Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

PERANAN MIKROBA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Dwi Soelistya Dyah Jekti


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram – Mataram
E-mail: soelisty.dj@gmail.com (correspondence author)

ABSTRAK

Berkembangnya industri disatu sisi dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat namun


disisi yang lain memiliki dampak yang kurang baik terhadap kualitas dan kuantitas limbah yang
dihasilkan termasuk di dalamnya adalah bahan berbahaya dan beracun (B3). Untuk mengurangi
polutan di lingkungan serta menurunkan toksisitas dari berbagai senyawa polutan maka
penggunaan mikroba seperti bakteri, kapang dan jamur akan sangat berarti. Penggunaan mikroba
dalam proses tersebut dikenal dengan remidiasi yang banyak dipengaruhi oleh faktor-faktorseperti
pH, kadar air, keberadaan zat nutrisi, temperatur dan oksigen. Saat ini telah banyak dimanfaatkan
mikroba dalam pengelolaan lingkungan yaitu sebagai pembersih air, pengurai sampah, pengurai
minyak di laut, pengurai detergen, pengurai plastik, pengurai logam berat, dan pengurai pestisida.

Kata kunci: mikroba, polutan, pengelolaan lingkungan, limbah B3

PENDAHULUAN Lingkungan yang mengalami


Lingkungan yang bersih dan nyaman pencemaran harus mendapat perhatian serius
adalah impian dan dambaan kita semua. baik oleh warga masyarakat mapun
Lingkungan yang bersih akan membuat pemerintah. Pengelolaan lingkungan yang
warganya sehat dan nyaman tinggal di tercemar harus dilakukan supaya lingkungan
lingkungan tersebut.Tetapi pada saat ini kita tidak menjadi rusak yang nantinya akan
jarang menemukan daerah atau lingkungan berakibat hilangnya fungsi tanah, atau air
yang bersih dan nyaman karena hampir di dan akan menimbulkan masalah bagi
semua tempat sudah terjadi pencemaran atau kesehatan masyarakat maupun kualitas
polusi. Walaupun pencemaran lingkungan kehidupan serta fungsi alami dari ekosistem.
juga dapat terjadi secara alami tetapi Bagi usaha-usaha masyarakat yang
aktivitas manusia ternyata sangat dominan mempunyai hasil pencemar yang larut dalam
sebagai penyebabnya baik secara sengaja air, harus melakukan pengelolaan hasil
maupun tanpa disengaja. Tingginya jumlah pencemar sebelum air dikeluarkan ke alam
penduduk, kurangnya pendidikan dan atau sungai. Salah satu cara mengelola
wawasan masyarakat merupakan penyebab lingkungan yang tercemar adalah dengan
dari tingginya pencemaran atau polusi di bantuan mikroba.
suatu tempat. Mikroba merupakan mahkluk kecil
Pencemaran atau polusi lingkungan yang terdapat dimana-mana disekitar kita,
adalah kontaminasi yang terjadi di baik sebagai penghuni air, tanah dan
lingkungan oleh bahan-bahan yang dapat atmosfer kita. Dalam siklus makanan maka
mengganggu kesehatan manusia, kualitas mikroba berfungsi sebagai decomposer
kehidupan serta fungsi alami dari ekosistem. sehingga mikroba memang seharusnya
Tidak perlu diukur seberapa besar atau dimanfaatkan untuk mengatasi masalah
kecilnya suatu polusi pasti akan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan
mengganggu kesehatan kita. Lingkungan mikroba sangat menguntungkan dalam
kita baik di darat, air tawar, sawah, hutan pengelolaan lingkungan sebab bentuknya
maupun laut semua tempat tersebut tidak yang kecil, cepat berkembang biak, sangat
ada yang terbebas dari polusi. Polutan mudah tersebar di alam dan dapat bertahan
sebagai penyebab polusi sangat bervariasi hidup di luar inang. Mikroba baik bakteri
ada yang dapat didegradasi tetapi ada yang maupun jamur sangat penting dalam
tidak dapat didegradasi atau lamban melakukan penguraian sehingga dapat
terdegradasi. Walaupun dapat didegradasi mengurangi pencemaran yang ada di
seperti sampah misalnya, tetapi bila lingkungan.
kecepatan produksi sampah lebih cepat dari
kecepatan degradasinya tetap akan
menimbulkan masalah pada lingkungan.

1
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

PENCEMARAN LINGKUNGAN kimia dan logam berat, seperti timbal,


Lingkungan yang tercemar perlu kadmium, arsenik, kromium, dan merkuri,
mendapat perhatian serius sebab bila tidak yang terkait dengan banyak penyakit.
diperhatikan maka akan hilang fungsi alami Salah satu sumber pencemaran laut
dari lingkungan disamping akan adalah limbah industri yang mengandung
mengganggu kesehatan manusia dan logam berat yang secara sengaja maupun
menurunkan kualitas lingkungan. tidak dibuang ke laut. Umumnya logam
Pencemaran telah menimbulkan masalah di berat pada suhu kamar tidak selalu
mana-mana baik di tanah, air tawar, air laut, berbentuk padat melainkan ada yang berupa
danau, sawah, hutan, udara dan lainnya. unsur cair, misalnya merkuri (Hg), timbal
Pencemaran lingkungan telah meningkat di (Pb), cadmium (Cd), dan lain sebagainya.
banyak daerah karena industrialisasi. Dalam badan perairan, logam biasanya
Aktivitas industri manusia, termasuk berada dalam bentuk ion- ion, baik tunggal
pertambangan, peleburan, dan pembuatan maupun berpasangan. Bahan pencemar
senyawa sintetis, telah menyebabkan terdiri dari polutan yang mudah terdegradasi
peningkatan eksponensial dalam jumlah (biodegradable) dan polutan yang sulit
logam berat dilepaskan ke atmosfer, air, dan terdegradasi atau membutuhkan waktu lama
tanah.Polusi dari sampah industri seperti untuk mendegradasinya (nondegradable).
tumpahan bahan kimia, produk rumah Yang termasuk dalam polutan yang mudah
tangga dan peptisida telah menyebabkan terdegradasi adalah sampah. Sampah terdiri
kontaminasi pada lingkungan. dari sampah organik dan sampah anorganik.
Perkembangan pembangunan di Sampah anorganik akan mengalami daur
Indonesia khususnya bidang industri, ulang dan sampah organik akan terbentuk
senantiasa meningkatkan kemakmuran dan kompos. Proses pembentukan kompos
dapat menambah lapangan pekerjaan bagi dilakukan oleh mikroba yang berupa fungi
masyarakat kita. Namun di lain pihak, dan bakteri. Walaupun sampah termasuk
perkembangan industri memiliki dampak polutan yang mudah terdegradasi tapi bila
terhadap meningkatnya kuantitas dan produksi sampah lebih cepat dari pada
kualitas limbah yang dihasilkan termasuk di pendegradasiannya maka polutan ini juga
dalamnya adalah limbah bahan berbahaya akan menjadi masalah yang serius.
dan beracun (B3). Pada saat industri yang Pencemaran ini menimbulkan banyak
berlokasi di pinggiran sungai membuang masalah, mulai dari estetika, bau,
limbah maka akan terbawa oleh aliran munculnya banyak binatang yang
sungai menuju perairan dan akan mengalami menimbulkan penyakit seperti lalat, semut,
pengendapan di kawasan muara sungai. Hal nyamuk, dan tikus.
tersebut mengakibatkan konsentrasi bahan
pencemar dalam sedimen meningkat dan BIOREMIDIASI
hasilnya, logam berat yang terendapkan Bioremidiasi merupakan penggunaan
akan terdispersi dan akan diserap oleh mikroorganisme untuk mengurangi polutan
organisme yang hidup di perairan tersebut. di lingkungandan atau menurunkan
Jika terus dibiarkan maka akan berdampak toksisitas dari berbagai senyawa polutan.
pada penurunan kualitas perairan, Enzim-enzim yang diproduksi
tercemarnya sedimen dan mikroorganisme seperti bakteri, khamir dan
terkontaminasinya berbagai tumbuhan dan kapang yang berperan penting dalam
biota di sana. bioremidiasi limbah polutan.
Tanah yang kita andalkan untuk Mikroorganisme ini menghasilkan enzim
menanam bahan makanan telah yang digunakan untuk memodifikasi polutan
terkontaminasi secara langsung oleh hasil beracun dengan mengubah struktur
aktivitas manusia. Pertanian modern selalu kimianya, sehingga struktur kimianya
berkaitan dengan penggunaan berbagai jenis menjadi tidak lagi kompleks dan pada
bahan kimia. Varian dari pestisida tersebut akhirnya menjadi metabolit yang tidak
digunakan untuk mengelola berbagai berbahaya dan tidak beracun, peristiwa ini
kelompok hama dalam memaksimalkan disebut biotransformasi.
produksi tanaman pangan dan memenuhi Keanekaragaman bakteri sangat
tuntutan akan pasokan makanan yang lebih tinggi baik secara morfologi, fisiologi,
tinggi dari populasi manusia yang tumbuh maupun potensinya. Salah satu potensi yang
dengan cepat. Makanan dan air yang kita dimiliki bakteri adalah mampu
konsumsi sering terkontaminasi oleh bahan menggunakan material yang ada di

2
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

habitatnya sebagai sumber nutrient dengan terkontaminasi, sehingga dari segi


cara memetabolisme termasuk polutan yang beaya juga sangat efektif.
mencemari lingkungan. Mikroorganisme Pada bioremidiasi in-situ ada
yang dapat memanfaatkan hidrokarbon beberapa hal yang tidak
sebagai sumber karbon pada lingkungan menguntungkan, yaitu lebih
tidak tercemar minyak hanya sekitar 0,1%, memakan waktu dibandingkan yang
tetapi pada lingkungan tercemar minyak lain. Aktivitas mikroba langsung
meningkat hingga 100% dari komunitas terekspose dalam mengubah factor
mikroba yang ada di lingkungan tersebut.
lingkungan yang tidak dapat
Bakteri yang secara spesifik menggunakan
dikontrol. Mikroba bereaksi baik
karbon dari hidrokarbon minyak bumi
sebagai sumber makanannya disebut sebagai hanya jika materi yang ada ditempat
bakteri petrofilik. Bakteri inilah yang tersebut memungkinkan untuk
memegang peranan penting dalam memproduksi makanan dan energy
bioremediasi lingkungan yang tercemar untuk pengembangan sel-sel
limbah minyak bumi. mikroba. Bila kondisi tidak baik
Bioremidiasi mempunyai dua tujuan maka kapasitas untuk mendegradasi
yaitu pertama menstimulasi pertumbuhan menjadi berkurang. Sehingga perlu
mikroba indigen (mikroba asli) atau mikroba digunakan genetic engenering pada
non indigen yaitu mikroba yang sengaja mikroba walaupun stimulasi mikroba
dimasukkan dari luar ke daerah yang indigen juga perlu diupayakan.
tercemar. Kedua, adalah menciptakan b. Bioremidiasi ex situ yaitu
kondisi lingkungan yang sesuai untuk bioremidiasi yang dilakukan dengan
meningkatkan intensitas kontak langsung mengambil limbah tersebut dan
antara mikroba dengan senyawa polutan di dilakukan treatment ditempat
lingkungan yang terikat partikel maupun lainuntuk dilakukan degradasi. dan
yang terlarut supaya terjadi degradasi, setelah itu dikembalikan ke tempat
biotransformasi ataupun biomineralisasi. asal yang selanjutnya diberikan
Lingkungan yang memerlukan perlakuan khusus dengan
bioremidiasi adalah tanah, udara, air, dan menggunakan mikroba. Bioremidiasi
sedimen yaitu gabungan tanah dengan ex situ lebih cepat dan mudah untuk
pelapukan tanaman dan hewan yang ada di dikontrol dibanding in situ.
dasar air. Menurut jenisnya bioremidiasi Disamping itu bioremidiasi ex situ
terdiri dari: mampu meremidiasi jenis
1. Bioremidiasi berdasarkan lokasi kontaminan dan jenis tanah yang
a. Bioremidiasi in situ yaitu lebih beragam
bioremidiasi yang dilakukan untuk
mendegradasi pencemar pada tanah
2. Bioremidiasi yang menggunakan
yang basah dan air tanah yang
mikroba
dilakukan langsung di lokasi tanah
a. Bioaugmentasi adalah penambahan
yang tercemar. Metoda ini sangat
satu jenis atau lebih
baik dan murah untuk
mikroorganisme pengurai baik
membersihkan lingkungan yang
yang alami maupun yang sudah
tercemar dengan menggunakan
mengalami perbaikan sifat untuk
mikroba yang tidak berbahaya untuk
melengkapi populasi mikroba yang
mendegradasi bahan kimia.
telah ada. Cara ini paling sering
Menggunakan mikroba yang
digunakan dalam menghilangkan
mempunyai kemampuan bergerak
kontaminan di suatu tempat.
dapat pindah dari satu tempat ke
Beberapa hambatan yang ditemui
tempat lain yang terkontaminasi.
adalah sulit mengontrol kondisi
Dengan demikian bioremidiasi in-
tempat yang tercemar agar
situ merupakan metoda yang baik
mikroorganisme dapat berkembang
untuk mendegradasi komponen yang
dengan optimum dan
berbahaya.Bioremidiasi in-situ
mikroorganisme yang dilepas ke
merupakan metoda yang
lingkungan baru muingkin akan
menguntungkan, tidak memerlukan
sulit untuk beradaptasi.
penggalian tanah yang

3
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

b. Biostimulasi adalah proses yang konsumsi oleh mikroorganisme


dilakukan melalui penambahan zat tanah, (b) tipe tanah dan (c)
gizi tertentu yang dibutuhkan oleh kehadiran substrat lain yang juga
mikroorganisme atau menstimuli bereaksi dengan oksigen.
kondisi lingkungan sedemikian Terbatasnya oksigen, merupakan
rupa agar mikroorganisme tumbuh salah satu faktor pembatas dalam
dan beraktivitas dengan baik biodegradasi hidrokarbon minyak.
c. Bioremidiasi instrinsik adalah PERANAN MIKROBA DALAM
bioremidiasi yang terjadi secara PENGELOLAAN LINGKUNGAN
alami di dalam air atau tanah yang 1. Mikroba dan lingkungan tercemar
tercemar. Mikroba dalam hal ini bakteri dan
fungi adalah mikroba decomposer yang
yang bersifat kosmopolitan yang berarti
Faktor-faktor yang berpengaruh pada mudah ditemukan diberbagai lingkungan
Bioremidiasi dan dapat berfungsi sebagai recycler.
a. pH tanah umumnya merupakan Mikroba akan mentransformasikan
lingkungan asam, dan jarang bahan kimia sintetik dan alami sebagai
bersifat basa. Untuk mendapatkan sumber energy dan material yang penting
pH basa ditambahkan kapur dapat untuk pertumbuhannya. Mikroba seperti
meningkatkan penguraian minyak bakteri, kamir dan kapang merupakan
menjadi dua kali. Penyesuaian pH mikroba penting yang berperan dalam
dapat mengubah kelarutan, bioremidiasi limbah pencemar di
bioavaibilitas, bentuk senyawa lingkungan. Saat ini mikroba banyak
kimia polutan serta makro dan digunakan untuk membantu
mikro nutrient. pH basa akan memperbaiki kualitas lingkungan dan
menurunkan ketersediaan Ca, Mg, utamanya untuk mengatasi masalah
Na, K, NH4, N dan P sedang pH pencemaran lingkungan.
asam akan menurunkan Pencemaran yang terjadi pada
ketersediaan NO3 dan Cl. Karena tanah, air, udara, sedimen semuanya
jamur lebih tahan terhadap pH akan mempengaruhi lingkungan
asam maka jamur akan lebih karenanya perlu dilakukan pembersihan
berperan dibandingkan dengan dengan bioremidiasi. Pencemaran yang
bakteri berupa sampah rumah tangga, sampah
b. Kadar air dan bentuk poros tanah plastic, sampah industry yang berupa
berpengaruh pada bioremidiasi. logam berat (merkuri, cadmium,
Bioremidiasi lebih berhasil pada stronsium), petrolium, dan senyawa
tanah yang poros dengan kadar air organic seperti pestisida, herbisida dan
Antara 50 – 60% lain-lain.Saat ini untuk meningkatkan
c. Keberadaan zat nutrisi. Tanah bekas bioremidiasi telah didukung oleh
pertanian cukup nutrisi dan untuk tehnologi genetika molekuler untuk
hidrokarbon perlu ditambahkan mengidentifikasi gen-gen yang
nitrogen dan fosfor atau diberikan mengkode enzim yang terkait dengan
makro mikro nutrient yang lain. bioremidiasi.
d. Temperatur yang optimal untuk Jenis mikroba rekombinan yang
degradasi hidrokarbon adalah 30- diciptakan pertama kali dipatenkan
40oC.. Suhu sangat berpengaruh adalah bakteri pemakan minyak. Bakteri
terhadap lokasi tempat pemakan minyak ini mampu
dilaksanakannya bioremediasi. mengoksidasi senyawa hidrokarbon yang
e. Oksigen ditemukan pada minyak bumi. Bakteri
Langkah awal katabolisme senyawa ini tumbuh lebih cepat dibandingkan
hidrokarbon oleh bakteri maupun dengan bakteri jenis lain (yang alami),
kapang adalah oksidasi substrat tetapi bakteri rekombinan ini hanya
dengan katalis enzim oksidase, dapat mengurai komponen berbahaya
dengan demikian tersedianya dengan jumlah yang terbatas dan belum
oksigen merupakan syarat mampu untuk mendegradasi komponen-
keberhasilan degradasi hidrokarbon komponen molekuler yang cenderung
minyak. Ketersediaan oksigen di bertahan di lingkungan.
tanah tergantung pada (a) kecepatan

4
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Interaksi spesies bakteri dengan oksigen (BOD) jadi meningkat.


logam dan penggunaannya untuk Kelompok bakteri besi Crenotrix
menghilangkan logam dari tempat yang dan Spaerotilus mampu
terkontaminasi merupakan proses yang mengoksidasi senyawa ferro menjadi
unik. Karena logam berat adalah unsur ferri yang berakibat berubahnya
alami yang tidak mungkindi degradasi warna air menjadi kehitaman atau
dan di metabolisme. Sebagai gantinya, kecoklatan. Kelompok bakteri
mikroorganisme telah mengembangkan belerang Cromatium dan
strategi penanggulangan untuk Thiobacillus mampu mereduksi
mengubah unsur tersebut menjadi bentuk senyawa sulfat menjadi H2S
yang kurang berbahaya atau mengikat sehingga air akan berbau busuk.
logam secara intra atau ekstraselular, Kelompok mikroalgae dalam jumlah
sehingga mencegah adanya interaksi besar juga akan membuat perubahan
berbahaya pada sel inang. Mikroba dapat warna pada air.
secara aktif mengangkut logam keluar Bila bahan kimia pencemar
dari sitosol sel.Terjadi interaksi yang jumlahnya banyak maka bakteri
rumit antara kontaminan logam berat dan pengurai juga akan banyak di
mikroorganisme asli. Mikroba ini perairan tersebut. Bakteri yang
mengembangkan mekanisme ketahanan bersifat sebagai dekomposer akan
yang memungkinkan mikroba bertahan menguraikan bahan kimia tersebut
dan dalam beberapa kasus, sehingga bahan kimia menjadi tidak
menghilangkan / mengurangi konsentrasi berbahaya lagi bagi makhluk hidup
kontaminan di lingkungan yang tinggal di perairan tersebut dan
mereka.Sejumlah mikroba lingkungan air aman digunakan oleh makhluk
telah lama dikenal karena hidup yang lain.
kemampuannya untuk mengikat logam. b. Peran mikroba dalam mengurai
2. Biodegradasi bahan pencemar sampah
a. Peran mikroba sebagai pembersih Sampah merupakan bahan
air pencemar yang berasal dari limbah
Air yang kelihatannya bersih rumah tangga, pasar, sawah, hutan
belum tentu tanpa ada bahan dan lainnya. Banyak jenis sampah
pencemar atau makhluk hidup yang yang dihasilkan dan digolongkan
membahayakan manusia. Bahan menjadi dua golongan yaitu sampah
pencemar mulai dari sampah, bahan
organik dan sampah anorganik.
kimia, logam berat demikian pula
Sampah anorganik akan didaur ulang
mikroba yang terdiri bakteri,
mikroalgae dan jamur dapat dan sampah organik akan mengalami
mencemari air tanah, air sumur, air proses lanjutan dalam pembuatan
danau, sumber mata air ataupun air kompos. Mikroba yang berfungsi
laut. Bakteri dan mikroalgae yang sebagai decomposer penting
berada di perairan akan perannya dalam mengurai sampah.
menyebabkan kekeruhan air Mikroba dengan kemampuannya
meningkat, berubahnya warna air, mentransformasi bahan alam dan
maupun peningkatan oksidasi. bahan kimia menjadi sumber karbon
Peningkatan kekeruhan terjadi dan energi untuk memenuhi
karena peningkatan jumlah mikroba. kebutuhan hidupnya. Pembuatan
Mikroba meningkat karena makanan kompos harus memperhatikan
mikroba tercukupi yang dapat
kondisi yang optimum supaya
berasal dari bahan organik dari
limbah yang ada di perairan. kompos dapat dibuat dengan baik.
Perombakan limbah dengan oksidasi Parameter optimasi dapat berupa
baik oksidasi biologis maupun suhu, keasaman, dan medium
oksidasi kimia. Semakin tinggi pertumbuhan. Bila parameter
bahan organik di perairan diperhatikan maka proses
menyebabkan rendahnya oksigen pembentukan kompos bisa lebih
terlarut karena oksigen digunakan efektif. Pada proses
mikroba untuk mengoksidasi bahan pengomposanterjadi proses
organik karena itu kebutuhan akan biokonversi bahan organik oleh

5
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

berbagai kelompok mikroba yang diperlukan untuk


heterotroph. Mikroba yang banyak pertumbuhan mikroba. Mikroba
berperan dalam proses tersebut akan mengoksidasi hidrokarbon
adalah bakteri, jamur yang terkandung di dalam minyak
Actynomycetes, dan protozoa. Peran bumi dan menjadikan hidrokarbon
mikroba bersifat selulotik dan sebagai donor elektronnya.
Mikroba mengoksidasi minyak
lignilolitik sangat besar pada proses
bumi menjadi CO2 dan bioproduk
dekomposisi sisa tanaman yang
seperti asam lemak, surfaktan, dan
banyak mengandung lignoselulosa biopolymer. Dengan demikian
Sampah organik dapat mikroba dapat melakukan
diproses menjadi kompos dan pembersihan tumpahan minyak.
biogas. Pengomposan secara alami Setelah minyak dan air menyatu
berlangsung sangat lambat tetapi selanjutnya bakteri dapat
dengan berkembangnya bioteknologi mendegradasi minyak. Mikroba
maka proses pengomposan dapat yang dapat mendegradasi minyak
dipercepat. Produksi bio gas adalah kelompok Psedomonand,
menggunakan limbah organik dan bermacam-macam Corynebacteria,
sisa bahan ternak yang diuraikan Mycobacteria dan beberapa jenis
oleh kelompok Archea metanogen. Yeast. Walaupun senyawa
hidrokarbon dapat diuraikan oleh
Bio gas yang dihasilkan sebagian
mikroba, tetapi belum ditemukan
berupa metana hasil penguraian mikroba yang berkemampuan
limbah organik yang mengandung enzimatik lengkap untuk
protein, lemak dan karbohidrat. menguraikan hidrokarbon secara
Penguraian dilakukan oleh bakteri sempurna.
anaerob. d. Peran Mikroba dalam mengurai
c. Peran mikroba dalammengurai detergen
minyak di laut Detergen merupakan
Komponen minyak yang surfaktan yang sangat luas
terdiri dari banyak senyawa penggunaannya baik untuk
merupakan polutan utama di tanah keperluan rumah tangga maupun
dan lingkungan perairan dan industri. Alkil benzil sulfonat
bersifat toksik. Bioremidiasi yang (ABS) adalah komponen detergen
dapat dilakukan ialah 1) dengan yang merupakan zat aktif yang
bioaugmentasi yaitu penambahan dapat menurunkan tegangan
mikroba pengurai untuk permukaansehingga dapat
melengkapi mikroba yang telah digunakan sebagai pembersih. Jenis
ada. 2) dengan biostimulasi yaitu surfaktan yang palingbanyak
dengan menambahkan nutrien digunakan dalam detergen adalah
tertentu atau dengan menstimuli tipe anionik dalam bentuk sulfatdan
kondisi lingkungan agar sulfonat. Bagian alkil dari ABS ada
mikroorganisme tumbuh dan yang linier (LinierAlkilSulfonat
beraktivitas dengan baik. /LAS)dan ada yang non linier
Proses degradasi yang AlkilBenzene
dilakukan oleh bakteri alami Sulfonat(ABS).Bagian yang
(indegenus) memerlukan waktu bercabang (ABS) lebih kuat dan
yang relative lama karena pengaruh berbusa dan lebih sulit terurai
faktor-faktor seperti konsentrasi sehinggamenyebabkan badan air
bahan pencemar, keragaman berbuih.Banyak mikroba
populasi, aktivitas enzim, dilaporkanmampu mendegradasi
ketersediaan oksigen, suhu. Suhu detergen ABS dan LAS. Banyak
optimal untuk biodegradasi adalah penelitian difokuskan kepada peran
30-40o C, dan pH berkisar 6,5 – 7,5 komunitas mikroba di dalam unit
dengan ketersediaan nutrisi, pengolahan limbah merombak
nitrogen dan posfor. Mikroba akan senyawa detergen. Komunitas
memanfaatkan senyawa tersebut mikroba didominasi olehbakteri
sebagai sumber karbon dan energi gram negative. Telah ditemukan

6
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

bakteri dari sub klas f. Peran mikroba dalam


proteobacteriayang mampu menmguraikan logam berat
mendegradasidetergen dari Ekspansi yang baru-baru ini
ekosistem air laut. Kemampuan terjadi pada aktivitas industri,
mikrobaterutama bakteridalam termasuk pertambangan, peleburan,
menggunakan detergen sebagai dan pembuatan senyawa sintetis,
sumber karbonutama menujukkan telah menyebabkan peningkatan
bahwa bakterimemegang peran jumlah logam berat dilepaskan ke
penting dalam proses bioremediasi.
atmosfer, air, dan tanah. Limbah
penambangan emas dan tembaga
e. Peran mikroba dalam
menguraikan plastik (tailing) banyak mengandung
Plastik terdiri dari bermacam logam berat terutama air raksa
senyawa yang terdiri dari polietilin, (Hg), demikian juga industri logam
polisterin, dan polivenil klorida. dan penyamakan kulit banyak
Bahan-bahan ini lamban untuk menghasilkan limbah logam berat
didegradasi. Senyawa lain cadmium (Cd). Logam berat
penyusun plastik disebut walaupun dalam konsentrasi rendah
plasticizers yang terdiri ester asam dapat membahayakan kehidupan
lemak dan ester asam phtalat, karena afinitasnya yang tinggi pada
maleat dan fosforat. Plastik enzim di dalam sel sehingga dapat
mempunyai banyak kegunaan dan menyebabkan inaktifasi enzim dan
polimer sintetik plastik sangat sulit terjadi gangguan fisiologi sel.
untuk dirombak secara alami yang Di seluruh dunia, terutama
mengakibatkan limbah plastik negara-negara tanpa teknologi dan
semakin menumpuk dan pasti akan infrastruktur yang tepat, beban
mencemari lingkungan. Tetapi pemaparan logam terjadi tanpa
akhir-akhir ini telah diproduksi henti dan seringkali tanpa
plastik yang mudah untuk perlindungan bagi warganya.
diuraikan. Untuk dapat merombak Sementara proyek bioremediasi
plastik mikroba harus mampu yang menggunakan spesies bakteri
menggunakan komponen yang ada sekarang merupakan bidang yang
di dalam plastik sebagai nutrien. mapan dan aktif, penerapan
Telah ditemukan mikroba mikroba untuk bioproteksi dan
perombak plastik yang terdiri dari detoksifikasi tubuh manusia dari
bakteri, actynomycetes, jamur dan logam berat dan kontaminan
khamir yang pada umumnya lainnya masih dalam masa
menggunakan plasticizer sebagai pertumbuhan.
sumber karbon. Tetapi hanya Limbah pabrik yang banyak
sedikit mikroba yang mampu mengandung logam berat dapat
merombak dan menggunakan dibersihkan oleh mikroorganisme
sumber karbon yaitu jamur yang dapat menggunakan logam
Aspergillus niger, A. versicolor, berat sebagai nutrient atau hanya
Cladosporium sp, Husarium sp., menjerat (Imobilisasi) logam berat.
Penicillium sp, Trichoderma sp., Mikrooraganisnme yang dapat
dan Verticillium sp. Sedang jenis digunakan adalah Thiobacillus
kamir yang mampu mendegradasi ferrooxidansdan Bacillus subtilis.
plastik adalah Zygosaccharomyces Thiobacillus ferrooxidans
drosophilae, Saccharomyces mendapatkan energy dari senyawa
cerevisiae, dan bakteri anorganik seperti besi sulfida dan
Pseudomonas aeruginosa, menggunakan energi untuk
Brevibacterium sp., membentuk bahan yang berguna
Actynomycetes, Streptomyces seperti asam fumarat dan besi
rubrireticuli. sulfat. Sedangkan Bacillus subtilis
mampu mengikat beberapa logam

7
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

berat seperti Pb, Cd, Cu, Ni, Zn, AL yang dapat dikembangkan untuk
dan Fe. Logam-logam tersebut mematabolisme pestisida tertentu
dapat dilarutkan kembali setelah seperti karbofuran dan endosulfan.
bakteri dilisiskan yang pada
akhirnya logam tersebut dapat
digunakan kembali oleh industri PENUTUP
Telah diuraikan tentang peranan
logam.Bakteri Gram positif,
mikroba pada lingkungan yang mengalami
terutama Bacillus spp., Memiliki
pencemaran. Pencemaran yang tidak
kapasitas adsorpsi tinggi karena ditangani dengan baik akan menyebabkan
kandungan peptidoglikan dan hilangnya fungsi tanah, air dan akan
teichoic yang tinggi di dinding sel menimbulkan masalah bagi kesehatan
mereka. maupun kualitas kehidupan dan fungsi alami
Untuk mengambil logam dari ekosistem. Berkembangnya industri
berat yang sudah terakumulasi oleh disatu sisi meningkatkan kemakmuran
bakteri dapat dilakukan dengan masyarakat namun disisi yang lainmemiliki
beberapa cara. Logam pada limbah dampak terhadap kualitas dan kuantitas
cair dapat dipisahkan dengan limbah yang dihasilkan termasuk di
memanen mikroba. Sedangkan dalamnya adalah bahan berbahaya dan
logam yang berada dalam tanah beracun (B3).
Untuk mengurangi polutan di
lebih sulit untuk dipisahkan. Cara
lingkungan serta menurunkan toksisitas dari
yang dapat dilakukan adalah berbagai senyawa polutan maka penggunaan
dengan menggunakan tanaman mikroba seperti bakteri, kapang dan jamur
pengakumulasi logam berat. akan sangat berarti. Penggunaan mikroba
Tanaman sawi dan kelompoknya dalam proses tersebut dikenal dengan
dapat digunakan bersama remidiasi yang banyak dipengaruhi oleh
Rhizobacteria dengan faktor-faktorseperti pH, kadar air,
mengakumulasi Pseudomonas keberadaan zat nutrisi, temperatur dan
fluorescens untuk mengambil oksigen. Saat ini telah banyak dimanfaatkan
logam berat yang mencemari tanah. mikroba dalam pengelolaan lingkungan
g. Peran mikroba dalam yaitu sebagai pembersih air, pengurai
menguraikan pestisida/herbisida sampah, pengurai minyak di laut, pengurai
Pestisida digunakan untuk detergen, pengurai plastik, pengurai logam
memberantas hama maupun berat, dan pengurai pestisida.
herbisida dan digunakan pula
DAFTAR PUSTAKA
untuk membersihkan gulma.
Alshehrei, F. (2017). Biodegradation of
Pestisida kimia sintetik yang
Synthetic and Natural Plastic by
banyak digunakan telah banyak
Microorganism. Journal of Applied &
menimbulkan pencemaran. Hal ini
Environmental Microbiology. 5(1), 8-
karena sifat pestisida sangat tahan
19.
terhadap peruraian secara alami
Francois, F., Lombard, C., Guigner, J. M.,
(persisten). Sebagai contoh
Soreau, P., & Brian-Jaisson, F.
pestisida yang sangat persisten
(2012). Isolation nd
adalah DDT, Dieldrin dll. Walau
Characterization of Environmental
dalam dosis rendah pestisida di
Bacteria Capable of Extracellular
lingkungan akan dapat terakumulasi
Biosorption of Mercury. Applied
melalui rantai makanan sehingga
Environmental Microbiology, 78(4),
dapat membahayakan kehidupan
1097-1106.
terutama manusia. Untuk mengatasi
Madigan, M. T., Martinko, J. M., Stahl, D.
pencemaran tersebut saat ini telah
A., & Clark, D. P. (2012). Brock
banyak dipelajari biodegradasi
Microbiology of Microorganism. San
pestisida atau herbisida.
Fransisco : Pearson Benjamin
Biodegradasi pestisida dipengaruhi
cummings.
oleh struktur kimia dari pestisida.
Aspergillus niger merupakan jamur

8
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Munawar & Elvita (2015). Biodiversitas


bakteri endogen dan kontribusinya
dalam pengelolaan lingkungan
tercemar: Studi kasus beberapa
wilayah di Indonesia. 1(6), 1359-
1363.
Pal. R., Chakrabarti, K., Chakraborty, A., &
Chowdhury A. (2006). Degradation
and Effect of Pesticides on Soil
Microbiological; Parameter – A
Review. International Journal of
Agricultural Research, 1, 240-258.
Purwanto, W., & Firdayati, M. (2002).
Pengaruh Aplikasi Mikroba Probiotik
pada Kualitas Kimiawi Perairan
Tambak Udang. Jurnal Teknologi
Lingkungan. 3(1) : 61-65
Sasikumar, C. S. & Papinazath, T. (2003).
Environmental Management:
Bioremidiation of polluted
environment.
Seeger, M., Hernandes, M., Mendez, V.,
Ponce, B., Cordova, M., & Conzalez,
M. (2010). Bacterial Degradation and
Bioremidiation of Chlorinated
Herbicide and biphenyls. J. Soil Sci.
Plant Nutr. 10(3), 320-332.

Anda mungkin juga menyukai