Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM

DOSEN PEMBIMBING

M Agus Budianto, S.Th.I., M.Ag.

DISUSUN OLEH

Istigfarin Meilidia Azhar (19630042)

Wahyu Edy Syahputra (19630086)

Widi Artha Poerwanto (19630040)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SAINTEK

KIMIA

2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT yaang telah memberi yang telah memberi
karunia-Nya. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul “Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Hukum.”
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi,
baik itu yang dating dari kami maupun yang datang dari luar. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah berkat bantuan
kecerdasan serta nikmat sehat dari Allah sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang kami dapatkan dari
berbagai sumber informasi jurnal serta buku.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi baiknya penulisan dimasa
yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 2 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……...................... …….. …….. …….. i


DAFTAR ISI …...…….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah … …….. …….. …….. …….. 1
1.2. Rumusan Masalah ... …….. …….. …….. …….. …….. 1
1.3. Tujuan . …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kedudukan Pancasila sebagai Sumber
Hukum Di Indonesia ...….. …….. …….. …….. …….. 3
2.2. Isi dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945 …. …….. 5
2.3. Sistem Ketatanegaraaan Indonesia Sebelum dan
Sesudah Amandemen UUD 1945 …….. …….. …….. 8
BAB 3 PENUTUP
3.1. KESIMPULAN …………..…….……... …….. …….. 10
3.2. SARAN . …….... ………. ..…….. ..…….. ……… ………. ………. 11
DAFTAR PUSTAKA ... …….. …….. …... …….. …….. …….. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 menyatakan bahwa ”Pancasila


merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas
menyebutkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sebagai
berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara
adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila
sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara,
sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.
Mengenai pasal tersebut hendaknya Pancasila harus benar benar menjadi
acuan Hukum Bangsa Indonesia.
Berbagai kebijakan hukum juga belum mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dari Pancasila yang menumbuhkan rasa
kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai pencerminan adanya
kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai perbedaan pandangan,
suku, agama, keyakinan, ras dan budaya yang disertai kualitas kejujuran yang
tinggi, saling menghargai, saling menghormati, non diskriminatif dan persamaan
di hadapan hukum. Tanpa Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah
mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini.
Tampaknya, Pancasila khususnya Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum masih kurang dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia.
Padahal, maraknya korupsi, suap, main hakim sendiri, anarkis, sering terjadinya
konflik dan perpecahan, dan adanya kesenjangan sosial saat ini, kalau
diruntut lebih disebabkan belum dipahaminya, dihayati, dan diamalkannya
Pancasila.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian kedudukan pancasila sebagai sumber hukum di Indonesia?
2. Apa isi dan kedudukan pembukaan UUD 1945?
3. Apa sistem ketatanegaraaan Indonesia sebelum dan sesudah Amandemen
UUD 1945?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian kedudukan pancasila sebagai sumber hukum di
Indonesia.
2. Mengetahui isi dan kedudukan pembukaan UUD 1945.
3. Mengetahui sistem ketatanegaraaan Indonesia sebelum dan sesudah
Amandemen UUD 1945.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kedudukan Pancasila sebagai Sumber Hukum Di Indonesia

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum juga mengandung arti
bahwa semua sumber hukum atau peraturan-peraturan, mulai dari UUD 1945, Tap
MPR, Undang- Undang, Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang), PP (Peraturan Pemerintah), Keppres (Keputusan Presiden), dan seluruh
peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus berpijak pada Pancasila sebagai
landasan hukumnya.
Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh
bertentangan dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh
produk hukum yang ada di Negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara
otomatis produk hukum itu tidak berlaku lagi. Karena sumber dari segala sumber
hukum yaitu Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila tidak bisa diubah dan tidak boleh
diubah.
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat
atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi
Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar
nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain
perkataan. Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan
Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam
segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila.
Maka pancasila merupakan sumber hukum di Indonesia, pancasila merupakan
sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara
Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilayah, beserta
pemerintah Negara
Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi

3
suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai,
norma serta kaidah, baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum
dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis
atau Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan
mengikat secara hukum.
Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia
maka Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu
Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam
pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada
akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD 1945, serta hukum positif
lainnya.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi
bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah
namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai
bidang dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai sumber hukum di Indonesia yang bermula dari Pancasila


dasar negara dari sisi yuridisnya. Pranarka (1985) menyatakan bahwa dengan
diangkatnya Pancasila sebagai dasar negara menjadikan Pancasila sebagai sumber.
Secara leksikal, istilah sumber berarti tempat keluar, asal (yang berarti sumber
dari segala sesuatu yang berupa tulisan, naskah, dokumen dll), jadi sumber hukum
adalah tempat asal atau tempat keluar pengambilan hukum. Menurut Hamidi
(2006), sumber hukum dibedakan menjadi 2 yaitu sumber hukum material dan
sumber hukum formal. Sumber hukum material adalah suatu keyakinan/perasaan
hukum individu dan pendapat umum yang menetukan isi hukum. Dengan
demikian keyakinan/perasaan hukum individu (selaku anggota masyarakat) dan
juga pendapat umum yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan hukum. Sedangkan sumber hukum formal adalah bentuk atau
kenyataan dimana kita dapat menemukan hukum yang berlaku. Jadi karena
bentuknya itulah yang menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui dan ditaati.
Adapun yang termasuk sumber hukum formal adalah :
(1). Undang-Undang

4
(2). Kebiasaan atau hukum tak tertulis
(3). Yuresprudensi
(4). Traktat
(5). doktrin.
setiap hukum di Indonesia yang lahir di Indonesia harus berdasarkan pada
Pancasila dengan memuat konsistensi isi mulai dari panjang atas sampai yang
paling rendah hirarkinya.
Dengan mempelajari bab ini, kompetensi dasar yang diinginkan adalah peserta
didik mampu:
1. Mengidentifikasi kedudukan Pnacasila dalam sistem hukum di Indonesia.
2. Menganalisis hubungan antara Pancasila dan konstitusi negara Indonesia,
dan
3. Menerima Pncasila sebagai sumber hukum nasional.

2.2 Isi dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdiri atas empatalinea, dan setiap
alinea memiliki spesifikasi jika ditinjau berdasarkanisinya. Alinea pertama, kedua,
dan ketiga memuat segolongan pernyataan yang tidak memiliki hubungan kausal
organis denganpasal-pasalnya. Bagian tersebut memuat serangkaian pernyataan
yangmenjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya
NegaraIndonesia.Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitanya dengan
tertibhukum indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental yaitu :
a) Memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib
hukumIndonesia.
b) Memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum
tertinggi.
Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar NegaraRepublik
Indonesia . pada hakikatnya merupakan suatu dasar danasas kerohanian dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam penyusunan tertib hukum
indonesia. Maka kedudukan paancasila sebagaimana tercantum dalam
pembukaaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum
indonesia.Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan undang-undang

5
dasar1945 ditetapkan oleh PPKI tgl 18 agustus 1945. Inti dari pembukaan UUD
1945, pada hakiketnya terdapat dalam alenia IV. Sebab segala aspek
penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdasarkan pancasila terdapat dalam
pembukaan alinea IV. Oleh karena itu dalam pembukaan itulah sejarah formal
yuridis pancasila ditetapkan sebagaidasar filsafat negara republik indonesia.
Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945menyatakan
bahwa pokok pekiran itu meliputi suasana kebatinan dariundang-undang dasar
negara indonesia serta mewujudkan cita-citahukum, yang menguasai hukum dasar
tertulis (UUD) dan hukumdasar tidak tertulis (confensi), selanjutnya pokok
pikiran itudijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945. Maka dapatlah di simpulkan
bahwa suasana kebathinan undang-undang dasaar 1945. Tidak lain di jiwai atau
bersumber pada dasar filsafat negara pancasila. Pengertianinilah yang
menunjukkan kedudukan dan fungsi pancasila sebagaidasar negara republik
indonesia. Oleh karena itu secara formal yuridispancasila di tetapkan sebagidsar
filsafat negara republik indonesia.Maka hubungan antara pembukaan UUD 1945
dengan pancasila bersifat timbal balik sebagi berikut (Iskandar, 2015):
1. Hubungan formal
Dengan di cantumkannya secara formal didalampembukaan UUD 1945 maka
pancasila memperoleh kedudukansebagai norma dasar hukum positif. Denagn
demikian tatkehidupan bertatanegara tidak hanya bertopang kepada asas-asas
sosial, ekonomo, politik, akan tetapi dalam perpaduaanyyadenagn keseluruhan
asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas-
asas kenegaraan yangunsurnya berdampak pada pancasila.Jadi berdasarkan tempat
terdapatnya pancasila secaraformal dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Bahwa rumusan pancasila sebagi dasar negara republikindonesia adalah
seperti yang tercantum dalam pembukaanUUD 1945 alinea IV.
2) Bahwa pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertianilmiah, merupakan
pokok kaidah negara yang fundamental.dan terhadap tertib hukum
indonesia mempunyai 2 macamkeduduikan yaitu:
a. Sebagai dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 itulah yang
memberikan faktor-faktor mutlak. Bagi adanyahukum tertip hukum
indonesia.

6
b. Memasukkan dirinya dalam tertib hukum tersebut sebagihukum
tertinggi.
3) Bahwa dengan demikian pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi selain sebagai muqaddimahdari UUD 1945 dalam kesatuan
yang tidak dapat di pisahkan jiaka berkedudukan sebagai sesuatu yang
bereksistensisendiri, yang hakekat kedudukan hukum nya berbeda
denagnpasal-pasal nya. Karena pembukaan UUD 1945 yang intinyaadalah
pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD1945, bahkan sebagi
sumber.
4) Dengan demikian pancasila dapat disimpulakan mempunyaihakekat, sifat,
kedudukan dan fungsi sebagi pokok kaedahnegara yang hundamental,
yang menjelmakan dirinyasebagai dasar kelangsungan hidup negara
republik indnesia yang di proklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945.
5) Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945, dengandemikian mempnyai
kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah ydan terlekat pada
kelangsunagn hidup negarrepublik indonesia.Dengan demikian pancasila
sebagi substansi esensial dari pembukaan dan mendapatkan kedudukan
formal yuridis dalampembukaan, sehingga baik rumusan maupun
yuridiksinya sebagiddasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam
pembukaanUUD 1945. Maka perumusan yang menyimpang dari
pembukaantersebut adalah sama halnya dengan mengubah secara tidak
sahpembukaan UUD 1945, bahkan berdasarkan hukum positifsekalipun
dan hal ini sebagimana yang di tentukan dalamketetapan MPRS no
XX/MPRS/1966
2. Hubungan material
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selainhubungan yang
bersifat formal, sebagaimana yang dijelaskan diatas juga hubungan secara
material sebagai berikut:Bila kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila
secarakronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah
dasar filsafat Pancasila baru kemudian pembukaanUUD 1945. Setelah pada
sidang pertama pembukaan UUD 1945BPUPKI membicarakan dasar filsafat
negara pancasila.Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesiapembukaan

7
UU/D 1945 adalah sebagai tertib hukum yangtertinggi, adapun tertib hukum
Indonesia bersumberkan pada Pancasila. Hal ini berarti secara material tertib
hukum Indonesiadijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila sebagai tertib sumber hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber
materi sumber bentuk dan sifat.Selain itu dalam hubunganya dengan hakikat dan
kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah dasar.

2.3 Sistem Ketatanegaraaan Indonesia Sebelum dan Sesudah Amandemen UUD


1945
Sistem ketatanegaraan diartikan sebagai susunan kenegaraan, yaitu segala
sesuatu yang berkenaan dengan organisasi Negara, baik yang menyangkut tentang
susunan dan kedudukan lembaga-lembaga Negara maupun yang berkaitan dengan
tugas dan wewenangnya masing-masing maupun hubungan satu sama lain.
Selanjutnya, apabila sistem ketatanegaraan dikaitkan dengan sistem
ketatanegaraan Indonesia maka dapat diartikan sebagai susunan ketatanegaraan
Indonesia, yaitu segala sesuatu yang berkenaan dengan susunan organisasi Negara
Republik Indonesia, baik yang menyangkut susunan dan kedudukan lembaga-
lembaga Negara, tugas dan wewenang maupun hubungannya satu sama lain
menurut UUD 1945.
1. Sistem pemeritahan Indonesia sebelum amandemen
Sistem pemerintahan Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum
diamandemen tertuang dalam penjelasan UUD 1945 yang membahas 7
kunci pokok sistem pemerintahan negara Indonesia yaitu (Muhaimin,
2007):
a. Negara Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum
(rechtsstaat).
b. Sistem konstitusional.
c. Kekuasaan tertinggi di tangan MPR.
d. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi
dibawah MPR.
e. Presiden bertanggung jawab kepada DPR

8
f. Menteri negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung
jawab terhadap DPR.
g. Kekuasaan kepala negara tak terbatas.
Berdasarkan 7 kunci pokok diatas, Indonesia sebelum melakukan
amandemen menganut system pemerintahan Presidensial.
2. Sistem pemerintahan Indonesia sesudah amandemen
Setelah amandemen system pemerintahan Indonesia mengalami
perubahan pokok-pokok kunci pemerintahan, yaitu (Wahyu, 2000):
a. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas dan
wilayah negara terbagi menjadi beberapa provinsi.
b. Bentuk pemerintahan adalah republik.
c. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
d. Kaninet atau Menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab
kepada presiden.
e. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan
peradilan dibawahnya.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber hukum yang paling mendasar dari negara Republik Indonesia
adalah Pancasila. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia,
termasuk hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan dasar hukum pancasila, akan
tercipta jiwa yang menjunjung tinggi keadilan social dan tidak bertentangan
dengan norma-norma hukum yang berlaku. Pancasila sebagai sumber hukum di
Indonesia yang bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat didalam
hubungannya antar anggota masyarakat yang lain, sehingga di harapkan mampu
menjamin sebuah kepastian hukum. Sebagai generasi muda, kita harus
mengamalkan Pancasila sebagai sumber hukum yaitu dengan cara memaknai
Pancasila itu sendiri.
Pengertian UUD 1945 ialah hukum tertulis atu keseluruhan naskah yang
terdiri dari dantersusun atas tiga bagian yaitu pembukaan, batang tubuh, dan
penjelasan. Pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 itu
terdapat dalam makn atiap-tiap alinea pembukaan UUD 1945. Pokok pikiran
terdiri atas empat pokok pikiran yaitu, Persatuan, Keadilan sosial, Kerakyatan,
dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sistem Ketatanegaraan dapat diartikan sebagai suatu bentuk hubungan
antar lembaga negara dalam mengatur kehidupan bernegara. Sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia pada masa sebelum Amandemen UUD 1945
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari system ketatanegaraan
sebelum Amandemen ialah sistem ketatanegaraannya lebih terarah dan
pemerintah hanya fokus pada target yang telah ditentukan sebelumnya serta
Kekurangannya ialah tidak ada campur tangan rakyat dalam menentukan
kebijakan sehingga dalam pembuatan system ketatanegaraan hanya
menguntungkan pihak-pihak yang berkuasa. Sedangkan sesudah Amandemen

10
UUD 1945 sistem ketatanegaraan Republik Indonesia lebih mengutamakan
aspirasi rakyat daripada pihak-pihak yang berkuasa. Namun di balik itu, tidak
terarahnya system ketatanegaraan tersebut karena terlalu banyak yang ditargetkan.
Pada intinya, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia telah melalui alur
waktu yang panjang. Alur waktu yang lambat laun menyeret Republik Indonesia
untuk melakukan penyesuaian dan perubahan-perubahan baru dalam sistem
ketatanegaraannya. Perubahan-perubahan ini mempunyai landasan hukum yang
jelas yang tertuang dalam Amandemen-amandemen UUD 1945. Dalam setiap
perubahan-perubahan, Negara Republik Indonesia selalu berusaha menjadi lebih
baik yang meskipun pada kenyataannya masih saja terdapat kekurangan-
kekurangan pada setiap perubahan tersebut.

3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam hal pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan
saran yangmembangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hamidi. 2006. Falsafah Negara dan Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :


Prestasi Pustaka.
Iskandar. 2015. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Muhaimin. 2007. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Cirebon :
Grasindo.
Pranarka. 1985. Pendidikan Pancasila. Surabaya : IAIN SA Press.
Wahyu. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai