Anda di halaman 1dari 2

Saya pergi suatu karya wisat. seperti liburan.

Pergi ke sebuah penginapan beramai ramai. Ada teman kampus dan teman teman yang
lain. Mau pergi nonton bioskop. Pergi ke mall. Naik angkutan umum. Sampai di
mall,berpisah dengan teman2 yang lain dan pergi berbelanja. Mencari sesuatu yang
mau dibeli. Akhirnya memutuskan untuk beli ikat pinggang. Setelah itu pergi ke
bioskop. Sampai disana,bertemu dengan seseorang yang sok kenal, ajak ngobrol
ternyata mau nonton film yang sama. Di sana ada r juga. Film john wick yang mau
ditonton ternyata penuh. Jadi nonton yang lain saja. Karena orang yang baru dikenal
itu yang menyarankan. Dia yang akan membelikan tiketnya. Setelah itu duduk di ruang
tunggu dan ngobrol2.
Suasananya ramai,tempat duduknya sofa,seperti di stasiun dengan atap yang tinggi.
Saya melihat lihat sekitar, namun ditegur oleh orang tadi. Agar jangan terlalu
melihat lihat, nanti suka. Atau sudah suka? Film pun mulai dan bergegas masuk ke
dalam dan menonton film. Film pun selesai. Mau pulang ke penginapan. Turun dari
mall agak sedikit sudah. Jalannya terasa sangat panjang dan seperti maze. Hari
mulai gelap. Hingga akhirnya sampai diluar mall dan ingin segera pulang. Namun
tidak ada angkutan. Jalan sepertinya sepi. Disana saya aa, re, ha, ad, dan beberapa
orang yang lainnya.
Harry dan aan mulai tidak sabaran dan berlari untuk melintasi jalan. Jalannya sepi,
didekat pembelokan, hari sudah gelap. Saat hampir sampai, ternyata ada mobil busa
dengan kecepatan tinggi melintas. Ha dan aa hampir saja tidak berhasil melintas.
Saya menjadi sedikit ragu. Lalu menunggu sebentar. Tiba tiba ad bergerak dari kanan
saya dan melintas dengan berlari. Saya juga mengikutinya namun ada jarak yang
lumayan jauh dibelakngnya. Sebelum sampai di seberang,tiba tiba ada truck sedang,
melintas dengan kecepatan tinggi, karena kaget dengan keberadaan ad,mobil truk
membelokkan stirnya ke kanan hingga menabrak suatu bangunan. adrianti tetap
berlari.
Saya sedikit terdiam dan melihat apa yang ditabrak truk itu. Ternyata saya melihat
truk itu sudah remuk bagian depannya. Saya jadi merasa takut dan khawatir jadi
mulai berlari untuk mengejar ad. Saya melihatnya dan terus mengejar. Terdengar
suara sirine polisi dan seorang poli juga mengejar di belakang, agak jauh. Ad tidak
bisa saya kejar,sudah kecapean,kaki saya terluka,seperti terkelupas pada suatu
bagian. Saya berhenti dan terduduk di halaman sebuah kantor.
Polisi itu juga berhenti dan menelpon,mondar mandir di dekat pagar. Dia bertanya ke
saya kemana arahnya,saya tunjuk arah kemana adrianto saya lihat terakhir arah situ.
Baik terima kasih. Lalu datang satu orang anak muda dan ibunya. Sang anak bilang,
dia pergi ke arah atas, sambil menunjuk ke arah jalan yang tadi saya tunjuk.
Baiklah, kata polisi itu. Mereka berdua ternyata keluarga bapak polisi itu. Melihat
saya terluka, polisi itu bilang sama bawahannya yang cewek untuk mengambil p3k.
Saya menunggu sambil duduk dan mendengar percakapan bapak itu. Sepertinya pelakunya
pergi ke rumah ek yang ada di atas. Lalu polisi itu menelpon ek. Terdengar
suaranya,memang ada di sana tadinya tapi sekarang tidak ada. Sudah biarkan sajalah
katanya. Namum bapak itu tidak terima,harus di selesaikan.
Saya tetap menunggu dan bantuan untuk saya tetap belum ada. Namun ada rasa panik
karena mungkin saya juga akan bermasalah,karena kenal pelaku yang dicari namun
tidak memberi tahu. Lalu ada telfon kepada polisi yang ternyata dari ad. Mereka
bicara di telpon. Polisi itu menanyatak dimana p sekarang? Kasih tau saja,sudahi
lah,biar semuanya selesai. Lalu pinyak memberi tau namun tempatnya asal2an. Polisi
itu menanyakan detailnya,lalu berganti menelpon orang lain dan mengatak beberapa
lata. Terdengar seperti menanyakan kepada intel dan mulai menyelidiki dimana asal
telfon tersebut. Saya jadi deg2an mungkin akan ketahuan, bisa gawat. Tempatnya pun
diketahui. Lalu polisi itu bilang sudah selesai. Saya juga akan diberikan obat dan
disuruh pulang kembali. Ada jemputan dari rezi. Kami pun pulang ke penginapan
dengan berjalan kaki,saya sedikit terpincang.
Sampai di penginapan saya berharap semuanya akan mendatangi saya dan bertanya tanya
kenapa bisa begitu. Saya juga merasa kalau semua orang tau tentang kasus itu dan
mengkhawatirkan. Tapi orang2 di penginapan sepi. Hanya ada beberapa cewek yang
berjalan ke arahku dan menuju kamar mereka. Sepertinya ada berkumpul juga di suatu
ruangan. Baiklah,saya akan kesitu. Di jalan kesitu,mulai ada keramaian. Saya jalan
sendiri. Ada cewek yang memanggil saya dari kanan. Saya menoleh,ternyata itu ,
teman satu kkn saya. Hoo, ternyata,kata saya. Kami pun jalan ke ruangan yang rame
dan tiba2 ikut saja di satu antian untuk membayar uang kas. Saya melihat di meja
yang terdekat sudah duduk teman2 kampus saya,ada

Anda mungkin juga menyukai