A. Pengertian Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah proses mengawasi (monitoring), membandingkan
(comparing), dan mengoreksi (correcting) kinerja. Pengendalian yang efektif
memastikan semua kegiatan telah dilakukan dengan cara yang menghasilkan
pencapain tujuan.
B. Pentingnya Pengendalian
Pengendalian sangat penting, karena pengendalian membantu manajer mengetahui
apakah tujuan perusahaan telah tercapai, atau belum, apa alasannya. Nilai dari fungsi
pengendalian dapat dilihat dalam tiga bagian spesifik: perencanaan, pemberdayaan
karyawan, dan perlindungan lingkungan kerja.
C. Jenis-Jenis Pengendalian
a. Pengendalian secara umum
1. Pengendalian Feedforward, pengendalian yang sangat diinginkan karena
pengendalian feedforward mencegah masalah karena pengendalian dilakukan
sebelum aktivitas sebenarnya. Contohnya, ketika McDonald’s membuka restoran
pertamanya di Moskow. McDonald mengirimkan ahli pengendalian mutu untuk
membantu petani Rusia mempelajari teknik menanam kentang bermutu tinggi dan
agar pembuat roti mempelajari proses memanggang roti berkualitas. Hal ini
dilakukan karena McDonald menginginkan kualitas produk yang konsisten di
mana pun lokasinya. Dengan begitu, masalah dapat dicegah dan bukan
memperbaiki setelah timbul kerusakan, misalnya kualitas produk yang buruk,
kehilangan pelanggan, kehilangan pendapatan, dan sebagainya. Namun,
pengendalian feedforward membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, yang
tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah.
2. Pengendalian concurrent, pengendalian dilakukan selama aktivitas pekerjaan
berlangsung. Istilah lain dari pengendalian concurrent adalah management by
walking around (MBWA), yaitu keberadaan manajer di daerah kerja, berinteraksi
langsung dengan para karyawan. Contoh, CEO GE Jeff Immelt menghabiskan
60% hari kerjanya untuk berbicara kepada karyawan dan mengunjungi seluruh
lokasi perusahaan.
3. Pengendalian Feedback, pengendalian dilakukan setelah aktivitas dilakukan
dengan dua keunggulan yaitu pertama, Feedback memberikan informasi yang
berarti bagi manajer mengenai keefektifan usaha perencanaan yang mereka
lakukan. Kedua, feedback dapat meningkatkan motivasi.
b. Pengendalian secara spesifik
1. Pengendalian Keuangan
Pengukuran pengendalian keuangan tradisional: manajer yang mengukur
pengendalian keuangan dengan cara tradisional memasukkan analisis rasio dan
analisis anggaran.
Mengelola pendapatan: ketika perusahaan “mengelola” pendapatan,
perusahaan “mencatat waktu” penghasilan dan pengeluaran untuk menambah
hasil keuangan saat ini, di mana itu tidak memberikan gambaran yang realistis
mengenai kinerja keuangan perusahaan.
2. Pendekatan Balance Scorecard
Melihat secara tipikal empat area yang menyumbang kinerja perusahaan:
keuangan, pelanggan, proses internal, dan aset manusia/inovasi/perkembangan.
3. Pengendalian Informasi
Manajer pengendalian informasi dengan dua cara: (1) sebagai perangkat
untuk membantu manajer mengendalikan aktivitas perusahaan dan (2) sebagai
area organisasi, manajer perlu mengendalikan. Informasi yang digunakan disebut
sistem informasi manajemen (MIS) yaitu sistem yang digunakan untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer secara teratur.
4. Membuat tolok ukur dari praktik terbaik
Membuat tolok ukur (Benchmaking) yaitu pencarian praktik terbaik yang
menjadikannya unggul diantara pesaing dan non pesaing. Sebagai perangkat
untuk pengawasan dan pengukuran kinerja perusahaan, tolok ukur dapat
digunakan untuk mengidentifikasi senjang kinerja spesifik dan potensi area
pengembangan.