Pembuatan Plastik Dari Pati
Pembuatan Plastik Dari Pati
Tanggal : .............................
i
HALAMAN PENGESAHAN
Kulit Singkong
Pembimbing
Tanda Tangan
(…………………………………..)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Kulit Singkong
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I : ……………………………………..
Penguji I : ……………………………………..
Disetujui di : Jakarta
Tanggal :
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Kulit Singkong
Tanda Tangan
(…………………………………..)
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
mengikuti Tugas Akhir I. Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan proposal ini,
sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan penulisan ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada:
(1)
(2)
(3)
(4)
Akhir kata, penulis berharap pada Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga proposal ini membawa
manfaat bagi berkembangnya Ilmu Teknik Kimia.
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Plastik merupakan salah satu bentuk polimer yang dapat digunakan sebagai
kemasan untuk melindungi produk dari kerusakan, barrier yang baik terhadap air
ataupun udara, harganya murah, ringan dan mudah ditemukan. Plastik miliki sifat
khusus, mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi dapat lunak namum
akan mengeras kembali jika didinginkan (syaubari dkk, 2012). Bahan baku utama
pembuatan plastik yang berasal dari minyak bumi keberadaannya semakin menipis
dan plastik tidak dapat terurai dengan cepat oleh mikroba didalam tanah. Hal ini
mangakibatkan penumpukan limbah dan menjadi penyebab pencemaran
lingkungan.
1
1.2 Metode Penelitian
Diawali dengan mengekstraksi pati kulit singkong dengan mencampur pati
singkong dengan kitosan dengan perbandingan pati terhadap kitosan yaitu 7:3
lalu ditambahkan gliserol dan dipanaskan pada suhu 70ᵒC, diaduk dan
dimasukan kecetakan. Dikeringkan dengan suhu beragam yaitu pada suhu 50C
selama 150 menit, 60ᵒC selama 120 menit dan 70ᵒC selama 90 menit. Menguji
ketahanan terhadap air dengan menimbang massa awal dan massa sample
sampai menemukan massa konstan. Menguji biodegrabilitas dengan
memasukan kedalam cawan petri dan mengamati berapa lama plastik akan
habis oleh bakteri EM4.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pesatnya peningkatan limbah pada lingkungan dari bahan yang tidak diinginkan
ke dalam tanah, air dan udara memiliki efek pada lingkungan. Limbah adalah
buangan yang dihasilkan dari sisa kegiatan atau aktivitas manusia. Berdasarkan
Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan
Hidup, suatu kegiatan diwajibkan untuk mengolah dan mengelola limbah hasil
kegiatannya dalam rangka pelestarian lingkungan hidup dan dikelola tersebut wajib
memenuhi standar baku mutu yang berlaku sampai dihasilkan baku mutu
lingkungan hidup yang berlaku.
2.1 Bioplastik
Limbah plastik berbasis petroleum sudah menjadi masalah bagi lingkungan
karena lama terurai sehingga mencemari lautan. Oleh karena itu, dilakukan
pemanfaatan dari bahan yang dapat diperbaharui seperti pati, minyak nabati dan
mikrobiota. Bahan yang dapat diperbaharui ini memiliki biodegradabilitas yang
tinggi sehingga sangan berpotensi untuk dijadikan bahan pembuat bioplastik
(Stevens, 2002).
Bioplastik dapat diproduksi pada skala industry dalam bentuk PCL (poli-ɛ-
kaprolakton), PHB (poli-ᵝ-hidroksi butirat), PBS (poli butilena suksinat) dan PLA
(polilactic acid). Dalam pembuatan PLA bahannya dapat berupa pati yang dapat
diambil dari beberapa sumber bahan.
3
Kulit singkong juga mengandung selulosa. Selulosa bakteri merupakan polimer
alam yang sifatnya menyerupai hidrogel yang diperoleh dari polimer sintetik.
Memiliki sifat non-allergenik, daya serap yang baik dan dapat disterilisasi tanpa
mempengaruhi karakteristik bahan.
2.3 Kitosan
Kitosan merupakan polimer kationik yang bersifat antibakteri (nontoksik),
biokompatibel dan dapat mengalami biodegradasi. Kitosan adalah turunan kitin
yang pertama kali ditemukan pada tahun 1894 oleh Hoppe Seyler dan dilakukan
proses destilasi dengan merfluks kitin dalam kalium hidroksida. Kitin dapat
diperoleh dari limbah pengolahan hasil laut. Kandungan kitin pada limbah udang
yaitu 42-57%, limbah kepiting mencapai 50-60%, cumi-cumi 49% dan kerang 14-
35%. Bahan baku udang lebih mudah diperoleh dan memiliki kandungan kitin yang
tinggi maka sintesis kitin dan kitosan lebih banyak memanfaatkan limbah udang.
Kitosan dikembangkan menjadi bahan aditif, campuran kitosan dengan selulosa
atau pati diharapkan dapat meningkatkan sifat mekanik dari material yang
dihasilkan.
4
BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan
1. Pati Kulit Singkong
2. Kitosan
3. Gliserol
4. CH3COOH 1%
5. Aquadest
6. Bakteri EM4
3.2 Alat
1. Gelas Ukur
2. Stirer
3. Oven
4. Penjepit Krusable
5. Timbangan Analitik
6. Cawan
7. Pipet Tetes
8. Spatula
5
c. Menimbang sampel sebagai massa awal (Wo)
d. Meletakkan sampel didalam gelas yang berisi Aquadest
e. Mengangkat sampel menggunakan penjepit setelah 10 detik
f. Menimbang massa sampel (W)
g. Lakukan langkah tersebut hingga massa konstan.
3.4 Perhitungan
W − Wo
Air(%) = 𝑥 100%
Wo
Keterangan:
W = Massa sample akhir dalam keadaan basah (g)
Wo = Massa sample awal dalam keadaan kering (g)
6
DAFTAR PUSTAKA
Suryati. Meriatna. Marline. 2016. Optimasi Proses Pembuatan Bioplastik Dari Pati
Limbah Kulit Singkong. Lhokseumawe: Jurnal Teknologi Kimia Unimal.
Fahnur, Mardiana. 2017. Pembuatan, Uji Ketahanan Dan Struktur Mikro Plastik
Biodegradable Dengan Variasi Kitosan Dan Konsentrasi Pati Biji Nangka.
Makassar: Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Alauddin.
7
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan
1. SDN Tugu
2. SMPN 8 Depok
3. SMKF Caraka Nusantara
Pengalaman keikutsertaan dalam penelitian / pertemuan ilmiah / seminar nasional
/internasional :
1.
2.
Jakarta, 15 Agustus 2019
8
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan
1. SDN Sunter Jaya 010 Pagi
2. SMP Bina Dharma 3 Bandung
3. SMK Nusa Bhakti Bandung
Pengalaman keikutsertaan dalam penelitian / pertemuan ilmiah / seminar nasional
/internasional :
1.
2.
Jakarta, 15 Agustus 2019