Anda di halaman 1dari 15

Makalah Komunitas II

PENGARUH SENAM REMATIKTERHADAP


PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
VANY NUR RAHMADANI
RAHMI APRIANI
HASRIANI
NURUL HIKMA YULIANA
ANNISA DAMAYANTI
OKTAVIANA KRISTANTI
RISKA
FIQHI AINUN
SUPARDIN
AYU RESKY ANANDA

UNIVERSITAS PATRIA ARTHA


T.A 2019 – 2020
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama Islam, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh
Senam Rematikterhadap Penurunan Nyeri Rematik Pada Lansia ” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang saya peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan (ARTRITIS REUMATOID) pada lansia serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan (ARTRITIS REUMATOID), tak lupa
saya ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Keerawatan Komunitas atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

saya harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai (ARTRITIS
REUMATOID)PADA LANSIA, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.

Penulis

KELOMPOK 1

ii
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 2
C. TUJUAN ..................................................................................................................... 2
D. MANFAAT ................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4

BAB III PENUTUP............................................................................................. 11


A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

iii
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan

makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga

usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.

Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan

jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa

golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai

usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah

osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan

meningkatnya usia manusia.

Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat

menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan

fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan

baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik.

Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya

dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom

dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup

banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.

1
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap

sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan

utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan

kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan

otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982)

Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia

lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan

meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,

1994)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi arthritis rheumatoid ?

2. Apa etiologi arthritis rheumatoid ?

3. Apa patofisiologi arthritis rheumatoid ?

4. Sebutkan jenis-jenis arthritis rheumatoid?

5. Bagaimana manifestasi klinik dari arthritis rheumatoid ?

6. Jelaskan pemeriksaan diagnostic rheumatoid ?

7. Jelaskan penatalaksanaan rheumatoid ?

8. Jelaskan komplikasi rheumatoid ?

2
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi arthritis rheumatoid

2. Untuk mengetahui etiologi arthritis rheumatoid

3. Untuk mengetahui patofisiologi arthritis rheumatoid

4. Untuk mengetahui jenis-jenis arthritis rheumatoid

5. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari arthritis rheumatoid

6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic rheumatoid

7. Untuk mengetahui penatalaksanaan rheumatoid

8. Untuk mengetahui komplikasi rheumatoid

D. MANFAAT

1. Sebagai informasi dasar untuk mengenal arthritis rheumatoid

2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai

arthritis rheumatoid .

3
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFENISI

Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik

kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan

tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)

Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana

persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami

peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya

menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.(www.medicastore.com)

B.ETIOLOGI

Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa

hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :

a. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan


factor Rematoid

b. Gangguan Metabolisme

c. Genetik

4
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

d. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)

C. MANIFESTASI KLINIS

Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :

a. Nyeri persendian

b. Bengkak (Rheumatoid nodule)

c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari

d. Terbatasnya pergerakan

e. Sendi-sendi terasa panas

f. Demam (pireksia)

g. Anemia

h. Berat badan menurun

i. Kekuatan berkurang

j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi

k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal

l. Pasien tampak anemik

Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :

a. Gerakan menjadi terbatas

b. Adanya nyeri tekan

c. Deformitas bertambah pembengkakan

d. Kelemahan

e. Depresi

5
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

Gejala Extraartikular :

a. pada jantung :

 Rheumatoid heard diseasure

 Valvula lesion (gangguan katub)

 Pericarditis

 Myocarditis

b. pada mata :

 Keratokonjungtivitis

 Scleritis

c. pada lympa : Lhymphadenopathy

d. pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis

e. pada otot : Mycsitis

6
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

D.PATOFISIOLOGI

7
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

.
E. JENIS JENIS RA

Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu :

a. Stadium Sinovisis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat
bergerak, bengkak dan kekakuan.

b. Stadium Destruksi

Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga
pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.

c. Stadium Deformitas

Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.

F. Pemeriksaan Diagnostik Rheumatoid

• Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.

• Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.

• Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.

• LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali


normal sewaktu gejala-gejala meningkat

• Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.

8
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

• SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.


JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.

• Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun


sebagai penyebab AR.

• Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan


lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan
awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi
dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.

• Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium

• Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan


irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi

• Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih


besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon
inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan
lekosit, penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).

• Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan


perkembangan panas.

9
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya :
a) Pendidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi, penyebab, dan
prognosis penyakit ini
b) Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat
c) Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini
bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien
d) Termoterapi
e) Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
f) Pemberian Obat-obatan :
• Anti Inflamasi non steroid (NSAID) contoh:aspirin
• Obat-obat untuk Reumatoid Artitis :
• Acetyl salicylic acid, Cholyn salicylate (Analgetik, Antipyretik)
• Indomethacin/Indocin(Analgetik, Anti Inflamatori)
• Ibufropen/motrin (Analgetik, Anti Inflamatori)
• Tolmetin sodium/Tolectin(Analgetik Anti Inflamatori)
• Naproxsen/naprosin (Analgetik, Anti Inflamatori)
• Sulindac/Clinoril (Analgetik, Anti Inflamatori)
• Piroxicam/Feldene (Analgetik, Anti Inflamatori)

H. KOMPLIKASI

a. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses

granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule

b. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot

c. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli

d. Terjadi splenomegali

10
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang

lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,

deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan

sendi besar yang menanggung beban.

Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik

dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh.

Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini

berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga

menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria

lebih sering terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara

keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria

dan wanita, tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak wanita dari

pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis

osteoartritis.

11
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,

Jakarta.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai