PUSKESMAS ..: Pemerintah Kabupaten Abcd Dinas Kesehatan
PUSKESMAS ..: Pemerintah Kabupaten Abcd Dinas Kesehatan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS …………..
……………………………………………………….
Kode Pos ………...
Email: …………………….
KEPUTUSAN
KEPALA …………………………………….
Nomor : …
TENTANG
PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS, SASARAN KINERJA
UKM, PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPTD
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
TB! dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ………...
Pada tanggal : ………….
KEPALA ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
………………………………….
1
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ………..
NOMOR…….
TENTANG : PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS, SASARAN KINERJA UKM,
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIENUPTD PUSKESMAS …………….
6. Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu dan kinerja
2
1. Peningkatan mutu layanan klinis
a. Tetapkan kebijakan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
b. Susun tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan kejelasan
uraian tugas
3
1) Peran aktif dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan tindak lanjut
terhadap pencapaian indicator klinis
2) Penilaian terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan klinis (sesuai
dengan budaya dan tata nilai keselamatan pasien (contoh: kebiasaan
cuci tangan, kebiasaan melakukan chek ulang untuk menghindari
kekeliruan, budaya tidak saing menyalahkan)
3) Ide-ide perbaikan pelayanan klinis
4) Penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi perbaikan
mutu dan keselamatan pasien
5) Indikator meliputi:
a) Indikator mutu pada penilaian oleh pasien, asuhan pasien (mulai dari
patient assessment dan pelaksanaan asuhan), pelayananan
penunjang medis, penggunaan antibiotika.
b) Indikator keselamatan pasien: tidak terjadinya salah identifikasi pasien,
tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahaan
prosedur klinis, pengendalian infeksi (tidak terjadi infeksi akibat
pemberian pelayanan), dan tidak terjadinya pasien jatuh, dilakukannya
kebiasaan cuci tangan (hand hygine)
6) Layanan klinis dilaksanakan berdasarkan standar/panduan pelayanan
klinis
7) Disusun Perencanaan mutu dan keselamatan pasien berdasar:
a) Area prioritas (3H + 1P)
b) Hasil monitoring dan pengukuran indicator-indicator mutu dan
keselamatan pasien
c) Identifikasi Risiko dan Analisis risiko
d) Pelaporan dan analisis terjadinya KTD, KTC, KNC dan KPC
d. Dilakukan monitoring mutu dan keselamatan pasien melalui penyusunan
indicator mutu dan keselamatan pasien (dengan target yang jelas),
pengumpulan data dan analisis terhadap pencapaian indicator.
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien memuat:
1) montoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
2) Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC)
4) Implementasi manajemen risiko pada area prioritas:mulai dari
identifikasi risiko klinis,
4
5) Analisis risiko, dan upaya untuk meminimalkan risiko (dengan metoda
Failure mode and effect analysis/FMEA)
a) Penyusunan panduan praktik klinis dan SOP klinis
b) Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien
c) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
d) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
e) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik
f) Program diklat mutu dan keselamatan pasien,
g) Penyediaan sumber daya untuk melaksanakan rencana
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
6) Pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien:
a) Tindak lanjut dari hasil pengukuran indicator dan jika ada
permasalahan/complain, maupun KTD, KTC, dan KNC
b) Program-program yang ada pada rencana
7) Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut thd pelaksanaan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan yang direncanakan yang
dikomunikasikan kepada semua praktisi klinis dan dilaporkan pada
pimpinan
………………………….