PROMOSI KESEHATAN
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada tuhan yang maha esa atas berkatnya yang melimpah sehingga kami
mampu atau bisa menyelesaikan makalah ini dengan begitu baik walaupun mungkin menurut
bapak/ibu dosen makalah tersebut belumlah baik sepenuhnya, oleh karena itu kelompok kami
sangat mengharapkan kritikan maupun saran dari bapak/ ibu dosen sekalian
Hormat kami
Deandra, Levio
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua yang
dikenal manusia. Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia
adalah penyakit asam urat. Asam urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini.
Bahkan, orang-orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.Di
masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu
diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat.
Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik
banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti
asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang
dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang merupakan
hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh. Secara alamiah, purin
terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan,
ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya
tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen
senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari
makanan hanya sekitar 15 persen.
Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor penyebab dari hiperurisemia.
Sejauh ini kebiasaan makan masyarakat Bali faktanya sering dari sumber makanan tinggi
purin seperti lawar babi yang diolah dari daging babi, betutu ayam atau itik, pepes ayam
atau babi, sate babi, babi guling
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian asam urat ?
2. Apa penyebab asam urat ?
3. Bagaimana gejala klinis asam urat ?
4. Jelaskan jalur terjadinya asam urat ?
5. Bagaimana pencegahan dan pengobatan asam urat ?
C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
dan memahani tentang asam urat.
BAB II
PEMBAHASAN
jalur asam urat disarankan memahami dahulu komposisi asam inti dan peristiwa
pelepasan (pembongkaran) Nitrogen yang ada dalam protein. Manusia mengubah
nukleosida purin yaitu adenosin dan guanosin melalui senyawa-senyawa dengan reaksi
yang beraneka menjadi produk akhir berupa asam urat yang diekskresikan bersama urin.
Penjelasan singkatnya sebagai berikut :
Asam urat terbentuk dari katabolisma basa nitrogen purin yaitu adenin dan guanin.
Ingat masih ada basa nitrogen lain yaitu pirimidin (Timin, Sitosin, dan Urasil). Asam
Urat dikeluarkan melalui atau bersama urin. Jumlah netto asam urat manusia adalah 400-
600 mg dalam 24 jam. Adanya kandungan asam urat di atas normal (normal wanita 2.5
sampai 7.5 mg/dL atau setara 0.15 sampai 0.45 mmol/L, sedang laki-laki 3 sampai 9
mg/dL atau setara 0.18 sampai 0.54 mmol/L) mengindikasikan adanya penyakit encok
biasa (Penyakit Asam Urat. Istilah klinis hiperurisemia). Kemungkinan timbulnya
penyakit tersebut ada dua sebab yaitu:
2) Prednisone
a) Indikasi : Artritis reumatoid, asma bronkhial, lupus eritematosus sistemik,
demam reumatik yang berhubungan dengan karditis.
b) Kontra indikasi : Tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, penyakit
infeksi sistemik, gagal ginjal, kronis, uremia, hamil, turberkulosa aktif dan
hipersensitif.
c) Dosis : 1-4 tablet 5 mg/hari setelah makan dan sebelum tidur.
d) Interaksi obat : Rifampisin, barbiturat.
e) Perhatian : Tidak untuk terapi awal artritis reumatoid, dan menyusui
f) Efek samping : Mual, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, gelisah, edema,
hipokalemia dan iritasi lambung
3) Natrium diklofenak
a) Pengertian : Natrium diklofenak adalah obat golongan antiinflamasi
nonsteroid yang mempunyai efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.
b) Indikasi: untuk penyakit rheumatoid arthritis, osteoasthritis, ankylosing
apondylitis, rematik non artikular, dan serangan akut dari gout.
c) Efek samping : gangguan pencernaan, sakit perut, mata terasa pedas,
mengantuk, pusing, sakit kepala, diare, penggunaan jangka panjang
menyebabkan terjadinya anemia sekunder, retensi cairan, dan kenaikan tekanan
darah.
d) Mekanisme kerjanya adalah dengan penghambatan sintesa prostaglandin.
Natrium diklofenak diabsorbsi secara cepat dan lengkap setelah pemberian
peroral dan kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 2 - 3 jam. obat ini 99%
terikat pada protein plasma. metabolisme sebagian besar terjadi di dalam hati
dan metebolit-metabolitnya diekskresikan dalam urin sebesar 65% dan di dalam
empedu sebesar 35%.
4) Indomentacin
Indomentacin merupakan obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) yang
digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang dan membantu
meringankan gejala arthritis misalnya osteoarthritis dan rheumatoid arthritis atau
asam urat seperti peradangan, kekakuan, bengkak dan nyeri sendi.
a) Sediaan obat yaitu kapsul, suspensi, extended release
b) Indikasi : Rheumatoid arthritis sedang hingga parah, Ankylosing
spondylitis sedang hingga parah, Osteoarthritis sedang hingga parah, Bursitis
dan tendintis akut dan Acute gouty arthritis
c) Kontra indikasi: Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini yaitu asma,
urtikaria dan Pasien yang memiliki riwayat alergi dengan obat NSAID
b. Secara tradisional
Obat yang digunakan untuk mengobati asam urat yaitu :
1) Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan atau minum tiap hari
2) Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian diminum pagi dan
sore
3) Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
4) Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu
ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/ 50 cc dan diminum selama 1
minggu pagi bangun tidur dan kalau mau tidur malam.
5) Kentang mentah dan apel malang di juice.
6) Tumbuhan yang tepat untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri atau Sida
rhombifolia L.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin.
2. Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola
makan, kegemukan, dan suku bangsa.
3. Pemeriksaan asam urat ada dua yaitu pemeriksaan Holistik dan pemeriksaan enzimatis.
4. Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak, merah, panas bila
diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu tempat, yakni pada pangkal ibu
jari kaki (70-80%). Meskipun demikian serangan ini bisa juga terjadi pada persendian
lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan
atau jari tangan. Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam
yakni ginjal, yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu.
5. Pengobatan asam urat ada secara medis dan tradisional.
B. SARAN
1. Penderita asam urat atau arthritis gout harus benar-benar menjaga pola makan sehari-
hari agar kadar asam urat dalam tubuh bisa terkendali. Dan hindari makanan bahan
makanan yang mengandung banyak mengandung purin karena dapat memicu
meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
2. Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat dijadikan
pilihan untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan diatur sedemikian rupa
agar lebih banyak makanan dengan kandungan nukleotida purin yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Price. Sylvia A. & Loraine M. Wirson. 1995.
Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Vitahealth. 2005. Asam urat. PT. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/4%282%29.pdf.
Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan
sistem muskulos skeletal. Jakarta : Salemba Medika