Makalah Tugas 2
Makalah Tugas 2
Disusun oleh :
POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
Puji syukur penulis ke hadirat Allah Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan begitu banyak nikmatnya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah biologi ini dengan sangat baik. Makalah Biologi ini
berisi penerapan bioteknologi di bidang pengolahan yoghurt.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bioteknologi
1. Pengertian Bioteknologi
3
makhluk hidup itu agar hasil yang diperoleh dalam akan semakin
maksimal.
2. Jenis-Jenis Bioteknologi
a. Bioteknologi Tradisional
b. Bioteknologi Modern
4
3. Manfaat Bioteknologi
5
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara
genetik) ke alam bebas dapat menimbulkan dampak
berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan
keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak
terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi,
melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu.
Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan
kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang
seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi
sendiri, yaitu keanekaragaman (Wariyono, 2008: 106).
6
Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan
kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008: 106).
7
d. Dampak terhadap Etika
B. Yoghurt
1. Pengertian Yoghurt
8
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
menguraikan laktosa atau gula susu menjadi asam laktat yang
menyebabkan menjadi asam (Susanto dan Budiana, 2005).
Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja
pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat serta
memiliki tekstur dan aroma yang khas. Aroma yang spesifik dari
yoghurt terdiri dari komponen-komponen karbonil dengan
diacetil dan acetaldehid yang dominan. Proses fermentasi
menyebabkan kadar laktosa dalam yoghurt berkurang sehingga
yoghurt aman dikonsumsi oleh orang yang lanjut usia atau yang
alergi terhadap susu (Belitz dan Grosch, 1987).
2. Manfaat Yoghurt
9
2) Susu skim 9) Sendok dapur
b. Proses Pembuatan
1) Perebusan
Siapkan seliter susu dan tuang ke dalam panci, sambil
memanaskan susu di atas api sedang, aduk
secukupnya. Begitu susu mulai mendidih, api
dikecilkan. Biarkan susu mendidih sekitar 10 menit.
Tambahkan 100 gram susu skim dan 100 gram gula
halus dan aduk lagi
2) Pendinginan
Selesai perebusan, susu dihomogenisasi dan
didinginkan hingga suhu 45o C. Pada saat
pendinginan ini ditambahkan essence 7 mL dan
pewarna.
3) Penginokulasian
Siapkan starter berupa biakan Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermopillus masing-
masing 30 mL. Susu dengan suhu 45o C itu
diinokulasikan dengan starter tersebut. Pencampuran
starter dengan susu harus merata dan dilakukan secara
bersih agar tidak tercemar oleh bakteri lain.
10
4) Pemeraman
Suhu yang baik untuk pertumbuhan biakan yoghurt
adalah sekitar 45o C. Calon yoghurt tersebut
sebaiknya diinkubasi pada suhu 45o C. Selanjutnya
Anda tinggal menunggu 5 jam. Perhatikan apakah
susu sudah menggumpal atau belum. Jika sudah susu
boleh diangkat. Setelah 13 yoghurt menggumpal, ada
dua hal yang harus dilakukan. Pertama, langsung
memakannya dengan sendok. Kedua, mengaduk
gumpalannya hingga pecah menjadi cairan kental
merata.
5) Pasteurisasi
Untuk memperpanjang umur simpan, yoghurt harus
dipasteurisasi. Caranya adalah siapkan dandang berisi
air, panaskan air hingga suhu 70o C, masukkan
yoghurt dan biarkan selama 15 menit. Yoghurt akan
awet sampai 2 minggu. Yoghurt yang belum akan
dimakan harus disimpan ke dalam lemari pendingin
agar tidak bertambah asam dan rusak.
11
C. Aspek K3 dalam Pembuatan Yoghurt
12
Tabel Analisa Bahaya
13
14
Tabel Titik Pengendalian Kritis (CCP)
Input/Tahap
Bahaya P1 P2 P3 P4 CCP/Bukan CCP
Proses
Pemasakan K : toksik
Y N Y N CCP
sirup
15
Pembekuan B : Bakteri berspora,
diinginkan
Proses CCP
16
Tabel Sistem Monitoring atau Pemantauan untuk CCP
17
Pembekuan Suhu Natrium Kontroling Tempat Personel Setiap
pembekuan siklamat jumlah pemasaka pemasak batch
dibawah 4°C , pasta penambahan n an
Morison Natrium
siklamat, pasta
Morison
18
Tabel Prosedur Verifikasi
Inokulasi SOP
Pengecekan kondisi
penyimpanan
Pengadaan penyimpanan dan pemeriksaan
starter yakni pada
starter baru kondisistarter minimal seminggu
refrigerator suhu
sekali
5-10oC
19
Tabel HACCP
Pasteurisasi Suhu Suhu dan Memantau suhu Ruang Personel Saat Kalibrasi suhu, Rekaman suhu
susu pasteurisasi85°C waktu dan waktu produksi Produksi Produksi pemeliharaan dan dan waktu
Pasteurisasi
selama 15 menit pasteurisasi pasteurisasi, pemeriksaan alat pasteurisasi,
ulang
minimal seminggu
sekali
Inokulasi SOP Kondisi Memantau suhu Ruang Personel Saat Pengadaan Pengecekan kondisi Rekaman suhu
penyimpanan starter penyimpanan produksi Produksi Produksi starter baru penyimpanan dan penyimpanan
20
starter yakni starter pemeriksaan starter
pada refrigerator kondisistarter minimal
suhu 5-10oC seminggu sekali
Inkubasi Ruang dan alat Sterilisasi Memantau suhu, Ruang Personel Saat RekamanSterili
Pengecekan suhu,
fermentasi steril alat dan kelembaban dan produksi Produksi Produksi sasi alat dan
pemeliharaan alat, dan
ruang kondisi ruang Produksi ruang
pemeriksaan SOP
serta mengontrol ulang
sterilisasi alat minimal
SOP sterilisasi
seminggu sekali
alat
Pembekuan Suhu pembekuan Suhu Memantau suhu Ruang Personel Saat Kalibrasi suhudan Rekamansuhu
dibawah 4°C pembekuan pembekuan produksi Produksi Produksi Pembekuan pemeriksaan alat pembekuan
ulang minimal seminggu
sekali
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/33425/2/BAB%20I.pdf
http://www.pengertianku.net/2016/08/pengertian-bioteknologi-dan-
contohnya.html
https://docplayer.info/67913065-Tugas-individu-pengantar-mikrobiologi-
penerapan-haccp-pada-proses-produksi-yoghurt.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/manfaat-yoghurt-untuk-
kesehatan/
https://lordbroken.wordpress.com/2012/06/18/proses-pembuatan-yogurt-
yang-baik-dan-benar/
https://markusreanita.blogspot.com/2016/11/makalah-fermentasi-
yoghurt.html
https://pengajar.co.id/apa-itu-bioteknologi-pengertian-jenis-manfaat-
dampak-dan-contohnya/
23