1.
Penulis Mohammad Rachman Waluyo1, Fajar Rahayu 2,
Akalily Mardiyah3.
Tahun Terbit 2019
Judul Pemberdayaan Masyarakat Tentang Pengelolaan
Sampah dengan Teknik Komposter dan
Pemanfaatan Pekarangan Sekolah untuk
Tanaman Sayur Sebagai Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Lembaga penerbit International Journal of Community Service
Learning.
Volume, nomer & Halaman Volume 3, Number 3, 122-126
Tanggal terbit 30 Agustus
Reviewer(mahasiswa-npm) Sylvi Wulandari (11194561920110)
1. Pendahuluaan
4. Kesimpulan, keterbatasan
saran dan rekomendasi
a. Kesimpulan Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan
bertambahnya aktifitas atau kegiatan penduduk
setiap harinya. Semua aktifitas akan berdampak
pada peningkatan jumlah sampah. Termasuk juga
permasalahan sampah di SD Tunas Mandiri.
Beberapa permasalahan di SD Tunas Mandiri
kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pengelolaan sampah. Perilaku masyarakat yang
membakar sampah dan membuang sampah
disungai menjadi kebiasaan sejak dahulu. Selain
itu, adanya program dari Pemerintah bersifat top
down menyebabkan tidak adanya keberlanjutan
program.
b. Keterbatasan -Didalam jurnal tidak menyebutkan analisa
datanya sehingga sipembaca sedikit kesulitan
menganalisa
1. Saran Pemberdayaan Elemen Sekolah dan Komite SD
Tunas Mandiri ini membuka wawasan pentingnya
belajar pengelolaan sampah yang baik seperti apa
serta bisa juga bisa dibuat ladang bisnis yang
menjanjikan.
Adanya peningkatan dari segi keterampilan dan
terbukanya lapangan jasa yang kedepannya dapat
menjadi pendapatan lain yang menjanjikan.
2. Rekomendasi Semoga tempat lain/ wilayah bisa menerapakn
pengmas ini
1. Kekuatan dan
Kelemahan jurnal oleh
reviewer
a. Kekuatan 1. Tidak membutuhkan lahan yang luas.
2. Komposting tidak menghasilkan bau yang
menganggu.
3. Kontrol mudah dilakukan, sehingga kualitas
kompos lebih baik.
b. Kelemahan 1. Kompasting berlangsung cukup lama biasanya
3-4 bulan .
2.
Penulis Eny Retna Ambarwati1, Prihastuti2
Tahun Terbit 2019
Judul Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Mencuci
Tangan Menggunakan Sabun Dan Air Mengalir Sebagai
Upaya Untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Sejak Dini
Lembaga penerbit LL- DIKTI IX
Volume, nomer & Vol 1, No, 1, 45-52
Halaman
Tanggal terbit April 2019,
Reviewer Sylvi Wulandari (11194561920110)
(mahasiswa-npm)
5. Pendahuluaan
a. Latar GERMAS merupakan suatu tindakan sistematis dan
Belakang terencana yang dilakukan secara bersama-sama dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup. Gerakan ini
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.
terpenuhi secara maksimal. Mencuci tangan dengan air yang
mengalir dan menggunakan sabun yang lebih dikenal
dengan Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan salah satu
indikator PHBS
b. Alasan Alasan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua dan siswa tentang
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
c. Tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
sejak dini melalui gerakan masyarakat hidup sehat dengan
mempromosikan mencuci tangan yang benar menggunakan
sabun dan air mengalir dengan penyuluhan dilakukan di
PAUD Dusun Dukuh Desa Guwosari Pajangan Bantul
Yogyakarta.
d. Teori & hasil Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rastini (2018)
penelitian tentang Perbedaan Penggunaan Metode Ceramah Dengan
sebelumnya Metode Ceramah Kombinasi Media Video Terhadap
Pengetahuan Dan Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun Siswa
dengan hasil p value sebesar 0,078 > 𝛼 (0,05), maka H0
diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Azmidillah (2017), tentang
pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode
ceramah dan media leafleat terhadap perilaku cuci
tangandiperoleh nilai probabilitas 0,157 setelah dianalisis
dengan uji Wilcoxon oleh karena nilai probabilitas 0,157 > 0,05
maka Ho diterima ini berarti tidak terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media
ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan cuci tangan pada
anak.
6. Metodelogi
penelitian
a. Subjek Sampel dari penelitian ini orang tua dan siswa
penelitian
b. Teknik -Langkah pertama, melakukan pre tes pada orangtua yang
pengumpulan menyekolahkan anaknya di PAUD,
data - Langkah kedua ceramah tentang cara mencuci tangan yang
baik dan benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir,
Langkah ketiga dengan mendemonstrasikan cara mencuci
tangan yang diakhiri dengan post tes
e. Analisis data -
7. Hasil dan
Pembahasan
a. Hasil Adapun hasilnya dari 25 peserta di di PAUD Dusun Dukuh
Desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul.
Jumlah peserta orangtua dan siswa yang mengikuti
penyuluhan didapatkan nilai pretest sebesar 70% dan nilai
posttest sebesar 85%. Terjadi perubahan pengetahuan
sebelum diberikan penyuluhan dibandingkan dengan setelah
diberikan penyuluhan sebesar 15%. Minat orangtua dan siswa
untuk menerapkan mencuci tangan sangat besar, sehingga
penyuluhan tersebut mudah diterima dan dapat menciptakan
sikap yang positif terhadap pesan yang disampaikan yang
mempengaruhi perilaku orangtua dan siswa.
b. Pembahasan Tingkat pengetahuan orangtua dan perilaku anak meningkat
setelah diberikan penyuluhan dan demostrasi serta praktek
mencuci tangan. Siswa sangat antusias mendengarkan
Pengetahuan dan Perilaku Mencuci Tangan
Gerakan Masyarakat Hidup
informasi yang disampaikan sehingga informasi yang
didapatkan diterapkan langsung oleh siswa dengan
melakukan praktek langsung di sekolah. pengetahuan
merupakan domain terpenting bagi terbentuknya tindakan
seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Adanya sarana berupa wastafel, sabun dan lap
tangan sebagai pendukung dalam melakukan kegiatan cuci
tangan.
8. Kesimpulan,
keterbatasan
saran dan
rekomendasi
a. Kesimpulan Setelah mendapatkan penyuluhan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir pada orangtua dan
anak di PAUD Dusun Dukuh desa Guwosari Kecamatan
Pajangan Kabupaten Bantul Yogyakarta, terjadi peningkatan
pengetahuan dan perilaku tentang mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir. Peningkatan
pengetahuan diketahui dari hasil pre test dan post test.
Kenaikan nilai posttest sebesar 10% dibandingkan dengan
nilai pretest sebelum dilakukan penyuluhan.
b. Keterbatasan Jurnal ini hanya memberikan post test kepada orang tua yang
menyekolahkan anaknya dipaud
c. Saran Diharapkan sekolah dapat memberikan penyuluhan
mengenai mencuci tangan pakai sabun kepada siswa
menggunakan metode ceramah maupun demonstrasi. Bagi
siswa diharapkan dapat membudayakan cuci tangan dan
menerapkan mencuci tangan sejak dini.
d. Rekomendasi Diharapkan peneliti selanjutnya akan melakukan penelitian
tentang kebijakan dan program yang harus berfokus pada
peningkatan keramahan dan keragaman di lingkungan untuk
memfasilitasi transisi individudari gaya hidup tidak aktif ke aktif.
9. Kekuatan dan
Kelemahan
jurnal oleh
reviewer
a. Kekuatan 1. mudah diterima dan dapat menciptakan sikap yang positif
terhadap pesan yang disampaikan yang mempengaruhi
perilaku orangtua dan siswa.
2. Mudah untuk dipraktekan
10. Pendahuluaan
e. Latar Penyebab kesakitan dan kematian terbesar sejak 2010
Belakang adalah penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular
di Indonesia di prediksikan akan mengalami peningkatan
yang signifikan pada tahun 2030. Masalah kesehatan saat ini
Indonesia menghadapi tantangan besar yakni tiga beban
penyakit (triple burden), karena masih ada penyakit infeksi,
meningkatnya penyakit tidak menular dan penyakit-penyakit
yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali.. Penyebab
kematian dan kesakitan terbesar pada era 1990an adalah
penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan atas,
TBC, diare, dll. Penyebab kesakitan dan kematian terbesar
sejak tahun 2010, adalah Penyakit Angka kesakitan dan
kematian serta permintaan pelayanan kesehatan
(pengobatan) diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini
didorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang
cenderung kurang aktif secara fisik, konsumsi buah dan
sayur yang rendah, dan kurangnya kepedulian dalam
memeriksakan atau mendeteksi dini penyakit. Derajat
kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh perilaku,
lingkungan, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Perilaku
dan Lingkungan memegang peran lebih dari 75% dari
kondisi derajat kesehatan masyarakat dan sejumlah faktor
risiko perilaku kesehatan yang terjadi, yakni penduduk
kurang aktivitas fisik (26,1%), kurang konsumsi buah dan
sayur
(93,5%)
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) merupakan
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Germas dapat
dilakukan dengan cara melakukan aktifitas fisik,
mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, memeriksakan kesehatan secara
rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban.
Pada tahun 2016-2017 Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes) memfokuskan pada 3 kegiatan
program Germas yaitu melakukan aktifitas fisik,
mengkonsumsi buah dan sayur dan memeriksakan
kesehatan secara rutin
.
4.
Penulis Novi Puji Hastuti1 , Yulia Susanti1 , Muhammad Khabib
Burhanudin Iqomh1
Tahun Terbit 2019
Judul Perilaku Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Anggota Rumah
Tangga
e. Analisis data analisis multivariat ternyata ada dua variabel (harga dan
keberadaan makanan khas lokal) yang berhubungan
signifikan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
17. Hasil dan
Pembahasan
e. Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar masyarakat
di desa Sukau Datang 1 Kabupaten Lebong kurang
mengkonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur
merupakan makanan sehat dan bergizi yang kaya akan
nutrisi seperti mengandung tinggi serat, antioksidan, vitamin,
asam folat, mineral dan tidak mengandung lemak maupun
kolesterol sehingga sangat baik dikonsumsi demi menjaga
kesehatan.
f. Pembahasan
Kurangnya perilaku konsumsi buah dan sayur pada
masyarakat sehingga dapat merugikan kesehatan, Buah dan
sayur seringkali juga dianggap sebagai bahan makanan
yang tidak bergengsi untuk dikonsumsi sehingga
masyarakat cenderung tidak mengkonsumsi buah dan
sayur, masyarakat justru lebih memilih bahan makanan
lainya seperti makanan cepat saji.
18. Kesimpulan,
keterbatasan
saran dan
rekomendasi
i. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang perilaku
konsumsi buah dan sayur pada anggota rumah tangga di
Desa Sukau Datang didapatkan hasil bahwa sebagian besar
anggota rumah tangga di Desa Sukau Datang konsumsi buah
dan sayurnya kurang. Kemudian secara karakteristik individu
sebagian besar yang berusia dewasa (>25 Tahun) dan
berjenis kelamin laki-laki, serta anggota rumah tangga yang
berpendidikan tinggi, pengetahuan dan sikap yang positif
terhadap buah dan sayur sebagian besar berperilaku
konsumsi buah dan sayurnya kurang. Sedangkan responden
yang memiliki lebih dari 4 orang anggota rumah tangga di
rumah perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengetahuan, sikap dan jumlah anggota keluarga dengan
perilaku konsumsi buah dan sayur. sedangkan pada variabel
ketersediaan buah dan sayur, harga dan keberadaan
makanan khas lokal terdapat hubungan yang signifikan
dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
j. Keterbatasan Peneliti tidak menjelaskan secara rinci berapa lama waktu
yang digunakan untuk penelitian
k. Saran acuan bagi Pemerintah Daerah bersama dengan seluruh
stakeholder untuk mengoptimalkan kegiatan program
gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) melalui
peningkatan perilaku konsumsi buah dan sayur seperti
adanya lomba masakan makanan khas lokal Daerah
setempat agar menjadi motivasi masyarakat untuk
meningkatkan kreatifitas makanan lokal serta upaya
promosi perilaku konsumsi buah dan sayur sehingga
adanya peningkatan konsumsi buah dan sayur pada
masyarakat di Desa Sukau Datang ataupun didesa desa
lainnya .
l. Rekomendasi Peneliti menjelaskan berapa lama waktu penelitian dan tidak
terlalu anyk mengambil factor yang
mempengaruhi/berhubungan