Oleh :
SUNTANA S. DJATNIKA
TERINTEGRASI
JASA
KONSTRUKSI BUKAN BADAN
PERORANGAN
BENTUK HUKUM
USAHA
BADAN
USAHA BADAN HUKUM
JASA
KONSTRUKSI
KLASIFIKASI ASMET
JENIS
USAHA
BESAR,
KUALIFIKASI
MENENGAH, KECIL
2
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA
3
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA
FAKTOR INTERNAL
PENYEBAB
INTERNAL Penyebab sengketa
4
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA
FAKTOR EXTERNAL
PENYEBAB
EKSTERNAL Penyebab sengketa
PENYEBAB PENYEBAB
INTERNAL EKSTERNAL Penyebab sengketa
Jenis
WANPRESTASI BUKAN WANPRESTASI FORCE MAJEURE BUKAN FORCE MAJEURE sengketa
SENGKETA
6
Masalah-masalah yang sering dipersengketakan
dalam Bidang Jasa Konstruksi
Masalah-masalah yang sering dipersengketakan dalam bidang jasa
konstruksi:
a. Keterlambatan waktu pelaksanaan, yang dapat terjadi karena:
kelalaian Kontraktor, atau karena Pemilik tidak memenuhi
kewajibannya, atau disebabkan oleh faktor-faktor diluar kontrol
Kontraktor akan tapi bukan oleh kesalahan Pemilik.
b. Perubahan pada Schedule Kerja akibat dari perintah Pemilik atau
Perencana.
c. Construction Changes.
d. Keadaan lapangan yang berbeda.
e. Keadaan cuaca yang tidak normal.
f. Percepatan jadwal pembangunan.
g. Penundaan dan penghentian pekerjaan.
7
Masalah-masalah yang sering dipersengketakan
dalam Bidang Jasa Konstruksi
h. Change Orders: dalam suatu proses pembangunan. Klaim tambahan
waktu dan harga akibat dari change orders sering memicu terjadinya
sengketa.
i. Kegagalan pembayaran oleh Pemilik.
j. Perbedaan antara gambar dan keadaan lapangan.
k. Fast Track Construction.
l. Kenaikan harga material yang tidak normal.
m. Perubahan Peraturan Pemerintah.
n. Pengertian ganda.
o. Kelemahan administrasi proyek.
p. Penggunaan sebagian dari pekerjaan sebelum Serah Terima.
q. Timbulnya kerusakan pekerjaan oleh Kontraktor lainnya.
r. Kurangnya komunikasi atau terjadinya mis-komunikasi antara para
pihak.
8
KETENTUAN UUJK – No. 002 Tahun 2017
BAB XI PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 88
Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi diselesaikan dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan. Dalam hal musyawarah para pihak
sebagaimana tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, para pihak menempuh tahapan
upaya penyelesaian sengketa yang tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi. Dalam
hal upaya penyelesaian sengketa tidak tercantum dalam Kontrak Kerja Konstruksi, para
pihak yang bersengketa membuat suatu persetujuan tertulis mengenai tata cara
penyelesaian sengketa yang akan dipilih.
Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi:
a. mediasi;
b. konsiliasi; dan
c. arbitrase.
Selain upaya penyelesaian sengketa, para pihak dapat membentuk dewan sengketa.
Dalam hal upaya penyelesaian sengketa dilakukan dengan membentuk dewan sengketa,
pemilihan keanggotaan dewan sengketa dilaksanakan berdasarkan prinsip
profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari salah satu pihak. Ketentuan lebih lanjut
mengenai penyelesaian sengketa diatur dalam Peraturan Pemerintah.
9
PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
PENYEBAB PENYEBAB
INTERNAL EKSTERNAL Penyebab sengketa
Mediasi Mediasi
Putusan
Putusan Pengadilan Putusan Arbitrase Ketidak - Kesepakatan
DS
Tidak sepakatan Tidak berkekuatan
Berkekuatan Berkekuatan
berkeku- Interpertasi hukum
hukum tetap setelah hukum tetap
melalui proses banding, atan hukum kontrak
kasasi dan PK
Compulsary Ubah dari voluntary
menjadi compulsary
Keterangan :
Eksekusi
Putusan Penyelesaian Hukum
= Terjadinya Sengketa 11
TERIMA KASIH
Suntana S. Djatnika
Dr.(T), Dr.(H), Ir., SE, MM, MBA, MT, MH, FCBArb.
PENGALAMAN KERJA
Konsultan Arsitek, Engineering, Construction Management di beberapa perusahaan.
Anggota Team Penasihat Arsitektur Kota (TPAK) - Badan Penasihat Teknis Perkotaan dan Bangunan Pemda DKI - Jakarta.
Arbiter, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) – FCBArb sejak 2003.
PENGALAMAN MENGAJAR
1971 - 1973 Staf Pengajar Merencana Arsitektur di Jurusan Arsitektur ITB
1989 - 1994 Staf Pengajar bidang Manajemen Keuangan untuk Perusahaan Jasa di IPPM
1990 - sek. Pengajar Program Penataran Ikatan Arsitek Indonesia
2003 - 2006 Pembimbing S2 Manajemen Konstruksi – Fakultas Teknik - Sipil UI.
2007 - sek. Staf Pengajar Pasca Sarjana Manajemen Konstruksi Teknik Sipil – Universitas 17 Agustus Surabaya
PENGALAMAN ORGANISASI
1993 - 1999 Ketua Umum - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
1996 - 1998 Ketua 7th ASIAN Congress of Architects & Architect Regional Council Asia (ARCASIA)
1997 - 2000 Ketua Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Profesi Jasa Teknik & Lingkungan dari 12 Asosiasi Profesi
1996 - 1999 Dewan Insinyur - Persatuan Insinyur Indonesia
1998 - 2002 Council Member ASEAN Association of Planning and Housing (AAPH).
1999 - 2007 Ketua Dewan - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional - Bidang Profesi, Bidang Perusahaan.
2000 - 2007 Wakil Ketua Sekretariat Bersama Jasa Asuransi dan Jasa Konstruksi
2003 - 2007 Head of Expert Group dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Architecture – Coordinating 13
Committee on Services (CCS) ASEAN.