Anda di halaman 1dari 8

Role play Managemen keperawatan

“Problem Solving”

Disusun Oleh:
Kelompok 7
PANDE KOMANG A. A.
SETYO BUDI N.
EKA DEWA AIRLANGGA
NANIK HANDAYANI
KURNIA ALTIWI
SITI NURUL HIKMAH
NURUL AZIZAH
NUNUNG ARYANTI
SINTA WIDYAWATI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
Role play Managemen keperawatan
“Problem Solving”

Tema : Pengambilan negosiasi, delegasi dan problem solving


Judul : Konflik Interpersonal karena Perbedaan Jenjang Pendidikan, Usia, dan
Pengalaman
Tanggal : Sabtu, 05 Oktober 2019
Waktu : 15 Menit
Tempat: Ruang Teratai RSUD Ungaran

I. TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH


A. Analisa Kebutuhan
Diharapkan rekan-rekan mahasiswa Profesi Ners setelah mendapatkan
meateri role play ini mengetahui dan paham akan negosiasi, delegasi dan problem
solving.
B. Karakteristik Peserta
1. Peserta adalah mahasiswa profesi ners universitas ngudi waluyo .
2. Peserta mampu mendengar dengan baik.
3. Jumlah peserta 37 orang.
4. Peserta belum mendapatkan materi tentang negosiasi, delegasi dan problem
solving.
II. TAHAP PENGEMBANGAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan role play ini selama 1 x 15 menit rekan-rekan
mahasiswa profesi ners universitas ngudi waluyo mampu memahami tentang
negosiasi, delegasi dan problem solving.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan role play selama 1 x 15 menit rekan-rekan mahasiswa
profesi ners universitas ngudi waluyo dapat :
1. Menjelaskan pengertian delegasi dan problem solving
2. Menyebutkan tahap penyelesaian masalah dan metode negosiasi
3. Menyebutkan macam-macam wewenang

C. Materi role play


1. Pengertian tentang negosiasi, delegasi, problem solving dan faktor penyebab
konflik
2. Macam-macam wewenang.
D. Metode
Drama Role play dan diskusi
E. Media
LCD dan Power point
F. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 3 Menit Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan Salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Role Play
4. Mengenalkan tokoh-tokoh Role
Play
2. 7 Menit Penyajian drama Mendengarkan dan
Mempraktekan pemecahan memperhatikan
masalah, negosiasi, pengambilan
keputusan, delegasi dan supervisi
lewat drama singkat yang
didalamnya mengandung unsur-
unsur materi.
3. 5 Menit Penutup 1. Menjawab pertanyaan
1. Mengajukan pertanyan tersebut 2. Memperhatikan
kepada rekan-rekan mahasiswa. 3. Menjawab salam
2. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Menutup dan mengucapkan
salam.
G. Gambaran jalan cerita drama
Al kisah di RSUD Ungaran yang merupakan salah satu rumah sakit type B,
tepatnya di ruang Teratai terjadi sebuah konflik interpersonal antar perawat, terjadi
antara perawat 1 dan Perawat 2, mereka bertugas pada satu pasien yang sama yaitu
Ny. T dengan diagnosa Stroke, konflik perawat 1 dan perawat 2 ini terjadi karena
perbedaan jenjang pendidikan, usia dan pengalaman. Sehingga kedua perawat ini
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien kurang. Ini menimbulkan
Ika yakni anak dari pasien Ny. T tidak nyaman sehingga melaporkan hal ini kepada
kepala ruangan atas ketidaknyamanan dalam proses keperawatan ibunya tersebut.
Akhirnya perawat P sebagai kepala ruang Teratai memanggil kedua perawat yang
berselisih, dengan kewenangan Karu P akhirnya kewenangan kedua perawat
tersebut di cabut dan dilimpahkan ke parawat lain yaitu perawat 3 yang ditunjuk
oleh Karu P untuk meneruskan tugas merawat pasien Ny. T. Dalam drama ini point
penting yang utama adalah pemecahan masalah, negosiasi, pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh Karu P, pendelegasian tugas kepada perawat Ratinah serta
sikap supervisor dari Kepala ruangan.

Pembagian Peran :
1. Karu Ruang Teratai
2. Perawat 1
3. Perawat 2
4. Perawat 3
5. Pasien
6. Anak Pasien
7. Narator

H. Prolog
Narator : Al-kisah di RSUD Ungaran ruang Teratai sedang dirawat Ny.Tutik
yang mengalami stroke, dia ditemani oleh putrinya Ika . Ny. T
sudah 4 hari dirawat sejak tanggal 15 Juni 2016. Jam
menunjukkan pukul 12.00 dan sekarang saatnya terapi injeksi
untuk Ny.T. Masuklah perawat 1 yang membawa obat untuk Ny.T.
Perawat 1 : “Selamat siang Bu T, mb ak B bagaimana kabarnya? Saya suster 1
hari ini saya akan melakukan injeksi obat pada Bu T, tujuanya
untuk membantu dalam proses penyembuhan,bisa saya mulai
sekarang ya bu T”
Pasien : “Alhamdulilah hari ini saya merasa agak baikan suster Pur. Silahkan
kalau mau injeksi suster”.
Anak Pasien : “ Kabar saya baik suster, suster tolong ibu saya dirawat
dengan baik ya, supaya cepat sembuh”
Perawat 1 : InshaAllah mb B kami yang bertugas disini akan selalu memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasien-pasien kami.
Narator : Ketika perawat 1 sedang memberikan asuhan keperawatan kepada
Ny.T, masuklah perawat 2.
Perawat 2 : “Selamat siang Bu T, mba B bagaiman kabarnya hari ini?”
Anak pasien : “Baik suster 2”
Pasien : “ Agak baikan suster 2”
Narator : Perawat 2 mengomentari tindakan dari perawat 1 di depan pasien dan
keluarganya.
Perawat 2 : “Lho suster Pur, maaf kenapa memasang perlak seperti ini, yang saya
tahu tidak seperti ini? Suster Purnia salah ini!”
Perawat 3 : “ Ini memang seperti ini suster 2 ini sudah benar!”
Narator : Mereka berdua berdebat lama , sampai-sampai Ika menjadi tidak
nyaman dan akan melaporkan kepada kepala ruangan.
Anak pasien: “Aduh suster kok malah ribut disini sih...kasihan ibu saya kan.... ga
bisa istirahat..??, saya laporkan ketidaknyamanan ini kepada kepala
ruangan”
Narator : Kemudian Ika melaporkan keributan antara 2 perawat tadi kepada
Kepala Ruang Teratai yaitu perawat P. Karu P pun memanggil
perawat 1 dan perawat 2 untuk konfirmasi dan mengetahui situasi
yang sebenarnya.
Karu : “Assalamualaikum selamat pagi perawat 1 dan perawat 2, saya mau
konfirmasi tentang adanya laporan komplain dari Klien yang bernama
B yaitu anak dari pasien Ny. T atas ketidaknyamanan pemberian
asuhan keperawatan terhadap ibunya, tolong ceritakan ada apa
sebenarnya?”
Narator : Perawat Purnia dan Perawat 2 menjelaskan konflik yang terjadi
diantara mereka. Setelah Karu mendapat penjelasan akhirnya
membolehkan kedua perawat tadi meninggalkan ruangan dan akan
diberikan kabar lagi pada pukul 12.00.
Karu : “Ya sudah, saya paham. Nanti jam 12.00 kalian menghadap saya lagi,
sekarang silahkan melanjutkan tugas kalian.”
Narator : Karu melakukan penyelesaian masalah dan bernegosiasi dengan
pasien dan anaknya, akhirnya Karu Puji mengambil keputusan untuk
melimpahkan/ mendelegasikan wewenang merawat Ny T kepada
perawat 3 dan perawat 1 serta perawat 2 dipisahkan pada shift yang
berbeda. Pada jam 12.00 Karu memanggil perawat 1, perawat 2 dan
perawat 3.
Karu : Assalamualaikum teman-teman sejawat, pada hari ini akan saya sampaikan
hasil pemecahan masalah yang terjadi kemarin, untuk perawatan Ny.
P saya delegasikan pada perawat 3 , untuk perawat 1 dan perawat 2
dinas beda shift, bagaimana teman-teman?
Perawat 3 : Siap bu karu akan saya laksanakan.
Perawat 1 : Iya bu karu akan saya laksanakan.
Perawat 2 : Iya bu karu, saya tidak keberatan dengan keputusan yang diambil.
Keputusan penyelesaian masalah yang diambil Karu Puji berdasarkan atas :

1. Prioritas penyelesaian masalah/ problem solving Manajemen Keperawatan


memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

- Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,


- Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah,
- Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.

Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.
Contoh :

Masalah Mg Sv Mn Nc Af
Konflik 2 4 5 5 5
interpersonal
antar
perawat

. 2. Alternatif Penyelesaian Masalah

Bila di ruangan terjadi masalah manajemen keperawatan lebih dari satu


maka dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, akan dilakukan
penyelesaian masalah pada 5 masalah dengan skor tertinggi dan akan
dilakukan rencana tindak lanjut. Tindak lanjut yang akan diambil
mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana keuangan
dan kemampuan.

Seleksi Alternatif Penyelesaian masalah menggunakan pembobotan


CARL, yaitu :

- C = Capability, artinya kemampuan melaksanakan alternatif,


- A = Accesability, artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif
- R = Readiness, artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif,
- L = Leverage, artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam
menyelesaikan masalah.

Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :


- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.
Demikianlah kisah singkat dari kami semoga dapat dijadikan gambaran tentang materi ini.
Wassalamualaikum dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai