Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERCAYAAN DIRI
Disusun Oleh :

1. Dina Silvia Suciati


2. Dini Yuliano
3. Thica Rahayu

SMK BUDI UTOMO CIKAUM


TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat taufiq

dan hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat disesuaikan. Kami selaku penulis

sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu,

penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari Anda demi perbaikan selanjutnya.

Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan

dan penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan

makalah ini bermanfaat khususnya kepada kami selaku penulis dan umumnya kepada

pembaca.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya pembuatan makalah ini

terutama kepada Bapak / Ibu guru selaku pembimbing kami.

Cikaum, September 2013

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 1

1.3. Rumusan Masalah 1

BAB II. PEMBAHASAN 2

2.1. Pengertian Kepercayaan Diri 2

2.2. Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri 3

2.3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri 3

2.4. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan

Diri 4

2.5. Istilah-Istilah Dalam Kepercayaan Diri 6

2.6. Sikap-Sikap Seseorang Yang Tidak Memiliki Kepercayaan Diri 6

BAB III. PENUTUP 7

3.1. Kesimpulan 7

3.2. Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam interaksi pergaulan pendidikan yang terjadi di sekolah, tidak dapat terlepas dari
masalah yang menyangkut pribadi dan sosialnya, factor penyebabnya sangat beragam
diantaranya adalah karena masalah fisik, masalah fisik yang tidak sempurna membuat
anak merasa tidak percaya diri dan kerap kali mengisolasi diri temannya, atau di jauhi
oleh teman-temannya.
Yang akan dibahas secara mendalam dalam makalah ini berkaitan dengan masalah
yang dihadapi oleh siswa yang berkaitan dengan masalah sosial. Dalam melaksanakan
proses pendidikan banyak ditemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah
sosial, diantaranya kurangnya konsentrasi dalam belajar mungkin itu akibat dari
kurangnya rasa percaya diri yang terjadi pada siswa.

1.2. Batasan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini, penyusun hanya membahas tentang rasa percaya diri
yang terjadi pada siswa dalam hal kurangnya berkonsentasi dalam belajar.

1.3. Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas dalam makalah ini menyangkut tiga hal, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan rasa percaya diri?
2. Gejala yang Nampak karena kurangnya rasa percaya diri?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kepercayaan Diri


Ada berbagai pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian kepercayaan diri, yaitu
sebagai berikut :
a. Menurut ahli Psikologi Sigmund Fred, kepercayaan diri adalah sesuatu tingkatan rasa
sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam
berbuat sesuatu.
b. Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87),
percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
c. Menurut Lie, Seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan
yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai
keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan
berbagai pilihan, serta membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang
mencerminkan percaya diri.
d. Menurut Lauster (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas
kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas,
merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi
serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan
bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan
diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
e. Meurut pendapat Angelis (2003:10), percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri,
untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Percaya
diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi tantangan
hidup apapun dengan berbuat sesuatu
f. Menurut Rahmat (2000:109) kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu
kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya
serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada
konsep diri.

2
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri (Self
confidence) merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk
bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin
pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh
orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri: toleransi, tidak
memerlukan dukungan orang lain dalam setiap mengambil keputusan atau mengerjakan
tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat.

2.2. Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri


Menurut Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri
seseorang, tetapi ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan
rasa percaya diri itu.
Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses :
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang
melahirkan kelebihan kelebihan tertentu
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan
keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-
kelebihannya tersebut.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan
segala kelebihan yang ada pada dirinya.

2.3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri


a. Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah:
Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa
mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.
b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu
sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut
dirinya sendiri.

3
d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang
telah menjadi konsekuensinya.
e. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian
dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri


Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
a) Faktor Internal
Yang termasuk dalam faktor internal yaitu :
1. Konsep Diri
Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan
konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok.
Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri.
Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri
negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki
konsep diri positif.
2. Harga Diri
Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan
terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi
secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan
individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya
sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang
lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai
harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur
pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
3. Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony (1992)
mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri
dan percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa
ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara
4. Pengalaman hidup

4
Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman
yang mengecewakan, yang paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah
diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang
kasih sayang dan kurang perhatian.
b) Faktor Eksternal
1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih
lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung
membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya
individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan
tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu
memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan
memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
2. Pekerjaan
Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat
mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan,
selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu
mengembangkan kemampuan diri.
3. Lingkungan dan Pengalaman hidup
Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan
yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang
saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang
tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma
dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang
(Centi, 1995). Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari
pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya.
Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang
selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan
individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).

5
2.5. Istilah- istilah dalam kepercayaan diri
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan
kepercayaan diri yaitu ada empat macam, yaitu :
a. Self-concept : bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan,
bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda
mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
b. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauh
mana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda,
sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga
di dalam diri Anda.
c. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki
untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to
succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda
meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang
disebut dengan specific self-efficacy.
d. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas
kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk
berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy
(James Neill, 2005)

2.6. Sikap-sikap seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri


Orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan,
cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu untuk diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (mengambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan
yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis dan sensitif (perasa)

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tak dapat dipungkiri kita semua pasti pernah mengalami rasa tak percaya diri sesekali
waktu. Adakalanya agak sulit untuk membangkitkan kembali rasa percaya diri itu
sewaktu kita sedang membutuhkan. Sebenarnya ada latihan sederhana yang dapat
dipraktekkan untuk mendapatkan rasa percaya diri Anda agar kembali ke jalurnya secepat
mungkin saat dibutuhkan. Berikut kami sampaikan tujuh langkah membangun rasa
percaya diri yang tak tergoyahkan.
a. Perhatikan Postur Tubuh
Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita
bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda,
mengirimkan pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika
pesan tersebut memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan
positif dari orang lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda
sendiri. Jadi mulai perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda
memiliki rasa percaya diri.
b. Bergaullah Dengan Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran Positif
Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus
berbaur dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa
besarpun percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret
mengikuti lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang
penuh kebahagiaan dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang
membawa keuntungan bagi diri Anda.
c. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri
Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak
mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa
percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan
membantu meletakkan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.
d. Latihan
Kapanpun Anda ingin merasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah latihan sesering
mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang

7
terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu
dibutuhkan.
e. Kenali Diri Sendiri
Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan
segala yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan
melakukan ini, ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang – Apa yang
mereka katakan – Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk
menuliskan semua ini, hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa
percaya diri kapanpun Anda membutuhkan inspirasi.
f. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri
Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun,
saat seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam
masalahnya hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau.
Pebicaraan yang positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa
percaya diri, jadi pastikan Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan
orang lain membuat Anda jadi terpuruk.
g. Jangan Takut Mengambil Resiko
Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini
mampu membuahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih bermanfaat dalam
menumbuhkan rasa percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona
nyaman. Selain itu, tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut
Anda akan ha-hal yang tak Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri
yang luar biasa.

3.2. Saran
Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa Anda memiliki bakat dan kemampuan,
pastikan Anda selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi
batu loncatan terbaik untuk membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan

8
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/25/pengertian-kepercayaan-diri/

http://miklotof.wordpress.com/2010/06/23/pengertian-percaya-diri/

http://qqcakep.multiply.com/reviews/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem

http://martinwulanlinggayani.blogspot.com/2013/04/makalah-percaya-diri.html

http://tulisantantim.wordpress.com/2012/07/04/tugas-makalah-psikologi-percaya-diri/

Anda mungkin juga menyukai