Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu
kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap
nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan sistem kardiovaskuler, integument
dan metabolisme sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses
tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya
sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan
trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi
perubahan sistem pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler, perubahan
pada sistem integumen, dan perubahan sistem metabolisme.
Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit, mual
atau nause, perut kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambung
sistem muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang berubah, membuatnya
tidak nyaman untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering terjadi pada ibu.
Sistem kardiovaskuler seperti peningkatan volume darah yang dapat
menyebabkan terjadinya pre eklamsi dan terjadi penurunan kadar HB sering
menyebabkan anemia fisiologi. Perubahan pada sistem integumen sering
terjadi perubahan pada pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva, dan wajah.
Perubahan pada sistem metabolisme terjadi peningkatan metabolisme basal,
ketidakseimbangan, yang dapat menyebabkan berbagai masalah seperti
hiperemesis, diabetes, dll.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tidak begitu nyaman
dirasakan. Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang
normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tidak
mengganggu aktivitas, dianggap normal.

1
B. Manfaat
1. Apaperubahan fisiologisistem reproduksi dan payudara pada Ibu hamil?
2. Apa perubahan fisiologisistem kardiovaskuler pada Ibu hamil?
3. Apa perubahan fisiologi sistem ginjal pada Ibu hamil?
4. Apa perubahan fisiologi sistem integumen pada Ibu hamil?
5. Apa perubahan fisiologi sistem muskuloskletal pada Ibu hamil?
6. Apa perubahan fisiologi sistem neurologis pada Ibu hamil?
7. Apa perubahan fisiologi sistem pencernaan pada Ibu hamil?
8. Apa perubahan fisiologi sistem endokrin pada Ibu hamil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan fisiologi yang terjadi pada Ibu hamil dan
wanita normal (dalam keadaan tidak hamil) pada umumnya.
2. Mengetahui apakah seorang Ibu hamil dalam keadaan fisiologis atau
patologis.
3. Memudahkan pemberian asuhan keperawatan pada Ibu hamil.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

ADAPTASI TERHADAP KEHAMILAN


Adaptasi fisiologi ibu merupakan efek dari hormone kehamilan serta tekanan
mekanis dari utrus dan jaringan lain yang membesar. Adaptasi ini melindungi
fungsi fisiologi normal wanita, mencukupi kebutuhan metabolik yang disebabkan
kehamilan, serta menyediakan lingkungan yang nyaman untuk pertumbuhan dan
perkembangan fetus. Meskipun kehamilan adalah fenomena normal, masalah
dapat terjadi.

Tanda Kehamilan
Beberapa adaptasi fisiologis dianggap sebagai tanda dan gejala kehamilan. Tiga
kategori tanda dan gejala yang umum adalah presumtif (perubahan spesifik yang
dirasakan oleh wanita-contoh: amenorea, kelelahan, mual dan muntah, serta
perubahan payudara).

A. Perubahan Fisiologi Pada Sistem Reproduksi dan Payudara


1. Uterus

a. Perubahan ukuran, bentuk, dan posisi.


Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester
pertama distrimulasi oleh kadar esterogen dan progesterone yang
tinggi. Pembesaran uterus di awal menyebabkan peningkatan

3
vaskularitas dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia (produksi
serat otot baru dan jaringan fibroelastik) serta hipertrofi
(pembesaran serat otot baru dan jaringan fibroelastik yang ada) dan
pembentukan desidua. Saat membesar, uterus juga mengubah
bentuk dan posisinya.
Uterus akan membesar secara bertahap sampai setinggi
umbilicus pada 22 sampai 24 minggu dan hampir mencapai
prosesus xifoideus pada saat aterm. Antara minggu ke-38 dan 40,
tinggi fundus akan berkurang karena fetus mulai turun dan masuk
ke panggul (lightening). Secara umum, lightening terjadi pada
nulipara sekitar 2 minggu sebelum persalinan, dan pada awal
persalinan pada multipara.
Pada sekitar 6 minggu kehamilan, segmen bawah uterus
(istmus uterus) melunak dan dapat ditekan (tanda Hegar).
Perubahan ini menyebabkan anterfleksi uterus yang berlebihan
selama 3 bulan pertama kehamilan. Pada posisi ini, fundus uterus
akan menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering ingin
buang air kecil.
b. Perubahan kontraktilitas.
Setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat
dirasakan lewat dinding abdomen. Kontraksi ini disebut sebagai
tanda Braxton-Hicks. Kontraksi Braxton-Hicks bersifat irregular,
tidak nyeri, dan terjadi kadang-kadang selama kehamilan. Setelah
28 minggu, kontraksi ini menjadi lebih pasti, namun biasanya
terhenti saat berjalan atau olahraga. Kontraksi Braxton-Hicks dapat
disalahartikan sebagai persalinan; namun tidak ada peningkatan
intensitas dan frekuensi atau dilatasi serviks.
Pada kehamilan normal aterm, seperenam dari seluruh
volume darah ibu berada dalam sistem vaskular uterus. Tingkat
aliran darah melalui uterus dapat mencapai 500ml/menit, dan
konsumsi uterus gravida akanmeningkat untuk mencukupi

4
kebutuhan fetus. Tekanan arteri ibu yang rendah, kontraksi uterus,
dan posisi terlentang merupakan tiga faktor yang dapat
meningkatkan aliran darah uterus.
c. Perubahan serviks.
Ujung serviks yang melunak disebut tanda Goodell dapat
dilihat sekitar awal minggu ke-6 pada serviks normal tanpa
jaringan parut. Tanda ini disebabkan oleh peningkatan vaskularitas,
hipertrofi ringan, dan hyperplasia (peningkatan jumlah sel) otot
dan jaringan ikat kaya kolagen, yang menjadi longgar, edema,
elastis, dan bertambah besar.
d. Perubahan karena adanya fetus.
Gerakan pasif fetus disebut ballottementdan dapat
diidentifikasi umumnya pada minggu ke-16 sampai 18 kehamilan.
Ballottement adalah teknik mempalpasi struktur yang mengembang
dengan menekan secara lembut dan merasakannya memantul
kembali. Pada teknik ini, pemeriksa meletakkan tangannya di
vagina pasien dan dengan lembut menekan ke atas, sehingga fetus
akan naik. Kemudian fetus akan turun lagi dan akan terasa ketukan
lembut di jari.Gerakan fetus akan meningkat intensitas dan
frekuensinya secara bertahap. Minggu dimana quickening terjadi
memberikan petunjuk tentatif mengenai usia kehamilan.

2. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm.Kemudian
ia mengecil setelah plasenta terbentuk.Seperti telah dikemukakan,korpus
luteum ini mengeluakan hormon estrogen dan progesteron.Lambat laun
fungsi ini diambil alih oleh plasenta.Dalam dasawarsa terakhir ini
ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin,suatuimmunoreactive inhibin
dalam sirkulasi maternal.Diperkirakan korpus luteum adalah tempat

5
sintesis dari relaxin pada awal kehamilan.Kadar relaxin disirkulasi
maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama.Relaxin
mempunyai pengaruh memenangkan sehingga pertumbuhan janin menjadi
baik hingga aterm.

3. Vagina dan Vulva


Hormon kehamilan akan mempersiapkan vagina untuk meregang
saat persalinan dengan membuat mukosa vagina menebal, jaringan ikat
menjadi longgar, hipertrofi otot polos, dan rongga vagina memanjang.
Peningkatan vaskularitas membuat warna ungu-kebiruan di mukosa vagina
dan serviks. Secret vagina tidak pernah gatal atau ada bercak darah. Lendir
tersebut akan memenuhi kanal endoserviks, membentuk sumbatan mucus
(operkulum). Operkulum berperan sebagai sawar terhadap invasi bakteri
saat kehamilan.
Peningkatan vaskularitas vagina dan organ panggul lainnya membuat
peningkatan pada sensitivitas, peningkatan sensitivitas dapat menyebabkan
ketertarikan dan rangsangan seksual yang lebih, terutama pada trimester
kedua kehamilan. Peningkatan kongesti ditambah dinding pembuluh darah
yang lebih relaks dan uterus yang berat dapat menyebabkan edema dan
viskositas di vulva. Edema dan varikosa biasanya akan menghilang setelah
melahirkan.Struktur eksternal perineum akan membesar saat hamil karena
peningkatan vaskularisasi, hipertrofi bada perineum, dan deposit lemak.
Labia mayor nulipara akan hampir menutupi introitus vagina, sementara
pada nulipara akan berpisah dan membuka lebar setelah melahirkan karena
luka di vagina atau perineum.

4. Payudara
Rasa penuh, sensitivitas meningkat, rasa geli, dan berat di payudara
muncul pada minggu-minggu awal kehamilan sebagai respons
peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Sensitivitas payudara
bervariasi mulai dari rasa geli sampai nyeri tajam. Puting dan areola

6
menjadi lebih gelap, areola sekunder berwarna merah muda muncul,
meluas melebihi areola primer, dan puting menjadi lebih erektil. Kelenjar
sebasea di areola primer yang mengalami hipertrofi, disebut tuberkel
Montgomery dapat dilihat di sekitar puting. Kelenjar sebasea ini mungkin
mempunyai peran proteksi dengan menjaga puting tetap terlubrikasi untuk
menyusui.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjar mamae
bertanggung jawab pada pembesaran payudara. Kadar hormon luteal dan
plasenta yang tinggi dalam kehamilan akan meningkatkan proliferasi
duktus laktiferus dan jaringan lobular-alveolar sehingga palpasi payudara
akan terasa bernodul-nodul. Jaringan kelenjar akan menggantikan jaringan
ikat, sehingga jaringan menjadi lebih longgar dan lunak.Meskipun
perkembangan kelenjar mamae secara fungsional selesai di pertengahan
kehamilan, laktasi dihambat sampai terjadi penurunan kadar estrogen
setelah melahirkan.

B. Perubahan Sistem Tubuh Secara Umum


1. Sistem Kardiovaskular
Penyesuaian ibu terhadap kehamilan termasuk perubahan besar pada
sistem kardiovaskular, baik sacara anatomis maupun fisiologis. Adaptasi
kardiovaskular akan melindungi fungsi fisiologis normal wanita,
memenuhi kebutuhan metabolik kehamilan, dan menyediakan kebutuhan
fetus untuk tumbuh dan berkembang.
Hipertrofi ringan jantung (pembesaran) mungkin disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan curah jantung yang terjadi. Jantung akan
kembali ke ukuran normalnya setelah melahirkan. Saat diafragma
terdorong ke atas oleh uterus yang membesar, jantung akan terangkat ke
atas dan berputar ke kiri depan.Apeks jantung, titik intensitas maksimal,
bergeser ke atas dan lateral sebesar 1-1,5 cm. derajat pergeseran
bergantung pada usia kehamilan serta ukuran dan posisi uterus.

7
Irama jantung mungkin terganggu, wanita hamil akan mengalami
sinus aritmia, kontraksi atrial premature, dan kontraksi ventrikel
premature. Pada wanita sehat tanpa penyakit jantung, tidak diperlukan
terapi; meski demikian, wanita dengan penyakit jantung yang sudah ada
sebelumnya akan membuat observasi dan perawatan medis dan obstetric
yang ketat.
Kecemasan dapat meningkatkan tekanan darah. Bila terjadi
peningkatan tekanan darah, wanita diberikan waktu untuk istirahat,
kemudian pemeriksaan diulang.
a. Volume dan komposisi darah.
Peningkatan volume ini merupakan mekanisme protektif. Sangat
penting untuk mencukupi kebutuhan darah sistem vascular untuk
hipertrofik pada uterus yang membesar, untuk menghidrasi jaringan
ibu dan fetus ketika seorang wanita berada dalam posisi tegak atau
terlentang; dan untuk menyediakan cadangan cairan untuk
mengompensasi kehilangan darah saat melahirkan dan masa nifas.
Vasodilatasi perifer menjaga tekanan darah yang normal walaupun
terdapat peningkatan volume darah.Peningkatan terutama terjadi pada
granulosit; hitung limfosit menetap sama selama kehamilan.
b. Curah jantung.
Curah jantung meningkat dari 30-50% dari kadar tidak hamil saat
minngu ke-2 kehamilan; kemudian menurun sampai 20% pada minggu
ke- 40%. Curah jantung pada kehamilan lanjut lebih besar pada posisi
lateral dibandingkan pada saat terlentang. Pada posisi terlantang,
uterus yang besar dan berat akan menghambat arus balik vena ke
jantung dan memengaruhi tekanan darah. Curah jantung meningkat
dengan pengeluaran tenaga, seperti persalinan dan melahirkan.
c. Waktu sirkulasi dan pembekuan.
Waktu sirkulasi sedikit berkurang pada minggu ke-32. Waktu
tersebut akan kembali normal menjelang aterm. Darah cenderung
berkoagulasi (membeku) saat kehamilan karena peningkatan berbagai

8
faktor pembekuan (faktor VII, VIII, IX, X, dan fibrinogen). Perubahan
ini, bersama dengan fakta bahwa aktivitas fibrinolitik (pemecahan
bekuan darah) ditekan selama kehamilan dan periode pascamelahirkan,
memberikan fungsi rotektif untuk menurunkan kemungkinan
perdarahan, namun juga membuat wanita rentang mengalami
trombosis, terutama setelah operasi sesar.

2. Sistem Respirasi
Adaptasi struktur dan ventilasi terjadi saat kehamilan untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan fetus, kebutuhan O2 ibu meningkat sebagai
respon terhadap peningkatan laju metabolisme dan bertambahnya jaringan
di uterus dan payudara. Selain itu fetus butuh oksigen dan cara untuk
membuang CO2.
a. Fungsi Paru
Perubahan respirasi pada kehamiln berhubungan dengan
elevasi diafragma dan perubahan rongga toraks. Perubahan di pusat
respirasi menyebabkan ambang yang lebih rendh untuk karbon
dioksida. Progesteron dan estrogen diperkirakan bertanggung jawab
pada peningkatan sensitivitas pusat respirasi terhadap karbon dioksida.
Selain itu, wanita hamil menjadi lebih sadar terhadap kebutuhan
bernafas, banyak yang mengeluhkan hidung tersumbat, dan beberapa
mengalami epitaksis.
b. Laju metabolik basal
Laju metabolik basal (Basal Metabolic Rate/BMR) meningkat
selama kehamilan. BMR akan kembali seperti sebelum hamil 5-6hari
setelah melahirkan. Peningkatan BMR selama kehamilan
menunjukkan peningkatan kebutuhan oksigen unit uterus plasenta
fetus dan konsumsi oksigen yang lebih besar karena peningkatan kerja
jantung ibu. Vasodilatasi pembuluh darah perifer dan peningkatan
aktivitas kelenjar keringat membantu mengurangi panas tambahan
yang disebabkan peningkatan BMR saat hamil. Wanita hamil dapat

9
mengalami intoleransi terhadap panas, yang mengganggu pada
beberapa wanita. Rasa lelah dan lesu setelah menggunakan sedikit
tenaga dialami banyak wanita pada awal kehamilan. Perasaan ini,
ditambah dengan kebutuhan untuk tidur yang lebih besar, dapat
menetap dan mungkin disebabkan karena peningkatan aktivitas
metabolik.
c. Keseimbangan asam basa
Pada minggu ke-10 kehamilan, tekanan parsial karbondioksida
(PCO2) menurun sekitar 5 mmHg. Progesteron mungkin bertanggung
jawab dalam meningkatkan sensitivitas reseptor di pusat respirasi
sehingga volume tidal meningkat, PCO2 menurun, kelebihan basa
(bikarbonat [HCO3]) menurun, dan pH sedikit meningkat. Perubahan
dalam keseimbangan asam basa ini menunjukkan kehamilan adalah
suatu keadaan alkalosis respirasi yang terkompensasi. Perubahan juga
memfasilitasi transfer karbon dioksida dari fetus dan pelepasan
oksigen dari ibu ke fetus.

3. Sistem Ginjal
Ginjal bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan lektrolit dan
asam basa, mengatur volume cairan ekstrasel, eksresi produk sisa, dan
menyimpanan nutrisi penting. Perubahan- perubahan sistem ginjal dalam
kehamilan sebagai berikut :
a. Perubahan anatomi
Perubahan struktur ginjal selama kehamilan disebabkan oleh
aktivitas hormon (estrogen dan progesteron), tekanan dari uterus yang
membesar dan peningkatan volume darah. Pada minggu ke-10
kehamilan, pelvis ginjal dan uterus berdilatasi. Dilatasi ureter lebih
jelas di atas pinggiran panggul, sebagian karena terkompresi di antara
uterus dan pinggiran panggul. Pada sebagian besar wanita, ureter di
bawah pinggiran panggul mempunyai ukuran yang normal. Dinding
otot polos ureter akan mengalami hiperplasia, hipertrofi, dan relaksasi

10
otot. Ureter akan memanjang, menjadi berliku dan membentuk satu
atau dua lekukan. Pada kehamilan lanjut, pelvis ginjal dan ureter akan
lebih berdilatasi di sebelah kanan daripada kiri karena uterus yang
berat akan digeser ke kanan oleh kolon sigmoid.
b. Perubahan fungsional
Perubahan ini disebabkan oleh hormon kehamilan,
peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas fisik, asupan
gizi. Ginjal harus mngatur peningkatan metabolik dan kebutuhan
sirkulasi ibu dan eksresi produk sisa fetus. Fungsi ginjal paling
efisien adalah ketika seorang wanita berbaring miring dan paling
tidak efisien saat terlentang. Posisi berbaring miring meningatkan
perfusi ginjal, yang meningkatkan perfusi ginjal, yang
meningkatkan produksi urine dan mengurangi edema. Ketika
wanita hamil berbaring terlentang, uterus akan menekan vena kava
dan aorta dan curah jantung akan berkurang. Akibatnya, aliran
darah ke otak dan jantung akan tetap dengan mengorbankan organ
lain, termasuk ginjal dan uterus.
c. Keseimbangan cairan dan elektrolit
Reabsorbsi selektif di tubulus ginjal menjaga keseimbangan
air dan sodium meskipun ada perubahan asupan dan kehilangan
dari keringat, muntah atau diare. Sekitar 500 sampai 900 mEq
sodium biasanya diretensi selama khamilan untuk mencukupi
kebutuhan fetus. Untuk mencegah kekurangan sodium yang berat,
ginjal ibu mengalami adaptasi yang signifikan dengan
meningkatkan reabsorbsi di tubulus. Karena kebutuhan untuk
volume cairan intravaskuler dan ekstravaskuler meningkat,
diperlukan tambahan sodium untuk mengekspansi volume cairan
dan menjaga keadaan isotonik. Meskipun sistem ginjal cukup
efisien, tetap saja dapat bekerjaterlalu berlebihan karena asupan
sodium yang berlebihan atau retriksi sodium atau penggunaan

11
deuritik. Hipovolemia dan penurunan perfusi plasenta merupakan
konsekuensi penggunaan diuritik saat hamil.
4. Sistem Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
bertanggung jawab pada beberapa perubahan sistem integumen selama
kehamilan. Hiperpigmentasi distimulasi oleh hormon melanotrofn dari
hipofisis anterior, yang meningkat pada kehamilan. Puting, areola, ketiak,
dan vulva akan menjadi gelap pada minggu ke-16 kehamilan. Melasma
diwajah, disebut juga topeng kehamilan, merupakan bercak
hiperpigmentasi kecokelatan di kulit pipi, hidung, dan dahi, terutama pada
wanita hamil berkulit gelap. Kloasma tampak pada 50-70% wanita hami,
mulai pada minggu ke-16 meningkat sampai aterm. Sinar matahari akan
meningkatkan pigmentasi pada wanita yang rentan. Kloasma karena
kehamilan biasanya memudar setelah melahirkan
a. Linea nigra
merupakan garis terpigmentasi dari simfisis pubis sampai ke atas
fundus di garis tengah. Garis ini dikenal sebagai linea alba sebelum
pigmentasi yang diinduksi hormon. Pada primigravida, pemanjangan
linea nigra, dimulai pada bulan ketiga, berjalan seiring dengan
pertambahan tinggi fundus; pada multigravida, seluruh garis dapat
muncul lebih awal pada bulan ketiga. Tidak semua wanita hamil
mendapat linea nigra, dan beberapa wanita mungkin menyadari
pertumbuhan rambbut di sepanjang garis dengan atau tanpa
pigmentasi.
b. Striae gravidarumatau stretch mark (terlihat dibagian bawah
abdomen yang muncul pada 50-90% wanita hamil pada pertengahan
kedua kehamilan dapat disebabkan oleh adrenokortikosteroid. Striae
menunjukkan pemisahan jaringan ikat (kolagen) dibawah kulit. Garis
yang sedikit cekung kedalam kulit ini cenderung terjadi di daerah
dengan peregangan maksimal (contoh: abdomen, paha, payudara).
Kecenderungan mendapat striae mungkin terdapat di keluarga. Setelah

12
melahirkan biasanya memudar, namun tidak akan hilang sepenuhnya.
Warna striae bervariasi bergantung warna kulit wanita hamil. Striae
nampak merah mudah pada wanita berkulit terang dan lebih lebih
terang dan lebih terang daripada kulit disekitarnya pada wanita berkulit
gelap. Pada multipara, selain striae dari kehamilan saat ini, akan ada
garis keperakan mengkilap (pada wanita berkulit terang) atau garis
keunguan (wanita berkulit gelap). Garis-garis ini merupakan bekas
striae dari kehamilan sebelumnya.

5. Sistem Muskuloskletal
Tubuh berubah secara bertahap dan penambahan berat badan wanita
hamil menyebabkan perubahan postur dan cara berjalan. Distensi abdomen
yang membuat pinggul condong kedepan, penurunan tonus otot abdomen,
dan bertambahnya beban membutuhkan penyusunan kurtavura tulang
belakang di akhir kehamilan. Pusat gravitasi seorang wanita akan bergeser
ke depan. Akan terjadi peningkatan kurva lumbosakral normal (lordosis)
dan kurvatura kompesasi pada daerah servikodorsal. (fleksi anterior kepala
yang berlebihan) untuk membantu keseimbangan. Hal ini dapat
mengakibatlkan rasa sakit, baal, dan kelemahan di ekstremitas atas.
Payudara membesar dan bahu yang membungkuk akan semakin
menonjolkan kurva di daerah lumbar dan dorsal. Berjalan menjadi sulit
dan gaya berjalan wanita hamil yang terhuyung-huyung disebut “gaya
jalan penuh kebangggaan wanita hamil” oleh Shakespeare, sudah dikenal
luas. Struktur ligamen dan otot dibagian tengah dan bawah tulang
belakang mungkin mendapat stress yang berat. Hal ini dan perubahan
lainnya seringkali menyebabkan rasa nyaman pada muskulokeetal
terutama pada wanita yang lebih tua dengan masalah pasa punggung dan
perasaan keseimbangan yang salah.

6. Sistem Neurologis

13
Hanya sedikit yang diketahui mengenai perubahan spesifik fungsi
sistem neurologis selama kehamilan, selain perubahan neurohormonal
hipotalamus-hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik karena kehamilan
dapat menyebabkan gejala neurologi atau neuromuskular berikut.
a) Kompresi saraf panggul atau statis vaskkular karena pembesaran
uterus dapat menyebabkan perubaan sensorik tungkai
b) Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan rasa nyeri karena traksi
saraf atau kompresi saraf
c) Edena yang mengenai saraf tepi dapat menyebabkan sindrom
terowongan karpal (carpal tunnel) selama trimester akhir. Sindrom ini
dicirikan dengan parastesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau
geli) dan nyeri di tangan menyebar ke siku. Sensasi tersebut
disebabkan edema yang menekan nervus medianus dibawah ligamen
karpal pergelangan tangan.
d) Sakit kepala tension-type umum terjadi jika kecemasan atau
ketidakpastian menyulitkan kehamilan. Meski demikian masalah
penglihatan, sinusitis, atau migrain dapat bertanggung jawab atas
keluhan sakit kepala. Sakit kepala juga bisa merupakan gejala
hipertensi dalam kehamilan.
e) Rasa melayang, ingin pingsan, dan bahkan sinkop umum terjadi pada
awal kehamilan. Instabilitas vasomotor, hipotensi postural atau
hipoglikemia dapat menjadi penyebabnya.
f) Hipokalsemia dapat menyebabkan masalah neuromuskular sperti kram
otot atau kejang

7. Sistem Pencernaan
a) Nafsu Makan
Selama kehamilan nafsu makan dan asupan wanita berfluktuasi.
Pada awal kehamilan, beberapa wanita mengalami rasa mual dengan
atau tanpa muntah (morning sickness), kemungkinan karena
peningkatan kadar hCG dan perubahan metabolisme karbohidrat

14
(Gordon, 2007). Mual dan muntah pada kehamilan biasanya muncul
pada minggu ke-4 sampai ke-6 dan biasanya menghilang pada akhir
bulan ketiga (trimester pertama). Keparahan bervariasi dari rasa tidak
enak pada beberapa makanan sampai muntah parah. Konsisi ini
mungkin dipicu oleh bau atau rupa berbagai makanan. Pada akhir
trimester kedua, nafsu makan akan meningkat sebagai respons
peningkatan metabolisme. Mual dan muntah ini jarang sampai
berbahaya pada embrio, fetus, atau ibu. Saat muntah menjadi sangat
parah atau menetap sampai lebih dari trimester pertama, atau disertai
demam, nyeri serta kehilangan berat badan, evaluasi lebih lanjut dan
intervensi medis mungkin diperlukan.
Wanita juga mungkin merasakan perubahn pada indera perasa,
menyebabkan mengidam dan perubahan asupan makanan. Beberapa
wanita mengidam selain makan (pika) seperti es, tanah liat, dan tepung
kanji. Biasanya objek yang diidamkan, bila dikonsumsi dalam porsi
sedang, tidak akan berbahaya dalam kehamilan, terutama bila nutrisi
wanita tersebut cukup dengan kenaikan berat badan yang baik
(Gordon, 2007).
b) Mulut
Gusi menjadi hiperemis, bengkak dan sperti spons saat
kehamilan. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar estrogen
yang tinggi menyebabkan peningkatan vaskularisasi dan plorefisasi
jaringan ikat (gingivitis nonspesifik). Epulis (didiskusikan di sistem
integumen) dapat tumbuh gusi. Beberapa wanita mengalami ptialisme
(air liur berlebih) yang dapat disebabkan penurunan menelan tanpa
sadar saat mual atau dari stimulasi kelnjar air liur karena memakan zat
pati (Chunningham dkk., 2005)
c) Esofagus, Lambung dan Usus Halus
Hernia bagian atas lambung(hernia hiatus) terjadi pada bulan
ketujuh atau kedelapan pada sekitar 15-20%. Kondisi ini disebabkan
oleh pergeseran lambung atas yang menyebabkan hiatus di diafragma

15
melebar. Ini lebih sering terjadi pada multipara dan wanita yang lebih
tua atau mengalami obesitas.
Peningkatan produksi progesteron menyebabkan penurunan
tonus dsan motilitas otot polos, sehingga terjadi regurgitasi esofagus,
pengosongan lambung yang lebih lama, dan peristaltik reversal.
Akibatnya, wanita dapat mengalami indigesti asam atau rasa terbakar
di dadanyang dapat terjaid mulai sejak trimester pertama dan
bertambah parah selama trimester ketiga.
Zat besi lebih cepat diabssorpsi di usus halus sebagai respons
peningkatan kebutuhan selama kehamila. Bahkan ketika seorang
wanita kekurangan zat besi, absorpsi akan terus berlanjut dalam jumlah
yang cukup untuk fetius memiliki kadar hemoglobin normal.
d) Kandung empedu dan hepar
Kandung empedu sering kali mengalami distensi karena
penurunan tonus otot selama kehamilan. Peningkatan waktu
pengosongan dan pengentalan empedu karena retensi yang lama
merupakan perubahan tipikal. Ini, ditambah dengan
hiperkolesterolemia ringan karena peningkatan progesteron
bertanggung jawab dalam pembentukan batu empedu saat kehamilan.
Fungsi hepar sulit dinilai selama kehamilan; meski demikian,
terjadi beberapa perubahan kecil dalam fungsi hepar. Kadang-kadang,
kolestasis intrahepatik (retensi dan akumulasi empedu di hepar karena
faktor dalam hepar sendiri) terjadi pada kehamilan lanjut sebagai
respons terhadap steroid plasenta dan dapat menyebabkan priritus
gravidarum (gatal saat kehamilan) dengan atau tanpa jaundis (kuning).
Gejala ini sulit diterapi saat hamil dan dapat dihubungkan dengan
risiko fetus. Namun, gejala biasanya menghilang setelah melahirkan
(Cappel, 2007)
e) Rasa tidak nyaman di abdomen
Perubahan intraabdomen dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
termasuk rasa berat dan tekanan pada panggul, tekanan pada

16
ligamentum rotundum, kembung, distensi, dan kram usus serta
konstraksi uterus. Selain pergeseran usus halus, tekanan dari uterus
yang membesar juga dapat meningkatkan tekanan vena pada organ
panggul. Meskipun kebanyakan rasa tidak nyaman di abdomen
merupakan konsekuensi perubahan normal pada kehamilan, tenaga
kesehatan harus tetap waspada terhadap adanya kemungkinan ganguan
seperti obstruksi atau radang pada usus.
Apendisitis mungkin sulit didiagnosis saat kehamilan karena
apendisitis bergeser keatas dan ke samping, ke bagian kanan atas, jauh
dari titik McBuney.

8. Sistem Endokrin
Perubahan besar endokrin penting untuk menjaga kehamilan,
pertumbuhan normal fetus, dan pemulihan setelah melahirkan.
a) Hormon pituari dan plasenta
Selama kehamilan, peningkatan kadar estrogen dan progesteron
(pertama diproduksi oleh korpuus luteum di ovarium sampai minggu
ke-14 kemudian digantikan oleh plasenta) menekan sekresi FSH dan
LH oleh hipofisis anterior. Maturasi folikel dan ovulasi tidak akan
terjadi. Meskipun sebagian besar wanita mengalami amenorea (tidak
menstruasi), minimal 20% mengalami sedikit flek yang tidak nyeri
pada awal kehamilan. Perdarahan karena implantasi dan setelah
berhubungan seksual karena serviks yang rapuh dapat terjadi. Sebagian
besar wanita yang mengalami perdarahan tetap hamil dan melahirkan
bayi normal saat aterm; meski demikian, semua perdarahan tetap harus
dilaporkan dan dievaluasi.
Setelah implantasi, ovum yang dibuahi dan villi korionikakan
memproduksi hCG yang menjaga produksi esterogen dan esterogen
oleh korpusleuteum sampai plasenta. Progesteron menjaga kehamilan
dengan relaksasi otot polos, menghasilkan penurunan kontraktilitas
uterus dan mencegah aborsi. Progesteron dan estrogen menyebabkan

17
penyimpanan cadangan lemak di jaringan subkutan di abdomen,
punggung, dan paha atas.
Human chorionic somatotrophin (hCS), sebelumnya disebut
laktogen plasenta manusia dan diproduksi di plasenta, diperkirakan
bekerja sebagai hormon pertumbuhan dan berkonstribusi dalam
perkembangan payudara. Hormon tersebut mungkin juga menurunkan
metabolisme glukosa ibu dan meningkatkan jumlah asam lemak untuk
kebutuhan metabolik (Burton dkk.,2007).
b) Kelenjar tiroid
Selama kehamilan aktivitas kelenjar tiroid dan produksi hormon
meningkat. Peningkatan aktivitas ditunjukkan dengan pembesaran
kelenjar tiroid karena hiperpalsia jaringan glandular dan peningkatan
vaskularitas (Cunningham dkk., 2005) Thyroxin bindingglabuline
(TBG) meningkat sebagai hasil peningkatan kadar estrogen.
Penningkatan ini mulai pada minggu ke-20. Kadar tiroksin total (bebas
dan terikat) (T4) meninggkat antara minggu ke-6 dan 9 dan menetap
pada minggu ke-18. T4 bebas dan triiodotironin (T3) bebas akan
kembali ke kadar sebelum hamil setelah trimester pertama, meskipun
terjadi perubahan tersebut pada kehamilan, hipertiroidisme biasanya
tidak terjadi pada wanita.
c) Kelenjar paratiroid
Hormon paratiroid mengontrol metabolisme kalsium dan
magnesium. Kehamilan akan menginduksi sedikit hiperparatiroidisme,
hasil darri peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D fetus. Kadar
puncak hormon paratiroid terjadi pada minggu ke-51 dan 35
kehamilan, saat kebutuhan untuk pertumbuhan rangka fetus paling
besar. Kadar akan kembali normal setelah melahirkan.
d) Pankreas
Fetus membutuhkan sejumlah glukosa untuk tumbuh dan
berkembang. Untuk memenuhi kebutuhannya, fetus tidak hanya
mengambil cadangan ibu namun juga menurunkan kemampuan ibu

18
untuk menyintesis glukosa dengan mengambil asam aminonnya.
Glukosa darah ibu akan menurun. Insulin ibu tidak menembus plasenta
ke fetus. Karena itu, pada awal kehamilan pangkreas akan menurunkan
produksi insulin.
Saat kehamilan berlanjut, plasenta berkembang dan secara
progesif memproduksi sejumlah hormon (contoh: hCG, estrogen,
progesteron) dalam kadar yang lebih besar. Produksi kortisol di
adrenal juga meningkat. Estrogen, progesteron, hCS dan kortisol
bersama-sama menurunkan kemampuan ibu untuk memproduksi
insulin. Kortisol menstimulasi peningkatan produksi insulin namun
juga meningkatkan resistansi ibu terhadap insulin (jarringan tidak bisa
menggunakan insulin). Menurunkan kemampuan ibu untuk
menggunakan insulin adalah mekanisme protektif yang memastikan
splai glukosa yang banyak untuk unit fetoplasenta. Hasilnya adalah
peningkatan kebutuhan insulin ibu yang teruus meningkat secara tetap
sampai aterm. Sel beta normal di pulau-pulau Langerhans pankreas
dapat memenuhi kebutuhan insulin ini.
e) Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal hanya sedikit yang berubah selam kehamilan.
sekresi aldosteron meningkat sehingga terjadi reabsorbsi sodium
berlebih di tubulus ginjal. Kadar kortisol juga meningkat (Blackburn,
2007).

19
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Perubahan fisiologis organ ditimbang dari per sistem dan trimester adalah
sebagai berikut.
ORGAN/ TRIMESTER
No. SISTEM
1 2 3
ORGAN
1. Uterus  Hipertropi uterus,  Otot uterus  Tinggi fundus
peningkatan menguat dan lebih akan berkurang
vaskularitas dan elastik, uterus karena fetus
dilatasi vaskuler, menjadi lebih mulai turun dan
hyperplasia sferis atau masuk ke
(produksi serat otot globular. panggul
baru dan jaringan  Uterus jadi lebih (lightening).
fibroelastik) besar dan oval  Uterus
 Saat membesar, serta keluar dari normalnya akan
uterus mengubah panggul ke ruang berputar ke
bentuk dan abdomen. kanan saat
posisinya. Pada  Uterus dapat di terangkat,
saat konsepsi palpasi di atas mungkin karena
uterus berbentuk simfisis pubis. adanya kolon
seperti buah pir  Uterus membesar rektosimoid di
terbalik. sampai setinggi sisi kiri, namun
umbilicus pada 22 hipertrofi
sampai 24 minggu ekstensif
dan hampir ligament
mencapai prosesus rotundum
xifoideus pada menjaga uterus

20
saat aterm. tetap di garis
 Kontraksi uterus tengah.
dapat dirasakan  Uterus
lewat dinding membesar dam
abdomen. menyentuh
Kontraksi bersifat dinding anterior
irregular, tidak abdomen dan
nyeri, dan terjadi menggeser usus
sesekali selama ke sisi-sisi
kehamilan. abdomen.
 Kontraksi ini  Fundus uterus
memfasilitasi akan menekan
aliran darah ke kandung kemih,
uterus melalui menyebabkan
plasenta. wanita sering
ingin buang air
kecil.
2. Ovarium  Permulaan  Korpus luteum -
kehamilan masih graviditatis
terdapat korpus mengecil dan
luteum graviditatis fungsinya
digantikan oleh
plasenta.
3. Vagina dan  Peningkatan  Hormon estrogen  Mukosa vagina
Vulva vaskularitas dan progesteron menebal sebagai
membuat warna terus meningkat persiapan
ungu-kebiruan di dan terjadi persalinan,
mukosa vagina dan hipervaskularisasi jaringan ikat
serviks. Warna mengakibatkan menjadi
yang menjadi pembuluh- longgar,

21
gelap ini disebut pembuluh darah hipertrofi otot
tanda Chadwick. alat genetalia polos, dan
 Adanya secret membesar. rongga vagina
mukoid keputihan  Peningkatan memanjang.
atau sedikit sensitivitas dapat
keabuan dengan menyebabkan
sedikit bau apek ketertarikan dan
yang merupakan rangsangan
hasil stimulasi seksual yang
serviks oleh lebih.
estrogen dan
progesteron.
4. Payudara  Rasa penuh,  Pembesaran  Pembentukan
sensitivitas payudara lobules dan
meningkat, rasa  Kalau diperas alveoli
geli, dan berat di akan keluar air memproduksi
payudara susu jolong dan mensekresi
 Hiperpigmentasi (kolostrum) cairan yang
pada areola dan berwarna kuning kental
puting susu.  Dapat teraba kekuningan
nodul-nodul, yang disebut
akibat hipertropi Kolostrum.
kelenjar alveoli.  Aliran darah
dalamlobule
lambat dan
payudara
menjadi
semakin besar.
5. Sistem  Hipertrofi ringan  Jantung akan  Perubahan
Kardiovaskuler jantung terangkat ke atas ukuran dan

22
dan berputar ke posisi jantung
kiri depan. serta
 Sering terdengar meningkatnya
S3 pada volume darah.
auskultasi.
 Murmur sistolik
dan diastolic
mungkin dapat
didengar di area
pulmonal.
6. Sistem  Dispneu (normal  Sirkumferensia  Pergerakan
Respirasi terjadi) thorax akan difragma
 Usaha nafas yang bertambah karena semakin
meningkat penekanan uterus terbatas seiring
mengakibatkan pada rongga pertambahan
tekanan abdomen. ukuran uterus
karbokdioksida  Peningkatan dalam rongga
berkurang. volume tidal, abdomen.
volume ventilasi  Wanita hamil
per menit, dan akan bernafas
pengambilan lebih dalam
oksigen per menit sehingga
akan bertambah memungkinkan
secara signifikan. pencampuran
gas meningkat
dan konsumsi
oksigen
meningkat 20%.
7. Sistem Ginjal  Awal bulan  Uterus yang  Pada akhir
kehamilan, vesika membesar mulai kehamilan,

23
urinaria tertekan keluar dari rongga kepala janin
oleh uterus pelvis sehingga mulai turun ke
sehingga sering penekanan pada pintu atas
timbul keinginan vesica urinaria panggul
berkemih. pun berkurang. menyebabkan
 Ukuran ginjal  Peningkatan penekanan
sedikit bertambah vaskularisasi dari uterus pada
besar selama vesica urinaria vesica urinaria.
kehamilan. Laju menyebabkan  Terjadi
filtrasi glomerulus mukosanya peningkatan
(GFR) dan aliran hiperemia dan sirkulasi darah
plasma ginjal menjadi mudah di ginjal yang
(RPF) meningkat berdarah bila kemudian
pada awal terluka. berpengaruh
kehamilan. pada
peningkatan laju
filtrasi
glomerulus dan
renal plasma
flow sehingga
timbul gejala
poliuria. Pada
ekskresi akan
dijumpai kadar
asam amino dan
vitamin yang
larut air lebih
banyak.
8. Sistem  Terjadi Peningkatan  Pada bulan-
Integumen peningkatanhormo melanocyte bulan akhir

24
n perangsang stimulating hormone kehamilan
melanosit sejak (MSH) pada masa ini umumnya
akhir bulan kedua menyebabkan muncul garis-
kehamilan sampai perubahan cadangan garis
aterm yang melanin pada daerah kemerahan,
menyebabkan epidermal dan kusam pada
timbulnya dermal. kulit dinding
pigmentasi pada abdomen dan
kulit. kadang juga
 Bercak kecoklatan muncul pada
kadang muncul di daerah payudara
daerah wajah dan dan paha.
leher membentuk (striae
kloasma atau gavidarum).
melasma
gravidarum
(topeng
kehamilan).
 Aksentuasi pigmen
juga muncul pada
areola dan kulit
genital.
 Angioma atau
spider naevi
berupa bintik-
bintik penonjolan
kecil dan merah
pada kulit wajah,
leher, dada atas,
dan lengan.

25
Kondisi ini sering
disebut sebagai
nevus angioma
atau
teleangiektasis.
Eritema palmaris
disebabkan oleh
hiperestrogenemia
kehamilan.
9. Sistem  Peningkatan kadar  Mobilitas  Akibat
Muskuloskletal hormon estrogen persendian sedikit pembesaran
dan progesteron, berkurang. Hal ini uterus ke posisi
terjadi relaksasi dipicu oleh anterior, wanita
dari jaringan ikat, peningkatan hamil
kartilago dan retensi cairan pada cenderung
ligament juga connective tissue, lordosis.
meningkatkan terutama di daerah  Sendi
jumlah cairan siku dan sacroiliaca,
synovial. pergelangan sacrococcigis,
 Meningkatnya tangan. dan pubis akan
fleksibilitas dan meningkat
mobilitas mobilitasnya.
persendian.

10. Sistem  Pemusatan  Ibu hamil  Penurunan


Neurologis perhatian, mengalami memori
konsentrasi dan kesulitan untuk disebabkan oleh
memori selama mulai tidur, sering depresi,
kehamilan dan terbangun, jam kecemasan,
masa nifas awal. tidur malam yang kurang tidur

26
lebih sedikit serta atau perubahan
efisiensi tidur fisik lain yang
yang berkurang. dikaitkan
dengan
kehamilan.
11. Sistem  Perasaan enek  Konstipasi karena  Penurunan
Pencernaan (nausea). pengaruh hormon motilitas otot
 Gejala muntah progesteron. polos pada
(emesis)  Konstipasi karena organ digestif
 Penurunan pengaruh hormon dan penurunan
motilitas duktus progesteron. sekresi asam
digestivus.  Perut kembung lambung.
 Makanan lebih karena adanya Akibatnya,
lama berada di tekanan uterus tonus sphincter
lambung. yang membesar esofagus bagian

 Makanan yang dalam rongga bawah menurun

terlalu lama di perut yang dan dapat

usus menimbulkan mendesak organ- menyebabkan

konstipasi. dalam perut. refluks dari

 Hipersalivasi  Terjadi penekanan lambung ke

sebagai di arteri bawah esophagus.

kompensasi dari Rahim (arteri  Penurunan

mual dan muntah henoroidal) sering motilitas usus


menyebabkan juga
wasir (hemoroid). memungkinkan
 Seiring dengan konstipasi.
pembesaran  Mual dapat
uterus, lambung terjadi akibat
dan usus akan penurunan asam
tergeser. lambung.

27
 Appendiks yang
akan bergeser ke
arah atas dan
lateral.
12. Sistem Endokrin  Korpusluteum  Plasenta  Hormon
meningkatan kadar memproduksi estrogen dan
estrogen dan hormon hCS yang progesteron
progesteron. berfungsi sebagai meningkat.
 Progesteron hormon  Hormon
menjaga pertumbuhan dan relaksin:
kehamilan dengan berkonstribusi melunakkan
relaksasi otot dalam serviks dan
polos, perkembangan jalan lahir.
menghasilkan payudara.  Oksitosin:
penurunan  Tiroksin kontraksi otot
kontraktilitas meningkat total polos uterus.
uterus dan  Prostaglandin:
mencegah aborsi. membantu
 Progesteron dan kerja estrogen
estrogen dan oksitosin.
menyebabkan
penyimpanan
cadangan lemak di
jaringan subkutan
di abdomen,
punggung, dan
paha atas.
 Kadar tiroksin
meningkat

28
B. SARAN
Sebagai perawat perlu memberikan informasi kepada Ibu hamil
agar ibu hamil mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada
anatomi dan adaptasi fisiologi pada dirinya itu normal, dan memberitahu
pada Ibu hamil bahwa ia harus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter
agar mengetahui perkembangan dari kehamilannya.

DAFTAR PUSTAKA

Lowdermilk. 2013. Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 1. Jakarta: Salemba


Medika.

Akkoca, Ayse Neslin. 2014. Journal of the Physiological Changes in Pregnancy


and Their Distribution According to Trimesterdi akses pada tanggal 19

29
Maret 2017 di laman Lowdermilk. 2013. Keperawatan Maternitas Edisi 8
Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.

Manurung, SAZondang April Yani. 2013.JurnalPengetahuan Ibu Primigravida


Tentang Adaptasi Fisiologis Selama Kehamilan di akses pada tanggal 13
Maret 2016.

30

Anda mungkin juga menyukai