Khusus Yang selanjutnya disebut salah satu syarat dari keberlanjutan atau
KEK, adalah kawasan dengan batas-batas kesuksesan KEK di masa depan. Dasar
tertentu dalam wilayah hukum Negara logikanya adalah ketika KEK terkait
Kesatuan Republik Indonesia yang dengan ekonomi lokal maka akan tercipta
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi keberlanjutan supply input input produksi
perekonomian dan memperoleh fasilitas industri atau perusahaan yang ada di dalam
tertentu. (Fahmi Shahab, 2014, Focus KEK seperti bahan baku, modal, teknologi,
Group Discussion (FGD) Kajian informasi, kewirausahaan, tenaga kerja,
Pengembangan Kawasan Bitung dan lahan dan dukungan aspek lingkungan
Sekitarnya Serta Kawasan Palu dan eksternal lainnya seperti sosial, keamanan,
Sekitarnya Jakarta, 3-4 Juli 2014 - Grand politik dan penegakan hukum. Ini berarti
Kemang Hotel – Jakarta Selatan). bahwa semakin terkait KEK dengan
ekonomi lokal maka semakin menyatunya
Metode Penelitian dukungan lingkungan ekonomi dan non
Artikel ini bersifat deskriptif ekonomi terhadap keberadaan KEK itu.
analisis dengan mengkaitkan beberapa Banyak kasus di negara negara yang ada
konsep penting sebagai dasar pembahasan KEK diluar negeri bahwa ketika KEK
untuk menjawab permasalahan yang hanya menjadi kawasan eksekutif yang
diangkat. tidak terkait dengan ekonomi lokal maka
timbul kecemburuan dan resistensi dari
Pembahasan masyarakat sekitar, yang dapat berwujud
KEK dan Ekonomi Local / Domestik mulai dari kerawanan kriminal sampai
Salah satu tujuan dari keberadaan protes penutupan KEK tersebut.
KEK adalah berdampak pada ekonomi
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
135
lokal ke dalam KEK yang signifikan selain kebijakan yang mengkaitkan UMKM lokal
investasi luar negeri (FDI) (Deborah dengan perusahaan besar dalam kek untuk
bra¨utigam And Tang xiaoyang, 2011). mencapai keunggulan bersaing, kebijakan
Mengapa harus seimbang antara investasi ini dapat berupa cluster-based policies.
lokal / domestik dengan investasi luar Pemerintah dan pengelola KEK
negeri (FDI) ? karena sifat FDI cenderung haruslah sedapat mungkin membuat
jangka pendek, tidak selamanya (Farole, kebijakan yang memudahkan investor
2011). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lokal masuk kedalam KEK. Itu berarti
KEK cenderung membeerikan manfaat dalam zonning KEK harus ada untuk
dari FDI dan investor domestik yang besar pengembangan UMKM lokal serta insentif
dalam jangka pendek. Ini bukanlah solusi yang lebih baik bagi UMKM lokal.
langsung untuk pengembangan UMKM. Dengan demikian KEK dapat berfungsi
Hal ini disebabkan UMKM butuh dalam menciptakan spillover atas investasi
komitmen dan pengembangan jangka lokal.
panjang. Untuk itu dibutuhkan investasi
lokal yang cenderung jangka panjang sama UMKM, Peluang Eksport, dan KEK
dengan pengembangan UMKM yang KEK memang dirancang untuk
bersifat jangka panjang. Untuk itu mendorong eksport. Untuk itu KEK
dibutuhkan kebijakan pemerintah dan memang mendapat banyak insentif yang
pengelola KEK untuk menyeimbangkan terkait dengan eksport misalnya : insentif
antara perusahaan besar dengan UMKM. Bea Masuk (BM), Bea cukai (BC), pajak
Menurut Farole (2011) penjualan atas barang mewah (PPnBM)
membenarkan bahwa KEK dirancang dan PPh Impor serta kemudahan
untuk menarik bisnis besar dengan kemudahan eksport lainnya. Disamping
infrastruktur kelas dunianya, insentif yang itu, KEK terkoneksi dengan fasilitas
besar kepada eksporter daan biaya sewa pendukung eksport seperti transportasi
yang relatif tinggi ketimbang yang ada darat, pelabuhan laut, pelabuhan udara,
diluar KEK. Oleh karena itu, menarik sistem administrasi eksport-import satu
UMKM lokal dengan skala yang sangat atap, yang membuat perusahaan yang ada
besar ke dalam KEK menjadi tujuan yang dalam KEK dipermudah untuk melakukan
tidak realistik bagi pengembang atau eksport.Banyak peluang yang bisa
pengelola KEK. Dalam hal ini pemerintah diperoleh UMKM dengan keberadaan
atau pengelola KEK harus membuat KEK.
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
137
139
organisasi, karyawan yang berkualitas, untuk UMKM. Belajar dari KEK Rezekne
konsep organisasi, ketersediaan waktu dan (Eropa), mereka mengembangkan strategi
budaya organisasi (Johanson, 2001). agar UMKM di dalam KEK dapat
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405
Tingkat kewirausahaan yang unggul memiliki kemampuan berbahasa multi
dari UMKM, akan membuatnya memiliki asing.
keunggulan bersaing yang tinggi dibanding Strategi diatas, diperkenalkan
pesaing. Untuk itu KEK dengan strategis karena menurut Ezmale and Rimsanen
bisnis yang baik akan memberikan peran (2014) ada tiga kelemahan utama KEK
signifikan dalam mencapai kebersaingan Rezekne yaitu (1) kekurangmampuan
UMKM melalui perubahan faktor faktor karyawan untuk berpindah dari satu bahasa
intangible dan memperkenalkan ukuran asing ke bahasa asing lainnya dengan cepat
ukuran strategi lokal, regional maupun (kelemahan ini dapat menyebabkan
nasional (Ezmale and Rimsanen, 2014). penurunan kepasitas eksport dan
Disamping KEK peranan program atau kehilangan kesempatan ekspansi pasar
promosi dari agensi yang berupa dukungan potensial pada negera negara tujuan
keuangan dan informasi dapat eksport utama. Kemampuan berbahasa
mengembangkan potensi eksport dari multi asing UMKM tidak hanya
UMKM (Ezmale and Rimsanen, 2014). dibutuhkan untuk mengstimulus penjualan
Peningkatan Keunggulan bersaing dan pemasaran namun juga untuk
UMKM dalam konteks pasar global, juga mencapai kelompok target (konsumen)
harus memiliki kompetensi berbahasa baru serta mampu untuk membangun
multi asing (Ezmale and Rimsanen, 2014). hubungan strategis dengan mereka.) (2)
Dan untuk mencapai hal tersebut maka UMKM di KEK Rezekne selalu
Ezmale and Rimsanen (2014) berpendapat diperhadapkan pada situasi dimana
bahwa pengelola KEK maupun pemerintah konsumen potensial meminta informasi
dapat melakukan hal hal seperti ; (1) tentang produk atau jasa dalam bahasa
meningkatkan dukungan otoritas atau mereka (kekurangmampuan karyawan
pemerintah nasional, regional dan lokal untuk berbicara dalam Clients languange.
dalam mengembangkan kemampuan Ini akan berdampak pada peningkatan
berbahasa multi asing UMKM dalam biaya untuk translate atau inteprestasi
komunikasi bisnis dan (2) membuat, karena adanya ketakutan untuk
memperkenalkan dan mendapatkan informasi yang salah karena
mengimlementasikan strategi yang disusun salah menginterprestasi hasil komunikasi
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
140
141
142
masih belum sistematis dan bekerlanjutan kepada UMKM. Pada awal penerapan
serta sungguh sungguh jika dibandingkan kebijakan ini pemerintah Cina membuat
dengan misalnya : kebijakan pemerintah pelatihan bisnis besar besaran di pedesaan.
china terhadap UMKM di tahun 1978- Pemerintah memfasilitasi aplikasi
1979. Ada perbedaan besar antara teknologi canggih untuk membuat produk
kebijakan pemerintah Indonesia dan China dan standarisasi standarisasi bisnis lainnya.
khususnya kebijakan untuk meningkatkan Ini inti mempersiapkan UMKM untuk bisa
peran UMKM dalam KEK (lihat di menggunakan fasilitas dan peluang dari
pendahuluan). Saya melihat bahwa KEK yang akan dibangun. Dia
kebijakan pemerintah Indonesia (pusat dan pendahuluan, bisa kita lihat betapa
daerah) hanya bersifat “berikan ikan bukan hebatnya hasil dari program ini (dalam
pancing : bantuan uang atau peralatan”, waktu 10 tahun), ratusan ribu bisnis baru
yang lebih parah lagi, pemberian bantuan yang terbentuk dan jutaan tenaga kerja
uang atau peralatan tersebut tidak didasari yang terserap di UMKM. Itu berarti
pada analisis atau riset yang mendalam ukuran keberhasilan kebijakan UMKM
berbasis individu bisnis UMKM yang akan dari pemerintah seharusnya diukur dari :
mendapat bantuan, sehingga banyak pertumbuhan dan perkembangan jumlah
bantuan yang menjadi tidak efektif, yaitu UMKM, jumlah dan kualitas tenaga kerja
tidak efektifnya penggunaan bantuan dana yang diadopsi oleh UMKM, sedikti atau
dan peralatan yang “disumbangkan” ke banyaknya teknologi canggih yang
UMKM. digunakan dalam produksi UMKM,
Dilain pihak, pemerintah Cina dua jumlah dan kualitas produk eksport yang
tahun sebelum KEK di Cina beroperasi dihasilkan UMKM dan jumlah serta
telah mengeluarkan “sparking program” kualitas investasi dari UMKM. Jadi
yang didahului dengan promosi nilai nilai kombinasi dari teknologi, pengetahuan,
bisnis yang terorganisasi dengan baik. fasilitas atau insentif dan non insentif
Sparking program ini didasari pada 2 khusus dari KEK yang diberikan kepada
kebijakan utama yang komprehensip UMKM (Mitchneck, 1995), dukungan
yaitu : (1) pembebasan atau keringanan pemerintah yang kontinue dan jangka
pajak bagi UMKM (2) transfer panjang akan menyebabkan UMKM
pengetahuaan dan teknologi canggih memberikan “spillover dari UMKM”
maupun bimbingan teknis dan pasar dalam perekonomian lokal, regional dan
(inkubator: new business dan up scaling) internasional.
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
143
144
145
intensif serta lebih eksport oriented, pada bersifat stakeholders (semua pihak
barang barang rumahan (kerajinan terlibat).
rumahan). (2) formasi struktur pertanian Kepedulian yang tinggi terhadap
mampu memenuhi kebutuhan baik pasar pengembangan UMKM dan ekonomi lokal
domestik maupun luar negeri (produk dari pemerintah Cina, diwujudkan dengan
produk pertanian menjadi lebih diterima membentuk chinese research society for
oleh pasar global) (3) terjadi transformasi the modernization of management
teknologi dan peningkatan kualitas produk (CRSMM). Lembaga ini memiliki tugas
sebagai hasil kerjasama bisnis antara rural melakukan penelitian dan membuat
and trownship enterprises (UMKM di desa rekomendasi untuk perbaikan manajemen
dan kecamatan), kerjasama ini ekonomi secara makro dan mikro di tahun
menghasilkan produk yang dapat bersaing 1978 (Archibong, et al, 1989). Ini
di pasar internasional). (4) mekanisasi menunjukkan betapa seriusnya pemerintah
pertanian menghasilkan surplus Cina untuk pengembangan UMKM dan
permintaan tenaga kerja di pedesaan. ekonomi lokal/ regional.
Jadi dapat dikatakan bahwa jika Untuk UMKM banyak sekali
pemerintah mampu serius dan berpikir kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
taktis serta strategis maka pengembangan Cina, yaitu : pertama, kebijakan “kontrak
lokal ekonomi dan UMKM bukanlah hal atau lease aggrement dengan UMKM”,
yang sulit dilakukan. Menurut Mitchneck kontrak ini disebut “initiative-based
(1995), untuk mencapai itu pemerintah contract responsibility system”
dapat menggunakan perencanaan (pemerintah memberikan proyek dengan
penggunaan lahan, insentif dan disinsentif cara kontrak kepada UMKM (Archibong,
pajak untuk mempengaruhi pengembangan et al, 1989). UMKM yang mendapat
ekonomi lokal/daerah. Bukan hanya kontrak atau kesepakatan ini akan
pemerintah yang bisa berkontribusi didukung sepenuhnya oleh pemerintah
terhadap pengembangan ekonomi lokal, dengan syarat ada prosentase dari laba
melainkan bisa berasal dari politikus, UMKM yang dibayar kepada negara dan
media lokal, pemilik utilities, perusahaan akan digunakan oleh negara untuk
besar, pemimpin atau tokoh adat atau membayar kontraktor, melakukan re-
agama ataupun pemilik UMKM. Artinya investment dan program program
pengembangan ekonomi lokal dan UMKM kesejahtraan masyarakat (mirip dana
bergulir). Kedua, insentif pajak kepada
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405
146
147