A. Konsep Penyakit
1. Pengertian Hipertensi
Definisi atau pengertian hipertensi banyak dikemukakan oleh para
ahli. WHO mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah
diatas 160/95 mmhg.
Prof. Dr. dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007), yang menyatakan bahwa
hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
2. Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi hipertensi juga banyak diungkapkan oleh para ahli,
diantaranya WHO menetapkan klasifikasi hipertensi menjadi tiga tingkat
yaitu tingkat I tekanan darah meningkat tanpa gejala-gejala dari gangguan
atau kerusakan sistem kardiovaskuler. Tingkat II tekanan darah dengan
2
Hipertensi:
Berikut klasifikasi tekanan darah tinggi pada anak-anak dan dewasa sesuai
dengan tingkatan umur .
Klasifikasi lain diutarakan oleh Prof. Dr. dr. Budhi Setianto (Depkes,
2007), mengklasifikasikan tekanan darah tinggi menjadi 4 tingkatan yaitu
normal (SBP = Sistole Blood Pressure < 120 mm Hg dan Distole Blood
Pressure = DBP < 80 mm Hg), pra hipertensi (SBP 120-139 mm Hg dan
DBP 80-89 mm Hg), hipertensi tahap 1 (SBP 140-159 mm Hg dan DBP
90-99 mm Hg) dan hipertensi tahap 2 (SBP >= 160 dan DBP >= 100. mm
Hg.)
3. Etiologi
Penyebab terjadinya hipertensi adalah terdiri dari berbagai faktor,
diantaranya Reeves& lockhart(2001:114) mengemukakan bahwa Faktor-
faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi adalah stress,
kegemukan, merokok, hipernatriumia).
4. Patofisiologi
Menurut Smeltzer & Bare (2002:898) mengatakan bahwa Mekanisme
yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor pada medulla oblongata di otak dimana dari vasomotor ini
mulai saraf simpatik yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar
dari kolomna medulla ke ganglia simpatis di torax dan abdomen,
rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui system syaraf simpatis . Pada titik ganglion ini
neuron prebanglion melepaskan asetilkolin yang merangsang serabut saraf
paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan melepaskannya nere
frineprine mengakibatkan konskriksi pembuluh darah.
5. Manifestasi Klinik
Menurut Manjoer Arif (2001:518) Peninggian tekanan darah kadang-
kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul
setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain
yang sering ditemukan adalah :
1. Sakit kepala
2. Epistaksis
3. Marah
4. Telinga berdengung
5. Rasa berat di tengkuk
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang-kunang
8. Pusing
9. Epitaksis
10. Mudah lelah
6. Penatalaksanaan
Terdapat 2 cara penanggulangan hipertensi menurut FKUI (1990: 214-
219) yaitu dengan nonfarmakologis dan dengan farmakologis. Cara non
8
7. Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit hipertensi
menurut TIM POKJA RS Harapan Kita (2003:64) dan Dr. Budhi Setianto
(Depkes, 2007) adalah diantaranya : penyakit pembuluh darah otak seperti
stroke, perdarahan otak, transient ischemic attack (TIA). Penyakit jantung
seperti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard acut (IMA). Penyakit
9
8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut Mansjoer Arif (2001:518)
pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan faktor resiko lain atau
mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer
lengkap, kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa,
kolestrol total, kolestrol HDL, dan EKG).
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain, seperti klirens
kreatinin, protein urin 24 jam, asam urat, kolestrol LDL, TSH, dan
ekokardiografi.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Fokus
Menurut Doenges, (2004:41-42) dan mengemukakan bahwa
pengkajian pasien hipertensi meliputi:
2. Analisa Data
4. Intervensi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes. M. E, Et. All. Nursing Care Plans Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Et. All.
2000. Jakarta: EGC
FKUI. (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Mansjoer Arif (et al). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 jilid 1. Media
Aesculapius FKUI. Jakarta. 2001
Nurarif , Kusuma Hardhi. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Dan Nanda Nic-Noc. Edisi revisi jilid 2. Mediaction. Yogyakarta.2015.
Smeltzer, Suzanne, and Bare. (2001), Buku Saku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC
18