Anda di halaman 1dari 19

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA DENGAN KELAHIRAN ANAK

PERTAMA

Disusun Oleh :
ENI ROHMAWATI
P27220017013

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA


PRODI DIII KEPERAWATAN
2019

1
PEDOMAN PENGISIAN
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
( Friedman)

I. Data umum
1. Nama KK : Bapak P
2. Umur KK : 29 tahun
2. Alamat : Magangan Rt 003/Rw 005, Sudimoro, Teras, Boyolali
3. Pekerjaan : Karyawan
4. Pendidikan : SLTA
5. Susunan Anggota Keluarga :

Sex
No Nama Umur Tgl Lahir Pendd. Pekerjaan Hubungan
(L/P)

1. Ibu U 28 th P 29 Juni 1991 SLTA Ibu rumah Istri


tangga

3. An. A 8 bln L 06 Januari Belum Belum Anak


2019 sekolah bekerja

Genogram ( dibuat 3 generasi )

2
Keterangan
= Perempuan = Perempuan meninggal

= Laki-laki = Laki-laki meninggal

= tinggal satu rumah

6. Tipe Keluarga
Merupakan keluarga inti family yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Menurut ibu U tidak ada masalah kesehatan yang berhubungan dengan
tipe keluarga besar.
7. Suku Bangsa
Bapak P berasal dari suku jawa dan Ibu U berasal dari suku jawa juga.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Seluruh anggota
keluarga menyukai makanan yang manis, semua makanan yang disediakan
selalu dimakan.
8. Agama
Bapak P dan seluruh anggota keluarga beragama islam. Menurut bapak P
selalu menjalankan sholat 5 waktu. Bapak P setiap hari Minggu dan Kamis
jam 19.30 mengikuti pengajian bapak-bapak di masjid dekat rumah beliau.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Menurut Ibu U penghasilan suaminya sudah mencukupi kebutuhan sehari-
hari. Pengeluaran keluarga setiap harinya kurang lebih Rp.25.000-
Rp.30.000 per hari untuk belanja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pengelolaan keuangan setiap bulannya diatur oleh Ibu U.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Menurut Ibu U keluarganya belum pernah pergi rekreasi bersama. Ketika
hari libur, biasanya Bapak P dan Ibu U hanya menonton televisi di rumah.

3
II. Riwayat tahap perkembangan Keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan


kelurga dengan Keluarga Child Earing (Kelahiran anak pertama)
dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : peran, interaksi,
hubungan seksual
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


- Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : peran, interaksi,
hubungan seksual
Ibu U sebagai ibu yang baru memiliki anak pertama agak kesulitan
memaksimalkan perannya menjadi seorang istri sekaligus ibu yang
bisa membagi waktu antara suami dengan anaknya. Selain itu, Ibu U
mengatakan masih bingung dalam merawat anak pertamanya, terbukti
dari pernyataan Ibu U yang meminta bantuan keluarganya saat
memandikan anknya. Interaksi dengan Bapak P sedikit berkurang,
karena lebih fokus kepada anaknya. Hubungan seksual dengan Bapak
P juga tidak seperti sebelum memiliki anak.
- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Ibu U yang lebih fokus mengurusi anak pertamanya, membuat
hubungannya dengan Bapak P tidak begitu digubris. Namun Bapak P
juga memakluminya, karena ini merupakan kelahiran anak
pertamanya.
13. Riwayat keluarga inti
Menurut Bapak P, beliau mulai mengenal Ibu U sejak bekerja di
sebuah minimarket bersama-sama. Kemudian mereka menikah. Bapak
P mengatakan sejak muda mempunyai kebiasaan merokok dan sampai
sekarang kebiasaan itu tetap berlanjut. Bapak P mengatakan susah

4
sekali menghilangkan kebiasaan merokok. Bapak P selalu merokok
baik saat bekerja, setelah makan, atau saat menonton televisi. Bapak P
mengatakan kalau tidak merokok bibir terasa tidak nyaman. Bapak P
mengatakan sehari menghabiskan kurang lebih 10 batang rokok.

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Menurut Ibu U orang tuanya adalah seorang karyawan, sedangkan
orang tua Bapak P adalah seorang guru.

III. Lingkungan

2. Karakteristik Rumah
Rumah bapak P bertipe permanen, dengan ukuran 6x9 meter dengan 6
ruangan yaitu 3 kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dapur.
a. Denah Rumah

Keterangan:

1. Kamar tidur 1 4. Dapur


2. Kamar tidur 2 5. Kamar tidur 3
3. Kamar mandi 6. Ruang tam
6. Ruang tamu

b. Ventilasi dan penerangan ventilasi baik dan lingkungan rumah


tampak terang, jendela rumah selalu dibuka setiap pagi sampai sore
hari, sehingga cahaya matahari dapat masuk rumah. Jarak rumah

5
Bapak P dengan rumah tetangga sebelah kiri 1 meter dan jarak
dengan rumah tetangga depannya 1 meter juga, tidak ada pagar
yang mengelilingi rumah bapak P.
c. Persediaan air bersih keluarga Bapak P berasal dari sumur. Dan
pembuangan sampah dilakukan di kebun belakang rumahnya
dengan di bakar. Letak jamban/WC berada di dalam rumahnya.
Dibelakang rumah Bapak S adalah kebun.

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Sebagian besar tetangga Ibu U dan Bapak P adalah suku Jawa tetapi
ada beberapa dari suku Madura. Ibu U kelaur rumah jika ingin
membeli kebutuhan rumah tangga dan mengobrol dengan tetangga. Ibu
U setiap bulan mengikuti arisan dengan ibu-ibu yang ada di
lingkungan RW, sehingga mereka sudah akrab. Bapak setiap bulan
juga mengikuti pertemuan rutin bapak-bapak di sekitar RW nya.
Sehingga hubungan keluarga Bapak P dengan tetangganya sudah
seperti saudara, dan saling tolong menolong. Rumah disekitar
lingkungan keluarga Bapak P rata-rata rumah modern dan permanen.
Disekitar rumah juga banyak warung kelontong. Sarana kesehatan
dekat rumah Bapak P adalah Klinik dan Rumah sakit, namun keluarga
Bapak P sering berobat ke Klinik ketika sakit karena merasa cocok
dengan obatnya, biayanya terjangkau, serta lebih dekat dari rumahnya.

4. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Bapak P baru 5 tahun tinggal di daerah ini, mereka merasa
sudah betah tinggal di daerah tersebut dan berencana untuk menetap
selamanya disini. Keluarga mempunyai kendaraan sendiri, sehingga
mudah untuk berpergian.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

6
Perkumpulan yang dihadiri keluarga Bapak P adalah pengajian Bapak-
bapak, pertemuan rutin bapak-bapak, arisan rutin ibu-ibu, dan sering
bergaul dengan tetangga sekitar.

6. Sistem pendukung keluarga


Bapak P dan Ibu U memiliki asuransi kesehatan berupa BPJS. Ketika
Bapak P dan Ibu U sedang sakit, mereka membayar dengan BPJS.
Sehingga mereka lebih mudah dalam hal pembayaran.

IV. Struktur keluarga

7. Pola komunikasi keluarga


Bapak P berangkat kerja pukul 08.00 dan pulang ke rumah pukul
20.00, sedangkan Ibu U jarang keluar rumah karena ia mengurusi
anaknya. Ibu U mengatakan ia dan suaminya agak sulit bertemu dan
berkumpul karena suaminya bekerja sampai larut malam. Dan ketika
pulang, anaknya dan Ibu U terkadang sudah tertidur.

8. Struktur kekuatan keluarga


Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika salah satu
sikap anggota keluarga yang salah maka karena sikap saling perhatian
bisa diatasi, namun semenjak ibu melahirkan kami sering bertanya dan
minta bantuan tentang cara merawat anak.
9. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga, Peran sudah berjalan dengan baik seperti Bapak P
sebagai kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga dan
Ibu U sebagai Ibu rumah tangga juga sudah mampu mengatur keluarga
dan membina hubungan baik dengan tetangga teapi belum mampu
merawat anak dengan baik.

10. Nilai dan norma keluarga

7
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan yang
dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. Begitu juga
dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat juga menjadi
pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib
untuk mentaatinya, memakai pakaian yang sopan baik didalam
maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak
menyimpang. Namun kalau dari segi kesehatan karena kurang
pengetahuan sehingga Ibu U belum bisa merawat anak dengan
maksimal.

V. Fungsi Keluarga

11. Fungsi afektif


Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, Ibu U memberikan
obat warung kepada anggota keluarga yang sakit dan merawatnya.
Tetapi ketika sudah diberikan obat warung tetapi tidak kunjung
sembuh juga maka ibu U segera membawa anggota keluarga yang
sakit itu untuk berobat ke Klinik. Sebaliknya jika Ibu U sakit,
suaminya memberikan obat warung, membuatkan makanan, dan
merawatnya.

12. Fungsi sosial


Ibu U mengatakan antara dirinya dan tetangga disekitar memiliki
banyak waktu untuk berinteraksi, tetapi hal tersebut hanya kadang-
kadang dilakukan, karena ia memilih untuk mengurusi anaknya.
Kegiatan yang diikuti oleh Bapak P adalah pertemuan rutin bapak-
bapak dan pengajian. Sedangkan Ibu U, kegiatan yang diikutinya
adalah arisan.

13. Fungsi perawatan keluarga

8
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ibu U mengatakan sudah sedikit paham mengenai beberapa tanda
dan gejala masalah kesehatan yang sering terjadi di sekitar
lingkungannya.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan


yang tepat
- Keluarga Bapak P hanya mengetahui suatu masalah kesehatan
sebatas pengetahuan yang dimilikinya, dengan penanganan
yang sederhana.
- Keluarga mengatakan tidak merasakan masalah kesehatan saat
ini.
- Keluarga Bapak P tidak mudah menyerah terhadap masalah
kesehatan yang dihadapinya karena ia akan berusaha
mengobatinya terlebih dahulu. Keluarga Bapak P terkadang
juga merasa takut dengan akibat dari suatu penyakit namun ia
selalu berpikir positif dan percaya bahwa itu sudah ditakdirkan
oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga ia hanya bisa berdoa dan
berusaha untuk sembuh dari suatu masalah kesehatan tersebut.
- Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
karena jarak rumah dengan fasilitas kesehatan tidak terlalu jauh
dengan teransportasi yang mudah dijangkau.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


- Bapak P bekerja sebagai karyawan, keluarga Bapak P memiliki
BPJS sehingga jika ada angota keluarga yang sakit tinggal
menggunakan kartu BPJS.
- Sikap keluarga terhadap yang sakit
Sikap keluarga Bapak P terhadap anggota keluarga ataupun
tetangga yang sakit adalah saling peduli terhadap sesama. Jika
salah satu anggota keluarga ada yang sakit, anggota keluarga
yang lain membantu merawatnya, dan jika ada tetangga yang
sakit, keluarga Bapak P juga ikut menjenguk.

9
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Ibu U mengatakan setiap hari selalu membersihkan rumahnya dan
ibu U juga mengatakan bahwa kebersihan itu penting, apalagi di
sekitar rumahnya banyak kebun.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan


yang ada di masyarakat
Fasilitas kesehatan yang ada di sekitar rumah bapak P bisa dijangkau
dan dimanfaatkan namun kebiasaan keluarga bapak P, jika tidak ada
anggota keluarga yang sakit maka tidak beroabat ke fasilitas
kesehatan yang ada. Ibu U mengatakan sebenarnya ia mengetahui
bahwa manfaat dari fasilitas dari pelayanan kesehatan itu tapi ia lebih
senang berobat ke klinik karena merasa lebih cocok.

14. Fungsi reproduksi


- Jumlah anak : 1 orang
- Ibu U mengatakan ingin mempunyai 2 orang anak
- Ibu U mengatakan ia ingin melakukan KB suntik untuk
mengendalikan jumlah anak

15. Fungsi ekonomi


Keluarga Bapak P sudah memiliki rumah tetap milik sendiri di Teras,
kebutuhan keluarga Bapak P sudah tercukupi baik sandang, pangan
maupun papan. Pekerjaan Bapak P sebagai karyawan dan ibu U
sebagai ibu rumah tangga.

VI. Stres dan Koping Keluarga

16. Stresor jangka pendek dan panjang


Masalah yang dihadapi oleh Bapak P dalam waktu pendek adalah
cemas yang berlebihan bila meninggalkan istrinya berdua dirumah
dengan anaknya karena istrinya belum bisa merawat anaknya. Tidak
ada masalah jangka panjang yang akan dipikirkan oleh Bapak P

10
dikarenakan ia yakin bisa memenuhi kebutuhan sandang dan pangan
keluarganya.
17. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Ketika ada masalah-masalah di keluarganya biasanya Ibu U lebih
memilih untuk memendamnya sendiri, tidak bercerita kepada
suuuaminya, karena menurut Ibu U jangan menganggap suatu masalah
itu sebagai sesuatu yang berat, istilahnya ya dibawa santai saja jika ada
suatu masalah. Jika terlalu difikirkan itu malah akan menambah beban.
Sedangkan Bapak P jika ada masalah biasanya bercerita kepada
istrinya.
18. Strategi koping yang digunakan
Ibu U mengatakan ketika ia sedang mempunyai masalah ia lebih
memilih untuk memendam masalahnya sendiri tanpa bercerita kepada
siapapun. Bapak P ketika sedang ada masalah terkadang bercerita
kepada Ibu U.

19. Strategi adaptasi disfungsional


Biasanya jika ada masalah Bapak P lebih memilih untuk mendekati
anggota keluarganya untuk menanyakan masalah yang sedang
dihadapinya dibandingkan mengumpulkan semua anggotaa keluarga
untuk menyelesaikan suatu masalah.

VII. Pemeriksaan Fisik

Komponen Bp. S Ibu W An. A


Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada benjolan/
benjolan/luka, benjolan/luka, luka
warna rambut warna rambut
hitam, lurus, hitam,
sedikit beruban bergelombang,
tidak beruban
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis, simetris anemis, simetris anemis, simetris
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada

11
sumbatan sumbatan sumbatan
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Tidak ada luka,
luka, tidak ada luka, tidak ada tidak ada serumen,
serumen, simetris serumen, simetris simetris
Mulut Gigi putih Gigi putih , ada Mukosa bibir
kekuningan, ada karang gigi, lembab
karang gigi, bibir stomatitis (-)
agak kehitaman,
stomatitis (-)
Leher dan Tidak ada Tidak ada kesulitan Tidak ada
tenggorokan kesulitan menelan, menelan, tidak ada pembesaran
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
pembesaran kelenjar getah
kelenjar getah bening, radang (-)
bening, radang (-)
Dada Simetris, RR 20x, Simetris, RR 22x Simetris, RR 30x
terdengar ronki
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan tekan
keluhan
Ekstremitas Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak
terbatas, mamp terbatas, mamp terbatas, mamp
fleksi/ekstensi, fleksi/ekstensi, fleksi/ekstensi
edema (-), edema(-), kekuatan
kekuatan otot otot 5555,
5555,
Kulit Sawo matang, Sawo matang, Kuning langsat,
turgor baik turgor baik turgor kulit baik
Kuku Kuku kaki panjang Tidak ada yang Kuku pada kaki
panjang panjang
Suhu tubuh A. 36,8 ˚C B. 36,5 ˚C C. 36,7 ˚C
Berat Badan D. 70 kg E. 60 kg F. 7 kg
Tinggi BadanG. 168 cm H. 154 cm 55 cm
Tekanan 130/80 mmHg 110/80 mmHg J.
Darah

VIII. Harapan Keluarga terhadap petugas kesehatan

12
Ibu U mengatakan harapannya terhadap petugas kesehatan yaitu
semoga lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada
pasiennya, sehingga orang awam seperti kami bisa selalu percaya
terhadap petugas kesehatan.

No. Data Masalah Penyebab


1. Ds: Defisiensi Ketidakmampuan
Ibu U mengatakan belum bisapengetahuan merawatmerawat anggota
merawat (memandikan)bayi keluarga yang
anaknya sehingga selalu mengalami gangguan
meminta bantuan kepada kesehatan.
keluarga maupun tetangganya.
Do:
Baju anaknya yang belum
diganti karena menunggu
tetangganya dulu.
2. DS : Perilaku kesehatan Ketidakmampuan
- Bapak P mengatakan sejak
cenderung berisiko keluarga mengenal
muda sampai sekarang
masalah
mempunyai kebiasaan
merokok dan susah sekali
menghilangkan
kebiasaannya ini.
- Bapak P selalu merokok baik
saat bekerja, setelah makan,
atau saat menonton televisi.
- Bapak P mengatakan kalau
tidak merokok bibir terasa
tidak nyaman.
- Bapak P mengatakan sehari
menghabiskan kurang lebih
10 batang rokok.
DO :
- Bapak P tampak sedang
merokok saat dilakukan

13
pengkajian
- Gigi putih kekuningan
- Terdapat karang gigi
- Bibir agak kehitaman

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


No. Diagnosa keperawatan
1. Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah

14
Skoring Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga Dengan
Kelahiran Anak Pertama
1. Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan

No Perhitu
Kriteria Bobot Pembenaran
. ngan
1. Sifat masalah : Ibu harus bisa merawat
Tidak/kurang sehat sendiri anaknya karena itu
2/3 x 1
Ancaman kesehatan () 1
= 2/3 tugas dan kewajiban seorang
Keadaan sejahtera
ibu yang harus dilaksanakan.
2. Kemungkinan masalah
Dengan adanya tenaga
dapat diubah : 2/2 x 2
kesehatan yang memberi
Mudah () =2 2
penyuluhan kepada ibu muda
Sebagian
dapat mengubah masalah ini.
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk
dicegah : Adanya pendidikan
2/ 3 x 1
Tinggi 1 kesehatan dapat membantu
= 2/3
Cukup () ibu dalam merawat bayinya
Rendah
4. Menonjolnya masalah :
Masalah berat dan harus Kurangnya pengetahuan
segera di tangani () 2/2 x 1 keluarga tentang merawat
1
Ada masalah tetapi tidak = 1 bayi menjadi masalah yang
perlu ditangani harus segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
Jumlah 4 1/3

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

No Perhitu
Kriteria Bobot Pembenaran
. ngan
1. Sifat masalah : 2/3 x 1 1 Adanya perilaku anggota
Tidak/kurang sehat = 2/3 keluarga yang merokok
Ancaman kesehatan () merupakan perilaku tidak
Keadaan sejahtera tidak baik untuk kesehatan
sehingga dapat menyebabkan
terjadinya resiko gangguan

15
kesehatan
2. Kemungkinan masalah
Dampak dari perilaku
dapat diubah :
1/2 x 2 merokok belum dirasakan
Mudah 2
oleh anggota keluarga
Sebagian ()
tersebut
Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk Adanya perilaku kesehatan
dicegah : yang cenderung beresiko
Tinggi 2/3 x 1 1 dapat dicegah dengan
Cukup () mengubah kebiasaan anggota
Rendah keluarga
4. Menonjolnya masalah :
Masalah berat dan harus Kurangnya pengetahuan
segera di tangani () keluarga tentang bahaya
2/2 x 1 1
Ada masalah tetapi tidak merokok belum diketahui
perlu ditangani keluarga
Masalah tidak dirasakan
Jumlah 3 1/3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)


Diagnosa 1 :
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi

16
Dapat -Afektif (sikap) - Mengenali isyarat perilaku - Ajarkan orang tua tentang
merawat bayi -Psikomotor bayi yang kebutuhan bayi dan
dengan (demonstrasi) mnegkomunikasikan stress. kemampuannya.
optimal - Memodifikasi lingkungan - Demostrasikan cara
dalam berespon terhadap merawat bayi dengan benar.
perilaku bayi. - Beri contoh respon yang
- Menunjukkan teknik tepat teradap isyarat
penanganan yang layak perilaku bayi.
untuk meningkatkan - Ajarkan orang tua tentang
perkembangan normal. pertumbuhan dan
perkembangan yang
normal.
- Bekali orang tua dengan
keterampilan yang
dibutuhkan untuk merawat
bayi (misalnya menyusui,
dan perawatan kulit).

Diagnosa 2 :
Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

Tujuan Kriteria Hasil/Standar Intervensi


Keluarga -Afektif (sikap) - Menanamkan niat untuk - Diskusikan dengan
dapat berhenti merokok keluarga tentang cara
mengetahui - Mengganti rokok dengan berhenti merokok
bahaya permen - Anjurkan keluarga untuk
merokok - Menghindari menunggu mengungkap kembali
- Bergaul dengan orang- cara berhenti merokok
orang baik - Anjurkan keluarga untuk
saling mengingatkan

17
untuk tidak merokok
- Anjurkan keluarga untuk
mengganti rokok dengan
permen
- Anjurkan keluarga untuk
mengurangi konsumsi
rokok dengan membuat
jadwal untuk membatasi
konsumsi rokok

IMPLEMENTASI dan EVALUASI


No. Waktu Implementasi Evaluasi
1. 10-08- Mendiskusikan - S : Ibu. U menceritakan tentang
2019 masalah dalam keluarganya, ia menceritakan bahwa belum

keluarga bisa merawat (memandikan) anaknya


sehingga selalu meminta bantuan kepada
keluarga maupun tetangganya. Ibu U juga
mengatakan bahwa Bapak P sejak muda
sampai sekarang mempunyai kebiasaan
merokok dan susah sekali
menghilangkan kebiasaannya ini. Bapak
P selalu merokok baik saat bekerja,
setelah makan, atau saat menonton
televisi. Bapak P mengatakan kalau
tidak merokok bibir terasa tidak
nyaman. Bapak P mengatakan sehari
menghabiskan kurang lebih 10 batang
rokok.

18
- O : Terlihat baju anaknya yang belum
diganti karena menunggu tetangganya dulu.
Bapak P tampak sedang merokok saat
dilakukan pengkajian, gigi putih
kekuningan, terdapat karang gigi, dan
bibir agak kehitaman.
A:
P:
2. 10-08- Memberikan S :Ibu U mengatakan sudah paham dan
2019 pendidikan kesehatan bisa memandikan anaknya
dan O: Ibu U sudah berani memandikan
mendemonstrasikan bayinya dengan dampingan tenaga
cara merawat bayi kesehatan
(memandikan dan A: Masalah teratasi
perawatan kulit) P: Pertahankan intervensi.
kepada orang tua
bayi.
3. 11-08- Memberikan S :Bapak P mengatakan mulai mengurangi
2019 pendidikan kesehatan rokok
tentang cara berhenti Ibu U selalu mengingatkan bapak P jika
merokok misalnya ingin membeli rokok
dengan mengganti O: Bapak P mampu menjelaskan cara-
rokok dengan permen cara berhenti merokok
atau membuat jadwal A: Masalah teratasi
untuk membatasi P: Pertahankan intervensi.
konsumsi rokok.

19

Anda mungkin juga menyukai