Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PELAYANAN NIFAS

A. Pendahuluan
Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yaitu
selama kira-kira 6 mg. Kebijakan teknis mengenai kunjungan untuk ibu nifas adalah
paling sedikit 4 kali kunjungan yaitu pada 6-8 jam setelah lahir, 6 hari setelah
persalinan, 2 minggu setelah persalinan dan 6 minggu setelah persalinan.
Oleh karena itu, dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas
secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan),
yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas,
disamping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program
KIA.

B. Latar belakang
Angka kematian ibu pada ibu nifas di Indonesia masih terbilangcukup tinggi
karena pada periode ini adalah masa kritis baik untuk ibu maupun bayinya.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Sehingga asuhan masa
nifas sangat diperlukan untuk mencegah angka kesakitan dan kematian pada periode
ini.
Data ibu nifas tahun 2016 untuk wilayah kerja UPT Puskesmas SERING sebanyak
jumlah persalinan ditolong nakes 561 ibu nifas (107,6%). Ibu nifas dengan dan tanpa
resiko dapat melalui masa nifas dengan baik dan dalam keadaan sehat. Data dua
tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan ibu nifas di wilayah kerja UPT
Puskesmas SERING.
Berdasarkan data di atas, maka UPT Puskesmas SERING sebagai pusat
pelayanan kesehatan masyarakat perlu meningktakan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu di wilayah kerjanya dengan meningkatkan pelayanan ibu nifas di wilayah
kerja UPT Puskesmas SERING melalui kunjungan rumah ibu nifas dan sweeping ibu
nifas resiko tinggi.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal megasuh
anaknya, memantau kesehatan ibu dan bayinya serta mengidentifikasi komplikasi
yang menyertai selama masa nifas.
2. Tujuan Khusus
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologi.
2. Melaksanakan penyaringan yang komprehensif, deteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

1
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan dini,
nutrisi, KB, menyusui, pemberian imuniasasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana

D. Implementasi Tata Nilai dan Kegiatan


1. Melakukan kunjungan rumah secara adil pada ibu nifas
2. Memeriksa kesehatan ibu dan bayinya serta memantau komplikasi yang
mungkin terjadi
3. Memberikan konseling degan ramah tentang kesehatan yang dibutuhkan
ibu nifas.
4. Melakukan pelayanan keluarga berencana yang sesuai
5. Melakukan rujukan bila diperlukan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Melakukan pelayanan ibu nifas melalui tanya jawab, diskusi.

F. Sasaran
Ibu nifas hari 0 – 40 hari

G. Keterlibatan Peran Lintas Program Dan Lintas Sektor Dalam Pelaksanaan


Kegiatan
Peran lintas program yang terintegrasi dengan pelaksanaan pelayanan nifas
adalah
1. Promkes melakukan penyuluhan tentang ibu nifas
2. Bidan melakukan pemeiksaan kesehatan ibu hamil
3. Keluarga Berencana melakukan penyuluhan tentang KB

Peran lintas sektor yang terintegrasi dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan


nifas adalah
1. Camat mendukung kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas
2. Kader posyandu ikut dalam kegiatan home visit

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Okt Nov Des
u
Pelayanan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
nifas

I. Pembiayaan
Pembiayan anggaran kegiatan ini diambil dari anggaran dana alokasi khusus
BOK Puskesmas Sering Thun 2020 dengan perincian sebagai berikut :

- Perjadin 2x / bulan x 12 bulan x 2 petugas x Rp. 40.000 = Rp. 1.920.000

J. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Monitoring dilakukan setelah pelaksana KIA selesai menyelesaikan
kegiatan.Monitoring dilakukan oleh penanggung jawab setiap bulan dan akan dibahas
pada rapat UKM. Monitoring juga boleh dilakukan oleh peran lintas sektor. Evaluasi

2
dilakukan setiap enam bulan. Laporan evaluasi pelayanan harus disusun setiap akhir
kegiatan dan dilaporkan kepada penanggung jawab UKM paling lama akhir setiap
bulannya. Laporan evaluasi pelayanan tersebut akan dibahas pada pertemuan lintas
program setiap awal setiap bulannya.

K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan dilaporkan penanggung jawab UKM
kepada tim manajemen mutu puskesmas. Tim manajemen mutu puskesmas selanjutnya
mengevaluasi laporan dan melaporkan kepada kepala puskesmas. Seluruh kegiatan
pelayanan dievaluasi keberhasilannya setiap 6 bulan sekali oleh tim manajemen mutu
puskesmas dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai