Hukum Perdata
Hukum Perdata
Penyusun :
Kelompok 3
Enrico Ramadhani (1111190130)
Ade Rizky Kurniawan (1111190140)
Indah Fajarwati (1111190150)
Muhammad Yusuf (1111190160)
Ilham Jamil (1111190170)
Siti Nuralimah (1111190180)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami tim penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
dengan rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat di
selesaikan. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
untuk menyelesaikan makalah ini terutama orang tua, guru, serta teman-teman semuanya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Hukum Perdata Indonesia. Diluar itu,kami menyadari bahwa
kami sebagai manusia biasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah,baik dari
segi tata bahasa,susunan kalimat maupun isi.Oleh sebab itu,kami selaku penyusun menerima
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana istilah dan pengertian hukum perdata?
2. Apa pengertian hukum perdata material dan formal ?
3. Bagaimana sejarah hukum perdata?
4. Apa saja sumber-sumber hukum perdata?
5. Apa saja asas-asas hukum perdata?
6. Apa saja ruang lingkup hukum perdata?
7. Bagaimana sistematika hukum perdata?
8. Bagaimana hukum perdata materiil di Indonesia?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui berbagai macam tentang hukum perdata
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 . Istilah dan pengertian
Hukum bisa diartikan seperangkat kaidah dan perdata diartikan yang mengatur hak,
harta benda dan hubungan antar orang atas dasar logika atau kebendaan.Hukum perdata
mengatur kepentingan yang bersifat keperdataan, istilah hukum perdata pertama kali
masa kependudukan jepang. Disamping istilah itu, sinonim hukum perdata adalah
Menurut Vollmar
yang satu dengan kepentingan yang lain dari orang-orang dalam suatu masyarakat
tertentu terutama yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas.
Hukum perdata adalah hubungan antar perorangan yang mengatur hak dan
kewajiban orang perseorangan yang satu terhadap yang lain di dalam hubungan
masing-masing pihak.
Menurut Prof.R.Subekti
Hukum perdata dalam arti yang luas meliputi semua hukum privat materiil
perseorangan.
3
Menurut Prof.H.R.Sardjono
dalam masyarakat dalam hubungannya terhadap orang lain, dan Hukum perdata
hubungan antara orang dengan orang atau badan hukum dalam pergaulan
kemasyarakatan mereka.
Hukum perdata adalah segala aturan hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang yang satu dengan orang yang lain dalam hidup bermasyarakat.
a. Perjanjian antara pihak yang satu dan pihak yang lain,misalnya, jual beli,sewa
dan pewarisan.
Hukum perdata merupakan salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan
kewajiban yang dimiliki subjek hukum. Subjek hukum adalah pelaku. Subjek hukum ada dua,
yaitu manusia dan badan hukum (PT, firma, yayasan dan sebagainya). Hukum perdata ada
karena kehidupan seseorang didasarkan pada adanya suatu “hubungan”, bagi hubungan
berdasarkan kebendaan atau hubungan yang lain. Hukum perdata bertujuan untuk mengatur
hubungan diantara penduduk atau warga Negara sehari-hari, seperti kedewasaan seseorang,
perkawinan, perceraian, kematian, waris, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan bersifat
perdata lainnya. karena hukum perdata “rangkaian peraturan-peraturan ukum yang
mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dan orang lain dengan menitikbertkan
pada kepentingan perseorangan”. Hukum perdata merupakan ketentuan yang mengatur dan
membatasi tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingannya serta membatasi
kehidupan
4
manusia atau seseorang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingannya.
Hukum perdata juga disebut hukum privat atau hukum sipil (civil law). Hukum privat adala
hukum yang baik materi maupun prosesnya didasarkan kepada kepentingan pribadi-pribadi.
Misalnya ketika terjadi transaksi jual beli rumah, kedua belah pihak berhak untuk
menentukan metode pembayaran , apakah kontak atau kredit. Jual beli ini merupakan urusan
pribadi sehingga institusi publik seperti polisi atau jaksa tidak berhak untuk ikut campur
dalam prosesnya. Jadi, ketika ditemukan masalah perdata dan polisi atau jaksa turut campur
dalam kasus tersebut (dengan membawa baju institusinya), maka tindakan aparat tersebut
patut dicurigai. Namun ketika terjadi penipuan, misalnya rumah dijual bukan hak milik si
penjual, maka kasus ini bisa dilaporkan ke polisi. Hukum perdata menentukan, bahwa
didalam perhubungan antar mereka, orang harus menundukkan diri kepada apa saja dan
norma-norma apa saja yang harus mereka indahkan. Dalam hal ini hukum perdata
kewajiban-kewajiban, yang pemenuhannya dan justru ini adalah inti aturan hukum, jika perlu
dapat dihukum serta hukuman-hukuman apa saja yang dapat dijatuhkan. Hukum
peraturan.
5
- Hukum perdata formal
juga ukum acara. Dalam pengertian hukum formil, focus peratiannya ditujukan
konkordansi. Artinya bahwa hukum yang berlaku di negeri jajahan (Hindia Belanda) sama
dengan ketentuan hukum yang berlaku di Negeri Belanda. Pada mulanya hukum perdata
Belanda dirancang oleh suatu panitia yang dibentuk pada tahun 1814 yang diketuai oleh
hukum tersebut kepada pemerintah belanda. Rencana kode hukum belanda didasarkan pada
hukum belanda kuno. Kode hukum ini diberi nama Ontwerp Kemper. Namun Ontwerp
Kemper ini mendapat tantangan yang keras dari P.Th.Nicolai. Nicolai merupakan anggota
parlemen yang berkebangsaan belgia dan juga menjadi presiden pengadilan belgia. Pada
tahun 1824 J.M.Kemper meninggal dunia. Selanjutnya penyusunan kodifikasi kode hukum
perdata diserahkan pada Nicolai. Akibat perubahan tersebut, hukum yang sebelumnya
didasarkan kepada hukum kebiasaan atau hukum kuno tetapi dalam perkembangannya
sebagian besar kode hukum belanda didasarkan pada kode civil prancis. Kode civil ini juga
meresepsi hukum romawi, corpus civilis dari Justiniaus. Jadi hukum perdata belanda
merupakan gabungan dari hukum kebiasaan atau hukum kuno belanda dan kode civil prancis.
Berdasarkan atas gabungan berbagai ketentuan tersebut maka pada tahun 1838 hukum
perdata ditetapkan dengan Stb.1838. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 1 mei 1848
kodifikasi hukum perdata belanda diberlakukan di Indonesia, itu merupakan hasil panitia
kodifikasi yang diketuai oleh Mr. C.J. Scholten van Oud-Haarlem. Maksud dari kodifikasi
pada waktu itu untuk mengadakan persesuaian antara hukum dan keadaan di Indonesia
6
dengan hukum dan keadaan negeri Belanda. Jadi pada saat itulah hukum perdata belanda
mulai berlaku di Indonesia, KUHPer Indonesia dapat dikatakan suatu copy KUHPer Belanda
yang hanya diberlakukan bagi orang-orang Eropa dan dipersamakan dengan mereka.
dan hukum sumber perdata yang tidak tertulis yaitu kebiasaan. Berikut ini beberapa sumber
b. Burgelijk wetboek (BW) atau KUH Perdata yaitu ketentuan hukum produk hindia
c. KUH Dagang atau wetboek van Koopandhel (WvK) yaitu KUH Dagang yang terdiri
dari 754 pasal meliputi buku I (Mengenai dagang secara umum) dan buku II
d. Undang-undang No.5 tahun tahun 1960 tentang pokok Agraria, UU ini mencabut
pemberlakukan Buku II KUHP yang berkaitan dengan hak atas tanah, kecuali hipotek.
Secara umum, UU ini mengatur tentang hukum pertanahan yang berlandaskan pada
hukum adat.
f. Undang-ungang No.4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan atas tanah beserta yang
7
2.5. Asas Hukum Perdata
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas ini mengandung makna bahwa setiap orang bisa mengadakan perjanjian
baik yang telah diatur dalam Undang-Undang maupun yang belum diatur dalam
Undang-Undang. Asas ini terdapat dalam 1338 ayat 1 KUHP yang menyatakan
bahwa “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
2. Asas Konsesualisme
Asas ini dapat disimpulkan dalam Pasal 1320 ayat 1 KUH Perdata. Pada pasal
tersebut ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian adalah adanya kata
kesepakatan antara kedua belah pihak. Asas ini merupakan asas yang menyatakan
bahwa perjanjian pada umumnya tidak diadakan secara formal, melainkan cukup
antara kehendak dan pernyataan yang dibuat oleh kedua belah pihak.
3. Asas Kepercayaan
Asas ini mengandung pengertian bahwa setiap orang yang akan mengadakan
dibelakang hari.
Asas ini menyatakan bahwa perjanjian hanya mengikat bagi para pihak yang
Asas ini mengandung makna bahwa subjek hukum membuat yang membuat
perjanjian memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam hukum.
Mereka tidak boleh dibeda-bedakan antara satu sama lainnya, walaupun subjek
8
6. Asas Keseimbangan
Asas ini adala asas yang menghendaki kedua belah pihak memenuhi dan
dan jika diperlukan dapat menuntut pelunasan prestasi melalui kekayaan debitur,
namun debitur memikul pula kewajiban untuk melaksanakan perjanjian itu dengan
itikad baik.
Asas kepastian hukum merupakan asas yang berbungan dengan adanya akibat
dari suatu perjanjian. Asas pacta sunt servanda merupakan asas bahwa hakim atau
pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak,
8. Asas Moral
Asas moral adalah asas yang terikat dalam perikatan wajar, ini berarti
perbuatan seseorang yang sukarela tidak bisa menuntut hak baginya untuk
menggugat prestasi dari pihak debitur. Hal ini terlihat dalam zaakwarneming,
9. Asas Perlindungan
arus dilindungi oleh hukum. Namun, yang perlu mendapat perlindungan itu adalah
pihak debitur, karena pihak ini berada pada posisi yang lemah. Asas-asas inilah
yang menjadi dasar pijakan dari para pihak dalam menentukan dan membuat suatu
9
10. Asas Kepatutan
Asas kepatutan tertuang dalam Pasal 1339 KUH Perdata. Asas ini berkaitan
perseorangan saja. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 1315 dan 1340 KUH Perdata.
Sesuai dengan pasal 1338 ayat 3 KUHP yang berbunyi “Perjanjian harus
dilakukan dengan itikad baik”. Asas ini merupakan asas bahwa para pihak, yaitu
kepercayaan atau keyakinan yang teguh maupun kemauan baik dari para pihak.
Hukum perdata dalam arti luas pada hakekatnya meliputi semua hukum privat
materill, yaitu segala hukum pokok (hukum materill) yang mengatur kepentingan-
kepentingan perseorangan, termasuk hukum yang tertera dalam KUH Perdata (BW),
KUHD, serta yang diatur dalam sejumlah peraturan (undang-undang) lainnya, seperti
Hukum perdata dalam arti sempit diartikan sebagai kebalikan dari hukum dagang.
Hukum perdata dalam arti sempit adalah hukum perdata sebagaimana terdapat didalam
KUH Perdata.Jadi hukum perdata dalam arti sempit merupakan KUH Perdata itu
sendiri. Sedangkan hukum perdata dalam arti luas didalamnya terdapat KUH Perdata
10
Hukum perdata juga meliputi hukum acara perdata, yaitu ketentuan-ketentuan mengatur
dan lain sebagainya. Hukum perdata juga terdapat di dalam Undang-undang Hak Cipta,
UU Tentang Merk dan Paten, keseluruhannya termasuk dalam Hukum Perdata dalam
arti luas.
- Buku I, yang berjudul Perihal Orang (Van Personen), yang memuat Hukum
- Biku II, yang berjudul Perihal Benda (Van Zaken), yang memuat Hukum Benda
- Buku III, yang berjudul perihal perikatan (Van Verbintennissen), yang memuat
Hukum Harta Kekayaan yang berkenan dengan hak-hak dan kewajiban yang
- Buku IV, yang berjudul perihal pembuktian dan kadaluwarsa (Van Bewijs en
mengalami perubahan. Hal ini tampak dalam sistem hukum belanda yang
diundangkan pada tanggal 3 Desember 1987 Stb.590 dan mulai berlaku 1 april 1988.
11
Buku V : tentang Daluwarsa (Van Verjaring).
Dalam KUHP Perdata lama, tidak diatur tentang badan hukum secara khusus. Hal ini
2. Menurut Ilmu Pengetahuan Hukum, Hukum Perdata (yang termuat dalam KUHPer)
macht)
c. Perwalian (voogdij)
d. Pengampunan (curalele).
hubungan hukum yang dapat dinilaikan dengan uang. Hukum Harta Kekayaan
meliputi;
b. Hal perorangan, yaitu hak-hak yang hanya berlak terhadap seorang atau suatu
- Hukum Waris (Erfrecht), yang mengatur tentang benda atau harta kekayaan seseorang
jika meninggal dunia (mengatur akibat-akibat dari hubungan keluarga terhadap harta
peninggalan seseorang).
12
2.8. Hukum Perdata Materiil di Indonesia
Hukum perdata yang berlaku di Indonesia beraneka ragam (pluralistis) artinya
hukum perdata yang berlaku itu terdiri dari berbagai macam ketentuan hukum, ada
penduduk yang tunduk pada hukum adat,hukum islam,dan hukum perdata Barat.
Pluralism hukum ini sudah ada sejak zaman kolonial belanda sampai saat ini. Ada dua
2. Golongan Timur Asing. Timur Asing dibagi menjadi Timur Asing Tionghoa
arab,Pakistan,india,dan lain-lain.
pasal 131 I.S. Konsekuensi logis dari pembagian golongan di atas ialah
golongan Eropa dan dipersamakan dengan itu, serta golongan Timur Asing
tertuang di dalam Stb. 1848 dan Stb. 1919. Sedangkan bagi Timur Asing
juga,golongan Bumi Putra berlaku hukum adat yang telah direseptio dari
hukum islam.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antar individu dalam
pergaulan masyarakat. Jadi, hukum perdata adalah hukum pokok yang mengatur
perdata diutamakan perdamaian karena hukum perdata itu tidak hanya difungsikan
untuk menghukum seseorang, tetapi juga sebagai alat untuk mendapatkan keadilan dan
perdamaian.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, C.S.T.1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta:Balai
Pustaka.
Kansil, C.S.T.1993. Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, jilid 2. Jakarta: Balai Pustaka.
Bakti.
Merkokusumo, Sudikno R.M.2001. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW). Jakarta:
Departemen Pendidikan Indonesia.
http://adikanina1987.wordpress.com/2013/02/28/ruang-lingkup-hukum-perdata.html.
(9 oktober 2019)
http://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-hukum-perdata-sejarah-
asas-sumber-hukum-jenis-jenis.html. (10 oktober 2019)
15