Anda di halaman 1dari 6

Cover

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas [dosen/guru]
pada [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah]. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengmbilan keputusan manajerial bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada [bapak/ibu] [nama guru/dosen], selaku [guru/dosen]
[bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah] yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

[tempat, tanggal pembuatan makalah]

Kelompok
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan

a. Latar belakang

dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menghadapi berbagai masalah sehingga munculah berbagai
pilihan yang mengharuskan mereka untuk membuat sebuah keputusan yang efektif dan efisien. Begitu
juga dengan organisasi ataupun perusahaan yang ada di dunia ini. Organisasi juga memiliki kendala-
kendala seiring dengan berjalannya organisasi tersebut. Dalam perusahaan, seorang manajer harus
memperhatikan banyak faktor sebelum mengambil sebuah keputusan seperti model produk, selera
konsumen, lokasi pabrik, kinerja karyawan. Untuk mempermudah suatu organisasi atau perusahaan
dalam menentukan sebuah keputusan yang efektif dan efisien, diperlukan studi keputusan manajerial.

keputusan Manajerial adalah teori ekonomi dan perangkat analisis untuk membahas bagaimana suatu
organisasi dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Pengambilan keputusan
Manajerial adalah aplikasi teori dan metode ekonomi dalam proses pengambilan keputusan manajerial
dan administratif (Hirschey,M,2003). Sehingga Pengambilan keputusan Manajerial mengkaji dan
mengembangkan prinsip-prinsi keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan unutk meningkatkan
kualitas dan efektivitas sebuah perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan manajerial harus menerapakan teori dan metode ekonomi. Lalu
keduanya digabungkan dengan alat-alat dan teknik analisis ekonomi untuk pemecahan masalah
manajerial secara optimal. Pada sisi lain keputusan bersifat ke masa yang akan datang, karena apa yang
diputuskan saat ini akan berdampak ke masa depan dan akan mempunyai efek yang cukup lama.

Dari uraian diatas kami mengambil keputusan untuk mengambil Salah satu contoh studi kasus dalam hal
ini yaitu proses manajerial perusahaaan Eastman Kodak Company atau yang biasa di kenal dengan
Kodak, Kodak adalah salah satu perusahan yang berkecimpung dalam bisnis fotografi di mana dalam
kasus ini kami mengambil keputusan manajerial dari perusahan Eastman Kodak Company untuk
mengahadapi gempuran dari perusahaan sejenis dalam pasar fotografi di Indonesia yang ketat.

b. Rumusan masalah
1. Apa kasus Eastman Kodak Company yang terjadi di Indonesia ?
2. Keputusan apa yang di ambil oleh Eastman Kodak Company dalam menghadapi pasar di
Indonesia ?
3. Apa analisi dari kasus Eastman Kodak Company ?

c. Tujuan
1. Memahami pentingny pengambilan keputusan manajerial di dalam perushan atau organisasi
2. Menganalisi suatu keputusan manajerial dalam ksus nyata
3. Mendiskripsikan mengenai keputusan manajerial dalam suatu kasus
4. Menarik kesimpuln dalam ksus keputusan manajerial
Bab II pembahasan
a. Kasus Eastman Kodak Company

Eastman Kodak Company atau biasa kita kenal dengan Kodak merupakan sebuah
perusahaan multinasional yang berbasis di Rochester, New York. Didirikan oleh George
Eastman dan Henry Strong pada tahun 1892. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam
produk kamera, fotografi, pencetak, dan lain-lain. Selama abad ke-20, Kodak memegang
peranan yang dominan dan menjadi pioner dalam perkembangan fotografi film, bahkan
pada tahun 1976 menguasai 90% market di Amerika Serikat. Saat itu Kodak terkenal dengan
tagline-nya "Kodak moment".

Pada tahun 2000-an Kodak menjadi pionir dalam hal fotografi di Indonesia di mana pda
msa itu kamera analog menjadi primadona di masyarakat Indonesia, sampai ada anggapan
atau stigma di masyarakat yang mengngatakan dengan memiliki kamera analog pada saat
itu sudah di anggap orang yang kaya karena benar pada saat itu yang memiliki kamera
analog hanya sedikit dan berada di kalangan tertentu saja.

Melihat pasar yang besar di Indonesia tidak disia-siakan oleh Eastman Kodak Company
untuk masuk dan menguasai pasar di Indonesia dimana saat itu pesaing dalam bisnis
fotografi masih sedikit, saat itu kompetitor utama dalam bisnis fotografi di Indonesia
hanyalah Fujifilm. Sehingga pada tahun 2001 resmi kodak meluncurkan produk andalanya ke
pasar Indonesia yang bernama Kodak Brownie yang pada saat itu laris di pasaran.

Bertahun-tahun Kodak mendapatkan keuntungan besar di dalam pasar fotografi


Indonesia , tetapi buah manis Kodak itu tidak bertahan lama berbagai kompetitor-
kompetitor baru masuk ke dalam pasar Indonesia contohnya saja sony , canon , Nikon
,Olympus , dan lumix menjadi kompetitor baru yang meramaikan pasar fotografi di
Indonesia. Bukan hanya semakin banyaknya pesaing yang menyebabkan Kodak mengalami
penurunn penjualan tetapi mulai bergantinya era dari kamera analog menjadi kamera
digital.

era kamera digital datang, tepatnya ketika penggunaan internet dan PC meningkat dan
konsumen mulai membeli kamera digital. Transisi dari film ke digital ini sangat menyulitkan
produsen film kamera khsusnya Kodak, tidak tinggal diam untuk menghadapi pasar kamera
digital di Indonesia , Kodak meluncurkan dua kamera bertipe digital yang bernma Kodak
Easy-Share C-913 dan Kodak Easy-Share Z1012-IS yang di harapkan dapat bersaing dan
mendapat keuntungan di pasar Indonesia , tetapi harapan dari Eastman Kodak Company itu
sirna , bukan keuntungan yang di dapat melinkan kerugian yang menimpa pihak Eastman
Kodak Company dimana Untuk setiap kamera digital yang mereka jual, Kodak merugi USD
60.
Alsan kenapa pihak Kodak mengalami kerugian dikarenakan beberapa faktor yang
pertama adalah kamera digital itu berbeda dengan film , kamera digital lebih sulit untuk
diproduksi karena melibatkan proses yang sangat kompleks pihak Kodak yang saat itu
tertinggal dalam hal pengembangan teknologi mengakibatkan kurangnya efisiensi dalam
proses memproduksi kamera digital , factor yang kedua banyaknya produk sejenis di
pasaran Indonesia membuat masyarakat lebih banyak memiliki pilihan dalam memilih
kamera yang meraka akan beli tidak seperti pertama kalinya Kodak masuk ke Indonesia , dan
faktor yang terakhir adalah gempuran produk-produk baru yang memiliki fitur yang menarik
dan harga yang bias lebih murah membuat produk Kodak terasingkan di pasaran Indonesia .

b. Keputusan pihak Eastman Kodak Company

Anda mungkin juga menyukai