Aldomoro Simanjorang1
21100114120033
1
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Abstract
Gumuk Pasir atau Sand Dunemerupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam
eolean (eolean morphology). Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir.
Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir
cenderung bergeser ke arah angina berhembus, hal ini karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk.
Gerakan gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun. Dalam pembuatan paper mengenai Analisis Morfologi
Gumuk Pasir di Parangtritis ialah dilaksanakan melalui studi pustaka dengan mencari dan membaca referensi baik dari
internet maupun dari artikel, jurnal dan paper. Jadi, gumuk pasir yang terjadi di parangtritis terjadi karena ada material yang
tidak pernah habis dibawa oleh Sungai Progo dari Merapi, selanjutnya diendapkan di sepanjang pantai.
1
Terdapatnya tebing pegunungan kapur di sisi Lampiran
timur pantai Parangtritis (nampak di fotonya
pakdhe), menjadikan angin yang menuju daratan
dipantulkan oleh tebing tersebut ke arah barat laut.
Pantulan angin tersebut menjadikan kumpulan
energi yang lebih kuat untuk mengangkut pasir-
pasir kering ke arah daratan.
Pada bulan-bulan kemarau dan angin
mengarah ke daratan (biasanya Agustus ke atas),
bila anda berdiri di atas gumuk pasir menghadap
ke laut di siang hari, pasti anda akan merasakan
butiran-butiran pasir yang terbang menerpa tubuh
anda.
Pasir ini bergerak aktif dan menimbun benda Gumuk Pasir di Parangtritis
tidak bergerak ke arah daratan secara perlahan
dalam waktu yang tidak singkat. Pengurangan
lahan yang dahulunya sawah sangat dirasakan
petani di sekitarnya. Bahkan anda bisa mengitari
bukit-bukit ini dan menemukan pucuk-pucuk
pohon akasia, karena batangnya tertimbun pasir,
juga rumah-rumah penduduk.
Maka tidak jarang di bulan-bulan Agustus
anda akan melihat pemandangan penduduk
membersihkan rumahnya dari timbunan pasir
dengan alat penggaruk pasir.
Kesimpulan
Jadi, gumuk pasir yang terjadi di parangtritis
terjadi karena ada material yang tidak pernah
habis dibawa oleh Sungai Progo dari Merapi,
selanjutnya diendapkan di sepanjang pantai.
Ketika permukaan pantai ini terbuka karena
hilangnya pepohonan, maka butiran pasir-pasir
yang kering disapu oleh angin yang tenaganya
kuat karena dipantulkan oleh tebing di timurnya.
Referensi
https://rovicky.wordpress.com/2008/06/09/gumu
k-pasir-sand-dune/
(diakses pada 28 April 2015 pukul 21.08
WIB)
https://deanpembajaksawah.wordpress.com/tenta
ng-gumuk-pasir/
(diakses pada 28 April 2015 pukul 21.00
WIB)
http://id.shvoong.com/exact-
sciences/physics/2140710-gurun-dan-
proses-terjadinya-gurun/#ixzz1t28z0R6g
(diakses pada 28 April 2015 pukul 21.21
WIB)