PENDAHULUAN
menuntut manusia untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku guna
dan seni. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola dengan baik, baik
dari itu, dalam aspek pendidikan diperlukan adanya perbaikan di dalam cara
penyampaian bahan ajar agar terwujud masyarakat yang lebih maju dan lebih
berpotensi.
1
2
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara”.
Apabila kita cermati pengertian pendidikan di atas, ada hal penting yang harus
menjadi acuan untuk menciptakan produk pendidikan (output) yang mampu bersaing.
Jadi orientasi ideal dari proses pendidikan ini adalah memiliki kecakapan (kompetensi)
pribadi yang dapat menjadi modal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di masa yang
akan datang.
Pendidikan dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan formal yang harus
ditempuh siswa juga dituntut untuk mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan
menyatakan bahwa ada tiga fungsi penting dari penyelenggaraan pendidikan di Sekolah
diberikan pada anak mulai dari usia sekitar 3 tahun sampai 12 tahun. Penyelenggaraan
3
berikutnya, karena keberhasilan belajar dan tinggi rendahnya kualitas pendidikan pada
Salah satu mata pelajaran inti yang diberikan dalam pendidikan formal mulai dari
jenjang pendidikan dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan IPA di SD
secara umum memiliki konsep dasar yang sama dengan penyelenggaraan pendidikan IPA
Menurut standar isi kurikulum 2006 yang dirumuskan dalam PERMEN No. 22
tahun 2006, Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
tahun 2006 tentang standar isi. Dalam PERMEN 22 tahun 2006 dirumuskan Ruang
Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI yang meliputi aspek-aspek berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
4
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya
dan pesawat sederhana.
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Dalam
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah”
(BNSP, 2006 : 12). Melihat definisi pembelajaran IPA tersebut, maka terdapat tiga aspek
dipandang dari segi produk, proses, dan pengembangan sikap ilmiah’. Hal ini berarti,
IPA memiliki dimensi produk, proses, dan sikap yang saling berkaitan. Di dalam IPA,
hasil belajar yang merupakan produk IPA didapat melalui keterampilan proses. Adapun
mengkomunikasikan.
Salah satu materi IPA di SD yang memerlukan proses ilmiah yang terdiri dari
prosedur empirik dan prosedur analitik terdapat pada konsep energi dan perubahannya.
Pada kurikulum 2006 (KTSP) pembelajaran tentang konsep energi dan perubahannya di
dilakukan oleh manusia tidak ada yang lepas dari konsep energi. Karena tanpa adanya
energi kita tidak bisa melakukan segala aktivitas yang akan kita lakukan sehari-sehari.
proses dan perkembangan belajar anak SD memiliki kecenderungan beranjak dari hal
konkret, memandang sesuatu yang dipelajarinya sebagai keutuhan, terpadu, dan melalui
proses manipulative”. Oleh karena itu, pembelajaran IPA yang sesuai adalah
pembelajaran yang sesuai antara situasi belajar dengan situasi kehidupan nyata pada
lingkungan anak. Menurut Ausebel (Dahar, 1996 : 113), ”belajar bermakna merupakan
suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat
dalam struktur kognitif seseorang”. Jadi pembelajaran akan bermakna apabila ditunjang
wawancara maupun ujicoba yang telah dilakukan oleh penulis telah diperlihatkan bahwa
kesulitan yang dialami siswa diantanya siswa kurang mampu menguasai konsep
pembelajaran, kerja sama antar siswa masih kurang baik dan keterampilan proses IPA
siswa tidak berkembang, terutama dalam pembelajaran konsep energi dan perubahannya
Ketidak berhasilan pada hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan data yang
diperoleh pada siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang, hanya 63% sebanyak 18 orang
yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM IPA = 60),
sedangkan 37% sebanyak 12 orang mendapat nilai diatas KKM. Setelah dilakukan
observasi maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa permasalahan yang dialami
siswa yaitu:
2. Kerjasama antar siswa masih kurang baik, dalam bergaul masih memilih-milih
teman.
berupa hapalan dan jarang melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran secara fisik
kelas. Siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru, membaca mengerjakan
soal apabila ditugaskan tanpa memahami apa yang dimaksud dengan energi dan
bagaimana penerapan energi dalam kehidupan sehari-hari. Dampak dari kondisi tersebut
diantaranya yaitu menurunnya prestasi belajar dan nilai yang didapat siswa baik pada
saat proses pembelajaran maupun dalam evaluasi. Kondisi seperti ini harus segera diatasi
Mengingat siswa akan menempuh jenjang pendidikan yang masih panjang, maka dengan
berkembangnya keterampilan dasar yang dimiliki siswa diharapkan siswa sudah terbiasa
pendidikan dan tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar, maka proses pembelajaran
pendekatan, metode dan media pembelajaran yang terencana yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa, dan dibuat secara sistematis dengan penggunaan
7
teknik khusus sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
untuk terlibat langsung dalam proses IPA sesuai taraf perkembangan intelektual anak
usia SD dan karakteristik siswa juga diharapkan siswa dapat menumbuhkan rasa percaya
diri, baik ketika dalam proses pembelajaran berlangsung maupun dalam kehidupannya
sesuai dengan tujuan yang dibuat. Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, maka
B. Rumusan Masalah
yang akan diteliti adalah “Bagaimana hasil belajar siswa mengenai konsep energi dan
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam pembelajaran konsep
C. Tujuan Penelitian
keterampilan proses sebagai upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa
sekolah Dasar. Secara khusus tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
keterampilan proses.
proses.
c) Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal dari pembelajaran konsep energi
D. Manfaat Penelitian
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pada umumnya dan khususnya bermanfaat bagi
peneliti, siswa maupun pihak sekolah. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
ini diantaranya :
9
dan perubahannya .
keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa sehingga dapat menjadi bahan
c. Melalui hasil penelitian ini, peneliti maupun pembaca dapat mengambil suatu