Disusun oleh:
Kartika Ayu Wandari
16/397449/GE/08328
Dosen Pengampu:
Dr. Sri Rahayu Budiani, S.Si., M.Si.
Seri Aryati, S.Pd., M.Sc.
Pizza Hut merupakan salah satu restoran cepat saji internasional terbaik yang tersebar
luas di seluruh dunia. Pizza Hut menawarkan varian pizza dengan berbagai kombinasi lauk
pauk seperti salad, pasta, sayap kerbau / cincin kentang, stik roti, dan roti bawang putih.
Pizza Hut adalah anak perusahaan dari Yum! Brands (perusahaan Fortune 300), perusahaan
restoran terbesar di dunia. Perusahaan ini merupakan rantai restoran Amerika dengan lebih
dari 6.000 restoran Pizza Hut di Amerika Serikat, dan lebih dari 5.600 lokasi toko di 94
negara dan wilayah di seluruh dunia. Pada tahun 1996, negara India menjadi cabang
pertamanya berlokasi di Bangalore, kemudian mulai memperluas cabangnya ke berbagai
wilayah. Perusahaan ini mampu menciptakan basis pelanggan yang besar sebagai target
konsumennya.
Berkembangnya perusahaan Pizza Hut di berbagai wilayah di dunia disebabkan oleh
kepuasan konsumen yang berdampak pada tumbuhnya kepercayaan atas produk pizza yang
diproduksi. Pizza Hut dipercaya mampu membuat pizza sempurna dengan menu luar biasa
dan menyediakan layanan yang higienis, sopan, serta dapat menjadi salah satu solusi
alternatif makanan yang mudah diperoleh dan efisien waktu. Selain itu, konsumen juga
diberikan pelayanan terbaik seperti tempat yang nyaman untuk makan berkumpul bersama
keluarga diiringi alunan musik dan fasilitas lainnya. Hal ini membuat pelanggan 'senang' dan
membuatnya kembali lagi dan lagi. Strategi pemasaran dasar dari Pizza Hut adalah menjadi
customer centric. Seperti di India, Pizza Hut menyediakan menu yang disesuaikan dengan
selera orang India, sehingga dapat membuat pelanggan senang dan juga memiliki standar
bahwa semua outlet harus memberikan rasa dan pengalaman holistik yang seragam (Pizza
Hut Corp, 2017).
Value Chain (rantai nilai) adalah pendekatan sistematis untuk menguji perkembangan
keunggulan kompetitif. Teori dikembangkan pada tahun 1985 oleh Michael Porter di
Competitive Advantage. Value Chain digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi
berbagai cara untuk mengetahui customer value. Rantai tersebut terdiri dari serangkaian
kegiatan yang menciptakan dan membangun suatu nilai. Serangkaian kegiatan tersebut
merupakan kegiatan yang terpisah tetapi saling keterkaitan dalam memengaruhi rantai nilai
suatu perusahaan. Selain teori Porter, terdapat teori Value Chain lainnya yaitu Global Value
Chain / GVC seringkali dikatakan dengan istilah seperti “jaringan produksi global”,
“globalisasi produksi” dan “rantai komoditas global” (Gereffi and Korzeniewicz, 1994).
Konsep rantai nilai global adalah proses urutan aktivitas ekonomi yang terhubungkan
dimulai dari rangkaian proses produksi sampai dengan konsumsi dikelola bukan oleh
transaksi pasar langsung, tetapi oleh suatu pengaturan kontraktual jangka panjang dimana
kekuatan ekonomi terpusat di pelaku ekonomi pada setiap tahapan rantai nilainya. Konsep
rantai nilai industri tidak berhenti hanya sampai pada suatu industri saja, namun melintas
batas lokasi sampai negara.
Dalam teori Value Chain, serangakaian kegiatan yang dilakukan dalam suatu
perusahaan dibagi menjadi dua yaitu kegiatan utama (primary activities) dan kegiatan
pendukung (support activities). Perusahaan Pizza Hut yang berkembang di Amerika Serikat
dan meluas kemudian ke India hingga negara lainnya membagi kegiatan perusahaannya
menurut teori Value Chain. Kegiatan pendukung terdiri atas empat pokok kegiatan yaitu
infrastruktur, manajemen sumberdaya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan
alat dan bahan.Sementara kegiatan utama terdiri atas lima pokok kegiatan yaitu logistik
masukan, operasional, logistik keluaran, pemasaran dan penjualan, serta jasa dan pelayanan.
Berikut tabel value chain dari Pizza Hut :
Daftar Pustaka
Gereffi, G., ‘The Organization of Buyer-driven Global Commodity Chains: How U.S. Retailers Shape
Overseas Production Networks,’ dalam G. Gereffi dan M. Korzeniewicz (eds.), 1984, Commodity
Chains and Global Capitalism, Praeger, Westport, 1994, pp. 100-101.
Pizza Hut Corp. 2017. Pizza Hut Marketing Strategies. Diakses melalui
https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc pada 5 November 2019 oleh Kartika.