Anda di halaman 1dari 6

Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan

kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang
dipentaskan. Sedangkan prosa adalah bentuk karya sastra yang berbentuk karangan
bebas yang tidak terikat aturan (lama) yang mengisahkan tentang suatu sejarah atau
peristiwa (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat di puisi).

No. Puisi Drama Prosa


Berbentuk
1 Berbentuk bait-bait percakapan Berbentuk paragraf
Bahasa yang
digunakan bebas, Bahasa yang Bahasa yang
indah, terikat oleh digunakan biasa, digunakan biasa,
rima atau persajakan tidak terikat oleh rima tidak terikat oleh rima
2 dan bermajas dan tidak bermajas dan tidak bermajas
Biasanya puisi
dipentaskan atau
dipublikasikan lewat Hanya untuk Dipublikasikan lewat
3 media cetak dipentaskan media cetak
Isinya penuh Isinya lugas dan
4 penafsiran Isinya lugas dan jelas jelas

Drama/Film
Drama atau film merupakan karya yang terdiri atas aspek sastra dan asepk
pementasan. Aspek sastra drama berupa naskah drama, dan aspek sastra film berupa
skenario. Unsur instrinsik keduanya terdiri dari tema, amanat/pesan, plot/alur,
perwatakan/karakterisasi, konflik, dialog, tata artistik (make up, lighting, busana,
properti, tata panggung, aktor, sutradara, busana, tata suara, penonton), casting
(penentuan peran), dan akting (peragaan gerak para pemain).

. PUISI

1. Pengertian Puisi

Puisi berasal dari bahasa Yunani yang artinya:

Membuat : “poeima”

Pembuatan : “poesis”

Orang yang membuat disebut : “poet”

Puisi adalah bentuk karya sastra yang diciptakan oleh penyair menggunakan
bahasa tertentu untuk mengungkapkan suatu perasaan tertentu.

Selain itu pendapat lain mengatakan bahwa puisi adalah :


Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra
yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang


kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan
berirama.

Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-
katanya disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu
seperti musik.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah
dalam susunan terindah.

Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi


mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.

Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan


secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong
pada makna konotatif.

Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan
struktur batinnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengekspresikan secara padat pemikiran dan perasaan penyairnya, digubah dalam
wujud dan bahasa yang paling berkesan.

PROSA
Prosa adalah bentuk karya sastra yang berbentuk karangan bebas yang tidak
terikat aturan (lama) yang mengisahkan tentang suatu sejarah atau peristiwa.

Perbedaan Puisi Dan Prosa


PUISI PROSA

Merupakan aktivitas jiwa, menangkap kesan , Merupakan aktivitas menyebarkan ide/gagasan


kemudian kesan-kesan tersebut dipadatkan dalam bentuk uraian
dan dipusatkan.
Merupakan pencurahan jiwa yang bersifat Merupakan pengungkapan gagasan yang
singkat, emosional, dan ekspresif bersifat naratif

Seringkali isi dan kalimat-kalimatnya bermakna Pada umumnya bermakna denotasi (makna
konotasi (makna kias/tidak sebenarnya) sebenarnya), walaupun ada beberapa karya
sastra yang isinya konotasi

A. Drama

Kata drama berasal dari bahasa Greek; tegasnya dari kata kerja dran yang

berarti “berbuat, to act atau to do”. Demikianlah dari segi etimologinya, drama

mengutamakan perbuatan, gerak, yang merupakan inti hakikat setiap karangan

yang bersifat drama. Maka tidak usah kita heran kalau Moulton mengatakan

bahwa “drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak” (life presented in

action) ataupun Bathazar Verhagen yang mengemukakan bahwa “drama adalah

kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak” (Slametmuljana dalam

Tarigan, 1985: 70). Jadi, drama adalah sebuah cerita yang membawakan tema

tertentu dengan dialog dan gerak sebagai pengungkapannya.

Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya

memperlihatkan secara verbal adanya dialogue atau cakapan diantara tokoh-tokoh

yang ada (Budianta dkk., 2002: 95). Dalam pertunjukkan drama, yang paling

penting adalah dialog atau percakapan yang terjadi di atas panggung karena dialog

tersebut menentukan isi dari cerita drama yang dipertunjukkan

Karakteristik Drama, Sandiwara Radio, Sinetron, dan Film

a. Sandiwara Radio

1) Tidak visual (tidak dapat dilihat dengan mata, melainkan hanya bisa didengar melalui efek
suara )

2) Penggambaran watak, setting, tema, dll, ditumpukan / didasarkan pada efek suara

Misalnya : Tokoh antagonis : bisa kita ketahui lewat suara tokoh yang keras

Tokoh protagonis : bisa kita ketahui lewat suara tokoh yang lembut
b. Sinetron (Sinema Elektronik)

1) Yang pertama kali menamakan adalah : Sumardjono

2) Istilah lain adalah : Telenovela, dan Soap Opera (Inggris)

3) Ditayangkan di Televisi

4) Terdiri dari beberapa episode

5) Mayoritas untuk tujuan komersial (sponsor)

c. Film

Terbangun atas dua unsur

1) Naratif : naskah

2) Sinematik : unsur yang digunakan untuk membuat film (alat-alat pembuatan film)

3) Bahasa film : perpaduan antara suara dan gambar / efek.

5. Perbedaan Drama, Sandiwara, Film, dan Sinetron

a. Drama : merupakan pementasan langsung, sehingga hubungan antara pemain


dan penonton sangat intens (kuat), selain itu pementasannya pun harus perfect. Dari
awal hingga akhir karena tidak ada pengulangan.

Film : merupakan pementasan tidak langsung, sehingga hubungan antara pemain dan
penonton tidaklah kuat, selain itu pementasannya pun tidak harus perfect karena bisa /
ada proses pengulangan.

b. Drama : didalam drama intonasi, tata rias atau busana, ekspresi harus ditampilkan secara
kuat agar bisa dilihat / didengar oleh penonton.

Film : didalam film intonasi, tata rias atau busana, ekspresi tidak harus ditampilkan
secara kuat, karena bisa direkayasa / melalui proses editing agar film tersebut bisa terlihat
sempurna.
c. Drama : dibatasi dengan panggung, sehingga pemain harus pandai menyesuaikan tata
panggung yang ada.

Film : sedangkan film / sinetron panggung bisa berubah – ubah / berpindah – pindah
tempat.

Arti Drama
* Arti pertama : Drama adalah kualitas komunikasi, situasi,action. (segala apa yang terlintas dalam pentas) yang menimbulkan perhatian,
kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton.
* Arti kedua : Menurut Moulton, drama adalah : hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented action). Jika buku roman menggerakan
fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri.
Menurut Brander Mathews : Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action.
Menurut Balthazar Verhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.
* Arti ketiga : Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunaka percakapan dan
action dihadapan penonton.

Kata sandiwara itu dibuat oleh P.K.G mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah mulai mendapat
perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa
Belanda. Kata baru “sandiwara” dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara” (wara Jawa) adalah
pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.Demikianlah kupasan
singkat dari kata sandiwara sebagai pengganti kata Toneel sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata sandiwara lebih kena dari pada
kata Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada pertunjukan. Demikian pulajuga dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa
yunani yang artinya mula-mula tak lain dari pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas panggung. tetapi sungguh sayang,
arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot, bahkan kata sandiwara bagi umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan.

Film adalah sekedar gambar yang bergerak, adapun pergerakannya disebut sebagai intermitten movement, gerakan yang muncul hanya
karena keterbatasan kemampuan mata dan otak manusia menangkap sejumlah pergantian gambar dalam sepersekian detik. Film menjadi media
yang sangat berpengaruh, melebihi media-media yang lain, karena secara audio dan visual dia bekerja sama dengan baik dalam membuat
penontonnya tidak bosan dan lebih mudah mengingat, karena formatnya yang menarik.

Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar
yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses elektronik lalu di tayangan melalui stasiun
televisi.Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim sinetron adalah istilah untuk serial drama sandiwara bersambung yang disiarkan
oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan.

Opera= 1. sebuah drama yang mengatur musik; terdiri dari bernyanyi dengan iringan orkestra dan orkestra overture dan selingan .

2. sebuah bangunan di mana drama musikal yang dilakukan sumber:

3. Sebuah drama, tragis atau komik, di mana musik membentuk bagian penting; sebuah drama yang seluruhnya atau sebagian
besar dinyanyikan, terdiri dari recitative, arials, chorus, duet, Trio, dll, dengan iringan orkestra, Prelude dan selingan, bersama dengan kostum
yang sesuai, pemandangan, dan tindakan; drama lirik.

Operet adalah opera ringan (nyanyian dan dialog disuguhkan secara bergantian) dng unsur roman dan satir

Puisi adalah ragam sastra yang bahsnya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan
bait. Dan dapat juga di katakan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya di pilih dan di tata
secara cermat, sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus
Prosa adalah karangan bebas ( tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Segala
reaksi yang timbul setelah mendengarkan / membaca suatu karya baik yang berupa prosa
fiksi maupun ilmiah di sebut tanggapan atau apresiasi yang merupakan dampak dari
suatu penikmatan yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai