I. PENDAHULUAN
Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan
oleh pola gaya hidup, meningkatkatnya social ekonomi dan bertambahnya harapan
hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun saat ini
penyakit tidak menular ( PTM ) terus mengalami peningkatan dan melebihi penyakit
menular.
II. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus
Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit tidak menular (PTM) terjadi akibat berbagai
faktor resiko seperti merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi
minuman beralkohol. Faktor resiko tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan
fisiologis di dalam tubuh manusia, sehingga menjadi faktor resiko antara lain tekanan
darah meningkat, gula darah meningkat, kolesterol darah meningkat dan obesitas.
Selanjutnya dalam waktu yang relatif lama terjadi PTM.
PTM dapat di cegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang
tidak sehat,kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor resiko relative lebih murah bila di bandingkan dengan biaya
pengobatan PTM. Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah
PTM, bagi masyarakat sehat, yang mempunyai faktor resiko dan bagi penyandang PTM,
dengan tujuan bagi yang belum memiliki faktor resikoagar tidak timbul faktor resiko
PTM, kemudian bagi yang mempunyai faktor resiko diupayakan agar kondisi faktor
resiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM , dan bagi
yang sudah menyandang PTM, untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian
dini serta meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan
dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan
untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan faktor resiko
PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini di sebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (
Posbindu ) PTM.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini, pemantauan faktor resiko PTM serta tindak lanjut dini yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin dan periodic. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat
meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM sehingga
peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditujukan dengan adanya
perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan tidak hanya pada saat sakit melainkan juga pada keadaan sakit.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
faktor resiko PTM.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM
2. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
3. Terlaksananya tindak lanjut dini
VIII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan posbindu dianggarkan pada dana alokasi khusus BOK tahun
2020 ,adapun perincian nya adalah sebagai berikut :