Gejala polio dapat bervariasi mulai dari yang ringan, seperti flu hingga
yang berat yaitu kelumpuhan yang mengancam nyawa. Dalam satu
sampai dua persen dari kasus, polio mempengaruhi saraf,
mengakibatkan kelumpuhan lengan, kaki atau diafragma (otot
mengendalikan pernapasan). Setengah dari mereka yang bertahan
hidup akan mengalami kelumpuhan permanen.
Gejala Polio
Meskipun gejala yang paling parah bisa menyebabkan kelumpuhan
dan bahkan kematian, kebanyakan kasus polio memiliki gejala yang
lebih ringan. Bahkan beberapa orang yang terkena polio tidak
menderita gejala apapun dan tidak pernah tahu mereka terinfeksi.
Gejala penyakit polio diklasifikasikan menjadi non-paralitik atau
paralitik dan pasien dapat menderita sindrom pasca-polio selama
bertahun-tahun setelah terkena penyakit polio.
Diagnosis
Jika seseorang curiga telah terkena polio, maka segeralah periksakan
ke dokter. Dokter akan menelusuri setiap gejala yang anda alami
dan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa adanya
kekakuan leher, ganguan refleks,
atau kesulitan mengangkat kepala sambil berbaring datar.
Pemeriksaan lab juga diperlukan terhadap sampel sekret tenggorokan,
tinja, atau cairan serebrospinal. Cairan tulang belakang juga mungkin
diperiksa untuk melihat apakah
ada meningitis atau radang selaput otak.
Pengobatan Polio
Tidak ada obat untuk polio. Pengobatan bertujuan untuk mengelola
efek dari penyakit. Pilihan terapi suportif meliputi:
Selagi penyakit ini bisa dicegah, maka setiap orang, baik dewasa dan
terutama anak-anak harus diimunisasi sebagai perlindungan terhadap
peyakit polio.