Anda di halaman 1dari 25

4 REVIEW JURNAL NASIONAL

1.
Penulis Mohammad Rachman Waluyo1, Fajar Rahayu 2,
Akalily Mardiyah3.
Tahun Terbit 2019
Judul Pemberdayaan Masyarakat Tentang Pengelolaan
Sampah dengan Teknik Komposter dan
Pemanfaatan Pekarangan Sekolah untuk
Tanaman Sayur Sebagai Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Lembaga penerbit International Journal of Community Service
Learning.
Volume, nomer & Halaman Volume 3, Number 3, 122-126
Tanggal terbit 30 Agustus
Reviewer(mahasiswa-npm) Sylvi Wulandari (11194561920110)

1. Pendahuluaan

a. Latar Belakang Permasalahan lingkungan merupakan penurunan


daya dukung lingkungan sebagai akibat rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pengelolaan lingkungan.Disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain: perubahan fungsi dan tatanan
lingkungan, penurunan daya dukung dan mutu
lingkungan, tidak adanya keterpaduan pengelolaan
sumber daya manusia, alam, dan buatan dalam
pengelolaan lingkungan antar berbagai pihak,
kurang optimalnya pemanfaatan ruang kota, serta
pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh
adanya sampah.
Sampah merupakan salah satu permasalahan
lingkungan yang memerlukan penanganan serius.
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008,
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan atau proses alam yang berbentuk padat.
Secara umum sampah dibedakan menjadi tiga,
yaitu sampah organik/ basah, sampah
anorganik/kering,dan sampah berbahaya.
Pengelolaan sampah masih kurang mendapat
penanganan yang optimal dari berbagai pihak, baik
dari masyarakat setempat maupun pemerintah
daerah.
Penanganan yang kurang optimal akan
menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan,
seperti timbulnya banjir, timbulnya penyakit,
sanitasi lingkungan memburuk, turunnya
kandungan organik lahan pertanian, dan
mempercepat terjadinya pemanasan global.
b. Alasan Alasan penelitian ini adalah merancanangkan
sebuah gerakan yang memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
yang telah ada kurang dapat berkontribusi dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

c. Tujuan bertujuan untuk Diharapkan dengan adanya


pemberdayaan masyarakat berupa GERMAS,
dapat meningkatkan wawasan akan lingkungan
bagi siswa, orang tua dan komite SD Tunas
Mandiri akan mengerti cara pengelolaan sampah
berbasiskankomposter,meningkatkan kemandirian
dan perekenomian masyarakat, dan yang paling
utama adalah meningkatkan kualitas kesehatan
dan kesadaran siswa sejak dini.
d. Teori & hasil penelitian Secara keseluruhan hasil pencapaian dari
sebelumnya program PPK-IPM berbasis belimbing mampu
menempatkan program ini di peringkat ke dua
sebagai program dengan pemberdayaan terbaik
se-Provinsi Jawa Barat. Indeks Pembangunan
Manusia di Depok pada tahun 2008 – 2010
selama masa pelaksanaan program mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2008
Depok merupakan wilayah dengan peringkat
kedua yang memiliki nilai IPM tertinggi di
tingkat nasional. Namun sayangnya pada
pelaksanaannya program ini masih kurang
pelibatan petani sebagai target sasaran utama
dari program ini. Sebagai akibatnya memang
terjadi peningkatan pendapatan sesuai dengan
tujuan program, akan tetapi hal ini tidak
berlangsung lama karena pada akhirnya
program ini tidak berkelanjutan sebagai akibat
dari rendahnya partisipasi pada petani karena
adanya masalah pada program yang tidak
langsung ditangani pada saat program masih
berlangsung.
2. Metodelogi penelitian

a. Subjek penelitian Beberapa sampel dalam penelitian hanya


menyebutkan siswa, orang tua dan komite SD
Tunas Mandiri akan
b. Teknik pengumpulan data cara alih teknologi ke masyarakat mitra.
Agar program pengabdian tersebut terjamin
terwujud dan terjamin pelaksanaannya maka
dibutuhkan langkah langkah yang sistematis dan
terukur. Berikut langkah-langkahnya:
1.Memetakan landscape mitra sasaran
menggunakan map.google,
2. Tim UPN datang untuk melihat permasalahan
pada mitra di SD Tunas Mandiri.
3. Tim UPN melakukan proses perencanaan
meliputi identifikasi kebutuhan, identifikasi potensi
dan kelemahan yang ada, menentukan jalan
keluar dan kegiatan yang akan dilakukan, dan
membuat pengorganisasian kegiatan.
4. Tim UPN melakukan pelatihan salah satunya
pemanfaatan pekarangan sekolah untuk tanaman
sayur dan buah, mengurangi dan menamamkan
kesadaran peduli sampah serta membentuk
kesadaran cinta lingkungan dan cinta akan diri
sendiri. Pada tahap ini dilakukan pembekalan awal
dan disesuaikan dengan hasil mapping yang telah
dilakukan.
5. Tim UPN dan warga SD Tunas Mandiri sama–
sama bekerjasama untuk menciptakan lingkungan
yang sehat tanpa menggunakan smart phones
dan lebih peduli terhadap sampah

c. Alat pengumpulan data Penelitian ini menggunakan data berbasiskan


komposter,
d. Prosedur penelitian Langkah-langkah menggunakan Tong sampah
komposter:
1. Pisahkan sampah organik dan non oirganik.
2. Sampah organik dibuang kedalam tong
sampah composter merah-putih.
3. Semprotkan bioaktifator (yang sudah
dipaketkan) masukan kedalam spray atau botol
yang sudah diberikan lubang kecil-kecil.
4. Taburkan pasir, tanah, atau serbuk gergaji utk
mencegah belatung 2-3cm.
5. Tutup rapat sampah, bila sudah tidak
membuang sampah kembali agar terfermentasi
sempurna.
6. Sampah bisa diisi berulang kali selama belum
memasuki masa maksimal (tersedia berbagai
ukuran)
7. Selama satu minggu dari pemakaian akan
mengeluarkan poc (pupuk organik cair) dapat
terlihat dari selang pada bagian bawah guna
menampung poc.
8. Panen POC 2 hari sekali sampai warna
kehitaman.
9. Ketika memasuki masa maksimal (sampah
sudah padat) tutup 2-3 minggu tong dan jangan
diiisi sampah kembali
10. Buka tutup tong utk menghasilkan kompos.
selanjutnya dipakai berulang-ulang seperti
semula.
11. Untuk tong yang ukuran 12bln atau 120liter
dan 24bln 200liter tersedia pintu samping. hanya
6 bulan kompos dapat dipanen tanpa menunggu
waktu lama.
e. Analisa Data -

3. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil Komposting digunakan untuk mempecepat proses


degradasi bahan organik dengan bantuan
mikroba. Secara alami komposting berlangsung
cukup lama, biasanya 3 - 4 bulan.
b. Pembahasan Untuk mempercepat komposting, diperlukan adanya
perlakuan khusus, seperti penggunaan bioreaktor
khusus, campuran bahan organik, dan sumber
mikroba pengurai. Komposting dapat dilakukan
dalam skala besar maupun rumah tangga.
Komposting skala rumah tangga menggunakan
drum khusus yang didesain untuk mempermudah
dan mempercepat proses komposting.

4. Kesimpulan, keterbatasan
saran dan rekomendasi
a. Kesimpulan Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan
bertambahnya aktifitas atau kegiatan penduduk
setiap harinya. Semua aktifitas akan berdampak
pada peningkatan jumlah sampah. Termasuk juga
permasalahan sampah di SD Tunas Mandiri.
Beberapa permasalahan di SD Tunas Mandiri
kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pengelolaan sampah. Perilaku masyarakat yang
membakar sampah dan membuang sampah
disungai menjadi kebiasaan sejak dahulu. Selain
itu, adanya program dari Pemerintah bersifat top
down menyebabkan tidak adanya keberlanjutan
program.
b. Keterbatasan -Didalam jurnal tidak menyebutkan analisa
datanya sehingga sipembaca sedikit kesulitan
menganalisa
1. Saran Pemberdayaan Elemen Sekolah dan Komite SD
Tunas Mandiri ini membuka wawasan pentingnya
belajar pengelolaan sampah yang baik seperti apa
serta bisa juga bisa dibuat ladang bisnis yang
menjanjikan.
Adanya peningkatan dari segi keterampilan dan
terbukanya lapangan jasa yang kedepannya dapat
menjadi pendapatan lain yang menjanjikan.
2. Rekomendasi Semoga tempat lain/ wilayah bisa menerapakn
pengmas ini
1. Kekuatan dan
Kelemahan jurnal oleh
reviewer
a. Kekuatan 1. Tidak membutuhkan lahan yang luas.
2. Komposting tidak menghasilkan bau yang
menganggu.
3. Kontrol mudah dilakukan, sehingga kualitas
kompos lebih baik.
b. Kelemahan 1. Kompasting berlangsung cukup lama biasanya
3-4 bulan .

2.
Penulis Eny Retna Ambarwati1, Prihastuti2
Tahun Terbit 2019
Judul Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Mencuci
Tangan Menggunakan Sabun Dan Air Mengalir Sebagai
Upaya Untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Sejak Dini
Lembaga penerbit LL- DIKTI IX
Volume, nomer & Vol 1, No, 1, 45-52
Halaman
Tanggal terbit April 2019,
Reviewer Sylvi Wulandari (11194561920110)
(mahasiswa-npm)

5. Pendahuluaan
a. Latar GERMAS merupakan suatu tindakan sistematis dan
Belakang terencana yang dilakukan secara bersama-sama dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup. Gerakan ini
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.
terpenuhi secara maksimal. Mencuci tangan dengan air yang
mengalir dan menggunakan sabun yang lebih dikenal
dengan Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan salah satu
indikator PHBS
b. Alasan Alasan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua dan siswa tentang
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
c. Tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
sejak dini melalui gerakan masyarakat hidup sehat dengan
mempromosikan mencuci tangan yang benar menggunakan
sabun dan air mengalir dengan penyuluhan dilakukan di
PAUD Dusun Dukuh Desa Guwosari Pajangan Bantul
Yogyakarta.
d. Teori & hasil Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rastini (2018)
penelitian tentang Perbedaan Penggunaan Metode Ceramah Dengan
sebelumnya Metode Ceramah Kombinasi Media Video Terhadap
Pengetahuan Dan Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun Siswa
dengan hasil p value sebesar 0,078 > 𝛼 (0,05), maka H0
diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Azmidillah (2017), tentang
pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode
ceramah dan media leafleat terhadap perilaku cuci
tangandiperoleh nilai probabilitas 0,157 setelah dianalisis
dengan uji Wilcoxon oleh karena nilai probabilitas 0,157 > 0,05
maka Ho diterima ini berarti tidak terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media
ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan cuci tangan pada
anak.
6. Metodelogi
penelitian
a. Subjek Sampel dari penelitian ini orang tua dan siswa
penelitian
b. Teknik -Langkah pertama, melakukan pre tes pada orangtua yang
pengumpulan menyekolahkan anaknya di PAUD,
data - Langkah kedua ceramah tentang cara mencuci tangan yang
baik dan benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir,
Langkah ketiga dengan mendemonstrasikan cara mencuci
tangan yang diakhiri dengan post tes

c. Alat Penelitian ini menggunakan Penyuluhan dilakukan


pengumpulan menggunakan media power point dan liflet selanjutnya
data dilakukan praktik mencuci tangan dengan menggunakan
sabun dan air mengalir.
Terakhir dilakukan postest untuk melihat peningkatan
pengetahun dan perilaku terhadap materi yang telah diberikan.
Berikut hasil perbandingan nilai pretest dan posttest.
d. Prosedur
penelitian 1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan (air yang
mengalir). Air mengalir membantu menyingkirkan
mikroorganisme
2. Singsingkan lengan baju seragam yang panjang diatas
pergelangan tangan. Memberikan akses ke jari-jari, tangan dan
lengan
3. Lepaskan perhiasan dan jam tangan. Menggunakan cincin dapat
meningkatkan mikroorganisme pada tangan.
4. Periksa adanya luka atau abrasi pada lengan dan jariarea
inflamasi atau luka pada kulit dapat menjadi tempat
mikroorganisme
5. Basahi kedua tangan sampai ke siku dengan air yang
mengalir. Jaga tangan dan lengan bawah berada lebih rendah
dari siku selama prosedur dilakukan. Tangan menjadi bagian
yang paling bersih dari ekstremitas atas
6. Oleskan 1 ml sabun cair biasa atau 3 ml sabun cair antiseptik
pada tangan dan gosok sampai berbusa. Jika menggunakan
sabun batangan, pegang dan gosok sampai berbusa. Jumlah
bakteri berkurang secara signifikan pada tangan jika
digunakan 3-5 sabun antimicrobia.
7. Bersihkan kedua tangan dan jari selama 10-15 detik. Gesekan
dan gosokkan mekanik mengangkat kotoran dan bakteri.
Sabun antimikribial harus kontak dengan kulit selama
sedikitnya 10 detik.
8. Bersihkan punggung tangan kanan dan kiri dengan gerakan
memutar secara bergantian.
9. Bersihkan sela jari kanan dan kiri dengan menyilangkan jari-
jari kedua tangan secara bergantian. Menjalin jari-jari dan ibu
jari memastikan bahwa semua permukaan dibersihkan.
10. Bersihkan punggung jari kanan dan kiri secara bergantian.
11. Bersihkan ibu jari kanan dan kiri secara bergantian
12. Bersihkan ujung jari kanan dan kiri pada telapak tangan secara
bergantian
13. Jika area di bawah jari-jari kotor tambahkan sabun atau disikat
dengan sikat kuku. Penyikatan kotoran di bawah kuku dapat
mengurangi mikroorganisme pada tangan
14. Bilas kedua tangan secara menyeluruh, jaga tangan diatas dan
siku tetap dibawah. Pembilasan secara mekanik dapat
membersihkan kotoran dan mikroorganisme. Mengeringkan
tangan mencegah kulit pecah-pecah da kasar
15
15. Gunakan handuk bersih dan kering untuk mengeringkan
tangan, gerakan dari jari ke siku. Keringkan dengan gerakan
melingkar
16 Tutup kran dengan menggunakan handuk atau tissu.
Mencegah kontaminasi tangan

e. Analisis data -
7. Hasil dan
Pembahasan
a. Hasil Adapun hasilnya dari 25 peserta di di PAUD Dusun Dukuh
Desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul.
Jumlah peserta orangtua dan siswa yang mengikuti
penyuluhan didapatkan nilai pretest sebesar 70% dan nilai
posttest sebesar 85%. Terjadi perubahan pengetahuan
sebelum diberikan penyuluhan dibandingkan dengan setelah
diberikan penyuluhan sebesar 15%. Minat orangtua dan siswa
untuk menerapkan mencuci tangan sangat besar, sehingga
penyuluhan tersebut mudah diterima dan dapat menciptakan
sikap yang positif terhadap pesan yang disampaikan yang
mempengaruhi perilaku orangtua dan siswa.
b. Pembahasan Tingkat pengetahuan orangtua dan perilaku anak meningkat
setelah diberikan penyuluhan dan demostrasi serta praktek
mencuci tangan. Siswa sangat antusias mendengarkan
Pengetahuan dan Perilaku Mencuci Tangan
Gerakan Masyarakat Hidup
informasi yang disampaikan sehingga informasi yang
didapatkan diterapkan langsung oleh siswa dengan
melakukan praktek langsung di sekolah. pengetahuan
merupakan domain terpenting bagi terbentuknya tindakan
seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Adanya sarana berupa wastafel, sabun dan lap
tangan sebagai pendukung dalam melakukan kegiatan cuci
tangan.
8. Kesimpulan,
keterbatasan
saran dan
rekomendasi
a. Kesimpulan Setelah mendapatkan penyuluhan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir pada orangtua dan
anak di PAUD Dusun Dukuh desa Guwosari Kecamatan
Pajangan Kabupaten Bantul Yogyakarta, terjadi peningkatan
pengetahuan dan perilaku tentang mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir. Peningkatan
pengetahuan diketahui dari hasil pre test dan post test.
Kenaikan nilai posttest sebesar 10% dibandingkan dengan
nilai pretest sebelum dilakukan penyuluhan.
b. Keterbatasan Jurnal ini hanya memberikan post test kepada orang tua yang
menyekolahkan anaknya dipaud
c. Saran Diharapkan sekolah dapat memberikan penyuluhan
mengenai mencuci tangan pakai sabun kepada siswa
menggunakan metode ceramah maupun demonstrasi. Bagi
siswa diharapkan dapat membudayakan cuci tangan dan
menerapkan mencuci tangan sejak dini.
d. Rekomendasi Diharapkan peneliti selanjutnya akan melakukan penelitian
tentang kebijakan dan program yang harus berfokus pada
peningkatan keramahan dan keragaman di lingkungan untuk
memfasilitasi transisi individudari gaya hidup tidak aktif ke aktif.

9. Kekuatan dan
Kelemahan
jurnal oleh
reviewer
a. Kekuatan 1. mudah diterima dan dapat menciptakan sikap yang positif
terhadap pesan yang disampaikan yang mempengaruhi
perilaku orangtua dan siswa.
2. Mudah untuk dipraktekan

b. Kelemahan 1. Jurnal ini tidak mencantumkan anak-anak kelas,umur dan


jumlah siswanya
3.

Penulis Novi Puji Hastuti1 , Yulia Susanti1 , Muhammad Khabib


Burhanudin Iqomh1
Tahun Terbit 2019
Judul Gambaran Pelaksanaan Kegiatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Lembaga penerbit Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
Volume, nomer & Volume 9 No 2, Hal 141-148,
Halaman
Tanggal terbit April 2019,
Reviewer Sylvi Wulandari (11194561920110)
(mahasiswa-npm)

10. Pendahuluaan
e. Latar Penyebab kesakitan dan kematian terbesar sejak 2010
Belakang adalah penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular
di Indonesia di prediksikan akan mengalami peningkatan
yang signifikan pada tahun 2030. Masalah kesehatan saat ini
Indonesia menghadapi tantangan besar yakni tiga beban
penyakit (triple burden), karena masih ada penyakit infeksi,
meningkatnya penyakit tidak menular dan penyakit-penyakit
yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali.. Penyebab
kematian dan kesakitan terbesar pada era 1990an adalah
penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan atas,
TBC, diare, dll. Penyebab kesakitan dan kematian terbesar
sejak tahun 2010, adalah Penyakit Angka kesakitan dan
kematian serta permintaan pelayanan kesehatan
(pengobatan) diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini
didorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang
cenderung kurang aktif secara fisik, konsumsi buah dan
sayur yang rendah, dan kurangnya kepedulian dalam
memeriksakan atau mendeteksi dini penyakit. Derajat
kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh perilaku,
lingkungan, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Perilaku
dan Lingkungan memegang peran lebih dari 75% dari
kondisi derajat kesehatan masyarakat dan sejumlah faktor
risiko perilaku kesehatan yang terjadi, yakni penduduk
kurang aktivitas fisik (26,1%), kurang konsumsi buah dan
sayur
(93,5%)
Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) merupakan
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Germas dapat
dilakukan dengan cara melakukan aktifitas fisik,
mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, memeriksakan kesehatan secara
rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban.
Pada tahun 2016-2017 Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes) memfokuskan pada 3 kegiatan
program Germas yaitu melakukan aktifitas fisik,
mengkonsumsi buah dan sayur dan memeriksakan
kesehatan secara rutin
.

f. Alasan Alasan penelitian ini adalah untuk mendorong oleh


perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung kurang
aktif secara fisik, konsumsi buah dan sayur yang rendah,
dan kurangnya kepedulian dalam memeriksakan atau
mendeteksi dini penyakit.

g. Tujuan Untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan sehat bagi


setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya.
h. Teori & hasil Penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, penyakit
penelitian jantung koroner, kanker dan diabetes justru menduduki
sebelumnya peringkat tertinggi. Meningkatnya PTM dapat menurunkan
produktifitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi
bangsa (Kemenkes, 2017). Data periode 1990-2015
menunjukkan bahwa, kematian akibat PTM meningkat dari
37% menjadi 57%. Di sisi lain, kematian akibat penyakit
menular menurun dari 56% menjadi 38%. Berdasarkan hasil
rekapitulasi data kasus baru PTM yang dilaporkan secara
keseluruhan pada tahun 2015 adalah 603.840 kasus.
Penyebab utama dari beban penyakit tahun 2016 yaitu
penyakit menular (30%), penyakit, tidak menular (30%), cidera
(13%) didorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang
cenderung tidak aktif secara fisik (contohnya banyak
menghabiskan waktu dengan menonton TV), konsumsi buah
dan sayur yang rendah (banyak makan makanan
olahan, siap saji, tinggi gula, garam, dll),
kurangnya kepedulian dalam memeriksakan
atau mendeteksi dini penyakit (Kuswenda,
2017).
11. Metodelogi
penelitian
f. Subjek Masyarakat/ keluarga yang ada di Kelurahan Karangsari
penelitian Kecamatan Kendal Kabupaten Kenda
g. Teknik Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif
pengumpulan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara random
data sampling.

h. Alat Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner


pengumpulan
data
i. Prosedur
penelitian 3 kegiatan program gerakan masyarakat hidup sehat yaitu
melakukan :
a. aktifitas fisik,
b. mengkonsumsi buah dan sayur dan
c. memeriksakan kesehatan secara rutin.

d. Analisis data menggunakan kuantitatif dengan desain deskriptif analitik


12. Hasil dan
Pembahasan
c. Hasil Hasil melakukan
a. aktifitas fisik dilakukan responden sebanyak 315
responden (95,5%),
b. mengkonsumsi buah dan sayur dilakukan responden
sebanyak 189 responden (57,3%),
c. memeriksakan kesehatan secara rutin dilakukan
responden sebanyak 48 responden (14,5%) dan
d. pelaksanaan kegiatan program gerakan masyarakat hidup
sehat di Kelurahan Karangsari kurang baik yaitu 297
responden ( 90%) tidak melaksanankan tiga indikator
germas.

d. Pembahasan Kurangnya kesadaran Masyarakat tentang perubahan pola


hidup seperti kurang aktif secara fisik, kurang
mengkonsumsi buah dan sayur, dan kurangnya kepedulian
dalam memeriksakan atau mendeteksi dini penyakit. Pada
tahun 2016-2017 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
memfokuskan 3 kegiatan program gerakan masyarakat
hidup sehat yaitu melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi
buah dan sayur dan memeriksakan kesehatan secara rutin.
13. Kesimpulan,
keterbatasan
saran dan
rekomendasi
e. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan kegiatan program
germas terlaksana kurang baik. Hasil penelitian, dari 3
indikator yaitu melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi buah
dan sayur, dan memeriksakan kesehatan secara rutin
responden lebih banyak tidak memeriksakan kesehatan
secara rutin. Dari item pernyataan melakukan aktifitas fisik
ratarata responden menerapkan aktifitas fisik setiap hari, item
pernyataan mengkonsumsi buah dan sayur rata-rata
responden lebih banyak mengkonsumsi sayur dari pada
buah, sedangkan pada item pernyataan pemeriksaan
kesehatan secara rutin rata-rata responden tidak
melaksanakan pemeriksaan kesehatan.
f. Keterbatasan Penelitian ini
g. Saran Masyarakat diharapkan menerapkan gerakanmasyarakat
hidup sehat yang meliputi 3 indikator yaitu melakukan
aktifitas fisik mengkonsumsi buah dan sayur dan
memeriksakan kesehatan secara rutin dikelurga, sehingga
akan terhindar dari masalah-masalah kesehatan seperti
penyakit tidak menular (Hipertensi, diabetes, jantung)..
h. Rekomendasi Diharapkan peneliti selanjutnya akan melakukan penelitian
tentang kebijakan dan program yang harus berfokus gerakan
hidup sehat untuk perubahan pola hidup masyarakat yang
cenderung kurang aktif secara fisik, konsumsi buah dan sayur
yang rendah, dan kurangnya kepedulian dalam memeriksakan
atau mendeteksi dini penyakit.
14. Kekuatan dan
Kelemahan
jurnal oleh
reviewer
c. Kekuatan Hasil penelitian jelas dan disertakan dengan table

d. Kelemahan Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan


kegiatan program germas terlaksana kurang
baik.

4.
Penulis Novi Puji Hastuti1 , Yulia Susanti1 , Muhammad Khabib
Burhanudin Iqomh1
Tahun Terbit 2019
Judul Perilaku Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Anggota Rumah
Tangga

Lembaga penerbit Prosiding Hefa


Volume, nomer & Volume 1, Nomor 2, hal: 52-60
Halaman
Tanggal terbit Juni
Reviewer Sylvi Wulandari (11194561920110)
(mahasiswa-npm)
15. Pendahuluaan
i. Latar
Belakang Kurangnya perilaku konsumsi buah dan sayur dapat
merugikan kesehatan sehingga mengalami
kekurangan nutrisi seperti vitamin, minareal, serat
dan zat gizi lainnya yang berisiko terhadap penyakit
degeneratif. Data Puskesmas di Kecamatan Pelabai
menerangkan persentase konsumsi buah dan sayur
per hari dalam seminggu sesuai dengan anjuran
WHO (≥5 porsi) penduduk usia diatas 10 tahun di
wilayah kerja kecamatan Pelabai hanya 1,5%, hal ini
masih dalam kategori kurang. sedangkan hampir
rata-rata pekerjaan masyarakat di kecamatan
pelabai adalah berkebun dengan hasil kebun yang
berlimpah seperti sayuran dan buah-buahan serta
memiliki lahan yang masih sangat luar untuk
tanaman pangan.
j. Alasan Alasan penelitian ini adalah karena Kurangnya perilaku
konsumsi buah dan sayur dapat merugikan kesehatan
sehingga mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin,
minareal, serat dan zat gizi lainnya yang berisiko terhadap
penyakit degeneratif.
k. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada
anggota rumah tangga di Desa Sukau Datang Kecamatan
Lebong Sakti Kabupaten Lebong..
l. Teori & hasil Berdasarkan beberapa penelitian lain yang sama terkait faktor
penelitian yang berhubungan perilaku konsumsi buah dan sayur untuk di
sebelumnya konsumsi oleh anggota rumah tangga terdapat perbedaan
terhadap hasil penelitian tersebut, yaitu pada penelitian Windi
(2016) tentang perilaku konsumsi buah dan sayur, dimana
hasil penelitian ini terdapat hubungan antara penegetahuan
ibu, pendidikan ibu dan pekerjaan ibu terhadap perialku
konsumsi buah dan sayur pada angggota rumah tangga. Hal
ini berbeda dengan penelitian tersebut yang menambahkan
ketersediaan buah dan sayur dan makanan khas lokal yang
berhubungan signifikan perilaku konsumsi buah dan sayur
pada nggota rumah tangga.
16. Metodelogi
penelitian
j. Subjek Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota rumah
penelitian tangga usia diatas 15 tahun yang ada di Desa Sukau Datang
I Kecamatan Pelabai Kabupaten Lebong yang berjumlah 732
jiwa sebagai populasi penelitian ini dan jumlah kepala rumah
tangga 205 orang kepala keluarga. Sedangkan sampel pada
penelitian ini adalah sebagain anggota rumah tangga yang
telah di lakukan randomisasi yang dihitung menggunakan
rumus Lameshow. Penelitian ini menetapkan tingkat
kepercayaan 95% dan presisi 10% sehingga besar sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 252 responden.
k. Teknik kuantitatif dengan pendekatan Associational research, jenis
pengumpulan penelitian ini berusaha mempelajari relasi hubungan diantara
data dua atau lebih variabel yang di pelajari tanpa mencoba
mempengaruhi variabel-variabel tersebut

l. Alat simple random sampling.


pengumpulan
data
m. Prosedur Adapun desain yang digunakan pada penelitian ini
penelitian menggunakan pendekatan observasi dengan studi potong
lintang (Cross Sectional) yaitu pengumpulan data dan
informasi serta pengukuran antara variabel independen dan
dependen dilakukan pada waktu yang sama.

e. Analisis data analisis multivariat ternyata ada dua variabel (harga dan
keberadaan makanan khas lokal) yang berhubungan
signifikan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
17. Hasil dan
Pembahasan
e. Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar masyarakat
di desa Sukau Datang 1 Kabupaten Lebong kurang
mengkonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur
merupakan makanan sehat dan bergizi yang kaya akan
nutrisi seperti mengandung tinggi serat, antioksidan, vitamin,
asam folat, mineral dan tidak mengandung lemak maupun
kolesterol sehingga sangat baik dikonsumsi demi menjaga
kesehatan.
f. Pembahasan
Kurangnya perilaku konsumsi buah dan sayur pada
masyarakat sehingga dapat merugikan kesehatan, Buah dan
sayur seringkali juga dianggap sebagai bahan makanan
yang tidak bergengsi untuk dikonsumsi sehingga
masyarakat cenderung tidak mengkonsumsi buah dan
sayur, masyarakat justru lebih memilih bahan makanan
lainya seperti makanan cepat saji.
18. Kesimpulan,
keterbatasan
saran dan
rekomendasi
i. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang perilaku
konsumsi buah dan sayur pada anggota rumah tangga di
Desa Sukau Datang didapatkan hasil bahwa sebagian besar
anggota rumah tangga di Desa Sukau Datang konsumsi buah
dan sayurnya kurang. Kemudian secara karakteristik individu
sebagian besar yang berusia dewasa (>25 Tahun) dan
berjenis kelamin laki-laki, serta anggota rumah tangga yang
berpendidikan tinggi, pengetahuan dan sikap yang positif
terhadap buah dan sayur sebagian besar berperilaku
konsumsi buah dan sayurnya kurang. Sedangkan responden
yang memiliki lebih dari 4 orang anggota rumah tangga di
rumah perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengetahuan, sikap dan jumlah anggota keluarga dengan
perilaku konsumsi buah dan sayur. sedangkan pada variabel
ketersediaan buah dan sayur, harga dan keberadaan
makanan khas lokal terdapat hubungan yang signifikan
dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
j. Keterbatasan Peneliti tidak menjelaskan secara rinci berapa lama waktu
yang digunakan untuk penelitian
k. Saran acuan bagi Pemerintah Daerah bersama dengan seluruh
stakeholder untuk mengoptimalkan kegiatan program
gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) melalui
peningkatan perilaku konsumsi buah dan sayur seperti
adanya lomba masakan makanan khas lokal Daerah
setempat agar menjadi motivasi masyarakat untuk
meningkatkan kreatifitas makanan lokal serta upaya
promosi perilaku konsumsi buah dan sayur sehingga
adanya peningkatan konsumsi buah dan sayur pada
masyarakat di Desa Sukau Datang ataupun didesa desa
lainnya .
l. Rekomendasi Peneliti menjelaskan berapa lama waktu penelitian dan tidak
terlalu anyk mengambil factor yang
mempengaruhi/berhubungan

19. Kekuatan dan


Kelemahan
jurnal oleh
reviewer
e. Kekuatan Jurnal dilengkapi dengan table yang jelas dan peneliti
menjelaskan metode yang diguakan

f. Kelemahan Terdapat factor yag tidak berhubungan, contohnya tidak


ada hubungan pengetahuan dengan kesadaran
masyarakat tetang mengkonsumi sayuran

Anda mungkin juga menyukai