Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A
DENGAN GAGAL JANTUNG
DI RUMAH SAKIT DARMA YADNYA

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama ( Initial) : Tn. A
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai
Suku Bangsa : Badui, Indonesia
Alamat : Jln. Raya Batubulan No. 254, Sukawati, Gianyar
Tanggal Masuk : 15 November 2017
Tanggal Pengkajian : 15 November 2017
No. Register : 1745
Diagnosa Medis : Gagal Jantung

Identitas Penanggung Jawab


Nama (Initial) : Ny. S
Umur : 48 Tahun
Hub. Dengan Klien : Istri
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Raya Batubulan No. 254, Sukawati, Gianyar
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Keluarga pasien mengeluh sesak dada dan bengkak pada kaki sejak 2 hari
yang lalu (13 November 2017).

Riwayat Penyakit Sekarang


Pada tanggal 15 November 2017 pasien datang ke Rumah Sakit Dharma
Yadnya dengan keluhan sesak dada dan odema pada kaki sejak 2 hari yang
lalu. Karena pasien mengalami sesak dada dan odema pada kaki keluarga
pasien menjadi khawatir dan membawa pasien ke rumah sakit dan pasien di
terima di UGD. Setelah ditangani di UGD pasien pindah ke rawat inap ruang
3.

Riwayat Kesehatan Dahulu


Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya belum pernah dirawat di
ruah sakit dengan keluhan sesak dada dan kaki odema, tetapi pasien suka
makan daging, jarang berolahraga, dan obesitas.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien mengatakan dikeluarga pasien belum pernah ada yang
menderita penyakit seperti itu.

Genogram :
Tidak tercantum genogram karena pasien tidak menderita penyakit keturunan.

Riwayat Sosiokultural
Keluarga pasien mengatakan hubungan social pasien dengan teman, tetangga,
masyarakat, keluarga maupun kerabat sangat baik dan mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan budaya di sekitar tempat tinggal pasien.
C. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami sesak dada dan kaki
bengkak sejak 2 hari yang lalu (13 November 2017). Pasien sebelum
sakit suka makan daging, malas berolahraga, dan pasien obesitas. Saat
keadaannya seperti ini pasien segera dibawa oleh keluarga ke rumah sakit
agar kondisi pasien tidak memburuk.
2. Pola Nutrisi-Metabolik
a. Makanan
 Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien makan 3x/hari dengan porsi
besar dengan menu nasi, banyak daging, sedikit sayur, dan lauk
lainnya, tidak ada mual dan muntah saat pasien makan.
 Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya dapat makan bubur
dan sayur dengan porsi kecil sebanyak 2x/hari, tidak ada mual
dan muntah saat pasien makan.
b. Cairan
 Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien minum air ± 7 gelas/hari
atau sekitar ± 1400 cc/hari dan ditambah kopi 1 gelas/hari
sekitar 200 cc/hari.
 Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien minum air ± 2 gelas/hari
atau sekitar 400 cc/hari ditambah RL 500 cc.
3. Pola Eleminasi
a. BAK
 Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAK 4-5 x/hari, sekitar ±
800-1000 cc/hari dengan warna kuning jernih, bau khas kencing,
tidak ada lender dan darah.
 Sesudah sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAK 3 x/hari atau sekitar ±
400 cc/hari dengan warna kuning kecoklatan, bau khas kencing,
tidak ada lender dan darah, tetapi pasien mengeluh susak BAK.
BC = CM – CK
= 900 - 600
= 300
b. BAB
 Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1x/hari dengan
konsistensi padat warna kuning kecoklatan, bau khas feses, tidak
ada darah dan lender.
 Sesudah sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien belum BAB sejak kemarin
(14 November 2017).
4. Pola Aktivitas dan Latihan
 Sebelum sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Keterangan:
0 : Mandiri.
1 : Alat Bantu.
2 : Di Bantu Orang Lain.
3 : Di Bantu Orang Lain dan Alat.
4 : Tergantung Total
 Saat sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Keterangan:
0 : Mandiri.
1 : Alat Bantu.
2 : Di Bantu Orang Lain.
3 : Di Bantu Orang Lain dan Alat.
4 : Tergantung Total

5. Pola koqnitif dan Persepsi


Keluarga pasien mengatakan pasien dapat mengungkapkan rasa sesak
yang dialaminya dengan mengeluhkan semua sakit yang dirasa pada
keluarga, penciuman pasien masih baik menggunakan alat bantu nafas
oksigen, pasien juga masih mampu melhat orang disekitarnya dengan
menggunakan kata mata dan pasien masih dapat mendengar dengan baik
apa yang diinstruksikan oleh petugas kesehatan.
6. Pola Persepsi-Konsep diri
Keluarga pasien mengatakan pasien dikeluarga berperan sebagai kepala
keluarga setiap harinya pasien pergi bekerja dari pukul 08.00 WITA
sampai pukul 15.00 WITA, pasien merupakan ayah dari 2 orang anak dan
seorang suami, pasien sudah menerima keadaannya saat ini dan pasien
mendapat dukungan dari keluarga.
7. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien istirahat siang ± 1 jam/hari dan
tidur malam dari pukul 23.00 Wita sampai 06.00 Wita.
 Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien istirahat siang ± 30 menit, tidur
malam tidak nyenyak hanya 4 jam saja.
8. Pola Peran-Hubungan
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan anak dan istrinya
sangat baik, tidak ada kekerasan dalam keluarganya, pasien sangat
menyayangi anak-anaknya, hubungan pasien dengan keluarga yang lain
juga sangat baik,
9. Pola Seksual-Reproduksi
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki 2 orang anak perumuan
dan laki-laki serta memiliki 1 istri.
10. Pola Toleransi Stress-Koping
Keluarga pasien mengatakan kalau pasien stress biasanya pasien
membaca koran atau menonton televisi.
11. Pola Nilai-Kepercayaan
Keluarga pasien mengatakan pasien beragama Hindu dan setiap harinya
pasien bersembahyang 1x sehari dilakuka di Padmasana tetapi sekarang
pasien tidak bisa sembahyang hanya berdoa dari tempat tidur saja.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Lemah, GCS : 15 (Composmentis)
BB : 85 Kg
TB : 160 Kg
2. Tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
S : 360C
N : 88 x/menit
RR : 26 x/menit
3. Kepala
Warna rambut hitam, persebaran rambut merata, kulit kepala bersih,
rambut sedikti rontok, tidak ada nyeri tekan.
4. Mata
Bentuk simetris, konjungtiva anemis, sclera anikterus, gerakan bola mata
simetris, menggunakan kaca mata.
5. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada lesi, ada cuping hidung, tidak ada secret.
6. Telinga
Bentuk simetris, daun telinga bersih, tidak ada lesi, dapat mendengar
dengan baik.
7. Mulut
Mukosa bibir sedikit kering, warna bibir pucat, tidak ada lesi.
8. Leher
Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenar tiroid dan limfe, dan tidak
ada nyeri saat menelan.
9. Dada dan Punggung
 Dada
Irama jatung ireguler, terdengar suara jantung S3, nyeri saat respirasi,
saat repirasi kedua dada mengembang, bentuk simetris, terdengar
suara murmur, ada suara napas ronkhi.
 Punggung
Bentuk simetris, tidak ada lesi dan edema.
10. Abdomen
Ada nyeri tekan abdomen, sedikit membesar, bissing usus 15x/menit,
tidak ada lesi.
11. Ekstremitas
Nampak odema, CRT > 3 detik, sianosis, dapat bergera dengan normal.
12. Genetalia
Tidak mengkaji genetalia.
13. Anus
Tidak mengkaji anus.
E. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :
1. Dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 15 November 2017
No Pemeriksaan Hasil Normal
1 Hb 11,0 12-16 gram/dl
2 Hematokrit 35 % 40-48 %
3 Eritrosit 4,4 jt mm3 4,6 – 6,2 jt/mm3
4 Leukosit 4800 5000-10000 ul
5 LED 214 45 mm/jam
6 Trombosit 121,000 15000-40000 ul
7 Kadar Gula Puasa 27 20-100 mg/dl
8 Billirubin Total 5,79 < 1,10 mg/dl
9 Billirubin direct 6,4 0,25 mg/dl
10 SGOT 25 10-39 u/lt
11 SGPT 14 9-36 u/lt
12 Ureum 61 20-40 mg/dl
13 Creatinin 1,55 6,5-1,1 mg/dl

2. Dilakukan pemeriksaan EKG dilakukan pada tanggal 15 November 2017


Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya aritmia, EF 50%, AF rapid respons, JVP 5-1 H2O, menunjukkan adanya pembesaran
jantung.
3. Dilakukan pemeriksaan analisa gas darah pada tanggal 15 November 2017.
Hasil Pemeriksaan:
pH : 7,50
PCO2 : 40 mmHg
PO2 : 75 mmHg
HCO3 : 15
Saturasi O2 : 80%

F. DATA TAMBAHAN
Tidak ada data tambahan

G. THERAPI
No Tanggal awal Nama Dosis Rute Indikasi
diberikan
1. 15 November 2017 RL 500 cc 8 tpm IV Set Penambah nutrisi
2. 15 November 2017 Oksigen 5 liter Inhalasi Kekurangan Oksigen
3. 15 November 2017 Farsix 2 x 1 ampul IV set Edema berhubungan dengan
gagal jantung.
4. 15 November 2017 Ascardia 2 x 80 mg Oral Mengurangi serangan
miokardiak
5. 15 November 2017 Digoxin 1 x 500 mg Oral Gagal jantung
6. 15 November 2017 Salbutamol 2,5 mg Inhalasi Sesak napas
diuapkan
setiap 4-8
jam

H. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Kolaboratif /


Keperawatan
DS : keluarga pasien mengatakan pasien Congestive diventrikel kiri Penurunan Curah Jantung
mengalami sesak dada sejak 2 hari yang lalu (13
November 2017). Volume sekuncup menurun
DO :
TD: 130/80 mmHg. Kontraktilitas miocardia menurun
S : 360 C
N : 88 x/menit Terjadi penurunan curah jantung
RR : 26 x/menit
Tampak pucat, terdengar suara jantung S3,
edema, BB : 80 Kg, CRT > 3 detik, aritmia,
terdengar suara murmur, EF 50%, AF rapid
respons.
DS : keluarga pasien mengatakan pasien Gagal pompa ventrikel kanan Ketidakefektifan Pola Napas
mengalami sesak dada sejak 2 hari yang lalu (13
November 2013). Tekanan diastole naik
DO :
RR : 26 x/menit Bendungan penimbunan sistemik
N : 88 x/menit
Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter. Hepar
Terdapat cuping hidung, terdengan suara ronkhi.
Hepatomegali

Mendesak diafragma

Sesak napas

Ketidakefektifan pola napas


DS: keluarga pasien mengatakan pasien sesak Perubahan anatomis parenkim paru Gangguan pertukaran Gas
dada sejak 2 hari yang lalu (13 November 2017).
DO: Pembesaran alveoli
RR : 26 x/menit
N : 88 x/menit Hiperatropi kelenjar mukosa
Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter.
Terdapat cuping hidung. Penyempitan saluran udara secara
pH : 7,50 periodic
PCO2 : 40 mmHg
PO2 : 75 mmHg Ketidakseimbangan perfusi-ventilasi
HCO3 : 15
Saturasi O2 : 80% Gangguan pertukaran gas

DS : keluarga pasien mengatakan kaki pasien Penurunan curah jantung Kelebihan Volume Cairam
bengkak.
DO : Aliran darah menurun
Ekstremitas bawah pasien odema,
RR: 26 x/menit Laju glomerulus meningkat
TD : 130/80 mmHg
BB : 80 Kg. Meningkatnya sekresi aldosteron,
renin dan angiotensin
Suara jantung S3. JVP 5-1 H2O
CRT > 3 detik Meningkatnya reabsorpsi air dan
BC : 400, abdomen sedikit membesar. natrium

Pembengkakan

DS : keluarga pasien mengatakan pasien Suplai darah ke jaringan menurun Intoleransi Aktivitas
aktivitasnya di bantu.
DO : Metabolisme anaerob
Pasien tampas lemas, lemah, iskemia, CRT > 3 ,
detik, konjungtiva anemis. ATP menurun

Intolerasi aktivitas
DS: keluarga pasien mengatakan pasien tidurnya Penurunan Curah Jantung Gangguan Pola Tidur
tidak nyenyak.
DO: Sesak
Tampak mengantuk, lemah, lelah.
TD : 130/80 mmHg Gangguan Pola Tidur
S : 360C
N : 88 x/menit
RR : 26 x/menit
I. TABEL DAFTAR MASALAH KOLABORATIF / DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal dan jam Diagnosa keperawatan Tanggal dan jam
ditemukan teratasi
1. 15 November 2017 Punurunan Curah Jantung 18 November 2017
2. 15 November 2017 Ketidakefektifan Pola Napas 18 November 2017
3. 15 November 2017 Gangguan Pertukaran Gas 18 November 2017
4. 15 November 2017 Kelebihan Volume Cairan 18 November 2017
5. 15 November 2017 Intoleransi Aktivitas 18 November 2017
6. 15 November 2017 Gangguan Pola Tidur 18 November 2017

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gagal pompa diventrikel kiri ditandai dengan TD: 130/80 mmHg, S : 360 C, N : 88
x/menit, RR : 26 x/menit, tampak pucat, terdengar suara jantung S3, edema, BB : 80 Kg, CRT > 3 detik, aritmia, terdengar suara
murmur, EF 50%, AF rapid respons.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan gagal pompa ventrikel kanan ditandai dengan RR : 26 x/menit, N: 88x/menit
terpasag oksigen nasal kanul 5 liter, terdapat cuping hidung, terdapat suara ronkhi.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi ditandai dengan RR : 26 x/menit, N : 88
x/menit, Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter, terdapat cuping hidung, pH : 7,50, PCO2 : 40 mmHg, PO2 : 75 mmHg, HCO3 : 15,
Saturasi O2 : 80%
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan curah jantung ditandai dengan ekstremitas bawah pasien odema, RR: 26
x/menit, TD : 130/80 mmHg, BB : 80 Kg, Suara jantung S3, CRT > 3 detik, BC : 400, abdomen sedikit membesar.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan suplai darah kejaringan menurun ditandai dengan pasien tampas lemas, lemah, iskemia,
CRT > 3 detik, konjungtiva anemis.
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penurunan curah jantung ditandai dengan tampak mengantuk, tampak lelah, dan lemas,
TD : 130/80 mmHg, RR: 26x/menit, Nadi : 88x/menit, Suhu: 36,50C.
K. PERENCANAAN

No No. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


Diagnosa
1 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV pasien dan 1. TTV merupakan indikator untuk
keperawatan selama 3 x 24 jam, lakukan pemeriksaan fisik. mengatahui keadaan umum pasien
penurunan curah jantung pasien 2. Berikan terapi relaksasi. dan mengetahui perubahan kondisi
dapat teratasi dengan kriteria hasil : fisik pasien.
a. Tekanan darah rentang normal 3. Susun waktu istirahat dan 2. Dapat membantu pasien untuk
100/60- 139/99 mmHg. latihan pasien. lebih tenang.
b. Nadi rentang normal 60-100 3. Membantu pasien untuk
mmHg. 4. Berikan dukungan menurunkan kerja jantung agar
c. CRT<3 detik. emosional dan penjelasan tidak lelah.
d. Pasien dan keluarga memiliki sedikit mengenai penyakit 4. Membantu keluarga pasien
pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pasien pada menerima keadaan pasien dan
yang diderita pasien. keluarga pasien memahami penyakit yang diderita
5. Delegatif pemberian pasien.
Sscardia dan Digoxin
5. Membantu mengurangi kematina
atau infac miokard dan untuk
membantu mengatasi gagal
jantung.
2 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi status pernapasan 1. Untuk mengetahui perkembangan
keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien dan keadekuatan alat status pernapasan pasien dan
ketidakefektifan pola napas pasien bantu napas mengetahui keefektifan alat bantu
dapat teratasi dengan kriteria hasil: napas.
a. RR dalam rentang normal 12-20 2. Berikan posisi semi fowler. 2. Untuk membantu memperlancar
x/menit. saluran pernapasan.
b. Nadi rentang normal 60-100 3. Ajarkan pasien teknik 3. Membantu pasien untuk lebih
x/menit. relaksasi napas dalam. rileks.
c. Tidak terdapat cuping hidung. 4. Delegatif pemberian obat 4. Membantu memperlancar
d. Tidak terdapat alat bantu oksigen. inhalasi sesuai kebutuhan pernapasan.
(salbutamol).
3 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi status pernapasan 1. Mengetahui status respirasi pasien.
keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien. 2. Membantu melancarkan
Gangguan pertukaran gas pasien 2. Posisikan pasien semi pernapasan pasien
dapat teratasi dengan kriteri hasil: fowler.
1. Respirasi normal 18-30 x/menit 3. Ajarkan kepada keluarga 3. Agar keluarga pasien mengetahui
2. pH dalam rentang nomal 7,35- pasien tentang perawatan cara perawatan pasien dirumah.
7,45. dirumah seperti pengobatan,
3. PO2 rentang normal 80-100 dan aktivitas. 4. Untuk mengetahui perubahan

mmHg 4. Lakukan pemeriksaan AGD kondisi pasien.

4. PCO2 rentang normal 35-45 ke 2.


mmHg
5. Kadar HCO3- rentang normal 22- 5. Delegati pemberian terapi
26 mmol/l. aerosol sesuai kebutuhan. 5. Memperlancar saluran pernapa-
6. Saturasi O2 rentang normal 95-98 (Salbutamol). san

%.
7. Pasien dan keluarga memiliki
pengetahuan mengenai perawatan
dan pengobatan pasien di rumah.
4 4 Setelah dilakukan dintakan 1. Observasi input, output, dan 1. Mengetahui balance cairan pasien
keperawatan selama 3 x 24 jam TTV pasien. dan mengetahui keadaan umum
kelebihan volume cairan pasien dapat 2. Lakukan pemeriksaan fisik pasien.
teratasi dengan kriteria hasil: secara teratur.
a. Tekanan darah rentang normal 3. Ajarkan pasien dan keluarga 2. Untuk mengetahui perubaha fisik
100/60 – 139/99 mmHg. untuk mengenali jenis, yang terjadi pada pasien.
b. Respirasi rentang normal 12-20 penyabab, dan pengobatan 3. Agar keluarga paham pada jenis,
mmHg. dari ketidakseimbangan penyebab, dan pengobatan pada
c. Tidak odema. cairan. ketidakseimbangan cairan.
d. Mukosa bibir lembab. 4. Delegatif pemberian farsix.
e. Pasien dan keluarga memiliki
pengetahuan mengenai 4. Membantu untuk mengurangi
ketidakseimbangan cairan. edema karena gagal jantung.
5 5 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV pasien dan 1. TTV merupakan acuan untuk
keperawatan 3 x 24 jam, intoleransi monitor EKG mengetahui keadaan umum pasien
aktivitas pasien dapat teratasi dengan dan mengetahui perubahan nilai
kriteria hasil : 2. Bantu klien memilih EKG.
a. EKG tidak menunjukkan aritmia. aktivitas yang disukai dan 2. Dapat membantu pasien
b. Tekanan darah rentang normal ringan. melakukan aktivitas yang ringan
saat beraktivitas 100/60-139/99 dan tidak membuat beban kerja
mmHg. 3. Berikan penyuluhan pada jantung berlebih.
c. Nadi normal saat beraktivitas 60- keluarga pasien dan pasien 3. Agar keluarga dan pasien dapat
100 x/menit. tentang aktivitas apa saja mengontrol aktivitas yang boleh
d. Pernapasan normal saat yang dapat dilakukan dilakukan pasien.
beraktivitas 12-20 x/menit. pasien.
e. Pasien dan keluarga memiliki 4. Bantu klien melakukan
pengetahuan mengenai aktivitas aktivitas klien seperti 4. dapat membantu memenuhi
yang dapat dilakukan. berpindah, maupun kebutuhan dasar pasien.
kebersihan diri.
6 6 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV pasien. 1. TTV merupakan acuan untuk
keperawatan 3 x 24 jam gangguan 2. Observasi pola tidur dan mengetahui keadaan umum pasien.
pola tidur pasien dapat teratasi jumlah jam tidur pasien. 2. Untuk mengetahui perubahan pola
dengan kriteria hasil: 3. Berikan lingkungan yang tidur dan jumlah jam tidur pasien .
a. Pola tidur kembali normal ± 8 nyaman bagi pasien. 3. Dengan lingkuangan yang nyaman
jam/hari. 4. Berikan posisi yang nyaman dapat membantu pasien untuk
b. Tidak terjaga saat tidur. bagi pasien untuk tidur. dapat tidur dengan nyaman.
c. Dapat tidur dengan nyaman. 5. Diskusikan dengan pasien 4. Dengan posisi yang nyaman dapat
d. TTV rentang normal dan keluarga mengenai teknik membantu pasien memperoleh
S: 36-37,50C untuk meningkatkan tidur. kenyamanan saat tidur.
N: 60-100 x/menit 5. Agar pasien dan keluarga dapat
RR : 12-20 x/menit. memilih teknik untuk
TD: 100/60-139/99 mmHg. meningkatkan kualitas tidur yang
e. Pasien dan keluarga memiliki baik.
pengetahuan mengenai teknik
untuk meningkatkan tidur.
L. EVALUASI
Nama
No Hari/tgl No Diagnosa Evaluasi
dan ttd
1 Sabtu, 18 November 2017 1 S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah merasa lebih baik dari
sebelumnya.
O: TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, CRT < 3 dekit, pasien dan
kelurga sudah memiliki pengetahuan mengenai penyakit pasien.
A: Masalah Teratasi
P: Pertahankan Kondisi Pasien
2 Sabtu, 18 November 2017 2 S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak sesak.
O: RR : 20 x/menit, Nadi : 80x/menit, tidak menggunakan alat bantu
napas, dan tidak ada cuping hidung.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Kondisi Klien
3 Sabtu, 18 November 2017 3 S: keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak sesak.
O: RR : 20 x/menit, Nadi : 80x/menit, tidak menggunakan alat bantu
napas, dan tidak ada cuping hidung, Hasil AGD normal pH 7,40,
PCO2 40 mmHg, PO2 75 mmHg, HCO3 20, Saturasi O2 97%.
A: Masalah teratasi.

P: Pertahankan kondisi Pasien

4 Sabtu, 18 November 2017 4 S: Keluarga pasien mengatakan kaki pasien sudah tidak bengkak
O: Kaki pasien masih tampak odema, mukosa bibir lembab, TD
120/80 mmHg, Balance Cairan 200.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien
5 Sabtu, 18 November 2017 5 S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah dapat melakukan
aktivitas yang ringan seperti berpindah secara mandiri.
O: RR : 20x/menit, TD: 120/80 mmHg, Nadi: 80x/menit, EKG tidak
menunjukkan aritmia.
A: Masalah Teratasi
P: Pertahankan Kondisi Pasien
6 Sabtu, 18 November 2017 6 S: keluarga pasien mengatakan pasien sudah dapat tidur dengan
nyaman dan nyenyak.
O: TD: 120/80 mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/menit, Suhu:
36,50C, sudah tidak tampak mengantuk, tidak lemas.

Anda mungkin juga menyukai