DEFINISI
1. Pengertian
a. Panduan high alert medication adalah petunjuk tentang identifikasi,
pengelolaan, pelaporan serta dokumentasi obat–obat yang mempunyai risiko
tinggi menyebabkan cedera pada pasien bila digunakan secara salah. Panduan
ini diharapkan sebagai acuan dalam pengelolaan obat–obat yang perlu
diwaspadai di unit–unit Rumkitalmar Ewa Pangalila.
c. NORUM / LASA ( Look Alike – Sound Alike ) adalah obat–obat yang memiliki
nama, rupa dan ucapan mirip yang perlu diwaspadai khusus agar tidak terjadi
kesalahan pengobatan (dispensing error) yang bisa menimbulkan cedera pada
pasien yang daftarnya diperoleh dari unit pelayanan farmasi Rumkitalmar Ewa
Pangalila.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup
Obat–obat yang memiliki nama, rupa dan ucapan mirip yang berisiko
tinggi menyebabkan kesalahan obat. Daftar obat – obat yang memiliki LASA
dapat dilihat pada lampiran 2.
Proses identifikasi obat–obat yang perlu diwaspadai dan obat–obat yang
memiliki LASA , diawali dari pengkajian / analisis resep dan atau permintaan
rutin dari unit–unit layanan Rumkitalmar Ewa Pangalila. Analisis resep
dilakukan oleh apoteker yang meliputi persyaratan adimistrasi ( tanggal resep,
nama penulis resep, nama pasien, umur / BB), persyaratan farmasetika (
bentuk sediaan, dosis), persyaratan famasi klinik (ESO potensial, interaksi
potensial). Bila terdapat problema terkait obat ( PTO) , maka apoteker akan
mengklarifikasi kepada penulis resep. Tahap selanjutnya dilakukan proses
dispensing / peracikan obat yang meliputi pengambilan obat, penulisan etiket
dan penyerahan obat. Sebelum diserahkan kepada pasien, dilakukan
pengecekan ulang oleh checker. Saat penyerahan obat, dilakukan KIE oleh
apoteker atau petugas teknis kefarmasian (asisten apoteker).
2. Tempat Pelayanan yang Perlu Mewaspadai PenggunaanObat
1) Apotek
a). Pengelola / Pelaksana
Apoteker Pengelola Apotek, tenaga teknis kefarmasian dan
tenaga administrasi harus mengetahui dan mampu melakukan
tatalaksana obat – obat yang perlu diwaspadai ( high alert medication)
dan obat yang memiliki nama , rupa dan ucapan mirip (LASA). Tata
laksana obat selalu mengacu kaidah penataan obat yaitu alfabetis,
FIFO, FEFO dan bentuk sediaan. Untuk mengatasi dispensing error
pada obat – obat yang masuk kategori tersebut, pengelola harus
mampu melakukan analisis resep meliputi persyaratan adimistrasi,
persyaratan farmasetika, persyaratan famasi klinik sebelum resep
tersebut diracik oleh tenaga teknis kefarmasian. Pada tahap akhir
peracikan, tenaga teknis kefarmasian yang bertugas sebagai checker
selalu memeriksa kembali kesesuaian antara resep dengan obat yang
dikehendaki sebelum diberikan kepada pasien. Kemudian saat
penyerahan obat kepada pasien, dilakukan pemberian KIE oleh
apoteker / tenaga teknis kefarmasian.
b) Penyimpanan obat
Obat – obat yang perlu diwaspadai ( high alert) harus diletakkan
pada tempat yang aksesnya minimal, di tempat khusus yang diberi
label yang jelas dan terpisah dengan obat lain. Untuk obat yang
memiliki LASA, tidak boleh diletakkan berdekatan. Obat berkategori
LASA yang terletak pada kelompok abjad yang sama, harus diselingi
dengan minimal dua obat non ketegori LASA di antara atau di
tengahnya. Selain itu obat kategori LASA diberi stiker khusus yang
membedakan dengan obat yang lain (lihat pada bab dokumentasi).
c) Dispensing obat
Kegiatan dispensing ( peracikan ) obat diawali dengan pengambilan
obat sesuai yang dikehendaki setelah dilakukan analisis resep. Nama,
dosis, frekuensi pemberian, waktu pemakaian, tanggal kadaluarsa,
kondisi fisik obat yang memiliki LASA atau high alert harus diperiksa
dengan teliti sebelum diberikan kepada checker.
d) Penyerahan obat
Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan mengkorfimasi
nama, umur / tanggal kelahiran, nomor rekam medik pasien disertai
pemberian KIE berupa indikasi obat, aturan pakai, efek samping obat
secara umum, perhatian khusus.
c. IGD/Kamar Operasi/HCU
Terdapat obat-obat floor stock dan emergency kit pada lemari obat.
Pengelolaaan obat dan pengendaliannya meliputi permintaan obat ke Apotek,
penyimpanan sesuai sifat dan jenis obat, pencatatan pemasukan/pengeluaran
obat menggunakan kartu stok, pemeriksaan berkala oleh perawat di ruangan.
1) Penanggung jawab / pelaksana
Dokter / perawat yang berdinas hendaknya memahami obat – obat
yang perlu diwaspadai dan memiliki LASA. Pengambilan dan penggunaan
obat yang akan diberikan ke pasien harus diperiksa kembali (recheck)
nama, kekuatan dosis, bentuk sediaan dan jumlah obat terkait dengan
permintaan.
2) Penyimpanan obat
Tempat penyimpanan obat – obat yang perlu diwaspadai ( high alert)
diletakkan di tempat terpisah, diberi stiker berupa label high alert dengan
warna yang jelas. Untuk obat yang memiliki LASA, tidak boleh diletakkan
berdekatan. Obat berkategori LASA yang terletak pada kelompok abjad
yang sama, harus diselingi dengan minimal dua obat non ketegori LASA di
antara atau di tengahnya. Selain itu obat kategori LASA diberi stiker
khusus berupa label LASA yang membedakan dengan obat yang lain
(lihat pada bab dokumentasi). Penataan obat high alert dan LASA
hendaknya sesuai kaidah stabilitas obat, FIFO, FEFO dan bentuk sediaan.
3) Pemberian obat
d. Penyerahan obat
Dilakukan penyerahan obat yang memiliki LASA / high alert kepada
pasien yang dilaksanakan dengan :
1) Konfimasi nama, umur, nomor rekam medik, tanggal kelahiran pasien
2) Pemberian KIE berupa indikasi obat, aturan pakai, efek samping obat
secara umum, perhatian khusus.
2 Antagonis - Atenolol
adrenergik - Bisoprolol
- Karvedilol HIGH
- Propranolol ALERT !
3 Anestetik umum
Anestetik inhalasi Halothane
HIGH
ALERT !
Midazolam
Anestetik IV Diazepam HIGH
Sufentanil ALERT !
PSIKOTROPIKA
Propofol
Ketamin
Fentanyl
5 Anti trombotik /
antikoagulan -Heparin
12 Narkotik Fentanyl
Pethidi
Tramadol HIGH
ALERT !
NARKOTIKA
13 Agen pengeblok
neuromuskular Rocuronium
HIGHT
ALERT !
Larutan konsentrat
Obat – obat
khusus
1 Insulin Actrapid
Levemir
HIGHT
Novomix ALERT !
Novorapid
2 Magnesium Sulfat
injeksi
HIGH
ALERT !
3 Oxytocin
HIGH
ALERT !
PANDUAN
TATA LAKSANA OBAT HIGH ALERT MEDICATION
Dan NORUM / LASA
(Obat yang Perlu Diwaspadai)
BAB I DEFINISI
1. Pengertian
BAB II RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup
a.Obat – obat yang perlu diwaspadai ( high alert medication)
b. LASA ( look alike sound alike )
2.Tempat pelayanan yang perlu mewaspadai penggunaan obat
a. Apotek
a) Pengelola / Pelaksana
b) Penyimpanan obat
c) Dispensing obat
d) Penyerahan obat
b. Unit IGD/ Kamar Operasi/ Rawat Inap/ Kandungan
1) Petugas teknis kefarmasian
2) Penyimpanan obat
3) Dispensing obat
4) Penyerahan obat
c. IGD / Kamar Operasi
1) Penanggung jawab / Pelaksana
2) Penyimpanan obat
3) Pemberian obat
d. Ruang Rawat Inap
1) Penanggung Jawab/Pelaksana
2) Penyimpanan obat
3) Pemberian obat
BAB III TATA LAKSANA
1. Tata Laksana Kewaspadaan Obat di Apotek
a. Analisis resep
b. Peracikan obat
c. Penyimpanan obat
d. Penyerahan obat
2. Tata Laksana Kewaspadaan Obat di Apotek
3. Tata Laksana Kewaspadaan Obat di IGD/ Kamar Operasi
4. Tata Laksana Kewaspadaan Obat di Ruang Rawat Inap
BAB IV DOKUMENTASI
1. Dokumentasi yang terkait dengan obat-obatan high alert
a. Daftar obat-obat high alert yang ada di Rumkitalmar Ewa Pangalila
b. Daftar obat-obat yang memiliki LASA di Rumkitalmar Ewa Pangalila
2. Gambar label high alert dan NORUM/ LASA