Anda di halaman 1dari 156

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Bandung


Identitas Mata Pelajaran : CNC
Kelas/Semester : XI / 4
Materi : Menerapkan teknik pemesinan frais CNC
Pokok

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Mesin pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

1
KI-4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-dasar Teknik Mesin. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.8. Menerapkan teknik pemesinan frais CNC
4.8. Menggunakan teknik pemesinan frais CNC
 Indikator pencapaian kompetensi ranah kognitif (tingkat aplikasi, C3 Bloom).
3.8.1. Menjelaskan pengertian ukuran fungsional.
3.8.2. Menjelaskan pengertian ukuran non fungsional.
3.8.3. Menjelaskan pengertian ukuran pembantu.
3.8.4. Cara pemberian ukuran pada bagian yang sempit:
a. Menjelaskan cara pemberian pada bagian yang sempit dengan garis strip miring 45°.
b. Menjelaskan cara pemberian pada bagian yang sempit dengan tanda titik.
c. Menjelaskan cara pemberian pada bagian yang sempit dengan aturan detail.

2
3.8.5. Ketentuan pemberian ukuran pada bagian yang sempit:
a. Menjelaskan ketentuan kemiringan garis strip pengganti anak panah pada garis ukur yang sempit dan berhimpitan harus 45°.
b. Menjelaskan ketentuan titik pengganti anak panah pada garis ukur yang sempit dan berhimpitan harus ± 0,5 mm.
c. Ketentuan cara pemberian pada bagian yang sempit dengan aturan detail :
1) Menjelaskan ketentuan pada aturan detail, bagian yang akan didetailkan harus dilingkari oleh lingkaran tipis dengan tebal
garis 0,35 mm.
2) Menjelaskan ketentuan bagian yang akan didetailkan pada aturan detail harus diberi keterangan dengan huruf kapital.
3) Menjelaskan ketentuan gambar detail pada aturan detail harus dibuat dengan skala yang lebih besar dari gambar utama.
4) Menjelaskan ketentuan gambar detail pada aturan detail harus disertai lingkaran tipis dengan tebal garis 0,35 mm.
5) Menjelaskan ketentuan gambar detail pada aturan detail harus disertai keterangan dengan huruf kapital yang diikuti oleh
perbandingan skala di dalam kurung seperti contoh berikut: A ( 5 : 1 ).
3.8.6. Cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer):
a. Menjelaskan cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan kombinasi panjang dan sudut.
b. Menjelaskan cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan kombinasi simbol dan panjang.
c. Menjelaskan cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan panjang dan sudut terpisah.
3.8.7. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer):
a. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan kombinasi panjang dan sudut:
1) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi panjang dan sudut, ukuran panjang dan ukuran
sudut harus dicantumkan beriringan pada garis ukur yang sama.

3
2) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi panjang dan sudut, garis proyeksi ukuran harus
ditarik tegak lurus dari bidang yang diukur.
b. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan kombinasi simbol dan panjang:
1) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi simbol dan panjang, simbol dan ukurannya
harus dicantumkan beriringan pada garis penunjuk yang sama.
2) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi simbol dan panjang harus menggunakan garis
penunjuk yang menunjuk bidang kemiringan yang diukur.
c. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan panjang dan sudut terpisah:
1) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah, ukuran panjang dan ukuran
sudut harus dicantumkan terpisah.
2) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah, garis proyeksi ukuran untuk
panjang harus dibuat tegak lurus dengan bidang yang diukur.
3) Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah, garis proyeksi ukuran untuk
sudut harus dibuat mengikuti bentuk sudut.
3.8.8. Menjelaskan cara pemberian ukuran ulir.
3.8.9. Ketentuan pemberian ukuran ulir:
a. Menjelaskan ketentuan garis ukur untuk penampang ulir harus ditarik pada garis ¾ lingkaran tipis/garis ulir dengan tebal 0,35
mm.

4
b. Menjelaskan ketentuan garis ukur untuk panjang ulir harus ditarik dari mulai pangkal ulir hingga akhir ulir yaitu pada garis
tipis 0,35 mm.
c. Menjelaskan ketentuan pencantuman angka dan ukuran ulir harus meliputi simbol ulir, ukuran diameter nominal ulir dan kisar
ulir.
3.8.10. Menjelaskan cara pemberian ukuran dengan garis penunjuk.
3.8.11. Ketentuan pemberian ukuran dengan garis penunjuk:
a. Menjelaskan ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan titik jika berakhir di dalam benda.
b. Menjelaskan ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan anak panah jika berakhir pada garis batas benda.
c. Menjelaskan ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan anak panah jika berakhir pada garis tipis.
3.8.12. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada gambar simetri.
3.8.13. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada gambar simetri, garis ukuran dibatasi oleh satu anak panah dengan ujung yang
lain harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu.
3.8.14. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada radius.
3.8.15. Ketentuan pemberian ukuran pada radius:
a. Menjelaskan ketentuan garis ukur harus diakhiri di titik pusat lingkaran.
b. Menjelaskan ketentuan garis ukur pada radius besar harus dibuat zig-zag.
c. Menjelaskan ketentuan titik pusat lingkaran pada radius besar, harus diperlihatkan dengan tanda +.
d. Menjelaskan ketentuan pencantuman ukuran (huruf dan angka) radius harus sejajar dengan garis ukur.
3.8.16. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan khusus.

5
3.8.17. Ketentuan pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan khusus:
a. Menjelaskan ketentuan garis pengerjaan khusus harus digambarkan dengan garis strip-titik tebal 0,7 mm.
b. Menjelaskan ketentuan posisi garis pengerjaan khusus harus digambarkan ± 2 mm di atas permukaan benda.
c. Menjelaskan ketentuan permukaan yang dikerjakan khusus harus diberi garis penunjuk yang menempel pada garis pengerjaan
khusus.
d. Menjelaskan ketentuan permukaan yang dikerjakan khusus harus diberi keterangan pengerjaan khusus apa yang diberikan.
e. Menjelaskan ketentuan penggambaran garis pengerjaan khusus untuk panjang tertentu harus disertai ukuran atau jarak tertentu.
3.8.18. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada bola.
3.8.19. Ketentuan pemberian ukuran pada bola:
a. Menjelaskan ketentuan simbol diameter pada diameter bola harus disertai S (SØ).
b. Menjelaskan ketentuan simbol radius pada radius bola harus disertai S (SR).
c. Menjelaskan ketentuan garis ukur harus diakhiri di titik pusat bola.
d. Menjelaskan ketentuan pencantuman ukuran (huruf dan angka) radius bola harus sejajar dengan garis ukur.
3.8.20. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada tali busur.
3.8.21. Ketentuan pemberian ukuran pada tali busur:
a. Menjelaskan ketentuan bentuk garis ukur harus lurus sesuai dengan tali busur yang diukur.
b. Menjelaskan ketentuan penunjukkan panjang tali busur harus disertai dengan penunjukkan radius atau jari-jari busurnya.
3.8.22. Menjelaskan cara pemberian ukuran dengan huruf referensi.
3.8.23. Ketentuan pemberian ukuran dengan huruf referensi:

6
a. Menjelaskan ketentuan bidang atau bagian yang diukur harus diberi garis penunjuk.
b. Menjelaskan ketentuan huruf referensi harus dicantumkan ± 1 mm di atas garis penunjuk.
c. Menjelaskan ketentuan ukuran (simbol dan angka) harus dicantumkan dengan huruf referensi dengan posisi di dekat benda
yang diberi ukuran.
3.8.24. Menjelaskan cara pemberian ukuran ketirusan.
3.8.25. Ketentuan pemberian ukuran ketirusan:
a. Menjelaskan ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus menggunakan garis penunjuk.
b. Menjelaskan ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus mencantumkan ketirusan beserta angka perbandingan
ketirusannya.
c. Menjelaskan ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus mencantumkan diameter besar, diameter kecil dan panjang
tirusnya.
3.8.26. Menjelaskan cara menghitung angka perbandingan ketirusan.
3.8.27. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada gambar sebagian.
3.8.28. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada gambar sebagian, garis ukuran dibatasi oleh satu anak panah dengan ujung yang
lain harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu atau perpotongan simetri pada sebagian gambar yang dihilangkan.
3.8.29. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan.
3.8.30. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan, garis ukuran dibatasi oleh satu anak panah
dengan ujung yang lain harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu.
3.8.31. Menjelaskan cara pemberian ukuran lubang pasak.

7
3.8.32. Ketentuan pemberian ukuran lubang pasak:
a. Menjelaskan ketentuan penunjukkan ukuran lubang pasak harus digambarkan dengan proyeksi sebagian dari penampang
lubang yang diberi alur pasak.
b. Menjelaskan ketentuan penunjukkan ukuran tinggi pasak harus meliputi ukuran lubang dan tinggi alur pasaknya.
3.8.33. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada ujung miring.
3.8.34. Ketentuan pemberian ukuran pada ujung miring:
a. Menjelaskan ketentuan garis benda pada ujung miring harus diperpanjang dengan garis tipis hingga membentuk sudut.
b. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada ujung miring harus pada kemiringan yang pendek kurang dari 1 mm.
3.8.35. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada ujung radius.
3.8.36. Ketentuan pemberian ukuran pada ujung radius:
a. Menjelaskan ketentuan garis benda pada ujung radius harus diperpanjang dengan garis tipis hingga membentuk sudut.
b. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran pada ujung radius harus pada radius yang kecil R kurang dari 1 mm.
3.8.37. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada sudut.
3.8.38. Ketentuan pemberian ukuran pada sudut:
a. Menjelaskan ketentuan garis proyeksi ukuran harus digambar miring sesuai dengan bentuk sudut.
b. Menjelaskan ketentuan garis ukur harus digambar melengkung sepanjang jarak antara kedua garis proyeksi ukuran.
c. Menjelaskan ketentuan posisi pencantuman ukuran sudut harus selalu berada ± 1 mm di atas garis ukur.
d. Menjelaskan ketentuan angka pencantuman ukuran sudut harus disertai simbol derajat.
3.8.39. Menjelaskan cara pemberian ukuran bagian yang tidak sesuai skala gambar.

8
3.8.40. Ketentuan pemberian ukuran bagian yang tidak sesuai skala gambar:
a. Menjelaskan ketentuan angka ukuran pada gambar yang tidak terselang harus menggunakan garis bawah.
b. Menjelaskan ketentuan angka ukuran pada gambar yang terselang tidak harus menggunakan garis bawah.
c. Menjelaskan ketentuan garis batas gambar terselang harus menggunakan garis bebas tipis 0,35 mm.
3.8.41. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian yang sama.
3.8.42. Ketentuan pemberian ukuran untuk bagian yang sama:
a. Menjelaskan ketentuan pencantuman ukuran lingkaran yang sama harus menggunakan garis penunjuk.
b. Menjelaskan ketentuan pencantuman ukuran lingkaran yang sama, jumlah lingkaran, angka dan simbol ukuran harus ditulis
beriringan (4 x Ø6).
c. Menjelaskan ketentuan pencantuman ukuran panjang yang sama harus menggunakan garis ukur total (4 x 10).
d. Menjelaskan ketentuan pencantuman ukuran panjang yang sama harus dituliskan pada satu garis ukur yang berbeda.
3.8.43. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian luar benda.
3.8.44. Ketentuan pemberian ukuran untuk bagian luar benda:
a. Menjelaskan ketentuan urutan pencantuman ukuran harus berdasarkan proses pengerjaanya.
b. Menjelaskan ketentuan urutan pencantuman ukuran harus dimulai dari panjang bagian yang paling pendek.
3.8.45. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian dalam benda.
3.8.46. Ketentuan pemberian ukuran untuk bagian dalam benda:
a. Menjelaskan ketentuan urutan pencantuman ukuran harus berdasarkan proses pengerjaanya.
b. Menjelaskan ketentuan urutan pencantuman ukuran harus dimulai dari panjang bagian yang paling pendek.

9
3.8.47. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk ketebalan.
3.8.48. Ketentuan pemberian ukuran untuk ketebalan:
a. Menjelaskan ketentuan ketebalan bagian yang akan ditunjukkan harus diberi garis penunjuk yang diakhiri dengan sebuah titik.
b. Menjelaskan ketentuan ketebalan bagian yang akan ditunjukkan harus diberi huruf referensi t (tebal) dan ukuran tebalnya
(mis, t = 5).
c. Menjelaskan ketentuan ukuran diameter titik harus ± 1 mm.
3.8.49. Menjelaskan cara pemberian ukuran pada busur.
3.8.50. Ketentuan pemberian ukuran pada busur:
a. Menjelaskan ketentuan bentuk garis ukur harus melengkung sesuai dengan lengkungan busur yang diukur.
b. Menjelaskan ketentuan penunjukkan ukuran (angka dan huruf) harus disertai ARC kemudian diikuti panjang busur yang
ditentukan (ARC 100).
c. Menjelaskan ketentuan penunjukkan panjang busur harus disertai dengan penunjukkan radius atau jari-jari busurnya.
3.8.51. Menjelaskan cara pemberian ukuran pendakian pada benda.
3.8.52. Ketentuan pemberian ukuran pendakian pada benda:
a. Menjelaskan ketentuan penunjukkan pendakian/kemiringan suatu benda harus menggunakan garis penunjuk.
b. Menjelaskan ketentuan penunjukkan pendakian/kemiringan suatu benda harus mencantumkan simbol pendakian/kemiringan
beserta angka perbandingan pendakian/kemiringannya.
3.8.53. Menjelaskan cara menghitung angka perbandingan pendakian/kemiringan suatu benda.
3.8.54. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk satu pandangan utama.

10
3.8.55. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran dengan satu pandangan utama harus pada benda bubutan dengan bentuk sederhana dan
benda dengan tebal benda yang relatif tipis.
3.8.56. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk dua pandangan utama.
3.8.57. Menjelaskan ketentuan pemberian ukuran dengan dua pandangan utama harus pada benda yang lebih kompleks dari benda yang
ditampilkan dengan satu pandangan.
3.8.58. Menjelaskan cara pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama.
3.8.59. Menjelaskan ketentuan pemberian pemberian ukuran dengan tiga pandangan utama harus pada benda yang lebih kompleks dari
benda yang ditampilkan dengan satu dan dua pandangan.

 Indikator pencapaian kompetensi ranah psikomotor (tingkat presisi, P3 Dave).


Pekerjaan Ke -1:
Mengerjakan pemberian ukuran pada bagian yang sempit, kemiringan (chamfer), ulir luar, gambar satu pandangan utama
pada sebuah poros berulir.
a) Persiapan:
1. Alat:
- Menyiapkan pensil F.
- Menyiapkan pensil H.
- Menyiapkan penghapus pensil.
- Menyiapkan jangka.

11
- Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10.
- Menyiapkan serutan pensil.
- Menyiapkan meja gambar.
- Menyiapkan busur derajat.
2. Bahan:
- Menyiapkan soal gambar poros berulir.
- Menyiapkan kertas gambar A4.
b) Keselamatan Kerja:
1. Untuk Manusia:
- Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar.
- Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
- Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
2. Untuk Alat:
- Menggunakan pensil F sesuai fungsinya.
- Menggunakan pensil H sesuai fungsinya.
- Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan jangka sesuai fungsinya.
- Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai fungsinya.
- Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya.

12
- Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya.
- Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya.
3. Untuk Bahan:
- Menjaga soal gambar poros berulir agar rapih.
- Menjaga kertas gambar A4 agar rapih.
4. Untuk Tempat Kerja:
- Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
- Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
c) Langkah Kerja:
1. Membaca soal gambar poros berulir.
2. Mengukur dimensi poros berulir pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Menggambar poros berulir utuh dengan satu pandangan utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
6. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran alur/celah di kepala poros berulir menggunakan aturan pemberian ukuran pada bagian yang sempit
(didetailkan) dengan skala 2 : 1.
b. Mencantumkan ukuran bagian pinggul poros berulir menggunakan aturan pemberian ukuran pada kemiringan (chamfer).

13
c. Mencantumkan ukuran ulir pada poros menggunakan aturan pemberian ukuran ulir luar dengan jenis ulir metrik, diameter
nominal ulir 20 mm dan kisar 1,5 mm.
7. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
8. Membuat etiket lengkap.
d) Hasil Kerja:
1. Gambar Poros berulir utuh dengan skala 1 : 1.
2. Garis ulir tipis kontinyu sesuai standar ISO.
3. Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
4. Gambar Poros berulir disertai garis sumbu sesuai standar ISO.
5. Pencantuman ukuran alur/celah sempit 4 mm detail dengan skala 2 : 1 sesuai standar ISO.
6. Pencantuman ukuran pinggul poros / kemiringan (chamfer) 2 x 45° sesuai standar ISO.
7. Pencantuman ukuran ulir luar M 20 x 1,5 sesuai standar ISO.
8. Pencantuman ukuran-ukuran lain yang diperlukan lengkap.
9. Etiket lengkap.
10. Gambar bersih.
11. Kertas gambar rapih.
e) Waktu Kerja: ± 100 menit.

Pekerjaan Ke -2:

14
Mengerjakan pemberian ukuran dengan garis penunjuk, simetri, radius, pengerjaan khusus (frais) pada sebuah badan kunci
cekam.
a) Persiapan:
1. Alat:
- Menyiapkan pensil F.
- Menyiapkan pensil H.
- Menyiapkan penghapus pensil.
- Menyiapkan jangka.
- Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10.
- Menyiapkan serutan pensil.
- Menyiapkan meja gambar.
- Menyiapkan busur derajat.
2. Bahan:
- Menyiapkan soal gambar badan kunci cekam.
- Menyiapkan kertas gambar A4.
b) Keselamatan Kerja:
1. Untuk Manusia:
- Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar.
- Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.

15
- Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
2. Untuk Alat:
- Menggunakan pensil F sesuai fungsinya.
- Menggunakan pensil H sesuai fungsinya.
- Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan jangka sesuai fungsinya.
- Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai fungsinya.
- Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya.
- Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya.
3. Untuk Bahan:
- Menjaga soal gambar badan kunci cekam agar rapih.
- Menjaga kertas gambar A4 agar rapih.
4. Untuk Tempat Kerja:
- Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
- Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
c) Langkah Kerja:
1. Membaca soal gambar badan kunci cekam.
2. Mengukur dimensi badan kunci cekam pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.

16
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Menggambar badan kunci cekam utuh dengan satu pandangan utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
6. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran alur/celah sempit di kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran dengan garis
penunjuk.
b. Mencantumkan ukuran diameter kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran pada bagian simetri.
c. Mencantumkan ukuran busur pada kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran radius.
d. Mencantumkan ukuran profil segiempat pada badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran dengan pengerjaan
yaitu difrais.
7. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
8. Membuat etiket lengkap.
d) Hasil Kerja:
1. Gambar badan kunci cekam utuh dengan skala 1 : 1.
2. Garis silang profil segiempat tipis kontinyu sesuai standar ISO.
3. Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
4. Gambar badan kunci cekam disertai garis sumbu sesuai standar ISO.
5. Pencantuman ukuran alur/celah sempit 4 mm menggunakan garis penunjuk sesuai standar ISO.
6. Pencantuman ukuran diameter kepala badan kunci cekam Ø 50 mm menggunakan aturan simetri sesuai standar ISO.

17
7. Pencantuman ukuran busur pada kepala badan kunci cekam R5 menggunakan aturan radius sesuai standar ISO.
8. Pencantuman ukuran profil segiempat pada badan kunci cekam menggunakan tanda pengerjaan (difrais) sesuai standar ISO.
9. Pencantuman ukuran-ukuran lain yang diperlukan lengkap.
10. Etiket lengkap.
11. Gambar bersih.
12. Kertas Gambar rapih.
e) Waktu Kerja: ± 100 menit.

Pekerjaan Ke -3:
Mengerjakan pemberian ukuran pada bola, tali busur, huruf referensi, dan ketirusan pada sebuah poros tirus.
a) Persiapan:
1. Alat:
- Menyiapkan pensil F.
- Menyiapkan pensil H.
- Menyiapkan penghapus pensil.
- Menyiapkan jangka.
- Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10.
- Menyiapkan serutan pensil.
- Menyiapkan meja gambar.

18
- Menyiapkan busur derajat.
2. Bahan:
- Menyiapkan soal gambar poros tirus.
- Menyiapkan kertas gambar A4.
b) Keselamatan Kerja:
1. Untuk Manusia:
- Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar.
- Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
- Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
2. Untuk Alat:
- Menggunakan pensil F sesuai fungsinya.
- Menggunakan pensil H sesuai fungsinya.
- Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan jangka sesuai fungsinya.
- Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai fungsinya.
- Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya.
- Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya.
3. Untuk Bahan:

19
- Menjaga soal gambar poros tirus agar rapih.
- Menjaga kertas gambar A4 agar rapih.
4. Untuk Tempat Kerja:
- Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
- Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
c) Langkah Kerja:
1. Membaca soal gambar poros tirus.
2. Mengukur dimensi poros tirus pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Menggambar gambar poros tirus utuh dengan satu pandangan utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
6. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran diameter pada kepala poros tirus menggunakan ukuran diameter bola.
b. Mencantumkan ukuran busur pada badan poros tirus menggunakan ukuran panjang tali busur.
c. Mencantumkan ukuran diameter lubang pada badan poros tirus menggunakan huruf referensi.
d. Mencantumkan ukuran bagian tirus pada badan poros menggunakan aturan ketirusan.
7. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
8. Membuat etiket lengkap.
d) Hasil Kerja:

20
1. Gambar poros tirus dengan skala 1 : 1.
2. Gambar poros disertai garis sumbu sesuai standar ISO.
3. Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
4. Pencantuman ukuran diameter bola Ø 40 mm sesuai standar ISO.
5. Pencantuman ukuran tali busur 29 mm pada badan poros sesuai standar ISO.
6. Pencantuman ukuran dua lubang (Ø 10 mm) pada badan poros menggunakan huruf referensi sesuai standar ISO.
7. Pencantuman ukuran ketirusan 1 : 4 pada badan poros sesuai standar ISO.
8. Pencantuman ukuran-ukuran lain yang diperlukan lengkap.
9. Etiket lengkap.
10. Gambar bersih.
11. Kertas gambar rapih.
e) Waktu Kerja: ± 100 menit.

Pekerjaan Ke -4:
Mengerjakan pemberian ukuran pada gambar sebagian, gambar yang hilang akibat pengerjaan, dan lubang pasak pada
sebuah bakalan roda gigi.
a) Persiapan:
1. Alat:
- Menyiapkan pensil F.

21
- Menyiapkan pensil H.
- Menyiapkan penghapus pensil.
- Menyiapkan jangka.
- Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10.
- Menyiapkan serutan pensil.
- Menyiapkan meja gambar.
- Menyiapkan busur derajat.
2. Bahan:
- Menyiapkan soal gambar bakalan roda gigi.
- Menyiapkan kertas gambar A4.
b) Keselamatan Kerja:
1. Untuk Manusia:
- Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar.
- Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
- Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
2. Untuk Alat:
- Menggunakan pensil F sesuai fungsinya.
- Menggunakan pensil H sesuai fungsinya.
- Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya.

22
- Menggunakan jangka sesuai fungsinya.
- Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai fungsinya.
- Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya.
- Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya.
3. Untuk Bahan:
- Menjaga soal gambar bakalan roda gigi agar rapih.
- Menjaga kertas gambar A4 agar rapih.
4. Untuk Tempat Kerja:
- Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
- Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
c) Langkah Kerja:
1. Membaca soal gambar bakalan roda gigi.
2. Mengukur dimensi bakalan roda gigi pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Membuat gambar pandangan depan bakalan roda gigi menggunakan aturan gambar sebagian menggunakan skala 1 : 1.
6. Membuat gambar lubang pasak pada pandangan depan dengan aturan potongan lokal.
7. Membuat gambar pandangan samping kiri dari lubang pasak dengan skala 1 : 1.

23
8. Membuat gambar dua pandangan bakalan roda gigi menggunakan aturan proyeksi eropa.
9. Membuat simbol proyeksi eropa dalam etiket.
10. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran diameter bakalan roda gigi menggunakan aturan gambar sebagian.
b. Mencantumkan ukuran diameter lubang poros menggunakan aturan gambar yang hilang akibat pengerjaan.
c. Mencantumkan ukuran alur pasak menggunakan aturan lubang pasak.
11. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
12. Membuat etiket lengkap.
d) Hasil Kerja:
1. Gambar pandangan depan bakalan roda gigi menggunakan aturan gambar sebagian menggunakan skala 1 : 1.
2. Gambar lubang pasak pada pandangan depan dengan aturan potongan lokal sesuai standar ISO.
3. Gambar pandangan samping kiri dari lubang pasak dengan skala 1 : 1.
4. Gambar dua pandangan bakalan roda gigi menggunakan aturan proyeksi eropa.
5. Gambar simbol proyeksi eropa pada etiket.
6. Pencantuman ukuran diameter bakalan roda gigi (Ø 200 mm) menggunakan aturan gambar sebagian sesuai standar ISO.
7. Pencantuman ukuran diameter lubang poros (Ø 50 mm) menggunakan aturan gambar yang hilang akibat pengerjaan sesuai
standar ISO.
8. Pencantuman ukuran lubang pasak 58 mm sesuai standar ISO.
9. Ukuran lain yang diperlukan dicantumkan lengkap.

24
10. Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
11. Gambar bakalan roda gigi disertai garis sumbu tipis sesuai standar ISO.
12. Etiket lengkap.
13. Gambar bersih.
14. Kertas gambar rapih.
e) Waktu Kerja: ± 100 menit.

Pekerjaan Ke -5:
Mengerjakan pemberian ukuran pada ujung miring, ujung radius, sudut, bagian yang tidak sesuai skala gambar, bagian
yang sama, bagian luar benda, bagian dalam benda, gambar dengan dua pandangan utama pada sebuah balok beralur.
a) Persiapan:
1. Alat:
- Menyiapkan pensil F.
- Menyiapkan pensil H.
- Menyiapkan penghapus pensil.
- Menyiapkan jangka.
- Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10.
- Menyiapkan serutan pensil.
- Menyiapkan meja gambar.

25
- Menyiapkan busur derajat.
2. Bahan:
- Menyiapkan soal gambar balok beralur.
- Menyiapkan kertas gambar A4.
b) Keselamatan Kerja:
1. Untuk Manusia:
- Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar.
- Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
- Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
2. Untuk Alat:
- Menggunakan pensil F sesuai fungsinya.
- Menggunakan pensil H sesuai fungsinya.
- Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan jangka sesuai fungsinya.
- Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai fungsinya.
- Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya.
- Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya.
3. Untuk Bahan:

26
- Menjaga soal gambar balok beralur agar rapih.
- Menjaga kertas gambar A4 agar rapih.
4. Untuk Tempat Kerja:
- Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
- Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
c) Langkah Kerja:
1. Membaca soal gambar balok beralur.
2. Mengukur dimensi balok beralur pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Membuat gambar pandangan depan balok beralur dengan skala 1 : 1.
6. Membuat gambar pandangan samping kanan balok beralur dengan skala yang diperpendek.
7. Membuat gambar lubang pada pandangan samping kanan balok beralur dengan menggunakan aturan potongan lokal.
8. Membuat gambar dua pandangan balok beralur menggunakan aturan proyeksi amerika.
9. Membuat simbol proyeksi amerika dalam etiket.
10. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran bagian ujung miring balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada ujung miring.
b. Mencantumkan ukuran bagian ujung radius balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada ujung radius.
c. Mencantumkan ukuran bagian sudut balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada sudut.

27
d. Mencantumkan ukuran panjang balok beralur pada pandangan samping kanan menggunakan aturan pemberian ukuran yang
tidak sesuai dengan skala gambar.
e. Mencantumkan ukuran diameter 4 lubang pada pandangan depan menggunakan aturan pemberian ukuran bagian yang
sama.
f. Mencantumkan ukuran bagian-bagian dalam benda menggunakan aturan pemberian ukuran bagian dalam benda.
g. Mencantumkan ukuran bagian-bagian luar benda menggunakan aturan pemberian ukuran bagian dalam benda.
h. Mencantumkan ukuran pada dua pandangan benda menggunakan aturan pemberian ukuran pada dua pandangan utama.
11. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
12. Membuat etiket lengkap.
d) Hasil Kerja:
1. Gambar pandangan depan balok beralur dengan skala 1 : 1.
2. Gambar pandangan samping kanan balok beralur dengan skala yang diperpendek.
3. Gambar lubang pada pandangan samping kanan balok beralur dengan menggunakan aturan potongan lokal sesuai standar ISO.
4. Gambar dua pandangan menggunakan aturan proyeksi amerika.
5. Gambar simbol proyeksi amerika pada etiket.
6. Pencantuman ukuran ujung miring (10 mm) sesuai standar ISO.
7. Pencantuman ukuran ujung radius (16 mm) sesuai standar ISO.
8. Pencantuman ukuran sudut (127°) sesuai standar ISO.

28
9. Pencantuman ukuran panjang balok beralur (100 mm) menggunakan aturan bagian yang tidak sesuai skala gambar sesuai standar
ISO.
10. Pencantuman ukuran diameter 4 lubang (Ø 6 mm) menggunakan aturan bagian yang sama sesuai standar ISO.
11. Pencantuman ukuran bagian dalam benda sesuai standar ISO.
12. Pencantuman ukuran bagian luar benda sesuai standar ISO.
13. Pencantuman ukuran pada dua pandangan utama sesuai aturan ISO.
14. Pencantuman ukuran lain yang diperlukan lengkap.
15. Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
16. Gambar balok beralur disertai garis sumbu tipis sesuai standar ISO.
17. Etiket lengkap.
18. Gambar bersih.
19. Kertas gambar rapih.
e) Waktu Kerja: ± 100 menit.

Pekerjaan Ke -6:
Mengerjakan pemberian ukuran untuk ketebalan benda, busur, pendakian benda, gambar tiga pandangan utama pada
sebuah pelat penahan.

29
a) Persiapan:
1. Alat:
- Menyiapkan pensil F.
- Menyiapkan pensil H.
- Menyiapkan penghapus pensil.
- Menyiapkan jangka.
- Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10.
- Menyiapkan serutan pensil.
- Menyiapkan meja gambar.
- Menyiapkan busur derajat.
2. Bahan:
- Menyiapkan soal gambar pelat penahan.
- Menyiapkan kertas gambar A4.
b) Keselamatan Kerja:
1. Untuk Manusia:
- Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar.
- Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
- Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
2. Untuk Alat:

30
- Menggunakan pensil F sesuai fungsinya.
- Menggunakan pensil H sesuai fungsinya.
- Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan jangka sesuai fungsinya.
- Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai fungsinya.
- Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya.
- Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya.
- Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya.
3. Untuk Bahan:
- Menjaga soal gambar pelat penahan agar rapih.
- Menjaga kertas gambar A4 agar rapih.
4. Untuk Tempat Kerja:
- Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
- Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan kotoran hasil menggambar.
c) Langkah Kerja:
1. Membaca soal gambar pelat penahan.
2. Mengukur dimensi pelat penahan pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.

31
5. Membuat gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1.
6. Membuat gambar pandangan samping kiri pelat penahan dengan skala 1 : 1.
7. Membuat gambar pandangan atas pelat penahan dengan skala 1 : 1.
8. Membuat gambar lubang pada pandangan samping kiri pelat penahan dengan menggunakan garis tipis putus-putus.
9. Membuat gambar tiga pandangan menggunakan aturan proyeksi eropa.
10. Membuat simbol proyeksi eropa pada etiket.
11. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran tebal benda menggunakan aturan pemberian ukuran ketebalan benda.
b. Mencantumkan ukuran busur menggunakan aturan pemberian ukuran pada panjang busur.
c. Mencantumkan ukuran bagian miring menggunakan aturan pemberian ukuran pada pendakian benda.
d. Mencantumkan ukuran pada tiga pandangan benda menggunakan aturan pemberian ukuran pada tiga pandangan utama.
12. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
13. Membuat etiket dibuat lengkap.
d) Hasil Kerja:
1. Gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1.
2. Gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1.
3. Gambar pandangan samping kiri pelat penahan dengan skala 1 : 1.
4. Gambar pandangan atas pelat penahan dengan skala 1 : 1.
5. Gambar lubang pada pandangan samping kiri pelat penahan dengan menggunakan garis tipis putus-putus.

32
6. Gambar tiga pandangan menggunakan aturan proyeksi eropa.
7. Gambar simbol proyeksi eropa pada etiket.
8. Pencantuman ukuran ketebalan benda t = 5 mm sesuai standar ISO.
9. Pencantuman panjang busur (ARC 16 mm) sesuai standar ISO.
10. Pencantuman ukuran pendakian 1 : 3 sesuai standar ISO.
11. Pencantuman ukuran pada tiga pandangan utama sesuai standar ISO.
12. Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
13. Etiket lengkap.
14. Gambar bersih.
15. Kertas gambar rapih.
e) Waktu Kerja: ± 100 menit.

 Indikator pencapaian kompetensi ranah afektif (tingkat mewatak, A5 Krathwohl).


1. Ketentuan pemberian ukuran pada bagian yang sempit:
a. Menaati ketentuan kemiringan garis strip pengganti anak panah pada garis ukur yang sempit dan berhimpitan harus 45°.
b. Menaati ketentuan titik pengganti anak panah pada garis ukur yang sempit dan berhimpitan harus ± 0,5 mm.
c. Ketentuan cara pemberian pada bagian yang sempit dengan aturan detail :
1) Menaati ketentuan pada aturan detail, bagian yang akan didetailkan harus dilingkari oleh lingkaran tipis dengan tebal garis
0,35 mm.

33
2) Menaati ketentuan bagian yang akan didetailkan pada aturan detail harus diberi keterangan dengan huruf kapital.
3) Menaati ketentuan gambar detail pada aturan detail harus dibuat dengan skala yang lebih besar dari gambar utama.
4) Menaati ketentuan gambar detail pada aturan detail harus disertai lingkaran tipis dengan tebal garis 0,35 mm.
5) Menaati ketentuan gambar detail pada aturan detail harus disertai keterangan dengan huruf kapital yang diikuti oleh
perbandingan skala di dalam kurung seperti contoh berikut: A ( 5 : 1 ).
2. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer):
a. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan kombinasi panjang dan sudut:
1) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi panjang dan sudut, ukuran panjang dan ukuran sudut
harus dicantumkan beriringan pada garis ukur yang sama.
2) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi panjang dan sudut, garis proyeksi ukuran harus
ditarik tegak lurus dari bidang yang diukur.
b. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan kombinasi simbol dan panjang:
1) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi simbol dan panjang, simbol dan ukurannya harus
dicantumkan beriringan pada garis penunjuk yang sama.
2) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi simbol dan panjang harus menggunakan garis
penunjuk yang menunjuk bidang kemiringan yang diukur.
c. Ketentuan pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dengan panjang dan sudut terpisah:
1) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah, ukuran panjang dan ukuran sudut
harus dicantumkan terpisah.

34
2) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah, garis proyeksi ukuran untuk panjang
harus dibuat tegak lurus dengan bidang yang diukur.
3) Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah, garis proyeksi ukuran untuk sudut
harus dibuat mengikuti bentuk sudut.
3. Ketentuan pemberian ukuran ulir:
a. Menaati ketentuan ketentuan garis ukur untuk penampang ulir harus ditarik pada garis ¾ lingkaran tipis/garis ulir dengan tebal
0,35 mm.
b. Menaati ketentuan garis ukur untuk panjang ulir harus ditarik dari mulai pangkal ulir hingga akhir ulir yaitu pada garis tipis
0,35 mm.
c. Menaati ketentuan pencantuman angka dan ukuran ulir harus meliputi simbol ulir, ukuran diameter nominal ulir dan kisar ulir.
4. Ketentuan pemberian ukuran dengan garis penunjuk:
a. Menaati ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan titik jika berakhir di dalam benda.
b. Menaati ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan anak panah jika berakhir pada garis batas benda.
c. Menaati ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan anak panah jika berakhir pada garis tipis (contoh garis ukur).
5. Menaati ketentuan pemberian ukuran pada gambar simetri, garis ukuran dibatasi oleh satu anak panah dengan ujung yang lain
harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu.
6. Ketentuan pemberian ukuran pada radius:
a. Menaati ketentuan garis ukur harus diakhiri di titik pusat lingkaran.
b. Menaati ketentuan pada radius besar, garis ukur harus dibuat zig-zag.

35
c. Menaati ketentuan pada radius besar, titik pusat lingkaran harus diperlihatkan dengan tanda +.
d. Menaati ketentuan pencantuman ukuran (huruf dan angka) radius harus sejajar dengan garis ukur.
7. Ketentuan pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan khusus:
a. Menaati ketentuan garis pengerjaan khusus harus digambarkan dengan garis strip-titik tebal 0,7 mm.
b. Menaati ketentuan posisi garis pengerjaan khusus harus digambarkan ± 2 mm di atas permukaan benda.
c. Menaati ketentuan permukaan yang dikerjakan khusus harus diberi garis penunjuk yang menempel pada garis pengerjaan
khusus.
d. Menaati ketentuan permukaan yang dikerjakan khusus harus diberi keterangan pengerjaan khusus apa yang diberikan.
e. Menaati ketentuan penggambaran garis pengerjaan khusus untuk panjang tertentu harus disertai ukuran atau jarak tertentu.
8. Ketentuan pemberian ukuran pada bola:
a. Menaati ketentuan simbol diameter pada diameter bola harus disertai S (SØ).
b. Menaati ketentuan simbol radius pada radius bola harus disertai S (SR).
c. Menaati ketentuan garis ukur harus diakhiri di titik pusat bola.
d. Menaati ketentuan pencantuman ukuran (huruf dan angka) radius bola harus sejajar dengan garis ukur.
9. Ketentuan pemberian ukuran pada tali busur:
a. Menaati ketentuan bentuk garis ukur harus lurus sesuai dengan tali busur yang diukur.
b. Menaati ketentuan penunjukkan panjang tali busur harus disertai dengan penunjukkan radius atau jari-jari busurnya.
10. Ketentuan pemberian ukuran dengan huruf referensi:
a. Menaati ketentuan bidang atau bagian yang diukur harus diberi garis penunjuk.

36
b. Menaati ketentuan huruf referensi harus dicantumkan ± 1 mm di atas garis penunjuk.
c. Menaati ketentuan ukuran (simbol dan angka) harus dicantumkan dengan huruf referensi dengan posisi di dekat benda yang
diberi ukuran.
11. Ketentuan pemberian ukuran ketirusan:
a. Menaati ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus menggunakan garis penunjuk.
b. Menaati ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus mencantumkan ketirusan beserta angka perbandingan
ketirusannya.
c. Menaati ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus mencantumkan diameter besar, diameter kecil dan panjang
tirusnya.
12. Menaati ketentuan pemberian ukuran pada gambar sebagian, garis ukuran dibatasi oleh satu anak panah dengan ujung yang lain
harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu atau perpotongan simetri pada sebagian gambar yang dihilangkan.
13. Menaati ketentuan pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan, garis ukuran dibatasi oleh satu anak panah
dengan ujung yang lain harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu.
14. Ketentuan pemberian ukuran lubang pasak:
a. Menaati ketentuan penunjukkan ukuran lubang pasak harus digambarkan dengan proyeksi sebagian dari penampang lubang
yang diberi alur pasak.
b. Menaati ketentuan penunjukkan ukuran tinggi pasak harus meliputi ukuran lubang dan tinggi alur pasaknya.
15. Ketentuan pemberian ukuran pada ujung miring:
a. Menaati ketentuan garis benda pada ujung miring harus diperpanjang dengan garis tipis hingga membentuk sudut.

37
b. Menaati ketentuan pemberian ukuran pada ujung miring harus pada kemiringan yang pendek kurang dari 1 mm.
16. Ketentuan pemberian ukuran pada ujung radius:
a. Menaati ketentuan pada ujung radius, garis benda harus diperpanjang dengan garis tipis hingga membentuk sudut.
b. Menaati ketentuan cara pemberian ukuran pada ujung radius harus pada radius yang kecil R kurang dari 1 mm.
17. Ketentuan pemberian ukuran pada sudut:
a. Menaati ketentuan garis proyeksi ukuran harus digambar miring sesuai dengan bentuk sudut.
b. Menaati ketentuan garis ukur harus digambar melengkung sepanjang jarak antara kedua garis proyeksi ukuran.
c. Menaati ketentuan posisi pencantuman ukuran sudut harus selalu berada ± 1 mm di atas garis ukur.
d. Menaati ketentuan angka pencantuman ukuran sudut harus disertai simbol derajat.
18. Ketentuan pemberian ukuran bagian yang tidak sesuai skala gambar:
a. Menaati ketentuan pada gambar yang tidak terselang, angka ukuran harus menggunakan garis bawah.
b. Menaati ketentuan pada gambar yang terselang, angka ukuran tidak harus menggunakan garis bawah.
c. Menaati ketentuan garis batas gambar terselang harus menggunakan garis bebas tipis 0,35 mm.
19. Ketentuan pemberian ukuran untuk bagian yang sama:
a. Menaati ketentuan pencantuman ukuran lingkaran yang sama harus menggunakan garis penunjuk.
b. Menaati ketentuan pencantuman ukuran lingkaran yang sama, jumlah lingkaran, angka dan simbol ukuran harus ditulis
beriringan (4 x Ø6).
c. Menaati ketentuan pencantuman ukuran panjang yang sama harus menggunakan garis ukur total (4 x 10).
d. Menaati ketentuan pencantuman ukuran panjang yang sama harus dituliskan pada satu garis ukur yang berbeda.

38
20. Ketentuan pemberian ukuran untuk bagian luar benda:
a. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus berdasarkan proses pengerjaanya.
b. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus dimulai dari panjang bagian yang paling pendek.
21. Ketentuan pemberian ukuran untuk bagian dalam benda:
a. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus berdasarkan proses pengerjaanya.
b. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus dimulai dari panjang bagian yang paling pendek.
22. Ketentuan pemberian ukuran untuk ketebalan:
a. Menjelaskan ketentuan ketebalan bagian yang akan ditunjukkan harus diberi garis penunjuk yang diakhiri dengan sebuah titik.
b. Menjelaskan ketentuan ketebalan bagian yang akan ditunjukkan harus diberi huruf referensi t (tebal) dan ukuran tebalnya (mis,
t = 5).
c. Menjelaskan ketentuan ukuran diameter titik harus ± 1 mm.
23. Ketentuan pemberian ukuran pada busur:
a. Menaati ketentuan bentuk garis ukur harus melengkung sesuai dengan lengkungan busur yang diukur.
b. Menaati ketentuan penunjukkan ukuran (angka dan huruf) harus disertai ARC kemudian diikuti panjang busur yang ditentukan
(ARC 100).
c. Menaati ketentuan penunjukkan panjang busur harus disertai dengan penunjukkan radius atau jari-jari busurnya.
24. Ketentuan pemberian ukuran pendakian pada benda:
a. Menaati ketentuan penunjukkan pendakian/kemiringan suatu benda harus menggunakan garis penunjuk.

39
b. Menaati ketentuan penunjukkan pendakian/kemiringan suatu benda harus mencantumkan simbol pendakian/kemiringan beserta
angka perbandingan pendakian/kemiringannya.
25. Menaati ketentuan pemberian ukuran dengan satu pandangan utama harus pada benda bubutan dengan bentuk sederhana dan benda
dengan tebal benda yang relatif tipis.
26. Menaati ketentuan pemberian ukuran dengan dua pandangan utama harus pada benda yang lebih kompleks dari benda yang
ditampilkan dengan satu pandangan.
27. Menaati ketentuan pemberian pemberian ukuran dengan tiga pandangan utama harus pada benda yang lebih kompleks dari benda
yang ditampilkan dengan satu dan dua pandangan.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran melalui penerapan metode ceramah, tanya jawab dan explicit instruction, siswa memiliki kompetensi dasar
tentang menerapkan dan pembuatan ukuran sesuai bagian yang berfungsi dan pandangan utama gambar, dengan pencapaian pada domain
kognitif tingkat aplikasi, psikomotor tingkat presisi dan afektif tingkat mewatak.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ukuran fungsional.
2. Pengertian ukuran non fungsional.

40
3. Pengertian ukuran pembantu.
4. Cara pemberian ukuran pada bagian yang sempit.
5. Cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer).
6. Cara pemberian ukuran ulir.
7. Cara pemberian ukuran dengan garis penunjuk.
8. Cara pemberian ukuran pada gambar simetri.
9. Cara pemberian ukuran pada radius.
10. Cara pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan khusus.
11. Cara pemberian ukuran pada bola.
12. Cara pemberian ukuran pada tali busur.
13. Cara pemberian ukuran dengan huruf referensi.
14. Cara pemberian ukuran ketirusan.
15. Cara menghitung angka perbandingan ketirusan.
16. Cara pemberian ukuran pada gambar sebagian.
17. Cara pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan.
18. Cara pemberian ukuran lubang pasak.
19. Cara pemberian ukuran pada ujung miring.
20. Cara pemberian ukuran pada ujung radius.
21. Cara pemberian ukuran pada sudut.

41
22. Cara pemberian ukuran bagian yang tidak sesuai skala gambar.
23. Cara pemberian ukuran untuk bagian yang sama.
24. Cara pemberian ukuran untuk bagian luar benda.
25. Cara pemberian ukuran untuk bagian dalam benda.
26. Cara pemberian ukuran untuk ketebalan.
27. Cara pemberian ukuran pada busur.
28. Cara pemberian ukuran pendakian pada benda.
29. Cara menghitung angka perbandingan pendakian/kemiringan suatu benda.
30. Cara pemberian ukuran untuk satu pandangan utama.
31. Cara pemberian ukuran untuk dua pandangan utama.
32. Cara pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama.

E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
2. Metode Tanya Jawab.
3. Metode Explicit Instruction.
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
1.1. Gambar

42
1.1.1. Gambar mur dan baut tiga dimensi.
1.1.2. Gambar baut dua dimensi.
1.1.3. Gambar poros dengan alur 2 mm.
1.1.4. Gambar poros berulir.
1.1.5. Gambar pengukuran sebuah objek dengan garis penunjuk.
1.1.6. Gambar poros dengan lubang bertingkat.
1.1.7. Gambar poros yang memiliki bidang radius.
1.1.8. Gambar baut dua dimensi yang salah satu bagiannya dikerjakan khusus dengan gerinda.
1.1.9. Gambar batang berkepala bola dua dimensi.
1.1.10. Gambar tali busur sebuah benda.
1.1.11. Gambar pelat yang dibor dengan dua ukuran yang berbeda.
1.1.12. Gambar poros tirus.
1.1.13. Gambar objek simetri yang digambar sebagian.
1.1.14. Gambar lubang pasak pada bakalan roda gigi.
1.1.15. Gambar poros dengan lubang pasak.
1.1.16. Gambar potongan benda yang memiliki ujung miring.
1.1.17. Gambar potongan benda yang memiliki ujung radius.
1.1.18. Gambar pemberian ukuran pada sudut.
1.1.19. Gambar sebuah poros bertingkat.

43
1.1.20. Gambar sebuah plat yang diberikan 4 lubang dengan ukuran yang sama.
1.1.21. Gambar sebuah baut yang di bor pada bagian kepala baut.
1.1.22. Gambar pemberian ukuran untuk bagian dalam benda.
1.1.23. Gambar pelat dengan ketebalan bertingkat tampak samping.
1.1.24. Gambar pemberian ukuran pada busur.
1.1.25. Gambar sebuah lubang pasak bakalan roda gigi.
1.1.26. Gambar sebuah poros dua dimensi.
1.1.27. Gambar pemberian ukuran untuk dua pandangan utama.
1.1.28. Gambar pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama.
1.1.29. Gambar sebuah badan kunci cekam.
1.1.30. Gambar sebuah bakalan roda gigi.
1.1.31. Gambar sebuah balok beralur.
1.1.32. Gambar sebuah pelat penahan.
1.2. Handout dasar pencantuman ukuran.

2. Alat/Bahan Pembelajaran.
2.1. Notebook/PC.
2.2. Proyektor.

44
2.3. Layar.
2.4. Software Presentasi Microsoft Powerpoint.

3. Sumber Pembelajaran.
Juhana & Suratman. (2000). Menggambar Teknik Mesin Dengan Standar ISO. Bandung: CV. Pustaka Grafika.
Kemendikbud. (2013). Gambar teknik, buku teks bahan ajar siswa kelas X semester 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sato & Hartanto. (2003). Menggambar mesin menurut standar ISO. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sueb, W dkk. (2003). Menggambar detail secara rinci. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Winarno, D. (2005). Membaca gambar teknik. Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum, Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu

45
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Pendahuluan  Meminta siswa untuk berdoa dengan dipimpin ketua kelas. - 5 menit
 Mengabsen kehadiran siswa.
 Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional.
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Memberikan gambaran garis besar materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti - - -
Menjelaskan pengertian Guru menampilkan gambar tentang mur dan baut 3 dimensi. siswa diminta Gambar 5 menit
ukuran fungsional. mengamati bagian baut dan mur yang saling bersentuhan dengan pasangannya, 1.1.1
mengamati notifikasi F, diberikan pertanyaan mengenai apakah bagian yang diberi
notifikasi F mempunyai fungsi dengan pasangannya. Siswa diminta menjelaskan
ukuran fungsional.
Menjelaskan pengertian Guru menampilkan gambar tentang mur dan baut 3 dimensi. siswa diminta Gambar 5 menit
ukuran non fungsional. mengamati bagian baut dan mur yang tidak bersentuhan dengan pasangannya, 1.1.1

46
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
mengamati notifikasi NF, diberikan pertanyaan apakah NF berperan pada proses
pembentukan pada bagian F. Siswa diminta menjelaskan ukuran non fungsional.

Menjelaskan pengertian guru menampilkan gambar sebuah baut 2 dimensi yang menggunakan ukuran Gambar 5 menit
ukuran pembantu. pembantu. Siswa diminta memperhatikan pemberian ukuran yang ditunjuk panah, 1.1.2
siswa diberi pertanyaan jika ukuran NF dan F diketahui, apakah ukuran yang
ditunjuk panah bisa diketahui walaupun tidak diberikan ukuran. Siswa diminta
menjelaskan ukuran pembantu/aux.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros dengan alur 2 mm. Siswa diminta memperhatikan Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada notifikasi A, gambar b sebagai pembesaran skala dari notifikasi A, tanda panah cara 1.1.3
bagian yang sempit. pengerjann aturan detail. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran pada
bagian yang sempit.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros dengan alur beruntun 2 mm. Siswa diminta
pemberian ukuran pada memperhatikan bagian yang dilingkari, pemberian ukuran pada yang ditunjuk
bagian yang sempit panah, tanda panah pemberian ukuran beruntun pada gambar a. Siswa diminta
beruntun dengan menjelaskan cara pemberian ukuran pada bagian yang sempit dengan menggunakan
strip miring.

47
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
menggunakan strip
miring
Cara pemberian ukuran Guru menampilkan gambar poros dengan alur beruntun 2 mm. Siswa diminta
pada bagian yang memperhatikan bagian yang dilingkari, pemberian ukuran pada yang ditunjuk
sempit beruntun dengan panah, tanda panah pemberian ukuran beruntun pada gambar a. Siswa diminta
menggunakan titik menjelaskan cara pemberian ukuran pada bagian yang sempit beruntun
menggunakan titik.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar ujung dari ulir yang memiliki kemiringan chamfer 45° Gambar 5 menit
pemberian ukuran menggunakan kombinasi jarak dan sudut. Siswa diminta memperhatikan garis 1.1.4
kemiringan (chamfer) penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut, siswa diberikan pertanyaan
dengan kemiringan 45° bagaimana cara penulisan ukuran champer pada gambar tersebut. Siswa diminta
menggunakan menjelaskan cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer) pada kemiringan 45°
kombinasi jarak dan menggunakan kombinasi jarak dan sudut.
sudut.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar ujung dari ulir yang memiliki kemiringan chamfer 45°
pemberian ukuran menggunakan kombinasi simbol dan jarak. Siswa diminta memperhatikan garis
kemiringan (chamfer) penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut, siswa diberikan pertanyaan
bagaimana cara penulisan ukuran champer pada gambar tersebut. Siswa diminta

48
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
dengan kemiringan 45° menjelaskan cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer) pada kemiringan 45°
menggunakan simbol menggunakan simbol.
cara pemberian ukuran Guru menampilkan gambar ujung dari ulir yang memiliki kemiringan chamfer 30°.
kemiringan (chamfer) Siswa diminta memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar
yang bukan 45° tersebut, siswa diberikan pertanyaan bagaimana cara penulisan ukuran champer
pada gambar tersebut. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran
kemiringan (chamfer) pada kemiringan yang bukan 45°.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros berulir dan sebuah mur. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran ulir. memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut dan gambar 1.1.4
ulir. Siswa diminta mengamati pemberian ukuran yang ditunjuk oleh panah a dan
bagaimana pemberian ukuran ulir segitiga ditunjukkan. Siswa diminta mengamati
pemberian ukuran yang ditunjuk oleh panah b dan bagaimana pemberian ukuran
ulir tersebut ditunjukan. Siswa diminta menjelaskan perbedaan pada pemberian
ukuran a dan b. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran ulir.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar macam ukuran dengan garis petunjuk. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran memperhatikan garis petunjuk yang digunakan dan mengamati ujung pada masing- 1.1.5
dengan garis penunjuk. masing garis penunjuk dan penggunaannya pada jenis benda. Siswa diminta
menjelaskan pemberian ukuran dengan garis petunjuk.

49
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros dengan lubang bertingkat. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut dan 1.1.6
gambar simetri. memperhatikan garis sumbu pada lubang bertingkat. Siswa diminta menjelaskan
cara pemberian ukuran pada gambar simetri.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros yang memiliki bidang radius. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada memperhatikan pemberian ukuran yang ditunjuk oleh panah a dan bagaimana 1.1.7
radius. pemberian ukuran raidus tersebut ditunjukkan. Siswa diminta mengamati pemberian
ukuran yang ditunjuk pleh panah b dan bagaimana pemberian ukuran radius tersebut
ditunjukan. Siswa diminta menjelaskan perbedaan pada pemberian ukuran a dan b.
Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran pada radius.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar baut dua dimensi dengan bagian yang dikerjakan Gambar 5 menit
pemberian ukuran khusus menggunakan gerinda. Siswa diminta memperhatikan garis penunjuk yang 1.1.8
untuk permukaan yang digunakan pada gambar tersebut dan bagian yang dikerjakan secara khusus. Siswa
dikerjakan khusus. diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan
khusus.
Penutup  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu. 5 menit

50
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
 Guru membantu peserta didik menjelaskan hal-hal yang diragukan, sehingga
informasi menjadi benar dan tidak terjadi salah paham.
 Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar
secara aktif .
 Siswa membersihkan ruang belajar.
 Salah satu siswa memimpin doa penutup.

51
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Pendahuluan  Meminta siswa untuk berdoa dengan dipimpin ketua kelas. - 5 menit
 Mengabsen kehadiran siswa.
 Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional.
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Memberikan gambaran garis besar materi yang akan dipelajari.
Kegiatan inti - - -
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar batang berbola dua dimensi. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada memperhatikan bagian yang dilingkari. Siswa diminta memperhatikan pemberian 1.1.9
bola. ukuran yang ditunjuk oleh panah a dan bagaimana ukuran pada bola tersebut
ditunjukkan. Siswa diminta memperhatikan pemberian ukuran yang ditunjuk oleh
anak panah B dan bagaimana ukuran pada bola tersebut ditunjukkan. Siswa diminta
menjelaskan cara pemberian ukuran pada bola.

52
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar pemberian ukuran pada tali busur. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut dan bagian 1.1.10
tali busur. yang diukur serta diminta menjelaskan pengertian tali busur. Siswa diminta
menjelaskan cara pemberian ukuran pada tali busur.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar plat yang dibor dengan dua ukuran yang berbeda. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran diminta memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut dan 1.1.11
dengan huruf referensi. ukuran lubang satu dengan yang lainnya. Siswa diminta memperhatikan notifikasi
X dan Y pada gambar dan menjelaskan pengertiannya. Siswa diminta menjelaskan
cara pemberian ukuran dengan huruf referensi.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros tirus. Siswa diminta memperhatikan garis Gambar 5 menit
pemberian ukuran penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut, bagaimana cara menunjukkan 1.1.12
ketirusan. ketirusan pada benda dan apa yang membedakan dengan ukuran yang biasanya.
Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran ketirusan.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros tirus dan rumus menghitung tirus. Siswa diminta Gambar 5 menit
menghitung angka memperhatikan tanda tanya pada gambar tersebut dan mengamati bagian-bagian 1.1.12
perbandingan ketirusan. notifikasi pada gambar a. siswa diminta menghitung angka ketirusan berdasarkan
rumus yang ditampilkan. Siswa diminta menjelaskan cara menghitung angka
perbandingan ketirusan.

53
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar sebuah objek simetri yang digambar sebagian. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada diminta memperhatikan tanda panah pada gambar tersebut dan memperhatikan 1.1.13
gambar sebagian. ukuran gambar. Siswa diminta menentukan berapakah panjang benda kerja, apakah
sama dengan ukuran sebenarnya atau mengalami pemendekan. Siswa diberi
pertanyaan mengapa gambar tersebut tidak digambar penuh. Siswa diminta
menjelaskan cara pemberian ukuran pada gambar sebagian.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar sebuah lubang pasak pada bakalan roda gigi. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada diminta memperhatikan pemberian ukuran pada bagian yang dilingkari. Siswa 1.1.14
gambar yang hilang diberikan pertanyaan berapakah panjang benda kerja, apakah sama dengan ukuran
akibat pengerjaan. sebenarnya atau mengalami pemendekan. Siswa diberi pertanyaan mengapa
gambar tersebut tidak digambar penuh. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian
ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros dengan lubang pasak. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran memperhatikan pemberian ukuran pada bagian yang dilingkari. Siswa diberi 1.1.15
lubang pasak pertanyaan mengapa pemberian ukuran tidak diberikan pada diameter lingkaran.
Siswa diberi pertanyaan mengapa pemberian ukuran tidak pada bagian pasak saja.
Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran lubang pasak.

54
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar potongan benda yang memiliki ujung miring. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada diminta memperhatikan pada bagian yang dilingkari. Siswa diberi pertanyaan 1.1.16
ujung miring. mengapa pemberian ukuran tidak langsung diberikan pada bagian yang miring.
Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran pada ujung miring.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar potongan benda yang memiliki ujung radius dengan Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada ukuran radius yang lebih kecil dari 1 mm. Siswa diminta memperhatikan pada 1.1.17
ujung radius. bagian yang dilingkari. Siswa diberi pertanyaan mengapa pemberian ukuran tidak
langsung diberikan pada bagian yang radius. Siswa diminta menjelaskan cara
pemberian ukuran pada ujung radius.
Penutup  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu. - 5 menit
 Guru membantu peserta didik menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga
informasi menjadi benar dan tidak terjadi salah paham.
 Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar
secara aktif.
 Siswa membersihkan ruang belajar.
 Salah satu siswa memimpin doa penutup.

55
56
3. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Pendahuluan  Meminta siswa untuk berdoa dengan dipimpin ketua kelas. - 5 menit
 Mengabsen kehadiran siswa.
 Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional.
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Memberikan gambaran garis besar materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti - - -
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar pemberian ukuran pada sudut. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada memperhatikan pada bagian yang dilingkari dan memperhatikan cara pemberian 1.1.18
sudut. ukuran sudut pada bagian yang dilingkari. Siswa diminta menjelaskan cara
pemberian ukuran pada sudut.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar sebuah poros bertingkat. Siswa diminta memperhatikan Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada bagian yang dilingkari dan cara pemberian ukuran pada bagian yang dilingkari. 1.1.19
Siswa diberi pertanyaan berdasarkan gambar, bagian benda seperti apa yang boleh

57
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
bagian yang tidak digambar tidak sesuai skala gambar. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian
sesuai skala gambar. ukuran bagian yang tidak sesuai skala gambar.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar plat yang diberikan 4 lubang dengan ukuran yang sama. Gambar 5 menit
pemberian ukuran Siswa diminta memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut 1.1.20
untuk bagian yang dan bagian yang di bor. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk
sama. bagian yang sama.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar sebuah baut yang di bor pada bagian kepala baut. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran diminta memperhatikan pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar benda. Siswa 1.1.21
untuk bagian luar diberi pertanyaan apakah pemberian ukuran pada gambar dicampur atau dipisah.
benda. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian luar benda.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar sebuah baut yang di bor pada bagian kepala baut. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran diminta memperhatikan pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar benda. Siswa 1.1.21
untuk bagian dalam diberi pertanyaan apakah pemberian ukuran pada gambar dicampur atau dipisah.
benda. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian luar benda.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar plat dengan ketebalan bertingkat tampak samping. Gambar 5 menit
pemberian ukuran Siswa diminta memperhatikan bagian yang di lingkari. Siswa diberi pertanyaan 1.1.23
untuk ketebalan. bagaimana cara mengetahui bahwa bagaian yang dilingkari menunjukkan ketebalan
plat. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk ketebalan.

58
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar pemberian ukuran pada busur. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran pada memperhatikan garis penunjuk yang digunakan pada gambar tersebut. Dan diberi 1.1.24
busur. pertanyaan bagaimana cara mengetahui bahwa gambar disamping menunjukkan
ukuran busur Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran pada busur.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar lubang pasak bakalan roda gigi. Siswa diminta Gambar 5 menit
pemberian ukuran memperhatikan bagian yang dilingkari. Siswa diberi pertanyaan berdasarkan bagian 1.1.25
pendakian pada benda. yang dilingkari apakah perbedaan pendakian dengan tirus. Siswa diberi pertanyaan
bagaimana cara mengetahui bahwa gambar disamping menunjukkan ukuran
pendakian. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran pendakian pada
benda.
Menghitung angka Guru menampilkan gambar poros tirus lengkap dengan notifikasi panjang tirus, Gambar 5 menit
perbandingan diameter kecil, diameter besar, sudut tirus dan rumus cara menghitung kemiringan 1.1.12
pendakian/kemiringan benda. Siswa diminta mengamati tanda tanya pada gambar tersebut dan bagian-
benda. bagian notifikasi pada gambar a. siswa diberi pertanyaan berdasarkan rumus diatas
hitung perbandingan ketirusannya. Siswa diminta menjelaskan cara menghitung
angka perbandingan pendakian/kemiringan benda.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar poros dua dimensi. Siswa diminta memperhatikan Gambar 5 menit
pemberian ukuran gambar pemberian ukuran poros yang ditampilkan dengan satu pandangan saja. 1.1.26

59
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
untuk satu pandangan Siswa diberi pertanyaan apa jenis benda yang dapat ditampilkan dengan satu
utama. pandangan utama jika dilihat dari gambar disamping. Siswa diberi pertanyaan apa
semua ukuran yang dibutuhkan sudah dapat ditampilkan dengan satu pandangan
saja. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk gambar satu
pandangan.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar pemberian ukuran untuk dua pandangan utama. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran diminta memperhatikan gambar pemberian ukuran yang ditampilkan dengan dua 1.1.27
untuk dua pandangan pandangan saja. Siswa diberi pertanyaan apa jenis benda yang dapat ditampilkan
utama. dengan dua pandangan utama jika dilihat dari gambar. Siswa diberi pertanyaan apa
semua ukuran yang dibutuhkan sudah dapat ditampilkan dengan dua pandangan
saja.. Siswa diminta menjelaskan cara pemberian ukuran untuk dua pandangan
utama.
Menjelaskan cara Guru menampilkan gambar pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama. Siswa Gambar 5 menit
pemberian ukuran diminta memperhatikan gambar pemberian ukuran yang ditampilkan dengan tiga 1.1.28
untuk tiga pandangan pandangan. Siswa diberi pertanyaan apa jenis benda yang dapat ditampilkan dengan
utama. tiga pandangan utama jika dilihat dari gambar. Siswa diberi pertanyaan apa semua
ukuran yang dibutuhkan sudah dapat ditampilkan dengan tiga pandangan. Siswa
dapat menjelskan cara pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama.

60
Kegiatan Deskripsi Media Waktu
Penutup  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu. - 5 m
 Guru membantu peserta didik menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga e
informasi menjadi benar dan tidak terjadi salah paham. ni
 Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya. t

 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar
secara aktif.
 Siswa membersihkan ruang belajar .
 Salah satu siswa memimpin doa penutup.

H. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Tes Tertulis
b. Tes Kinerja
c. Penilaian Sikap

2. Bentuk Instrumen dan Instrumen


a. Soal Uraian

61
1) Pertemuan Ke-1
Level
Bobot Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal Soal
Bloom
1. Jelaskan pengertian ukuran fungsional! C2 2 1
2. Jelaskan pengertian ukuran non fungsional! C2 2 2
3. Jelaskan pengertian ukuran pembantu! C2 2 3
4. Jelaskan cara pemberian ukuran pada bagian yang sempit! C3 3 4
5. Jelaskan cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer)! C3 3 5
6. Jelaskan cara pemberian ukuran ulir! C3 3 6
7. Jelaskan cara pemberian ukuran dengan garis penunjuk! C3 3 7
8. Jelaskan cara pemberian ukuran pada gambar simetri! C3 3 8
9. Jelaskan cara pemberian ukuran pada radius! C3 3 9
10. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan khusus! C3 3 10

62
2) Pertemuan Ke-2
Level
Bobot Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal Soal
Bloom
1. Jelaskan cara pemberian ukuran pada bola! C3 3 1
2. Jelaskan cara pemberian ukuran pada tali busur! C3 3 2
3. Jelaskan cara pemberian ukuran dengan huruf referensi! C3 3 3
4. Jelaskan cara pemberian ukuran pada ketirusan! C3 3 4
5. Jelaskan cara menghitung angka perbandingan ketirusan! C3 3 5
6. Jelaskan cara pemberian ukuran pada gambar sebagian! C3 3 6
7. Jelaskan cara pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan! C3 3 7
8. Jelaskan cara pemberian ukuran lubang pasak! C3 3 8
9. Jelaskan cara pemberian ukuran pada ujung miring! C3 3 9
10. Jelaskan cara pemberian ukuran pada ujung radius! C3 3 10

63
3) Pertemuan Ke-3
Level
Bobot Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal Soal
Bloom
1. Jelaskan cara pemberian ukuran pada sudut! C3 3 1
2. Jelaskan cara pemberian ukuran pada bagian yang tidak sesuai skala gambar! C3 3 2
3. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian yang sama! C3 3 3
4. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian luar benda! C3 3 4
5. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk bagian dalam benda! C3 3 5
6. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk ketebalan! C3 3 6
7. Jelaskan cara pemberian ukuran pada busur! C3 3 7
8. Jelaskan cara pemberian ukuran pendakian pada benda! C3 3 8
9. Jelaskan cara menghitung angka perbandingan pendakian/kemiringan suatu benda! C3 3 9
10. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk satu pandangan utama! C3 3 10

64
4) Pertemuan Ke-4
Level
Bobot Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal Soal
Bloom
1. Jelaskan cara pemberiaan ukuran untuk dua pandangan utama! C3 3 1
2. Jelaskan cara pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama! C3 3 2
Jelaskan langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada bagian yang sempit,
3. C3 3 3
kemiringan (chamfer), ulir luar, gambar satu pandangan utama pada sebuah poros berulir!
Jelaskan langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran dengan garis penunjuk, simetri,
4. C3 3 4
radius, pengerjaan khusus (frais) pada sebuah badan kunci cekam!
Jelaskan langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada bola, tali busur, huruf
5. C3 3 5
referensi, dan ketirusan pada sebuah poros tirus!
Jelaskan langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada gambar sebagian, gambar
6. C3 3 6
yang hilang akibat pengerjaan, dan lubang pasak pada sebuah bakalan roda gigi!

65
Level
Bobot Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal Soal
Bloom
Jelaskan langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada ujung miring, ujung radius,
7. sudut, bagian yang tidak sesuai skala gambar, bagian yang sama, bagian luar benda, bagian C3 3 7
dalam benda, gambar dengan dua pandangan utama pada sebuah balok beralur!
Jelaskan langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran untuk ketebalan benda, busur,
8. C3 3 8
pendakian benda, gambar tiga pandangan utama pada sebuah pelat penahan!

b. Soal Gambar
1) Pertemuan Ke-1
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
1. Soal Gambar 1: P3 1

66
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson

Gambar 1. Poros Berulir.


Pengerjaan Soal Gambar 1:
1. Buatlah gambar utuh satu pandangan utama seperti pada soal gambar 1 dengan skala 1:1!
2. Cantumkanlah ukuran-ukuran inti yang ditentukan sebagai berikut:
a. Ukuran alur/celah sempit di kepala Poros Berulir menggunakan aturan pemberian
ukuran pada bagian yang sempit (didetailkan) dengan skala 2:1!
b. Ukuran bagian pinggul poros berulir menggunakan aturan pemberian ukuran pada
kemiringan (chamfer)!
c. Ukuran ulir pada poros menggunakan aturan pemberian ukuran ulir luar dengan jenis
ulir metrik, diameter nominal ulir 20 mm dan kisar 1,5 mm!

67
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
3. Cantumkanlah ukuran-ukuran lain yang diperlukan pada Poros Berulir dengan lengkap!
4. Buatlah etiket gambar untuk soal gambar 1 dengan lengkap!
5. Tulislah judul gambar untuk soal gambar 1 “Poros Berulir”!
6. gambar utuh lengkap dengan ukurannya dalam waktu ± 100 menit!

2) Pertemuan Ke-2
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
1. Soal Gambar 2: P3 2

68
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson

Gambar 2. Badan Kunci Cekam.


Perintah Pengerjaan Soal Gambar 2:
1. Buatlah gambar utuh satu pandangan utama seperti pada soal gambar 2 dengan skala 1:1!
2. Cantumkanlah ukuran-ukuran inti yang ditentukan sebagai berikut:
a. Ukuran alur/celah sempit di kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian
ukuran dengan garis penunjuk!
b. Ukuran diameter kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran
pada bagian simetri!

69
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
c. Ukuran busur pada kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran
radius!
d. Ukuran profil segiempat pada badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian
ukuran dengan pengerjaan yaitu difrais!
3. Cantumkanlah ukuran-ukuran lain yang diperlukan pada badan kunci cekam dengan
lengkap!
4. Buatlah etiket gambar untuk soal gambar 2 dengan lengkap!
5. Tulislah judul gambar untuk soal gambar 2 “Badan Kunci Cekam”!
6. Buatlah gambar utuh lengkap dengan ukurannya dalam waktu ± 100 menit!

70
3) Pertemuan Ke-3
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
Soal Gambar 3:

1. P3 3
Gambar 3. Poros Tirus.
Perintah Pengerjaan Soal Gambar 3:
1. Buatlah gambar utuh satu pandangan utama seperti pada soal gambar 3 dengan skala 1:1!
2. Cantumkanlah ukuran-ukuran inti yang ditentukan sebagai berikut:
a. Ukuran diameter pada kepala poros tirus menggunakan ukuran diameter bola!
b. Ukuran busur pada badan poros tirus menggunakan ukuran panjang tali busur!
c. Ukuran diameter lubang pada badan poros tirus menggunakan huruf referensi!

71
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
d. Ukuran bagian tirus pada badan poros menggunakan aturan ketirusan!
3. Cantumkanlah ukuran-ukuran lain yang diperlukan pada poros berulir dengan lengkap!
4. Buatlah etiket gambar untuk soal gambar 3 dengan lengkap!
5. Tulislah judul gambar untuk soal gambar 3 “Poros Tirus”!
6. Buatlah gambar utuh lengkap dengan ukurannya dalam waktu ± 100 menit!

72
4) Pertemuan Ke-4
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
Soal Gambar 4:

1. P3 4

Gambar 4. Bakalan Roda Gigi.

73
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
Perintah Pengerjaan Soal Gambar 4:
1. Buatlah gambar utuh dua pandangan utama dari bakalan roda gigi dengan ketentuan
penggambaran sebagai berikut:
a. Gambar pandangan depan bakalan roda gigi dengan aturan gambar sebagian
menggunakan skala 1 : 1!
b. Gambar potongan lokal lubang pasak pada bakalan roda gigi!
c. Gambar pandangan samping kiri lubang pasak dengan skala 1 : 1!
d. Gambar dua pandangan menggunakan aturan proyeksi eropa!
e. Cantumkanlah simbol proyeksi eropa pada etiket!
2. Cantumkanlah ukuran-ukuran inti yang ditentukan sebagai berikut:
a. Ukuran diameter bakalan roda gigi menggunakan aturan gambar sebagian!
b. Ukuran diameter lubang poros menggunakan aturan gambar yang hilang akibat
pengerjaan!
c. Ukuran alur pasak menggunakan aturan lubang pasak!
3. Cantumkanlah ukuran-ukuran lain yang diperlukan pada bakalan roda gigi dengan lengkap!
4. Buatlah etiket gambar untuk soal gambar 4 dengan lengkap!

74
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
5. Tulislah judul gambar untuk soal gambar 4 “Bakalan Roda Gigi”!
Buatlah gambar utuh lengkap dengan ukurannya dalam waktu ± 100 menit!

5) Pertemuan Ke-5
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
1. Soal Gambar 5: P3 5

75
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson

Gambar 5. Balok Beralur.


Perintah Pengerjaan Soal Gambar 5:
1. Buatlah gambar utuh dua pandangan utama dari balok beralur dengan ketentuan
penggambaran sebagai berikut:
a. Gambar pandangan depan balok beralur dengan skala 1 : 1!
b. Gambar pandangan samping kanan balok beralur dengan skala yang diperpendek!

76
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
c. Gambar lubang pada pandangan samping kanan balok beralur dengan menggunakan
aturan potongan lokal!
d. Gambar dua pandangan menggunakan aturan proyeksi amerika!
e. Cantumkanlah simbol proyeksi amerika pada etiket!
2. Cantumkanlah ukuran-ukuran inti yang ditentukan sebagai berikut:
a. Ukuran bagian ujung miring balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada
ujung miring!
b. Ukuran bagian ujung radius balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada
ujung radius!
c. Ukuran bagian sudut balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada sudut!
d. Ukuran panjang balok beralur pada pandangan samping kanan menggunakan aturan
pemberian ukuran yang tidak sesuai dengan skala gambar!
e. Ukuran diameter 4 lubang pada pandangan depan menggunakan aturan pemberian
ukuran bagian yang sama!
f. Ukuran bagian-bagian dalam benda menggunakan aturan pemberian ukuran bagian
dalam benda!

77
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
g. Ukuran bagian-bagian luar benda menggunakan aturan pemberian ukuran bagian dalam
benda!
h. Ukuran pada dua pandangan benda menggunakan aturan pemberian ukuran pada dua
pandangan utama!
3. Cantumkanlah ukuran-ukuran lain yang diperlukan pada balok beralur dengan lengkap!
4. Buatlah etiket gambar untuk soal gambar 5 dengan lengkap!
5. Tulislah judul gambar untuk soal gambar 5 “Balok Beralur”!
6. Buatlah gambar utuh lengkap dengan ukurannya dalam waktu ± 100 menit!

6) Pertemuan Ke-6
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
1. Soal Gambar 6: P3 6

78
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson

Gambar 6. Pelat Penahan.


Perintah Pengerjaan Soal Gambar 6:

79
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
1. Buatlah gambar utuh tiga pandangan utama dari pelat penahan dengan ketentuan
penggambaran sebagai berikut:
a. Gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1!
b. Gambar pandangan samping kiri pelat penahan dengan skala 1 : 1!
c. Gambar pandangan atas pelat penahan dengan skala 1 : 1!
d. Gambar lubang pada pandangan samping kiri pelat penahan dengan menggunakan garis
tipis putus-putus!
e. Gambar tiga pandangan menggunakan aturan proyeksi eropa!
f. Cantumkanlah simbol proyeksi eropa pada etiket!
2. Cantumkanlah ukuran-ukuran inti yang ditentukan sebagai berikut:
a. Ukuran tebal benda menggunakan aturan pemberian ukuran ketebalan benda!
b. Ukuran busur menggunakan aturan pemberian ukuran pada panjang busur!
c. Ukuran bagian miring menggunakan aturan pemberian ukuran pada pendakian benda!
d. Ukuran pada tiga pandangan benda menggunakan aturan pemberian ukuran pada tiga
pandangan utama!
3. Cantumkanlah ukuran-ukuran lain yang diperlukan pada pelat penahan dengan lengkap!

80
Level
Nomor
No. Kalimat Soal Taksonomi
Soal
Simpson
4. Buatlah etiket gambar untuk soal gambar 6 dengan lengkap!
5. Tulislah judul gambar untuk soal gambar 6 “Pelat Penahan”!
6. Buatlah gambar utuh lengkap dengan ukurannya dalam waktu ± 100 menit!

c. Kunci Jawaban Soal Uraian


1) Kunci Jawaban Soal Uraian Pertemuan Ke-1
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
1. Ukuran fungsional adalah ukuran yang mempunyai fungsi antara lain dengan pasangannya atau cara kerjanya.
Ukuran non fungsional adalah ukuran yang tidak berfungsi langsung pada pasangannya tetapi berguna untuk proses
2.
pembentukannya.
3. Ukuran pembantu adalah ukuran tambahan sebagai bahan informasi bagi operator.
Cara pemberian ukuran pada bagian yang sempit dapat menggunakan tiga cara yaitu:
4. a. Mengganti anak panah pada garis ukur yang pendek dengan garis setrip miring 45°.
b. Mengganti anak panah pada garis ukur yang pendek dengan titik yang jelas.

81
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
c. Menggunakan aturan detail dengan langkah-langkah berikut:
1) Melingkari bagian yang akan digambar detail dengan lingkaran tipis 0,35 mm.
2) Memberi huruf kapital dekat dengan lingkaran tipis sebagai referensi bagian yang akan didetailkan.
3) Membuat gambar detail yaitu bagian yang dilingkari sebelumnya dengan skala yang lebih besar.
4) Memberikan ukuran, huruf referensi dan skala pembesaran gambar di dalam tanda kurung.
Cara pemberian ukuran kemiringan (chamfer) dapat menggunakan tiga cara yaitu:
a. Khusus untuk kemiringan 45° dapat menggunakan jarak garis lurus yang sejajar dikali kemiringan sudutnya.
b. Khusus untuk kemiringan 45° dapat menggunakan lambang C diikuti jarak garis lurus yang sejajar, maksimum
5.
sampai garis lurus yang sejajar 3 mm.
c. Untuk kemiringan yang bukan 45° pemberian ukurannya diberikan sesuai cara yang umum yaitu menunjukkan jarak
garis lurus dan kemiringan sudutnya secara terpisah.
Cara pemberian ukuran ulir, baik ulir luar maupun ulir dalam adalah dengan menarik garis ukur yang tegak lurus
terhadap diameter terbesar ulir tersebut dengan urutan pemberian keterangan ukuran sebagai berikut:
a. Untuk ukuran ulir ektra halus:
6.
¼ - 32 UNEF
Keterangan: ¼ = Diameter terbesar ulir (inchi), 32 = Jumlah kisar per 1 inchi, UNEF = Jenis ulir (Unified National
Extra Fine / Ulir yang sangat halus pada satuan inchi).

82
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
b. Ukuran ulir dengan profil selain segitiga:
1) Sq 30 x 3
Keterangan: Sq = Lambang ulir bujur sangkar/segiempat, 30 = Diameter terbesar ulir (mm), 3 = Kisar.
2) Tr 40 x 16p4
Keterangan: Tr = Lambang ulir trapesium, 40 = Diameter terbesar ulir (mm), 16p4 = Kisar 16, Gang = 4, Jumlah
gang = 16:4 = 4 gang.
3) St 30 x 6
Keterangan: St = Lambang ulir buttres (profil gergaji), 30 = Diameter terbesar ulir (mm), 6 = Kisar.
c. Ukuran ulir profil segitiga:
1) Cara metrik
M 10 x 1,5
Keterangan: M = Lambang ulir metrik, 10 = Diameter terbesar ulir (mm), 1,5 = Kisar.
2) Cara inchi
¼ - 20 UNC
Keterangan: 1/4 = Diameter terbesar ulir (inchi), 20 = Jumlah kisar per 1 inchi, UNF = Jenis ulir (United National
Coarse / Ulir Normal pada satuan inchi.
7. Cara pemberian ukuran dengan garis penunjuk dapat menggunakan tiga cara yaitu:

83
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
a. Menggunakan garis penunjuk yang diakhiri dengan titik pada pengukuran di dalam benda.
b. Menggunakan garis penunjuk yang diakhiri dengan panah pada pengukuran di garis batas benda.
c. Menggunakan garis penunjuk yang diakhiri tanpa titik atau anak panah pada pengukuran di garis tipis (seperti garis
ukur).
Cara pemberian ukuran pada gambar simetri yaitu dengan cara menarik garis ukur setengahnya saja dengan panjang
8.
garis ukur sedikit melebihi garis sumbu. Anak panah hanya diberikan di salah satu ujung garis ukur saja.
Cara pemberian ukuran pada radius/jari-jari benda dapat menggunakan dua cara yaitu:
a. Pada radius kecil dan besar menggunakan garis penunjuk yang diakhiri tanda panah baik pada pengukuran radius di
luar batas benda maupun di dalam benda dengan pangkal garis penunjuk adalah titik pusat lingkarannya.
9.
b. Pada radius besar menggunakan garis penunjuk yang diakhiri dengan tanda panah baik pada pengukuran radius di
luar batas benda maupun di dalam benda dengan pangkal garis penunjuk adalah titik pusat lingkarannya yang diberi
tanda + garis penunjuk yang dibuat zigzag.
Cara pemberian ukuran untuk permukaan yang dikerjakan khusus yaitu dengan menggunakan garis penunjuk yang
diberikan keterangan pengerjaan khusus yang diberikan (missal digerinda), ujung garis penunjuk menggunakan anak
10.
panah yang menempel pada garis pengerjaan khusus (garis setrip-titik tebal 0,7 mm) dengan panjang tertentu ataupun
panjang keseluruhan pada permukaan yang dikerjakan khusus.

84
2) Kunci Jawaban Soal Uraian Pertemuan Ke-2
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran pada bola yaitu dapat menggunakan dua cara yaitu:
a. Menggunakan penunjukkan radius bola.
Penunjukkan radius bola caranya sama seperti penunjukkan radius pada umumnya, yang membedakan hanya dari
pencantuman lambangnya saja. Radius bola ditunjukkan dengan lambang SR (sphere radius) kemudian diikuti oleh
1.
besar radiusnya seperti SR 20 (radius bola yaitu 20 mm).
b. Menggunakan penunjukkan diameter bola.
Penunjukkan diameter bola menggunakan garis ukur seperti pada umumya yang ditarik tegak lurus dari bagian yang
diukur dengan simbol SØ kemudian diikuti oleh besar diameter bolanya seperti SØ 40 (diameter bola 40 mm).
Cara pemberian ukuran pada tali busur yaitu dengan menggunakan garis ukur yang ditarik tegak lurus dari tali busur
2.
yang diukur yang disertai pula pencantuman ukuran radius lingkaran pada tali busur tersebut secara terpisah.
Cara pemberian ukuran dengan huruf referensi yaitu dengan menggunakan garis penunjuk yang diakhiri dengan tanda
panah pada bagian yang akan diberi ukuran yang kemudian pada pangkal anak panah tersebut diberikan huruf referensi
3. tertentu. Kemudian pada tempat yang berbeda yang masih dekat dengan benda yang diberikan ukurannya dengan
menuliskan kembali huruf referensi yng disertai ukuran dari bagian benda yang ditunjuk seperti X = Ø 25 (diameter
yang ditunjukkan dengan huruf referensi X besarnya 25 mm).

85
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran pada ketirusan yaitu dengan menunjukkan diameter kecil dan diameter besar serta jarak tirusnya
menggunakan garis ukur yang ditarik tegak lurus pada bidang yang diukur. Kemudian ketirusan ditunjukkan dengan
4. menggunakan lambang tirus berupa kerucut dua dimensi yang disertai garis sumbu tipis dengan mencantumkan angka
perbandingan ketirusan seperti 1 : 20 (setiap panjang 20 mm ukuran diameter naik 1 mm menuju diameter terbesar)
pada sebuah garis penunjuk yang diakhiri tanda panah yang menunjuk bidang tirusnya.
Cara menghitung angka perbandingan ketirusan dengan menggunakan rumus berikut:
Dd 1
Ketirusan   2 tg  
5. L y
Keterangan: D = Diameter besar (mm), d = Diameter kecil (mm), L = Panjang tirus (mm), α = Sudut yang terbentuk
pada tirus, 1 : y = Angka perbandingan ketirusan.
Cara pemberian ukuran pada gambar sebagian yaitu dengan cara menarik garis ukur setengahnya saja dengan panjang
6. garis ukur sedikit melebihi garis sumbu atau garis simetri benda. Anak panah hanya diberikan di salah satu ujung garis
ukur saja.
Cara pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan sebagian yaitu dengan cara menarik garis ukur
7. setengahnya saja dengan panjang garis ukur sedikit melebihi garis sumbu atau garis simetri benda. Anak panah hanya
diberikan di salah satu ujung garis ukur saja.

86
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran lubang pasak yaitu dengan menggambarkan terlebih dahulu proyeksi sebagian dari lubang pasak
8. yang akan diberi ukuran, kemudian penunjukkan ukuran lubang pasak harus meliputi ukuran lubang dan tinggi alur
pasaknya (penjumlahan ukuran). Lebar pasak juga dapat dicantumkan pada proyeksi sebagian tersebut.
Cara pemberian ukuran pada ujung miring yaitu dengan memperpanjang dua garis benda yang membentuk kemiringan
9. dengan garis tipis 0,35 mm hingga membentuk sudut, kemudian ditarik garis ukur yang tegak lurus dan diberi ukuran
sesuai dengan ukuran bidang yang diukur.
Cara pemberian ukuran pada ujung radius yaitu dengan memperpanjang dua garis benda yang membentuk radius dengan
10. garis tipis 0,35 mm hingga membentuk sudut, kemudian ditarik garis ukur yang tegak lurus dan diberi ukuran sesuai
dengan ukuran bidang yang diukur.

3) Kunci Jawaban Soal Uraian Pertemuan Ke-3


Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran pada sudut yaitu dengan menggunakan garis proyeksi ukuran yang miring sesuai bentuk
1. sudutnya, kemudian menggambarkan garis ukur yang melengkung menghadap sudut yang diberi ukuran dan
menuliskan ukuran sudut yang disertai simbol derajat di atas garis ukuran dengan jarak ± 1 mm.

87
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran pada bagian yang tidak sesuai skala gambar yaitu dengan menggunakan dua cara:
a. Menggaris bawahi angka ukur untuk gambar yang tidak terselang (terpotong).
2.
b. Memberikan ukuran seperti pada umumnya dengan garis ukur yang tegak lurus untuk gambar yang terselang
(dipotong).
Cara pemberian ukuran untuk bagian yang sama baik itu lubang, jarak, sudut yaitu dengan menggunakan cara penulisan
jumlah bagian yang diberi ukuran yang dikali dengan ukuran bagian yang sama. Penunjukkan ukurannya dengan
3.
menggunakan garis penunjuk yang diakhiri anak panah atau garis ukur seperti pada umumnya sesuai dengan kebutuhan.
Misal 4 x Ø7 artinya jumlah lubang 4 buah dengan ukuran diameter yang sama yaitu 7 mm.
Cara pemberian ukuran untuk bagian luar benda yaitu dengan memperhatikan proses pengerjaannya baik tahapan
4. maupun jenis pekerjaannya, kemudian pencantuman ukuran dimulai dari bagian yang paling pendek/kecil.
Pencantuman ukuran bagian luar dipisahkan dengan ukuran bagian dalam.
Cara pemberian ukuran untuk bagian dalam benda yaitu dengan memperhatikan proses pengerjaannya baik tahapan
5. maupun jenis pekerjaannya, kemudian pencantuman ukuran dimulai dari bagian yang paling pendek/kecil.
Pencantuman ukuran bagian dalam dipisahkan dengan ukuran bagian luar.
Cara pemberian ukuran untuk ketebalan yaitu dapat ditunjukkan dengan garis penunjuk yang diakhiri dengan titik
6.
kemudian dituliskan huruf t (thickness) yang diikuti angka ukur tebalnya seperti t = 5 artinya tebal 5 mm.

88
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran pada busur yaitu dengan menarik garis proyeksi ukuran yang tegak lurus dengan bagian busur
yang diukur dengan garis ukur yang melengkung mengikuti bentuk busur. Simbol ukuran busur yang dicantumkan yaitu
7.
ARC (yang berarti panjang busur) yang diikuti angka ukurnya seperti ARC 100 yang berarti panjang busurnya 100 mm.
Kemudian disertakan pula ukuran radius lingkaran pada pengukuran yang berbeda.
Cara pemberian ukuran pendakian benda yaitu dengan mencantumkan panjang sisi pendek dan sisi panjang serta
panjang pendakian. Kemudian dicantumkan pula simbol pendakian disertai angka perbandingan pendakian dengan garis
8.
penunjuk yang diakhiri dengan anak panah. Missal 1 : 20 (artinya tiap panjang 20 mm, terjadi pendakian sebesar 1 mm
dari sisi pendek menuju sisi panjang.
Cara menghitung angka perbandingan pendakian dengan menggunakan rumus berikut:
H h 1
Pendakian  
9. L x
Keterangan: H = Sisi panjang (mm), h = Sisi pendek (mm), L = Panjang pendakian (mm), 1 : x = Angka perbandingan
pendakian.
Cara pemberian ukuran untuk satu pandangan utama yaitu diutamakan pada benda bubutan, bentuk benda sederhana
10.
dan benda yang relatif tipis. Pemberian ukuran merata dan mampu menunjukkan proses pengerjaan benda.

89
4) Kunci Jawaban Soal Uraian Pertemuan Ke-4
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
Cara pemberian ukuran untuk dua pandangan utama yaitu diutamakan pada benda yang lebih kompleks dari benda yang
dapat ditampilkan dengan dua pandangan. Penyajian benda dapat berupa pandangan depan dan pandangan samping,
1.
atau pandangan depan dan pandangan atas. Pemberian ukuran merata dan mampu menunjukkan proses pengerjaan
benda.
Cara pemberian ukuran untuk tiga pandangan utama yaitu diutamakan pada benda yang lebih kompleks dari benda yang
2. dapat ditampilkan dengan satu dan dua pandangan. Penyajian benda dapat berupa pandangan depan dan pandangan
samping kanankiri dan pandangan atas. Pemberian ukuran merata dan mampu menunjukkan proses pengerjaan benda.
Langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada bagian yang sempit, kemiringan (chamfer), ulir luar, gambar
satu pandangan utama pada sebuah poros berulir:
1. Membaca soal gambar poros berulir.
2. Mengukur dimensi poros berulir pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Menggambar poros berulir utuh dengan satu pandangan utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
6. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.

90
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
a. Mencantumkan ukuran alur/celah di kepala poros berulir menggunakan aturan pemberian ukuran pada bagian
yang sempit (didetailkan) dengan skala 2 : 1.
b. Mencantumkan ukuran bagian pinggul poros berulir menggunakan aturan pemberian ukuran pada kemiringan
(chamfer)!
c. Mencantumkan ukuran ulir pada poros menggunakan aturan pemberian ukuran ulir luar dengan jenis ulir metrik,
diameter nominal ulir 20 mm dan kisar 1,5 mm.
7. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
8. Membuat etiket lengkap.
Langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran dengan garis penunjuk, simetri, radius, pengerjaan khusus (frais)
pada sebuah badan kunci cekam:
1. Membaca soal gambar badan kunci cekam.
2. Mengukur dimensi badan kunci cekam pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
4.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Menggambar badan kunci cekam utuh dengan satu pandangan utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
6. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.

91
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
a. Mencantumkan ukuran alur/celah sempit di kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran
dengan garis penunjuk.
b. Mencantumkan ukuran diameter kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran pada bagian
simetri.
c. Mencantumkan ukuran busur pada kepala badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran radius.
d. Mencantumkan ukuran profil segiempat pada badan kunci cekam menggunakan aturan pemberian ukuran dengan
pengerjaan yaitu difrais.
7. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
8. Membuat etiket lengkap.
Langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada bola, tali busur, huruf referensi, dan ketirusan pada sebuah poros
tirus:
1. Membaca soal gambar poros tirus.
2. Mengukur dimensi poros tirus pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
5.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Menggambar gambar poros tirus utuh dengan satu pandangan utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
6. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai perintah dalam soal.

92
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
a. Mencantumkan ukuran diameter pada kepala poros tirus menggunakan ukuran diameter bola.
b. Mencantumkan ukuran busur pada badan poros tirus menggunakan ukuran panjang tali busur.
c. Mencantumkan ukuran diameter lubang pada badan poros tirus menggunakan huruf referensi.
d. Mencantumkan ukuran bagian tirus pada badan poros menggunakan aturan ketirusan.
7. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
8. Membuat etiket lengkap.
Langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada gambar sebagian, gambar yang hilang akibat pengerjaan, dan
lubang pasak pada sebuah bakalan roda gigi:
1. Membaca soal gambar bakalan roda gigi.
2. Mengukur dimensi bakalan roda gigi pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
6. 4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Membuat gambar pandangan depan bakalan roda gigi menggunakan aturan gambar sebagian menggunakan skala 1
: 1.
6. Membuat gambar lubang pasak pada pandangan depan dengan aturan potongan lokal.
7. Membuat gambar pandangan samping kiri dari lubang pasak dengan skala 1 : 1.
8. Membuat gambar dua pandangan bakalan roda gigi menggunakan aturan proyeksi eropa.

93
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
9. Membuat simbol proyeksi eropa dalam etiket.
10. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran diameter bakalan roda gigi menggunakan aturan gambar sebagian.
b. Mencantumkan ukuran diameter lubang poros menggunakan aturan gambar yang hilang akibat pengerjaan.
c. Mencantumkan ukuran alur pasak menggunakan aturan lubang pasak.
11. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
12. Membuat etiket lengkap.
Langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran pada ujung miring, ujung radius, sudut, bagian yang tidak sesuai
skala gambar, bagian yang sama, bagian luar benda, bagian dalam benda, gambar dengan dua pandangan utama pada
sebuah balok beralur:
1. Membaca soal gambar balok beralur.
7. 2. Mengukur dimensi balok beralur pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
5. Membuat gambar pandangan depan balok beralur dengan skala 1 : 1.
6. Membuat gambar pandangan samping kanan balok beralur dengan skala yang diperpendek.

94
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
7. Membuat gambar lubang pada pandangan samping kanan balok beralur dengan menggunakan aturan potongan
lokal.
8. Membuat gambar dua pandangan balok beralur menggunakan aturan proyeksi amerika.
9. Membuat simbol proyeksi amerika dalam etiket.
10. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.
a. Mencantumkan ukuran bagian ujung miring balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada ujung
miring.
b. Mencantumkan ukuran bagian ujung radius balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada ujung
radius.
c. Mencantumkan ukuran bagian sudut balok beralur menggunakan aturan pemberian ukuran pada sudut.
d. Mencantumkan ukuran panjang balok beralur pada pandangan samping kanan menggunakan aturan pemberian
ukuran yang tidak sesuai dengan skala gambar.
e. Mencantumkan ukuran diameter 4 lubang pada pandangan depan menggunakan aturan pemberian ukuran
bagian yang sama.
f. Mencantumkan ukuran bagian-bagian dalam benda menggunakan aturan pemberian ukuran bagian dalam
benda.
g. Mencantumkan ukuran bagian-bagian luar benda menggunakan aturan pemberian ukuran bagian dalam benda.

95
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
h. Mencantumkan ukuran pada dua pandangan benda menggunakan aturan pemberian ukuran pada dua
pandangan utama.
11. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
12. Membuat etiket lengkap.
Langkah-langkah mengerjakan pemberian ukuran untuk ketebalan benda, busur, pendakian benda, gambar tiga
pandangan utama pada sebuah pelat penahan.
1. Membaca soal gambar pelat penahan.
2. Mengukur dimensi pelat penahan pada soal dengan menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
3. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4.
4. Membuat kolom etiket kosong.
8. 5. Membuat gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1.
6. Membuat gambar pandangan samping kiri pelat penahan dengan skala 1 : 1.
7. Membuat gambar pandangan atas pelat penahan dengan skala 1 : 1.
8. Membuat gambar lubang pada pandangan samping kiri pelat penahan dengan menggunakan garis tipis putus-putus.
9. Membuat gambar tiga pandangan menggunakan aturan proyeksi eropa.
10. Membuat simbol proyeksi eropa pada etiket.
11. Mencantumkan ukuran-ukuran inti yang ditentukan sesuai dengan perintah dalam soal.

96
Nomor
Kunci Jawaban
Soal
a. Mencantumkan ukuran tebal benda menggunakan aturan pemberian ukuran ketebalan benda.
b. Mencantumkan ukuran busur menggunakan aturan pemberian ukuran pada panjang busur.
c. Mencantumkan ukuran bagian miring menggunakan aturan pemberian ukuran pada pendakian benda.
d. Mencantumkan ukuran pada tiga pandangan benda menggunakan aturan pemberian ukuran pada tiga
pandangan utama.
12. Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan lengkap.
13. Membuat etiket dibuat lengkap.

d. Kunci Jawaban Soal Gambar


1) Kunci Jawaban Soal Gambar Pertemuan Ke-1.

97
Nomor
Kunci Jawaban
Soal

1.

98
2) Kunci Jawaban Soal Gambar Pertemuan Ke-2.
Nomor
Kunci Jawaban
Soal

2.

99
3) Kunci Jawaban Soal Gambar Pertemuan Ke-3.
Nomor
Kunci Jawaban
Soal

3.

100
4) Kunci Jawaban Soal Gambar Pertemuan Ke-4.
Nomor
Kunci Jawaban
Soal

4.

101
5) Kunci Jawaban Soal Gambar Pertemuan Ke-5.
Nomor
Kunci Jawaban
Soal

5.

102
6) Kunci Jawaban Soal Gambar Pertemuan Ke-6.
Nomor
Kunci Jawaban
Soal

5.

103
3. Pedoman Penskoran
a. Pedoman penskoran tes uraian
1) Pertemuan Ke-1:
Skor menjawab benar = 1, Skor menjawab salah = 0. Nilai tes uraian teori pertemuan ke-1 (NU1) diperoleh melalui rumus berikut,

 ( Skor x Bobot )  1 
NU 1   
 7 
 
2) Pertemuan Ke-2 dan Ke-3:
Skor menjawab benar = 1, Skor menjawab salah = 0. Nilai tes uraian teori pertemuan ke-2 (NU2) dan pertemuan ke-3 (NU3)
diperoleh melalui rumus berikut,

 ( Skor x Bobot )  2   ( Skor x Bobot )  2 


NU 2    dan N U 3   
 8   8 
   
3) Pertemuan Ke-4:
Skor menjawab benar = 1, Skor menjawab salah = 0. Nilai tes uraian teori pertemuan ke-4 (NU4) diperoleh melalui rumus berikut,

  Skor x Bobot 
NU 4   
 6 
 
b. Pedoman penskoran tes kinerja (gambar)
1) Pertemuan Ke-1:

104
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Persiapan: 1. Menyiapkan pensil F. 1
Alat 2. Menyiapkan pensil H. 1
3. Menyiapkan penghapus pensil. 1
4. Menyiapkan jangka. 1
5. Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10. 1
6. Menyiapkan serutan pensil. 1
7. Menyiapkan meja gambar. 1
8. Menyiapkan busur derajat. 1
Persiapan: 9. Menyiapkan soal gambar poros berulir. 1
Bahan 10. Menyiapkan kertas gambar A4. 1
Keselamatan 11. Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar. 1
Kerja: Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu
12. 1
Manusia menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.

105
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu
13. 1
menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Keselamatan 14. Menggunakan pensil F sesuai fungsinya. 1
Kerja: 15. Menggunakan pensil H sesuai fungsinya. 1
Alat 16. Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya. 1
17. Menggunakan jangka sesuai fungsinya. 1
Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai
18. 1
fungsinya.
19. Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya. 1
20. Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya. 1
21. Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya. 1
Keselamatan 22. Menjaga soal gambar poros berulir agar rapih. 1
Kerja:
23. Menjaga kertas gambar A4 agar rapih. 1
Bahan

106
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Keselamatan Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil
24. 1
Kerja: menggambar.
Tempat Kerja Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan
25. 1
kotoran hasil menggambar.
Langkah 26. Membaca soal gambar poros berulir. 1
Kerja: Mengukur dimensi poros berulir pada soal dengan menggunakan
27. 2
penggaris, busur derajat dan jangka.
28. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4. 2
29. Membuat kolom etiket kosong. 1
Menggambar poros berulir utuh dengan satu pandangan utama di
30. 5
kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
Mencantumkan ukuran alur/celah di kepala poros berulir
31. menggunakan aturan pemberian ukuran pada bagian yang sempit 3
(didetailkan) dengan skala 2 : 1.

107
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Mencantumkan ukuran bagian pinggul poros berulir menggunakan
32. 3
aturan pemberian ukuran pada kemiringan (chamfer).
Mencantumkan ukuran ulir pada poros menggunakan aturan
33. pemberian ukuran ulir luar dengan jenis ulir metrik, diameter 3
nominal ulir 20 mm dan kisar 1,5 mm.
Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan
34. 5
lengkap.
35. Membuat etiket lengkap. 3
Hasil Kerja: 36. Gambar Poros berulir utuh dengan skala 1 : 1. 5
37. Garis ulir tipis kontinyu sesuai standar ISO. 1
Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan
38. 4
perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
39. Gambar Poros berulir disertai garis sumbu sesuai standar ISO. 1

108
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Pencantuman ukuran alur/celah sempit 4 mm detail dengan skala 2
40. 3
: 1 sesuai standar ISO.
Pencantuman ukuran pinggul poros / kemiringan (chamfer) 2 x 45°
41. 3
sesuai standar ISO.
42. Pencantuman ukuran ulir luar M 20 x 1,5 sesuai standar ISO. 3
43. Pencantuman ukuran-ukuran lain yang diperlukan lengkap. 5
44. Etiket lengkap. 3
45. Gambar bersih. 5
46. Kertas gambar rapih. 5
Waktu Kerja: 47. ± 100 menit. 5
Jumlah 96

2) Pertemuan Ke-2:

109
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Persiapan: 1. Menyiapkan pensil F. 1
Alat 2. Menyiapkan pensil H. 1
3. Menyiapkan penghapus pensil. 1
4. Menyiapkan jangka. 1
5. Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10. 1
6. Menyiapkan serutan pensil. 1
7. Menyiapkan meja gambar. 1
8. Menyiapkan busur derajat. 1
Persiapan: 9. Menyiapkan soal gambar badan kunci cekam. 1
Bahan 10. Menyiapkan kertas gambar A4. 1
Keselamatan 11. Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar. 1
Kerja: Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu
12. 1
Manusia menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.

110
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu
13. 1
menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Keselamatan 14. Menggunakan pensil F sesuai fungsinya. 1
Kerja: 15. Menggunakan pensil H sesuai fungsinya. 1
Alat 16. Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya. 1
17. Menggunakan jangka sesuai fungsinya. 1
Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai
18. 1
fungsinya.
19. Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya. 1
20. Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya. 1
21. Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya. 1
Keselamatan 22. Menjaga soal gambar badan kunci cekam agar rapih. 1
Kerja:
23. Menjaga kertas gambar A4 agar rapih. 1
Bahan

111
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Keselamatan Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil
24. 1
Kerja: menggambar.
Tempat Kerja Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan
25. 1
kotoran hasil menggambar.
Langkah 26. Membaca soal gambar badan kunci cekam. 1
Kerja: Mengukur dimensi badan kunci cekam pada soal dengan
27. 2
menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
28. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4. 2
29. Membuat kolom etiket kosong. 1
Menggambar badan kunci cekam utuh dengan satu pandangan
30. 5
utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
Mencantumkan ukuran alur/celah sempit di kepala badan kunci
31. cekam menggunakan aturan pemberian ukuran dengan garis 3
penunjuk.

112
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Mencantumkan ukuran diameter kepala badan kunci cekam
32. 3
menggunakan aturan pemberian ukuran pada bagian simetri.
Mencantumkan ukuran busur pada kepala badan kunci cekam
33. 3
menggunakan aturan pemberian ukuran radius.
Mencantumkan ukuran profil segiempat pada badan kunci cekam
34. menggunakan aturan pemberian ukuran dengan pengerjaan yaitu 3
difrais.
Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan
35. 5
lengkap.
36. Membuat etiket lengkap. 3
Hasil Kerja: 37. Gambar badan kunci cekam utuh dengan skala 1 : 1. 5
38. Garis silang profil segiempat tipis kontinyu sesuai standar ISO. 1
Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan
39. 4
perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.

113
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Gambar badan kunci cekam disertai garis sumbu sesuai standar
40. 1
ISO.

41. Pencantuman ukuran alur/celah sempit 4 mm menggunakan garis 3


penunjuk sesuai standar ISO.
Pencantuman ukuran diameter kepala badan kunci cekam Ø 50 mm
42. 3
menggunakan aturan simetri sesuai standar ISO.
Pencantuman ukuran busur pada kepala badan kunci cekam R5
43. 3
menggunakan aturan radius sesuai standar ISO.
Pencantuman ukuran profil segiempat pada badan kunci cekam
44. 3
menggunakan tanda pengerjaan (difrais) sesuai standar ISO.
45. Pencantuman ukuran-ukuran lain yang diperlukan lengkap. 5
46. Etiket lengkap. 3
47. Gambar bersih. 5
48. Kertas Gambar rapih. 5
Waktu Kerja: 49. ± 100 menit. 5

114
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Jumlah 102

3) Pertemuan Ke-3:
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Persiapan: 1. Menyiapkan pensil F. 1
Alat 2. Menyiapkan pensil H. 1
3. Menyiapkan penghapus pensil. 1
4. Menyiapkan jangka. 1
5. Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10. 1
6. Menyiapkan serutan pensil. 1
7. Menyiapkan meja gambar. 1

115
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
8. Menyiapkan busur derajat. 1
Persiapan: 9. Menyiapkan soal gambar poros tirus. 1
Bahan 10. Menyiapkan kertas gambar A4. 1
Keselamatan 11. Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar. 1
Kerja: Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu
12. 1
Manusia menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu
13. 1
menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Keselamatan 14. Menggunakan pensil F sesuai fungsinya. 1
Kerja: 15. Menggunakan pensil H sesuai fungsinya. 1
Alat 16. Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya. 1
17. Menggunakan jangka sesuai fungsinya. 1
Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai
18. 1
fungsinya.

116
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
19. Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya. 1
20. Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya. 1
21. Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya. 1
Keselamatan 22. Menjaga soal gambar poros tirus agar rapih. 1
Kerja:
23. Menjaga kertas gambar A4 agar rapih. 1
Bahan
Keselamatan Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil
24. 1
Kerja: menggambar.
Tempat Kerja Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan
25. 1
kotoran hasil menggambar.
Langkah 26. Membaca soal gambar poros tirus. 1
Kerja: Mengukur dimensi poros tirus pada soal dengan menggunakan
27. 2
penggaris, busur derajat dan jangka.
28. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4. 2

117
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
29. Membuat kolom etiket kosong. 1

30. Menggambar gambar poros tirus utuh dengan satu pandangan 5


utama di kertas gambar A4 dengan skala 1:1.
Mencantumkan ukuran diameter pada kepala poros tirus
31. 3
menggunakan ukuran diameter bola.
Mencantumkan ukuran busur pada badan poros tirus menggunakan
32. 3
ukuran panjang tali busur.
Mencantumkan ukuran diameter lubang pada badan poros tirus
33. 3
menggunakan huruf referensi.

34. Mencantumkan ukuran bagian tirus pada badan poros 3


menggunakan aturan ketirusan.
Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan
35. 5
lengkap.
36. Membuat etiket lengkap. 3
Hasil Kerja: 37. Gambar poros tirus dengan skala 1 : 1. 5
38. Gambar poros disertai garis sumbu sesuai standar ISO. 1

118
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan
39. 4
perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
40. Pencantuman ukuran diameter bola Ø 40 mm sesuai standar ISO. 3
Pencantuman ukuran tali busur 29 mm pada badan poros sesuai
41. 3
standar ISO.
Pencantuman ukuran dua lubang (Ø 10 mm) pada badan poros
42. 3
menggunakan huruf referensi sesuai standar ISO.
Pencantuman ukuran ketirusan 1 : 4 pada badan poros sesuai
43. 3
standar ISO.
44. Pencantuman ukuran-ukuran lain yang diperlukan lengkap. 5
45. Etiket lengkap. 3
46. Gambar bersih. 5
47. Kertas gambar rapih 5
Waktu Kerja: 48. ± 100 menit. 5

119
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Jumlah 101

4) Pertemuan Ke-4:
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Persiapan: 1. Menyiapkan pensil F. 1
Alat 2. Menyiapkan pensil H. 1
3. Menyiapkan penghapus pensil. 1
4. Menyiapkan jangka. 1
5. Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10. 1
6. Menyiapkan serutan pensil. 1
7. Menyiapkan meja gambar. 1

120
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
8. Menyiapkan busur derajat. 1
Persiapan: 9. Menyiapkan soal gambar bakalan roda gigi. 1
Bahan 10. Menyiapkan kertas gambar A4. 1
Keselamatan 11. Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar. 1
Kerja: Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu
12. 1
Manusia menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu
13. 1
menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Keselamatan 14. Menggunakan pensil F sesuai fungsinya. 1
Kerja: 15. Menggunakan pensil H sesuai fungsinya. 1
Alat 16. Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya. 1
17. Menggunakan jangka sesuai fungsinya. 1
Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai
18. 1
fungsinya.

121
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
19. Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya. 1
20. Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya. 1
21. Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya. 1
Keselamatan 22. Menjaga soal gambar bakalan roda gigi agar rapih. 1
Kerja:
23. Menjaga kertas gambar A4 agar rapih. 1
Bahan
Keselamatan Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil
24. 1
Kerja: menggambar.
Tempat Kerja Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan
25. 1
kotoran hasil menggambar.
Langkah 26. Membaca soal gambar bakalan roda gigi. 1
Kerja: 27. Mengukur dimensi bakalan roda gigi pada soal dengan 2
menggunakan penggaris, busur derajat dan jangka.
28. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4. 2
29. Membuat kolom etiket kosong. 1

122
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Membuat gambar pandangan depan bakalan roda gigi
30. 5
menggunakan aturan gambar sebagian menggunakan skala 1 : 1.
Membuat gambar lubang pasak pada pandangan depan dengan
31. 3
aturan potongan lokal.
Membuat gambar pandangan samping kiri dari lubang pasak
32. 3
dengan skala 1 : 1.
Membuat gambar dua pandangan bakalan roda gigi menggunakan
33. 3
aturan proyeksi eropa.
34. Membuat simbol proyeksi eropa dalam etiket. 1
Mencantumkan ukuran diameter bakalan roda gigi menggunakan
35. 3
aturan gambar sebagian.
Mencantumkan ukuran diameter lubang poros menggunakan
36. 3
aturan gambar yang hilang akibat pengerjaan.

37. Mencantumkan ukuran alur pasak menggunakan aturan lubang 3


pasak.

123
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan
38. 5
lengkap.
39. Membuat etiket lengkap. 3
Hasil Kerja: Gambar pandangan depan bakalan roda gigi menggunakan aturan
40. 5
gambar sebagian menggunakan skala 1 : 1.
Gambar lubang pasak pada pandangan depan dengan aturan
41. 3
potongan lokal sesuai standar ISO.
Gambar pandangan samping kiri dari lubang pasak dengan skala 1
42. 3
: 1.
Gambar dua pandangan bakalan roda gigi menggunakan aturan
43. 3
proyeksi eropa.
44. Gambar simbol proyeksi eropa pada etiket. 1
Pencantuman ukuran diameter bakalan roda gigi (Ø 200 mm)
45. 3
menggunakan aturan gambar sebagian sesuai standar ISO.

124
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Pencantuman ukuran diameter lubang poros (Ø 50 mm)
46. menggunakan aturan gambar yang hilang akibat pengerjaan sesuai 3
standar ISO.
47. Pencantuman ukuran lubang pasak 58 mm sesuai standar ISO. 3
48. Ukuran lain yang diperlukan dicantumkan lengkap. 5
Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan
49. 4
perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
Gambar bakalan roda gigi disertai garis sumbu tipis sesuai standar
50. 1
ISO.
51. Etiket lengkap. 5
52. Gambar bersih. 5
53. Kertas gambar rapih. 5
Waktu Kerja: 54. ± 100 menit. 5
Jumlah 117

125
5) Pertemuan Ke-5:
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Persiapan: 1. Menyiapkan pensil F. 1
Alat 2. Menyiapkan pensil H. 1
3. Menyiapkan penghapus pensil. 1
4. Menyiapkan jangka. 1
5. Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10. 1
6. Menyiapkan serutan pensil. 1
7. Menyiapkan meja gambar. 1
8. Menyiapkan busur derajat. 1
Persiapan: 9. Menyiapkan soal gambar balok beralur. 1
Bahan 10. Menyiapkan kertas gambar A4. 1
Keselamatan 11. Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar. 1
Kerja: Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu
12. 1
Manusia menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.

126
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu
13. 1
menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Keselamatan 14. Menggunakan pensil F sesuai fungsinya. 1
Kerja: 15. Menggunakan pensil H sesuai fungsinya. 1
Alat 16. Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya. 1
17. Menggunakan jangka sesuai fungsinya. 1
Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai
18. 1
fungsinya.
19. Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya. 1
20. Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya. 1
21. Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya. 1
Keselamatan 22. Menjaga soal gambar balok beralur agar rapih. 1
Kerja:
23. Menjaga kertas gambar A4 agar rapih. 1
Bahan

127
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Keselamatan Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil
24. 1
Kerja: menggambar.
Tempat Kerja Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan
25. 1
kotoran hasil menggambar.
Langkah 26. Membaca soal gambar balok beralur. 1
Kerja: Mengukur dimensi balok beralur pada soal dengan menggunakan
27. 2
penggaris, busur derajat dan jangka.
28. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4. 2
29. Membuat kolom etiket kosong. 1
Membuat gambar pandangan depan balok beralur dengan skala 1 :
30. 5
1.
Membuat gambar pandangan samping kanan balok beralur dengan
31. 5
skala yang diperpendek.

32. Membuat gambar lubang pada pandangan samping kanan balok 3


beralur dengan menggunakan aturan potongan lokal.

128
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Membuat gambar dua pandangan balok beralur menggunakan
33. 3
aturan proyeksi amerika.
34. Membuat simbol proyeksi amerika dalam etiket. 1
Mencantumkan ukuran bagian ujung miring balok beralur
35. 3
menggunakan aturan pemberian ukuran pada ujung miring.
Mencantumkan ukuran bagian ujung radius balok beralur
36. 3
menggunakan aturan pemberian ukuran pada ujung radius.
Mencantumkan ukuran bagian sudut balok beralur menggunakan
37. 3
aturan pemberian ukuran pada sudut.
Mencantumkan ukuran panjang balok beralur pada pandangan
38. samping kanan menggunakan aturan pemberian ukuran yang tidak 3
sesuai dengan skala gambar.
Mencantumkan ukuran diameter 4 lubang pada pandangan depan
39. 3
menggunakan aturan pemberian ukuran bagian yang sama.

129
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Mencantumkan ukuran bagian-bagian dalam benda menggunakan
40. 3
aturan pemberian ukuran bagian dalam benda.
Mencantumkan ukuran bagian-bagian luar benda menggunakan
41. 3
aturan pemberian ukuran bagian dalam benda.

42. Mencantumkan ukuran pada dua pandangan benda menggunakan 3


aturan pemberian ukuran pada dua pandangan utama.
Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan
43. 5
lengkap.
44. Membuat etiket lengkap. 3
Hasil Kerja: 45. Gambar pandangan depan balok beralur dengan skala 1 : 1. 5
Gambar pandangan samping kanan balok beralur dengan skala
46. 5
yang diperpendek.
Gambar lubang pada pandangan samping kanan balok beralur
47. 3
dengan menggunakan aturan potongan lokal sesuai standar ISO.
48. Gambar dua pandangan menggunakan aturan proyeksi amerika. 3

130
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
49. Gambar simbol proyeksi amerika pada etiket. 1
50. Pencantuman ukuran ujung miring (10 mm) sesuai standar ISO. 3
51. Pencantuman ukuran ujung radius (16 mm) sesuai standar ISO. 3
52. Pencantuman ukuran sudut (127°) sesuai standar ISO. 3
Pencantuman ukuran panjang balok beralur (100 mm)
53. menggunakan aturan bagian yang tidak sesuai skala gambar sesuai 3
standar ISO.
Pencantuman ukuran diameter 4 lubang (Ø 6 mm) menggunakan
54. 3
aturan bagian yang sama sesuai standar ISO.
55. Pencantuman ukuran bagian dalam benda sesuai standar ISO. 3
56. Pencantuman ukuran bagian luar benda sesuai standar ISO. 3
57. Pencantuman ukuran pada dua pandangan utama sesuai aturan ISO. 3
58. Pencantuman ukuran lain yang diperlukan lengkap. 5

131
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan
59. 4
perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
60. Gambar balok beralur disertai garis sumbu tipis sesuai standar ISO. 1
61. Etiket lengkap. 5
62. Gambar bersih. 5
63. Kertas gambar rapih. 5
Waktu Kerja: 64. ± 100 menit. 5
Jumlah 151

6) Pertemuan Ke-6:

132
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Persiapan: 1. Menyiapkan pensil F. 1
Alat 2. Menyiapkan pensil H. 1
3. Menyiapkan penghapus pensil. 1
4. Menyiapkan jangka. 1
5. Menyiapkan sepasang penggaris segitiga nomor 10. 1
6. Menyiapkan serutan pensil. 1
7. Menyiapkan meja gambar. 1
8. Menyiapkan busur derajat. 1
Persiapan: 9. Menyiapkan soal pelat penahan. 1
Bahan 10. Menyiapkan kertas gambar A4. 1
Keselamatan 11. Tidak meniup debu sisa dari hasil menghapus gambar. 1
Kerja: Memposisikan bagian jarum jangka yang runcing agar selalu
12. 1
Manusia menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.

133
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Memposisikan bagian ujung pensil yang runcing agar selalu
13. 1
menghadap ke bawah telapak tangan ketika digunakan.
Keselamatan 14. Menggunakan pensil F sesuai fungsinya. 1
Kerja: 15. Menggunakan pensil H sesuai fungsinya. 1
Alat 16. Menggunakan penghapus pensil sesuai fungsinya. 1
17. Menggunakan jangka sesuai fungsinya. 1
Menggunakan sepasang penggaris segitiga nomor 10 sesuai
18. 1
fungsinya.
19. Menggunakan serutan pensil sesuai fungsinya. 1
20. Menggunakan meja gambar sesuai fungsinya. 1
21. Menggunakan busur derajat sesuai fungsinya. 1
Keselamatan 22. Menjaga soal gambar pelat penahan agar rapih. 1
Kerja:
23. Menjaga kertas gambar A4 agar rapih. 1
Bahan

134
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Keselamatan Membersihkan meja gambar dari debu dan kotoran hasil
24. 1
Kerja: menggambar.
Tempat Kerja Membersihkan area 1 meter di sekitar meja gambar dari debu dan
25. 1
kotoran hasil menggambar.
Langkah 26. Membaca soal gambar pelat penahan. 1
Kerja: 27. Mengukur dimensi pelat penahan pada soal dengan menggunakan 2
penggaris, busur derajat dan jangka.
28. Membuat garis batas bidang gambar untuk kertas A4. 2
29. Membuat kolom etiket kosong. 1
Membuat gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1
30. 5
: 1.
Membuat gambar pandangan samping kiri pelat penahan dengan
31. 5
skala 1 : 1.
Membuat gambar pandangan atas pelat penahan dengan skala 1 :
32. 5
1.

135
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Membuat gambar lubang pada pandangan samping kiri pelat
33. 3
penahan dengan menggunakan garis tipis putus-putus.
Membuat gambar tiga pandangan menggunakan aturan proyeksi
34. 3
eropa.
35. Membuat simbol proyeksi eropa pada etiket. 1
Mencantumkan ukuran tebal benda menggunakan aturan
36. 3
pemberian ukuran ketebalan benda.
Mencantumkan ukuran busur menggunakan aturan pemberian
37. 3
ukuran pada panjang busur.
Mencantumkan ukuran bagian miring menggunakan aturan
38. 3
pemberian ukuran pada pendakian benda.

39. Mencantumkan ukuran pada tiga pandangan benda menggunakan 3


aturan pemberian ukuran pada tiga pandangan utama.
Mencantumkan ukuran-ukuran lain yang diperlukan dengan
40. 3
lengkap.

136
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
41. Membuat etiket dibuat lengkap. 3
Hasil Kerja: 42. Gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1. 5
43. Gambar pandangan depan pelat penahan dengan skala 1 : 1. 5
44. Gambar pandangan samping kiri pelat penahan dengan skala 1 : 1. 5
45. Gambar pandangan atas pelat penahan dengan skala 1 : 1. 5
Gambar lubang pada pandangan samping kiri pelat penahan
46. 3
dengan menggunakan garis tipis putus-putus.
47. Gambar tiga pandangan menggunakan aturan proyeksi eropa. 3
48. Gambar simbol proyeksi eropa pada etiket. 1
49. Pencantuman ukuran ketebalan benda t = 5 mm sesuai standar ISO. 3
50. Pencantuman panjang busur (ARC 16 mm) sesuai standar ISO. 3
51. Pencantuman ukuran pendakian 1 : 3 sesuai standar ISO. 3
Pencantuman ukuran pada tiga pandangan utama sesuai standar
52. 3
ISO.

137
Kinerja Siswa
Jumlah
Tahapan No. Aspek Yang Dinilai
Bobot Ya Tidak Bobot
Skor
Garis ukuran tipis kontinyu menggunakan anak panah dengan
53. 4
perbandingan ukuran 3 : 1 sesuai standar ISO.
54. Etiket lengkap. 5
55. Gambar bersih. 5
56. Kertas gambar rapih. 5
Waktu Kerja: 57. ± 100 menit. 5
Jumlah 134
Pertemuan Ke-1:
Skor kinerja Ya = 1, Skor kinerja Tidak = 0, Skor kinerja dikalikan dengan bobot tiap aspek yang dinilai menjadi bobot skor.
Nilai tes kinerja/gambar (NP1) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Skor Bobot 
N P1   

 24 

138
Pertemuan Ke-2:
Skor kinerja Ya = 1, Skor kinerja Tidak = 0, Skor kinerja dikalikan dengan bobot tiap aspek yang dinilai menjadi bobot skor.
Nilai tes kinerja/gambar (NP2) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Skor Bobot  2 
N P2   
 26 
 
Pertemuan Ke-3:
Skor kinerja Ya = 1, Skor kinerja Tidak = 0, Skor kinerja dikalikan dengan bobot tiap aspek yang dinilai menjadi bobot skor.
Nilai tes kinerja/gambar (NP3) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Skor Bobot  3 
N P3   
 26 
 

Pertemuan Ke-4:
Skor kinerja Ya = 1, Skor kinerja Tidak = 0, Skor kinerja dikalikan dengan bobot tiap aspek yang dinilai menjadi bobot skor.
Nilai tes kinerja/gambar (NP4) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Skor Bobot  3 
N P4   
 30 
 

139
Pertemuan Ke-5:
Skor kinerja Ya = 1, Skor kinerja Tidak = 0, Skor kinerja dikalikan dengan bobot tiap aspek yang dinilai menjadi bobot skor.
Nilai tes kinerja/gambar (NP5) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Skor Bobot  1 
N P5    Pertemuan Ke-6
 38 
  Skor kinerja Ya = 1, Skor kinerja Tidak = 0, Skor kinerja dikalikan dengan bobot tiap aspek yang
dinilai menjadi bobot skor. Nilai tes kinerja/gambar (NP6) dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Skor Bobot  2 
N P 6   

 34 

c. Pedoman penilaian sikap


1) Pertemuan Ke-1:
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menaati ketentuan kemiringan garis strip pengganti anak panah pada garis ukur yang
1.
pemberian sempit dan berhimpitan harus 45°.

140
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
ukuran pada Menaati ketentuan titik pengganti anak panah pada garis ukur yang sempit dan berhimpitan
2.
bagian yang harus ± 0,5 mm.
sempit: Menaati ketentuan pada aturan detail, bagian yang akan didetailkan harus dilingkari oleh
3.
lingkaran tipis dengan tebal garis 0,35 mm.
Menaati ketentuan bagian yang akan didetailkan pada aturan detail harus diberi keterangan
4.
dengan huruf kapital.
Menaati ketentuan gambar detail pada aturan detail harus dibuat dengan skala yang lebih
5.
besar dari gambar utama.
Menaati ketentuan gambar detail pada aturan detail harus disertai lingkaran tipis dengan
6.
tebal garis 0,35 mm.
Menaati ketentuan gambar detail pada aturan detail harus disertai keterangan dengan huruf
7. kapital yang diikuti oleh perbandingan skala di dalam kurung seperti contoh berikut: A ( 5
: 1 ).
Ketentuan Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi panjang dan sudut,
8.
pemberian ukuran panjang dan ukuran sudut harus dicantumkan beriringan pada garis ukur yang sama.

141
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
ukuran Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi panjang dan sudut,
9.
kemiringan garis proyeksi ukuran harus ditarik tegak lurus dari bidang yang diukur.
(chamfer): Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi simbol dan panjang,
10.
simbol dan ukurannya harus dicantumkan beriringan pada garis penunjuk yang sama.
Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan kombinasi simbol dan panjang
11.
harus menggunakan garis penunjuk yang menunjuk bidang kemiringan yang diukur.
Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah,
12.
ukuran panjang dan ukuran sudut harus dicantumkan terpisah.
Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah,
13.
garis proyeksi ukuran untuk panjang harus dibuat tegak lurus dengan bidang yang diukur.
Menaati ketentuan pemberian ukuran pada chamfer dengan panjang dan sudut terpisah,
14.
garis proyeksi ukuran untuk sudut harus dibuat mengikuti bentuk sudut.
15. Menaati ketentuan ketebalan garis ukur harus 0,35 mm.
Menaati ketentuan ketentuan garis ukur untuk penampang ulir harus ditarik pada garis ¾
16.
lingkaran tipis/garis ulir dengan tebal 0,35 mm.

142
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menaati ketentuan garis ukur untuk panjang ulir harus ditarik dari mulai pangkal ulir
17.
pemberian hingga akhir ulir yaitu pada garis tipis 0,35 mm.
ukuran ulir: Menaati ketentuan pencantuman angka dan ukuran ulir harus meliputi simbol ulir, ukuran
18.
diameter nominal ulir dan kisar ulir.
Ketentuan
pemberian
ukuran untuk Menaati ketentuan pemberian ukuran dengan satu pandangan utama harus pada benda
19.
satu bubutan dengan bentuk sederhana dan benda dengan tebal benda yang relatif tipis.
pandangan
utama:
Jumlah Skor

2) Pertemuan Ke-2:

143
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan 1. Menaati ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan titik jika berakhir di dalam benda.
pemberian Menaati ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan anak panah jika berakhir pada
2.
ukuran garis batas benda.
dengan garis Menaati ketentuan garis penunjuk harus diakhiri dengan anak panah jika berakhir pada
3.
penunjuk: garis tipis (contoh garis ukur).
Ketentuan
pemberian
Menaati ketentuan pemberian ukuran pada gambar simetri, garis ukuran dibatasi oleh satu
ukuran pada 4.
anak panah dengan ujung yang lain harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu.
gambar
simetri:
Ketentuan 5. Menaati ketentuan garis ukur harus diakhiri di titik pusat lingkaran.
pemberian 6. Menaati ketentuan pada radius besar, garis ukur harus dibuat zig-zag.
ukuran pada Menaati ketentuan pada radius besar, titik pusat lingkaran harus diperlihatkan dengan tanda
7.
radius: +.
Menaati ketentuan pencantuman ukuran (huruf dan angka) radius harus sejajar dengan garis
8.
ukur.

144
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menaati ketentuan garis pengerjaan khusus harus digambarkan dengan garis strip-titik tebal
9.
pemberian 0,7 mm.
ukuran untuk Menaati ketentuan posisi garis pengerjaan khusus harus digambarkan ± 2 mm di atas
10.
permukaan permukaan benda.
yang Menaati ketentuan permukaan yang dikerjakan khusus harus diberi garis penunjuk yang
11.
dikerjakan menempel pada garis pengerjaan khusus.
khusus: Menaati ketentuan permukaan yang dikerjakan khusus harus diberi keterangan pengerjaan
12.
khusus apa yang diberikan.
Menaati ketentuan penggambaran garis pengerjaan khusus untuk panjang tertentu harus
13.
disertai ukuran atau jarak tertentu.
Jumlah Skor

3) Pertemuan Ke-3:

145
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan 1. Menaati ketentuan simbol diameter pada diameter bola harus disertai S (SØ).
pemberian 2. Menaati ketentuan simbol radius pada radius bola harus disertai S (SR).
ukuran pada 3. Menaati ketentuan garis ukur harus diakhiri di titik pusat bola.
bola: Menaati ketentuan pencantuman ukuran (huruf dan angka) radius bola harus sejajar dengan
4.
garis ukur.
Ketentuan 5. Menaati ketentuan bentuk garis ukur harus lurus sesuai dengan tali busur yang diukur.
pemberian
Menaati ketentuan penunjukkan panjang tali busur harus disertai dengan penunjukkan
ukuran pada 6.
radius atau jari-jari busurnya.
tali busur:
Ketentuan 7. Menaati ketentuan bidang atau bagian yang diukur harus diberi garis penunjuk.
pemberian 8. Menaati ketentuan huruf referensi harus dicantumkan ± 1 mm di atas garis penunjuk.
ukuran
Menaati ketentuan ukuran (simbol dan angka) harus dicantumkan dengan huruf referensi
dengan huruf 9.
dengan posisi di dekat benda yang diberi ukuran.
referensi:
10. Menaati ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus menggunakan garis penunjuk.

146
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menaati ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus mencantumkan ketirusan
11.
pemberian beserta angka perbandingan ketirusannya.
ukuran Menaati ketentuan penunjukkan ketirusan suatu benda harus mencantumkan diameter
12.
ketirusan: besar, diameter kecil dan panjang tirusnya.
Jumlah Skor

4) Pertemuan Ke-4:
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan 1. Menaati ketentuan pemberian ukuran pada gambar sebagian, garis ukuran dibatasi oleh satu
pemberian anak panah dengan ujung yang lain harus dilebihkan sedikit dari garis sumbu atau
ukuran pada perpotongan simetri pada sebagian gambar yang dihilangkan.
gambar
sebagian:

147
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menaati ketentuan pemberian ukuran pada gambar yang hilang akibat pengerjaan, garis
pemberian ukuran dibatasi oleh satu anak panah dengan ujung yang lain harus dilebihkan sedikit dari
ukuran pada garis sumbu.
2.
gambar yang
hilang akibat
pengerjaan:
Ketentuan Menaati ketentuan penunjukkan ukuran lubang pasak harus digambarkan dengan proyeksi
3.
pemberian sebagian dari penampang lubang yang diberi alur pasak.
ukuran Menaati ketentuan penunjukkan ukuran tinggi pasak harus meliputi ukuran lubang dan
4.
lubang pasak: tinggi alur pasaknya.
Jumlah Skor

5) Pertemuan Ke-5:

148
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menaati ketentuan garis benda pada ujung miring harus diperpanjang dengan garis tipis
1.
pemberian hingga membentuk sudut.
ukuran pada Menaati ketentuan pemberian ukuran pada ujung miring harus pada kemiringan yang
2.
ujung miring: pendek kurang dari 1 mm.
Ketentuan Menaati ketentuan pada ujung radius, garis benda harus diperpanjang dengan garis tipis
3.
pemberian hingga membentuk sudut.
ukuran pada Menaati ketentuan cara pemberian ukuran pada ujung radius harus pada radius yang kecil
4.
ujung radius: R kurang dari 1 mm.
Ketentuan Menaati ketentuan garis proyeksi ukuran harus digambar miring sesuai dengan bentuk
5.
pemberian sudut.
ukuran pada Menaati ketentuan garis ukur harus digambar melengkung sepanjang jarak antara kedua
6.
sudut: garis proyeksi ukuran.
Menaati ketentuan posisi pencantuman ukuran sudut harus selalu berada ± 1 mm di atas
7.
garis ukur.
8. Menaati ketentuan angka pencantuman ukuran sudut harus disertai simbol derajat.

149
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan d. Menaati ketentuan pada gambar yang tidak terselang, angka ukuran harus
9.
pemberian menggunakan garis bawah.
ukuran 10. Menaati ketentuan pada gambar yang terselang, angka ukuran tidak harus menggunakan
garis bawah.
bagian yang
11. Menaati ketentuan garis batas gambar terselang harus menggunakan garis bebas tipis 0,35
tidak sesuai
mm.
skala gambar:
Ketentuan Menaati ketentuan pencantuman ukuran lingkaran yang sama harus menggunakan garis
12.
pemberian penunjuk.
ukuran untuk Menaati ketentuan pencantuman ukuran lingkaran yang sama, jumlah lingkaran, angka dan
13.
bagian yang simbol ukuran harus ditulis beriringan (4 x Ø6).
sama: Menaati ketentuan pencantuman ukuran panjang yang sama harus menggunakan garis ukur
14.
total (4 x 10).
Menaati ketentuan pencantuman ukuran panjang yang sama harus dituliskan pada satu
15.
garis ukur yang berbeda.
16. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus berdasarkan proses pengerjaanya.

150
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan 17. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus dimulai dari panjang bagian yang
pemberian paling pendek.
ukuran untuk
bagian luar
benda:
Ketentuan 18. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus berdasarkan proses pengerjaanya.
pemberian 19. Menaati ketentuan urutan pencantuman ukuran harus dimulai dari panjang bagian yang
ukuran untuk paling pendek.
bagian dalam
benda:
Ketentuan 20. Menaati ketentuan pemberian ukuran dengan dua pandangan utama harus pada benda yang
pemberian lebih kompleks dari benda yang ditampilkan dengan satu pandangan.
ukuran untuk
dua
pandangan
utama:
Jumlah Skor

151
6) Pertemuan Ke-6:
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
Ketentuan Menjelaskan ketentuan ketebalan bagian yang akan ditunjukkan harus diberi garis
1.
pemberian penunjuk yang diakhiri dengan sebuah titik.
ukuran untuk Menjelaskan ketentuan ketebalan bagian yang akan ditunjukkan harus diberi huruf
2.
ketebalan: referensi t (tebal) dan ukuran tebalnya (mis, t = 5).
3. Menjelaskan ketentuan ukuran diameter titik harus ± 1 mm.
Ketentuan Menaati ketentuan bentuk garis ukur harus melengkung sesuai dengan lengkungan busur
4.
pemberian yang diukur.
ukuran busur: Menaati ketentuan penunjukkan ukuran (angka dan huruf) harus disertai ARC kemudian
5.
diikuti panjang busur yang ditentukan (ARC 100).
Menaati ketentuan penunjukkan panjang busur harus disertai dengan penunjukkan radius
6.
atau jari-jari busurnya.
Ketentuan 7. Menaati ketentuan penunjukkan pendakian/kemiringan suatu benda harus menggunakan
pemberian garis penunjuk.
ukuran

152
Sikap Siswa
Ketentuan No. Aspek Yang Dinilai
Ya Tidak
pendakian
pada benda:
Menaati ketentuan penunjukkan pendakian/kemiringan suatu benda harus mencantumkan
8.
simbol pendakian/kemiringan beserta angka perbandingan pendakian/kemiringannya.
Ketentuan 9. Pemberian ukuran dengan tiga pandangan harus pada benda yang lebih kompleks dari
pemberian benda yang ditampilkan dengan satu dan dua pandangan.
ukuran untuk
tiga
pandangan
utama:
Jumlah Skor
Pertemuan Ke-1:
Skor penilaian sikap Ya = 1, Skor penilaian sikap Tidak = 0. Nilai sikap (NS1) diperoleh melalui rumus berikut:

  Skor  1 
N S1   
 5 
 
Pertemuan Ke-2:

153
Skor penilaian sikap Ya = 1, Skor penilaian sikap Tidak = 0. Nilai sikap (NS2) diperoleh melalui rumus berikut:

  Skor  3 
NS2   
 4 
 
Pertemuan Ke-3:
Skor penilaian sikap Ya = 1, Skor penilaian sikap Tidak = 0. Nilai sikap (NS3) diperoleh melalui rumus berikut:

  Skor 
N S3   
 3 
 
Pertemuan Ke-4:
Skor penilaian sikap Ya = 1, Skor penilaian sikap Tidak = 0. Nilai sikap (NS4) diperoleh melalui rumus berikut:

  Skor 
NS4   
 1 
 
Pertemuan Ke-5:
Skor penilaian sikap Ya = 1, Skor penilaian sikap Tidak = 0. Nilai sikap (NS5) diperoleh melalui rumus berikut:

  Skor 
N S5   
 5 
 
Pertemuan Ke-6:
Skor penilaian sikap Ya = 1, Skor penilaian sikap Tidak = 0. Nilai sikap (NS5) diperoleh melalui rumus berikut:

154
  Skor  3 
NS6   
 3 
 

d. Pedoman penilaian akhir


Penilaian akhir (NA) diperoleh dengan proporsi 30 % nilai tes uraian, 50 % nilai tes perhitungan dan 20 % nilai sikap yang dirumuskan
sebagai berikut:

 N  NU 2  NU 3  NU 4   N  N P 2  N P3  N P 4  N P5  N P6   N  NS2  NS3  NS4  NS5  NS6 


N A  0,3  U 1   0,5  P1   0,2  S1 
 4   6   6 
Nilai akhir (NA) inilah yang menjadi keputusan apakah siswa kompeten atau tidak pada kompetensi dasar 3.5. Penerapan dasar
pembuatan ukuran sesuai bagian yang berfungsi dan pandangan utama gambar dan kompetensi dasar 4.5. embuatan ukuran sesuai bagian
yang berfungsi dan pandangan utama gambar teknik.

155
156

Interval untuk nilai masing-masing kompetensi ditunjukkan oleh tabel berikut:


Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3,66 3,66
B+ 3,33 3,33
B 3 3 B
B- 2,66 2,66
C+ 2,33 2,33
C 2 2 C
C- 1,66 1,66
D+ 1,33 1,33
K
D 1 1

156

Anda mungkin juga menyukai