Anda di halaman 1dari 10

Pembelajaran Biologi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 3D PADA MATERI


SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA
BERDASARKAN KTSP

DEVELOPMENT OF 3D MEDIA LEARNING MATERIALS ON


THE SYSTEM FOR HUMAN EKSKRESI SMA / MA CLASS XI IPA
BASED KTSP

Rupi Pramisyati, Sawitri Komarayanti, Ika Priantari


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49
Email : rupi.pramisyati@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media tiga dimensi (3D), yaitu media yang
tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi
panjang, lebar, dan tinggi/tebal. Media pembelajaran tiga dimensi sebagai alat bantu
mengkomunikasikan materi yang digunakan siswa SMA kelas XI IPA pada materi
sistem ekskresi manusia berdasarkan KTSP. KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan. Sistem ekskresi
adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Jenis
penelitian yang digunakan adalah pengembangan, dilaksanakan tanggal 13 Mei 2016 di
kelas XI IPA 5 SMAN 1 Pesanggaran Kab. Banyuwangi. Pengumpulan data
menggunakan lembar instrumen penilaian media pembelajaran tiga dimensi (3D) di
nilai oleh ahli materi dan ahli media, mahasiswa calon guru biologi (peerreviewer),
guru biologi SMA, dan siswa responden SMA. Hasil penelitian dari ahli materi
diperoleh nilai 78,33%, penilaian dari ahli media diperoleh nilai 71,66%, penilaian oleh
peer reviewer (mahasiswa calon guru biologi) diperoleh nilai 91%, penilaian guru SMA
diperoleh nilai 96,66%, dan 10 siswa diperoleh nilai 98,33%. Kesimpulannya
berdasarkan penilaian tersebut maka media pembelajaran tiga dimensi telah memenuhi
kriteria kualitas media pembelajaran yang sangat baik.
Kata Kunci : Media pembelajaran tiga dimensi, sistem ekskresi pada manusia, KTSP.

1
Pembelajaran Biologi

ABSTRACT
Based on the characteristics and the physical form of media (3D),the media
zoom can be observed from any viewing direction and has dimensions of
length,width,and height.(3D) instructional media as a tool for communicating the
material used high school students grade XI on the matter of human excretion system
based KTSP.KTSP is operational curriculum developed by and implemented in each -
each educational unit.Excretory system is processing waste products in the form of
liquid and gas substances.This type of research is the development,held on May 13,
2016 in class XI IPA 5 SMAN 1 Pesanggaran Kab. Banyuwangi.Collecting data using
learning media assessment instruments sheet of ( 3D) in value by subject matter experts
and media experts,student teachers of biology,high school biology teacher and high
school student respondents.The results of the expert material 78.33% , media expert
assessment of the 71.66%,assessment by peer of 91% ,a high school teacher 96.66% ,
and 98.33% of students gained grades.It can be concluded that based on that
assessment,the (3D) instructional media has met the quality criteria excellent learning
media.The conclusion based on that assessment,the (3D) instructional media has met the
quality criteria excellent learning media.
Keyword: (3D) instructional media, excretory system in human ,KTSP

PENDAHULUAN
Menurut Musfiqon, 2012:28 (dalam Baharudin, 2012:3) mendefinisikan media
pembelajaran sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan
sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar
lebih efektif dan efesien.
Menurut Dikti, 2007 (dalam Asyhar, 2012:14-15) faktor utama yang
menyebabkan rendahnya capaian prestasi belajar Indonesia adalh kurangnya
ketrampilan tenaga pendidik dalam pengelolaan pembelajaran. Kualitas pembelajaran
memerlukan berbagai upaya untuk mewujudkannya. Upaya tersebut terkait dengan
berbagai komponen yang terlibat di dalam pembelajaran, salah satu diantaranya adalah
dengan pemanfaatan media pembelajaran.
Menurut Trianto, (2007:75) media pembelajaran diharapkan dapat memberikan
manfaat, antara lain: (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa,

2
Pembelajaran Biologi

dan tidak bersifat verbalistik: (2) metode pembelajaran lebih bervariasi: (3) siswa
menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas: (4) pembelajaran lebih menarik: (5)
mengatasi keterbatasan ruang.
Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media tiga dimensi (3D), yaitu media yang
tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi
panjang, lebar, dan tinggi/tebal. Media ini juga tidak menggunakan media proyeksi
dalam pemakaiannya. Kebanyakan media tiga dimensi merupakan objek sesungguhnya
(real object) atau miniatur suatu objek, dan bukan foto,gambar atau lukisan (Asyhar,
2012:47).
Peneliti memilih melakukan penelitian di kelas XI semester genap karena
sebagian besar materi membahas tentang sistem organ makhluk hidup. Dari hasil
observasi peneliti dapat memfasilitasi siswa dengan sarana yang mendukung proses
belajar mengajar siswa menggunakan media pembelajaran tiga dimensi (3D), pada
materi pokok sistem ekskresi manusia, yaitu untuk membedakan struktur dan fungsi alat
– alat ekskresi manusia antara lain paru – paru, kulit, ginjal, dan hati dengan
menggunakan media pembelajaran tiga dimensi (3D) berdasarkan KTSP sehingga
proses belajar mengajar lebih efektif dan respon siswa terhadap pembelajaran lebih
baik. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat
cair dan zat gas (Istamar, 2007:48).
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing – masing satuan pendidikan. Tujuan pendidikan kurikulum KTSP adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mendiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, dari tujuan tersebut peneliti
melakukan pengembangan media tiga dimensi (3D) berdasarkan kurikulum KTSP
karena dengan media tersebut harapan peneliti dapat meningkatkan kecerdasan,
ketrampilan, akhlak mulia, dan pengetahuan peserta didik (BSNP, 2006). Standar
kompetensi dan kompetensi dasar merupakan arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok, kagiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian (Mulyasa, 2012:45-91).
Menurut Sukmadinata, (2013:46) bahwa “pelaksanaan kurikulum atau
pelaksanaan pendidikan juga membutuhkan dukungan sarana, prasarana, media dan
sumber–sumber belajar serta biaya yang memadai.

3
Pembelajaran Biologi

METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah – langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan (Sukmadinata, 2013:164).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan model ADDIE. Model ini sesuai
dengan namanya, terdiri dari lima fasee atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esain,
(D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation (Pribadi, 2010:125).
Subyek penelitian produk penelitian pengembangan media tiga dimensi adalah
ahli materi dan ahli media (2 dosen), mahasiswa calon guru biologi (peereviewer) (2
orang), guru biologi SMA (2 orang), siswa responden SMA (10 siswa) yang telah
diambil secara acak atau sering disebut dengan multistep random sampling dalam 1
kelas (Wahyuningsih, 2015:40)
Instrumen pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini berupa lembar
instrumen penilaian media pembelajaran tiga dimensi (3D) dengan menggunakan skala
Likert yang akan diberikan kepada ahli media, ahli materi, mahasiswa calon guru
biologi dan guru biologi, sedangkan untuk siswa menggunakan skala Guttman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Analisis Data Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D) SMA Kelas XI Materi Sistem
Ekskresi Pada Manusia Hasil Penilaian Ahli Materi, Ahli Media, Dan Dua Mahasiswa
Calon Guru Biologi

Aspek Hasil
Ahli materi Ahli media Peer reviewer
Skor Presentase Kualitas Skor Presentase Kualitas Skor Presentase Kualitas
Rata–rata penilaian rata-rata penilaian rata-rata penilaian
(%) (%) (%)
A 4 80 B 3,62 72 B 4,56 91 SB
B 3,75 75 B 3,75 75 B 4,5 90 SB
C 4 80 B 3,4 68 B 4,6 92 SB
Rata–rata 78,33 B 71,66 B 91 SB
Keterangan :
A : Aspek tampilan
B : Aspek kejelasan media tiga dimensi
C : Aspek kegunaan
Kualitas media pembelajaran tiga dimensi pada materi sistem ekskresi pada
manusia menurut ahli materi, ahli media, dan peer reviewer dapat dilihat dalam bentuk
diagram berikut :

4
Pembelajaran Biologi

Aspek penilaian
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
Aspek penilaian
20.00%
0.00%
Ahli Ahli peer
Materi Media reviewer

Gambar 1. Diagram Perbandingan Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Tiga Dimensi


SMA Kelas XI Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia Oleh Ahli Materi,
Ahli Media, Dan Peer Reviewer

Tabel 2. Kualitas Penilaian Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D) SMA Kelas XI Pada Materi
Sistem Ekskresi Pada Manusia Hasil Penilaian Dua Orang Guru Biologi

No Aspek Hasil
Skor Presentase Kategori
rata – rata penilaian (%)

1. A 4,75 95 SB
2. B 4,75 95 SB
3. C 5 100 SB
Total 14,52 90 SB
Rata – rata 4,83 96,66 SB
Keterangan :
A : Aspek tampilan
B : Aspek kejelasan media tiga dimensi
C : Aspek kegunaan

Untuk penilaian kualitas media pembelajaran tiga dimensi (3D) pada materi
sistem ekskresi pada manusia oleh 10 orang siswa SMA Negeri 1 Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi. Lembar penilaian terdiri dari 3 aspek dan 11 indikator
penilaian. Dalam lembar penilaian tersebut menggunakan kategori kualitas seperti ya
atau tidak, perbedaannya yaitu pada siswa bersifat merespon media pembelajaran tiga
dimensi sedangkan pada ahli materi, ahli media, mahasiswa calon guru biologi, dan
guru biologi adalah menilai media tiga dimensi.
Hasil penilaian 10 orang siswa SMA Negeri 1 Pesanggaran Kabupaten
Banyuwangi dapat dilihat pada tabel 3.

5
Pembelajaran Biologi

Tabel 3. Kualitas Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D) SMA Kelas XI Pada Materi Sistem
Ekskresi Pada Manusia Hasil Penilaian Sepuluh Siswa Kelas XI SMAN 1
Pesanggaran Kab. Banyuwangi
No. Aspek Kriteria Hasil
Presentase (%) Kategori
1. A 1,2,3,4 100 Sangat baik
2. B 5,6,7,8,9 100 Sangat baik
3. C 10,11 95 Sangat baik
Total 11
Rata – rata 98,33
Keterangan :
A : aspek kemudahan pemahaman media pembelajaran
B : aspek hubungan media tiga dimensi sebagai sumber belajar
C : aspek nilai pendidikan kurikulum KTSP dalam media

Kualitas media tiga dimensi menurut penilaian siswa responden kelas XI IPA 5
SMA Negeri 1 Pesanggaran dapa dilihat dalam bentuk diagram berikut :

Penilaian Respon Siswa


120%
Aspek nilai
100% pendidikan
80% kurikulum KTSP
dalam media
60%
Aspek hubungan
40% media tiga dimensi
20% sebagai sumber
belajar
0%

Gambar 2. Diagram Perbandingan Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Tiga Dimensi


(3D) SMA Kelas XI Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia Oleh Sepuluh
Siswa SMA Negeri 1 Pesanggaran

Hasil analisis data terhadap aspek tampilan, aspek kejelasan media tiga dimensi,
dan aspek kegunaan media tiga dimensi, menunjukkan bahwa secara umum kualitas
pengembangan media pembelajaran tiga dimensi sudah termasuk dalam kategori baik,
namun masih ada beberapa hal yang masih kurang memenuhi kriteria penilaian untuk
memenuhi kriteria tersebut media tiga dimensi direvisi melalui saran atau catatan dari
ahli media, ahli materi, guru biologi, mahasiswa calon guru biologi. Dalam proses revisi
ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran tiga dimensi (3D) yang lebih
berkualitas dan layak digunkan dalam proses belajar mengajar.
Pengembangan produk ini berdasarkan karakteristiknya yang memiliki fungsi
manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda dengan

6
Pembelajaran Biologi

berbagai cara sesuai kondisi, situasi, dan tujuan. Inovasi yang dilakukan adalah
membuat replika organ sistem ekskresi manusia dengan menggunakan steroform dan
dicat sesuai organ aslinya. Fungsi fiksatif adalah kemampuan suatu media untuk
menampilkan kembali media yang terjadi pada lokasi yang sulit dijangkau, media yang
dikembangkan adalah materi sistem ekskresi manusia dimana organ ekskresi manusia
tidak dapat diamati secara langsung sehingga sesuai dengan fungsi fiksatif peneliti
membuat inovasi agar organ ekskresi manusia dapat diamati secara langsung. Fungsi
distributif adalah media mampu menjangkau peserta didik yang besar jumlahnya dalam
sekali penyajian, media diinovasi dengan bentuk yang besar dan diberi penyangga agar
peserta didik dapat terjangkau dalam melihat media Daryanto, (2015:8-9). Untuk
beberapa revisi yang dilakukan pada media dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Revisi Bagian – Bagian Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D)


Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D) Media Pembelajaran Tiga Dimensi (3D) Setelah
Sebelum Direvisi Direvisi
Kulit Kulit

Bagian yang direvisi adalah penambahan


warna, penambahan judul nama organ, dan
keterangan bagian–bagiannya
Ginjal Ginjal

Penambahan judul nama organ, penambahan


lem dan keterangan bagian–bagian organ
Ginjal Ginjal

7
Pembelajaran Biologi

Bagian yang ditambahkan adalah pemberian


rongga, keterangan bagian–bagian, dan
penambahan lem

Paru - paru Paru – paru

Bagian yang ditambahkan dalah penambahan


judul nama organ dan keterangan bagian-bagian
organ
Hati Hati

Bagian yang ditambahkan adalah kantong


empedu, judul nama organ, dan keterangan
bagian organ
Hati Hati

Bagian yang ditambahkan adalah keterangan


bagian – bagian organ dan penambahan lem

8
Pembelajaran Biologi

KAJIAN DAN SARAN


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media
pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Pertama, guru perlu memiliki
pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria
memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu
mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar mengajar siswa.
Kedua, guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan
pengajaran, terutama media tiga dimensi. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam
menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran. Menilai keefektifan
media pengajaran penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media
mutlak diperlukan atau tidak (Sudjana & Rivai, 2015:4).
Pengembangan produk ini berdasarkan karakteristiknya yang memiliki fungsi
manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda dengan
berbagai cara sesuai kondisi, situasi, dan tujuan. Inovasi yang dilakukan adalah
membuat replika organ sistem ekskresi manusia dengan menggunakan steroform dan
dicat sesuai organ aslinya. Fungsi fiksatif adalah kemampuan suatu media untuk
menampilkan kembali media yang terjadi pada lokasi yang sulit dijangkau, media yang
dikembangkan adalah materi sistem ekskresi manusia dimana organ ekskresi manusia
tidak dapat diamati secara langsung sehingga sesuai dengan fungsi fiksatif peneliti
membuat inovasi agar organ ekskresi manusia dapat diamati secara langsung. Fungsi
distributif adalah media mampu menjangkau peserta didik yang besar jumlahnya dalam
sekali penyajian, media diinovasi dengan bentuk yang besar dan diberi penyangga agar
peserta didik dapat terjangkau dalam melihat media.
Saran Produk yang telah dibuat perlu adanya revisi organ sistem ekskresi
sebaiknya ditampilkan secara utuh dan dapat menjelaskan proses terjadinya sistem
ekskresi pada manusia.Pemanfaatan media tiga dimensi akan lebih jelas apabila
dilengkapi dengan proses terjadinya sistem ekskresi pada manusia, tidak hanya bagian –
bagian organ sistem ekskresi pada manusia.

DAFTAR RUJUKAN
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta.

9
Pembelajaran Biologi

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, (Online),
(https://scholar.google.co.id/scholar?q=Panduan+Penyusunan+KTSP+Jenjang+P
endidikan+Dasar+dan+Menengah&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5), diakses 22
Januari 2016)
Baharudin. 2012. Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Interaktif pada
Mata Diklat Memasang Instalasi Penerangan Listrik, (Online),
Vol. 5, No. 2, (file:///F:/jurnal%20skripsiku/UNIMED-Article-25769-UNIMED-
Article-25769-7-BAHARUDDIN-9.pdf), diakses 22 Januari 2016)

Daryanto. 2015. Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi ( Sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Padang : Akademia Permata.

Mulyasa. 2012. Kurikulum Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Pribadi. Benny. A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Sudjana, Nana. & Rivai, Ahmad. 2015. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sukmadinata, shyaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2.
Malang: Erlangga.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:Prestasi
Pustaka.
Wahyuningsih, Lina. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Tiga Dimensi Pada
Materi Pencemaran Lingkungan Untuk SMA/MA Kelas X Berdasarkan
Kurikulum KTSP. Skripsi tidak diterbitkan . Jember : Program Studi Biologi.
Universitas Muhammadiyah Jember

10

Anda mungkin juga menyukai