Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PENDATAAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencapai visi
”Indonesia Sehat 2014” yaitu masa depan dimana bangsa Indonedia hidup
dalam lingkungan sehat, penduduknya berperilaku hidup bersih dan sehat,
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata.,
sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan visi ini,
pembangunan kesehatan dilandaskan kepada paradigma sehat, paradigma
yang akan mengarahkan pembangunan kesehatan untuk lebih mengutamakan
upaya-upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan penyakit atau
masalah kesehatan ( preventif ), tanpa mengesampingkan upaya-upaya
penanggulangan atau penyembuhan penyakit ( kuratif ) serta pemulihan
kesehatan (rehabilatatif).

Paradigma sehat tersebut dijabarkan dan dioperasionalkan dalam bentuk


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ), yaitu dalam budaya hidup
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat serta bertujuan
untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik,
mental maupun sosial.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu strategi utama untuk mewujudkan masyarakat Rajeg yang
mandiri dan bermartabat adalah dengan menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). Sebagian
besar masalah kesehatan dapat dicegah dengan melaksanakan ber Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat khususnya di rumah tangga karena anggota rumah
tangga merupakan aset yang sangat potensial untuk diberdayakan dalam upaya
menjaga dan memelihara kesehatan. Melalui upaya ini, setiap rumah tangga
diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi serta memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada. Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap
pelayanan kesehatanyang komperhensif meliputi pelayanan promotif dan
preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitative dasar.

Mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota melalui peningkatan


akses dan skrining kesehatan.
Mendukung pelaksanaan JKN dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
Mendukung tercapaian tujuan program indinesia sehat dalam Renstra
kemenkes tahun 2015 s/d 2019.
2. Tujuan Khusus :
- Mendapatkan data dasar tentang 12 indikator keluarga sehat.

IV. KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
Melakukan pendataan Indikator keluarga sehat dan lintas program di semua
kepala keluarga di wilayah kerja puskesmas Kupu. Kemudian data yang
diperoleh dikompilasi.
b. Rincian Kegiatan
1. Melakukan sosialisasi kepada staf dan karyawan puskesmas Kupu
2. Melakukan advokasi ketingkatn kecamatan dan desa.
3. Melakukan sosialisasi kepada kader,RT tokoh masyarakat.
4. Melakukan kunjungan kerumah seluruh warga yang menjadi sasaran IKS
5. Melakukan pendataan dengan wawancara langsung pada setiap anggota
keluarga
6. Melakukan kompilasi data.
7. Menentukan prioritas masalah kesehatan

V.CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan indikator kesehatan ini dilaksanakan melalui beberapa langkah
yaitu
1. Pembentukan Tim dan Koordinasi lintas program.
2. Advokasi tingkat kecamatan, desa dan dusun.
3. Pembagian surat pemberitahuan jadwal pelaksanaan kunjungan ke
tingkat dusun.
4. Mengunjungi keluarga sehat IKS sesuai jadwal
5. Mengisi Progkesga dan data lain yang diperlukan
6. Melakukan kompilasi data
7. Menentukan prioritas masalah
VI.SASARAN
Sasaran pendataan PIS-PK adalah semua keluarga dan anggota
keluarga yang terdaftar di form CI wilayah kerja Puskesmas Kupu.

VII.WAKTU PELAKSANAAN
Pendaatan PIS-PK dilakukan pada tahun 2017 – 2019 yang dilakukan di
tujuh (7) desa di wilayah kerja puksesmas Kupu dengan rincian sebagai berikut,
desa Lawatan dan Dukuhturi tahun 2017, desa Kupu, Ketanggungan,
Pengarasan dan Sidapurna pada tahun 2018 dan desa Sidakaton pada tahun
2019.

VIII. Biaya Pelaksanaan


Biaya pelaksanaan kegiatan didapatkan dari dana BLUD.

IX. Pencatatan dan Pelaporan


Melakukan dokumentasi saat pelaksanaan wawancara, pencatatan data
yang dilakukan oleh surveyor kemudian diinput ke dalam website keluarga
sehat, setelah penginputan data selesai akan dilakukan evaluasi dan membuat
rencana tindak lanjut

X. Evaluasi
Evaluasi kegiatan indikator keluarga sehat akan dilaksanakan setiap satu
bulan sekali sebagai upaya tindak lanjut temuan masalah dalam kegiatan
pendataan indicator keluarga sehat.

XI. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan pendataan PIS-PK ini dibuat, agar
digunakan seperlunya.

Anda mungkin juga menyukai